< Previous 51 Gambar 33. Cara Menggunakan Caliper Pada saat melakukan pengukuran diameter pohon ternyata penampang lintang batang kayu yang berbentuk lonjong (ellips), berukuran 65 dan 80 cm. Pengukuran hanya dilakukan sekali sehingga akan terjadi kemungkinan hasil pengukurannya adalah hanya 65 cm atau 80 cm. Akan tetapi jika pengukuran dilakukan dua kali yaitu hasil pengukuran pertama 65 cm dan hasil pengukuran kedua 80 cm, maka diameter rata-ratanya adalah sebesar (65 + 80)/2 = 72,5cm. Alat ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut : Kelebihan o Pengukuran tidak memakan waktu yang lama o Pembacaan skalanya mudah o Ketelitiannya cukup tinggi Kekurangan o Alat cukup besar sehingga kurang praktis untuk dibawa o Terbatas pada diameter tertentu 52 o Apabila pengukuran dilakukan pada tegakan hutan yang bergetah, maka getah akan menempel dan mengganggu pergerakan kaki alat b) Garpu Pohon Garpu pohon merupakan alat ukur diameter pohon yang bentuknya seperti huruf ”V” atau garpu berkaki dengan sudut tertentu, dilengkapi dengan tangkai sebagai pegangan. Pada kedua kaki terdapat skala ukuran dengan interval tertentu. Garpu pohon dapat dibuat sendiri, bahan dari logam atau kayu. Pengukuran diameter dengan menggunakan garpu pohon hanya terbatas pada diameter tertentu, terutama pohon yang berdiameter kecil saja mengingat bentunya yang sederhana. Hasil ukuran dalam bentuk kelas diameter, karena diameter terukur dalam bentuk interval sehingga ketelitiannyapun kurang. Keperluan pengukuran dimana diameter tiap-tiap pohon diukur secara teliti, maka alat ini tidak cocok digunakan. Gambar dan bagian-bagian garpu pohon ditampilkan pada gambar 34. Gambar 34. Garpu pohon dan bagian-bagiannya 53 Cara menggunakan Garpu Pohon (gambar 34a): Penggunaan garpu pohon adalah sebagai berikut : Jepitkan kedua kaki garpu puhon sambil ditekan ke batang pohon yang diukur. Posisi garpu pohon horizontal atau tegak lurus terhadap batang pohon. Besarnya diameter ditunjukkan oleh skala angka pada kaki garpu yang menempel dengan batang pohon, dikalikan dengan besaran interval. Lakukan pengukuran berulang pada diameter terkecil dan terbesar agar mendapatkan hasil pengukuran yang lebih teliti, dengan hasil akhir dirata-ratakan. Gambar 35. Cara menggunakan garpu pohon Sebagai contoh pada pengukuran pohon didapatkan pohon bersinggungan dengan kaki garpu pada skala kelima. Interval yang digunakan adalah 4 cm, maka diameter pohon tersebut terletak antara 15 dan 20 cm. 54 Gambar 36. Cara menggunakan garpu pohon Cara Pembuatan Skala : Garis OP dan OQ adalah titik singgung antara garpu pohon dan batang pohon, dimana menunjukkan kelas diameter. Pada pangkal garpu terbentuk sudut dengan besaran tertentu. OQM=OPM = segi tiga siku-siku (gambar 35) . Gambar 37. Pembuatan skala pada garpu pohon Pada segitiga OPM : PM = r = jari-jari, r = ½ d, MOP = ½ α tg ½ α = OPdOPMP21 OP x tg ½ α = ½ d 55 Contoh : Sebuah garpu pohon dibuat dengan interval kelas diameter sebesar 5 cm dengan sudut kaki garpu adalah 600. Pembuatan skalanya adalah sebagai berikut : = ½ x d x ctg ½ 600 = ½ x d x ctg 300 = ½ x d x 1,732 = 0,866 d Tabel 5. Data Pengukuran Diameter Pohon Nenggunakan garpu Pohon No. Kelas Diameter OP 1. 0 - 5 cm OP1 = 0, 866 X 5 = 4,33 cm 2. 5 - 10 cm OP2 = 0, 866 X 10 = 8,66 cm 3. 10 - 15 cm OP3 = 0, 866 X 15 = 12,99 cm 4. 15 - 20 cm OP4 = 0, 866 X 20 = 17,32 cm 5. 