< Previous 31 Lereng tengah: kelerengan melebihi 25 % - terletak antara lereng atas dan lereng bawah Lereng bawah: kelerengan melebihi 25 % dan terletak pada bagian ketiga terendah dari lereng. Lembah - plot terletak pada daerah lembah yang lebar minimal 20 meter. Lembah curam o kelerengan melebihi 25 % o dua kelerengan yang bertentangan mencapai titik terendah h) Kondisi Tapak Kondisi tapak ditentukan di dalam sub-plot 20 m x 20 m dan dinyatakan dalam 2 kategori yaitu kondisi tapak khusus dan kelas tekstur tanah. Kondisi tapak khusus dinyatakan dalam kelas berikut ini: Tidak ada (1) : tidak ada ciri khas tentang kondisi tapak di daerah tersebut. Berbatu (2) : lebih dari 1/3 areal merupakan areal berbatu. Rawa (3) : lebih dari separuh areal merupakan areal yang digenangi air (terutama pada musim hujan). Labil (4) : lebih dari 1/3 areal dipengaruhi oleh erosi seperti tanah longsor atau terkikis air. Sedangkan untuk penentuan kelas tekstur tanah (metodenya dijelaskan dalam diagram alur pada Gambar berikut) dinyatakan dalam kelas-kelas berikut ini: Pasir; Pasir berlempung; Lempung berpasir; Lempung liat berpasir; Liat berpasir; 32 Lempung; Lempung berliat; Liat; Lempung berdebu; Lempung berliat; Liat berdebu; Debu. i) Bekas tebangan Baru : umur tebangan ≤ 5 tahun Lama : umur tebangan > 5 tahun j) Tahun Pelaksanaan Tebang Adalah tahun tebangan terakhir oleh HPH/IUPHHK-HA untuk menentukan umur lepas tebang (years-elapsed after logging) pada saat inventarisasi, yang akan digunakan dalam penaksiran volume tebangan berikutnya. Catatan tahun operasi penebangan RKT ke dalam tabel dalam 4 digit contoh: 86/87. k) Bekas kebakaran/kekeringan 33 Gambar 4. Diagram alur penentuan kelas tekstur tanah berdasarkan metode rasa rabaan dan gejala konsistensi (Poerwowidodo, 1992; DEPTAN, 1992) 34 Format Daftar Isian 1 adalah sebagai berikut : Tabel 6. Daftar Isian 1-HA 2) Hutan Tanaman Setiap plot contoh yang dibuat untuk Hutan Tanaman akan mempunyai 2 daftar isian (DI), yaitu DI 1 yang berisi informasi plot secara umum, DI 2 yang berisi data pohon berupa diameter pada ketinggian 1,30m (cm), diameter pada ketinggian 0,5 m (cm), tinggi bebas cabang (m) dan tinggi total (m). Data dan informasi tersebut dimasukkan ke dalam Daftar Isian 1 (DI 1), sebagai berikut: 35 Tabel 7. Daftar Isian 1 (HT) a) Pendataan Pohon di Hutan Alam Pendataan Tingkat Pancang Dalam sub-plot lingkaran dengan jari-jari 2,82 m, dilakukan pengamatan terhadap pancang komersial yaitu anakan jenis komersial dengan tinggi minimal 1,5 m hingga diameter kurang dari 10 cm. Data yang diambil hanya berupa keberadaan pancang (ada atau tidak ada) di sub-plot tersebut. Pendataan Tingkat Tiang Semua pohon hidup di dalam sub-plot 10 m x 10 m yang berdiameter mulai dari 10 cm hingga kurang dari 20 cm termasuk dalam tingkat tiang dan harus dicatat dalam Daftar Isian 2. Diameter diukur dengan menggunakan pita diameter (phiband) dalam 2 digit dengan pembulatan terdekat, contoh: 12,2 cm ditulis 12 cm; 16,8 cm ditulis 17 cm , 18,5 cm ditulis 19 cm. 36 Gambar 5. Pohon berbanir di atas 1,30 m Gambar 6. Pohon berakar nafas Gambar 7. Batang bercagak, tinggi cagak = 1,30 m 37 Gambar 8. Pohon Biasa di Tempat Datar Gambar 9. Pohon Biasa di Tempat Miring Gambar 10. Batang Cacat, Tinggi Batas Bawah Cacat Kurang dari 1,30 m 38 Gambar 11. Pohon Berakar Bruguire Format Daftar Isian 2 dicantumkan sebagai berikut: Daftar Isian 2 Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala pada Tingkat Tiang dan Pancang Tabel 8. Daftar Isian 2 (Tingkat Pancang ) Batang bercagak di bawah 1,30 m pengukuran di 2 batang Tiang 10 cm ≥ Ɵ > 20 cm Data yang dikumpulkan adalah semua tingkat tiang di dalam plot 10 x 10 m dengan dbh mulai dari 10 cm hingga dbh kurang dari 20 cm. 39 Tabel 9. Data Tingkat Tiang (Plot 10 x 10 m) No Nama Jenis Kelompok Jenis Dbh (cm) Kualitas Tajuk Pohon 1/T 2/T 3/T 4/T 5/T 6/T 7/T 8/T 9/T Kualitas Tajuk Pohon : 1= tajuk bebas dari pemanjat, sehat, kerusakan dibawah 20 % 2= kerusakan tajuk 20% - 50% h. Pendataan Tingkat Pohon Kecil Semua pohon hidup yang berdiameter mulai dari 20 cm hingga kurang dari 35 cm di dalam sub-plot 20 m x 20 m termasuk ke dalam tingkat pohon kecil dan harus diukur dan dicatat dalam Daftar Isian 3. Data-data yang harus dikumpulkan adalah: 1) Keterangan Masukkan keterangan nomor petak, nomor jalur, nomor regu serta tanggal. 2) Nomor Pohon Catat nomor pohon sesuai dengan nomor pada label pohon. 3) Nama jenis Tentukan nama jenis dan catat ke dalam tally sheet. 40 4) Simbol jenis Catat simbol jenis sesuai dengan daftar pada Lampiran 1. 5) Diameter Ukur dan catat diameter setinggi dada (dbh) atau diameter di atas banir seperti pada butir B.6 , pengukuran diameter tingkat tiang 6) Tinggi pohon Tinggi pohon yang dibutuhkan adalah tinggi total dan tinggi bebas cabang. Tinggi pohon tidak diisi di lapangan dan nilainya ditentukan dengan menggunakan kurva tinggi (kurva atau persamaan yang menggambarkan hubungan antara diameter dengan tinggi total atau tinggi bebas cabang pohon). Pembuatan kurva tinggi akan dicantumkan dalam bagian lain. 7) Kualitas pohon Kualitas pohon di tentukan berdasarkan kualitas tajuk dan cacat pada batang. Kualitas tajuk ditentukan sebagaimana pada pengukuran tingkat tiang, Kelas cacat pada batang ditentukan berdasarkan bentuk kerusakan yang ada pada batang dan dicantumkan dalam Tabel 12. berikut : Tabel 10. Kelas Cacat Pada Batang Next >