< Previous180b.Awal penggergajianSebagai awal penggergajian kedudukan gergaji, menyudut ± 30º(Gambar 93),selanjutnya gergajilah bagian sisi terlebih dahulu yang lambat laun sudutnya makin kecil..Gambar93., Sudut awal penggergajianc.Pemotongan benda kerjaPotonglah benda kerja pada bagian yang dekat dengan mulut catok/ragum (Gambar 94).Gambar94.Pemotongan benda kerjad.Bahan lebih lebarBila bahan yang akan digergaji melebihi lebar sengkang gergaji, maka pemasangan daun gergaji harus diputar 90º (Gambar 95).Gambar95. Posisi daun gergaji tegak lurus terhadap sengkang gergaji.1811.5.7Pemeliharaan gergajia.Tebal minimal bahan yang dipotong adalah 2 x pitch gigi (tiga gigi harus selalu berada pada daerah pemotongan). Hal ini diperlukan untuk menghindari gigi rontok.b.Perhatikan pada waktu pemasangan, arah gigi harusmenghadap ke depanc.Pengencangan tidak membuat sengkang menjadi bengkoknamun daun gergaji terikat dengan kuat dan amand.Setelah digunakan, sengkang gergaji dikendorkan dengan cara mengendorkan mur pengencang.e.Untuk pemotongan yang dianggap presisi atau perlu lurus, penekanan gergaji diatur cukup ringan dan diawali dengan kikir segitiga.1.6. Memahat1.6.1PahatPahat atau biasa disebut pahat tangan (Gambar 96),digunakan untuk bermacam-macam keperluan tergantung padabentuk pahat itu yang diantaranya untuk memotong, membuat alur, meratakan bidang, membuat sudut, memperbaiki titik pusat dansebagainya.Gambar96. Pahat1.6.2Macam-macambentuk pahatBentuk pahat dibedakan menurutbentuk mata potongnya(Gambar 97) serta ukuran panjangnya. Pahat ini mempunyai mata potong yang dibulatkan dengan badan berbentuk segi enam dandigunakan untuk meratakan bidang dan memotong pelat logam. Besar sudut mata potongnya pahat ini 60q.182Gambar 97. Pahata. Pahat alurPahat alur (Gambar 98)digunakan untuk membuat alur sejajar, mata potong pahat lebih lebar dan lebih tebal dari badannya agar pahat tidak terjepit pada waktu dipergunakan.Gambar 98. Pahat alurb. Pahat damPahat dam (Gambar 99) adalah jenis pahat yang digunakan untuk memutus bahan yang akan dipotong yang sebelumnya telah dibor atau dilubangi.Gambar 99. Pahat dam183c.Pahat alur minyakPahat alur minyak (Gambar 100)adalah jenis pahat untukmembuat lubang saluran minyak/pelumas pada bantalan-bantalanporos, metal-metal, bos-bos dan sebagainya.Gambar 100. Pahat alur minyakd.Pahat kukuPahat kuku (Gambar 101) adalah jenis pahat yang dipergunakan untuk memperbaiki kesalahan waktu pemakanan pertama mengebor (titik pusat pengeboran meleset).Gambar 101. Pahat kukue.Pahat diamonPahat diamon (Gambar102) adalah jenis pahat yangdipergunakan untuk membuat alur yang berbentuk V pada logam, menghaluskan sudut-sudut bagian dalam serta menyikukan sudut-sudut alur bagian dalam.Gambar 102. Pahat diamon1.6.3Cara memegang pahatCaramemegang pahat(Gambar 103)adalah bermacam-macam tergantung dari tingkat kesulitanpemahatan dan ukuran pahat yang digunakan. Adapun cara-cara memegang pahat sesuaiketentuan adalah sebagaiberikut :a.Pahat digenggam pada pemotongan berat dengan menggunakan pahat besar.b.Pahat digenggam dengan lima jari.Pahat dipegang 5 jari bila pemotongan dan ukuran pahat sedang.184c.Pahat dipegang dengan 2 jariPahat dipegang dengan 2 jari digunakan untuk pemotongan ringan dan memakai pahat kecil.Gambar 103. Cara menggenggam pahatd.Arah mataPada waktu memahat, mata harus tertuju pada mata pahat (Gambar 