20 - 25 cm OP5 = 0, 866 X 25 = 21,65 cm Pembuatan skala nilai OP kedalam alat adalah sebagai berikut : 56 1. Interval 1 = Jarak OP 1 = 4,33 cm 2. Interval 2 = Jarak OP 2 = 8,66 cm 3. Interval 3 = Jarak OP 3 = 12,99 cm 4. Interval 4 = Jarak OP 4 = 17,32 cm 5. Interval 5 = Jarak OP 5 = 21,65 cm, dst Garpu pohon mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut : Kelebihan o Penggunaan alat relatif mudah o Alat dapat dibuat sendiri Kekurangan o Terbatas pada diameter tertentu o Ketelitian kurang karena diameter terhitung dalam interval o Ukuran cukup besar, tidak praktis dibawa ke hutan o Pengukuran perlu dilakukan 2 kali c) Pita Ukur Diameter (Phiband) Pita Ukur Diameter atau disebut juga dengan Phiban, yaitu alat yang berfungsi sebagai pengukur diameter. Satuan ukur yang dipakai metric dan inggris. Material pita yang digunakan biasanya terbuat dari kain, fiber glass, atau baja. lebar kurang lebih 12,5 mm. Gambar dan bagian-bagian pita ukur diameter ditampilkan pada gambar 36. Gambar 38. Pita ukur diameter dan bagian-bagiannya 57 Penentuan diameter didasarkan pada pengukuran keliling batang pohon, dengan anggapan bahwa penampang lintang batang kayu berbentuk lingkaran, dan dihitung melalui persamaan sebagai berikut : K = keliling = 3,141592654 d = diameter Contoh : Pada pengukuran pohon dengan pita keliling adalah 31,40 cm. Berapa diameter pohon tersebut ? 141592654,340,31kd = 9,99 = 10 cm Cara menggunakan Pita Ukur Diameter : Penggunaan pita diameter adalah sebagai berikut : Pita diameter dililitkan pada batang pohon yang akan diukur diameternya. Lilitan pita melingkar dan menempel pada batang pohon dengan posisi horizontal/tegak lurus terhadap batang pohon. Diameter batang dapat dibaca pada skala diameter yang berimpit dengan titik nol. 58 Gambar 39. Cara menggunakan Pita Ukur Diameter Pita Ukur Diameter pohon mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut : Kelebihan o Alat sederhana, berukuran kecil sehingga mudah dibawa. o Harganya relatif murah. o Kecermatan hasil pengukuran cukup baik. o Dapat digunakan pada kayu yang kotor atau basah. o Pengukuran cukup dilakukan satu kali. Kekurangan o Agak sulit apabila pengukuran pada batang pohon berukuran besar. o Pengukuran memberikan hasil lebih besar dari keadaan yang sebenarnya mengingat bentuk batang pohon bervariasi. Cara Pembuatan Skala diameter pada Pita Ukur Diameter: Berdasarkan persamaan diatas, maka dapat dibuatkan skala diameter pada pita ukur dengan perhitungan keliling dan diameter sebagai berikut : 59 Tabel 7. Skala Perhitungan Keliling Dan Diameter Keliling (cm) 15,70 18,84 21,98 25,12 28,26 31,40 Dst Diameter (cm) 5 6 7 8 9 10 Dst Tabel di atas dapat diketahui bahwa diameter 5 cm dibuat pada pita dengan jarak 15,70 cm dari titik nol, diameter 6 cm dibuat pada pita dengan jarak 18,84 cm dari titik nol, diameter 7 cm dibuat pada pita dengan jarak 21,98 cm dari titik nol dan seterusnya. d) Biltmore Stick Biltmore Stick berupa mistar yang berskala diameter, umumnya terbuat dari kayu. Gambar 40. Bilmore stick dan bagian-bagiannya Cara Menggunakan Bilmore Stick: Bilmore Stick dipegang dengan sebelah tangan, tegak lurus lurus dan menempel pada batang pohon yang akan diukur. Jarak mata dengan alat sejauh jangkauan tangan si pengukur. Besarnya diameter batang pohon dibaca dari skala diameter pada alat yang berimpit dengan bagian sisi batang pohon. 60 Gambar 41. Cara menggunakan Bilmore Stick Cara Pembuatan Skala diameter pada Pita Ukur Diameter: Berdasarkan penggunaan alat bilmore stick dapat dibuatkan skala dengan gambaran sebagai berikut : Gambar 42. Prinsip Kerja Biltmore Stick Lihat segi tiga OBA dan OPM OBA ≈ OPM OB : BA = OP : PM S : a = OP : ½ d OP = 22PMOM OP = 22)2/1()2/1(ddS OP = 2224/12/14/12/1dSddSdS Next >