< Previous113a. Penunjukan ukuran jari-jariUntuk rnenunjukkan ukuran jari-jari, dapat digambarkandengan garis ukur dimulai dan titik pusat sampai busur Iingkararmya. Sebagai simbol dari jari-jari tersebut,diberi tanda huruf “R”(lihatgambar 83 berikut).Gambar 83. Pengukuran jari-jariGambar 84. Penempatan anak panah dan ukuran di dalam lingkaranGambar 85. Penempatan anak panah dan ukuran diluar lingkaran1143.14Pengukuran KetebalanPengukuran benda-benda tipis, seperti pengukuran pada pelat ukuran tebalnya dapat dilengkapi dengan simbol “t” sebagai singkatan dan “thicknees” yang secara kebetulan artinya tebal (juga berhuruf awal “t”). Penunjukan ukurannya lihat gambar 86 berikut :Gambar 86. Penunjukan ukuran3.14.1Jenis-jenis Penulisan UkuranPenulisan ukuran pada gambar kerja, menurut jenisnya terdiri atas; Ukuran berantai Ukuran paralel (sejajar) Ukuran kombinasi Ukuran berimpit Ukuran koordinat Ukuran yang berjarak sama Ukuran terhadap bidang referensi1. Ukuran berantaiPercantuman ukuran secara berantai ini ada kelebihan dari kekurangannya. Kelebihannya adalah mempercepat pembuatangambar kerja, sedangkan kekurangannya adalah dapatmengumpulkan toleransi yang semakin besar, sehingga pekerjaantidak teliti. Oleh karena itu pencantuman ukuran secara berantai inipada umumnya dilakukan pada pekerjaan-pckerjaan yang tidakmernerlukan ketelitian yang tinggi. Lihat gambar 87.Gambar 87. Ukuran berantai1152.Ukuran paralel (sejajar) Gambar 88. Ukuran sejajar3.Ukuran kombinasi Gambar 89. Ukuran kombinasi4.Ukuran berimpitUkuran berimpit yaitu pengukuran dengan garis-garis ukuryang ditumpangkan (berimpit) satu sama lain. Ukuran berimpit inidapat dibuat jika tidak menimbulkan kesalahpahaman dalammembaca gambarnya (lihat gambar 90).116Gambar 90.Ukuran berimpitPada pengukuran berimpit ini, titik pangkal sebagai batasukuran/patokan ukuran (bidang referensi)nya harus dibuat lingkaran, dan angka ukurannya harus diletakkan dekat anak panah sesuaidengan penunjukan ukurannya.5.Pengukuran terhadap bidang ‘referensiBidang referensi adalah bidang batas ukuran yang digunakan sebagai jatokan pengukur Contoh : pengukuran benda kerja bubutan terhadap bidang datar/rata (lihat gambar 91).117Gambar 91. Pengukuran berimpit6.Perigukuran koordinatJika pengukuran berimpit dilakukan dengan dua arah, yaitupenunjukan ukuran ke arah sumbu x dan penunjukan ukurah ke arah sumbu y dengan bidangreferensinya di 0, maka akan didapatpengukuran “koordinat” (lihat gambar 92).118Gambar 92. Pengukuran koordinat7.Pengukuranyang berjarak samaUntuk memberikan ukuran pada bagian yang berjarak sama, penunjukan ukurannya dapat dilaksanakan sebagai berikut (lihatgambar 93).Gambar 93. Pengukuran berjarak sama119Untuk rnenghindarkan kesalahan/keraguan didalam membaca gambarnya, dapat dituliskan dalah satu ukurannya (lihat gambar 94).Gambar 94. Pengukuran berjarak sama8.Pengukuran alur pasakJika kita memberikan ukuran diameter padapenampang/potongan yang beralur pasak, misalnya pada kopling,roda gigi, atau alur pasak padapuli, maka penunjukan ukurandiameternya seperti tampak pada gambar 95.Gambar 95. Pengukuran alur pasak9.Pengukuran pada lubangUntuk memberikan ukuran pada lubang yang berjarak sama, dapat dilakukan seperti tampak pada gambar 96 berikut.120Gambar96. Pengukuran pada lubang10.Pengukuran profilUntuk memberikan ukuran pada profil-profil yang telahdistandar, dapat dilakukan seperti tampak pada garnhar 97 berikut.Gambar 97. Pengukuran profil12111.Cara membuat gambar mur dan baut, serta pengukurannya.Gambar 99. Pengukuran murGambar 98. Pembuatan gambar mur122Gambar 100. Pembuatan gambar bautGambar 101. Pembuatan gambar mur dan bautNext >