104).Karena dengan melihat kearah mata pahat diharapkansasaran pahatan dapat tercapai.Gambar 104. Memperhatikan mata pahat185e.Kedudukan pahatPada waktu memotong baja pelat, maka kedudukan pahat harus dimiringkan ± 30º terhadap benda kerja Gambar 105.Gambar105. Memahat baja pelat1.6.4Cara memahata. Memahat bahan yang lebarJika bagian yang dipahat lebar (Gambar 106), maka mulailah dengan memahatbagianatas terlebih dahulu dengan pahat alursehingga bidang tersebut terbagi dalam beberapa bagian kecil, setelah itu barulah bagian-bagian yang kecil itu dipahat dengan pahat rata.Gambar 106.Memahat benda yang lebarb.Memotong benda kerja yang tidak dijepitUntuk memotong denganpahat pada benda kerja yang sukar dijepit oleh catok/ragum, maka dapat dilakukan dengan memotongnya di atas paron (Gambar 107).Benda kerja diletakkan di atas paron, kemudian mata pahat ditempatkan pada garis gambar. Kedudukan pahat harus mantap agar apabila terkena pukulan palu, maka benda kerja tidak bergetar atau meloncat. Pahatan pertama adalah memahat sepanjang garis gambar, dan pahatan berikutnya mengulang bekas pahatan tadi sampai bahan itu putus/terpotong.186Gambar 107. Memahat benda kerja yang tidak dijepitdengan catok ragumd. Memahat pelat segi empat panjangUntuk memahat sebuah pekerjaan yang dijepit pada ragum,kedudukan pahat terhadap benda kerja harus mengikuti ketentuan, besarsudut-sudut pada posisi pahat diwaktu menyayat/memotongdapatdilihat pada gambar 108 a.Bila pada waktu memahat,pahatsudahtidak ada sudut antara(Gambar 108 b), pemahatan harus dimulai dari bagian sisi benda kerja.Dan apabila hampir putus (Gambar 109), balikkan benda kerja dan selesaikan dengan memahatnya dari bagian sisi lainnya agar sisi tersebut tidak rusak/ sobek.Gambar108. Posisi pahat pada waktu memahatGambar109.Posisi pahat pada saat akhir pemahatan(a)(b)1871.7Menyetempel1.7.1Fungsi stempelStempel terbuat dari baja paduan yang tidak dikeraskankarena sifatnya harus ulet (tought) dan cukup keras bisa mengalahkan benda yang distempel.Stempel digunakan untuk menandai/memberi identitas suatuproduk/bendakerja yang terbuat dari logam. Namun demikian produk/ benda kerja yang terbuat dari logam digunakan pada logam yang keras.1.7.2.SpesifikasiSpesifikasi stempel dibedakan menurut ukuran dan jenis huruf/ angka.Jenis huruf ada yang timbul dan ada pula yang masuk.Ukuran stempel ditentukan oleh ukuran tinggi huruf/angka dan ukuranyang banyak dipakai mulai dari 2 mm sampai 10 mm.1.7.3Persiapan benda kerjaPenyetempelan dilakukan pada permukaan benda kerja yang lebih lunak dari stempelnya, permukaan benda kerja harus dilukis terlebih dahulu (Gambar 110), diberi garis-garis pembantu supayahasil penyetempelan bisa lurus.Gambar 110. Garis bantu stempel1.7.4PenyetempelanSebelum penyetempelan dilaksanakan, semua stempel yang akan digunakan disusun terlebih dahulu dengan susunan seperti apa adanya identitas yang akan dibuat (Gambar 111).Benda kerjaGaris hasil lukisanGambar 111. Susunan stempelSelanjutnya, agar stempel bisa tepat lurus pada garis bantu yang dibuat pada benda kerja, maka perlu dilakukan:a.Pegang dan posisikan stempel diatas benda kerja seperti gambar 112.Gambar 112. Posisi stempelb.Tarik hingga terasa stempel tepat pada garis bantu, kemudian tegak berdirikan posisi stempel.c.Pukul stempel cukup ringan hingga huruf/angka terlihat diataspemukaand.Jikaposisi huruf/angka sudah sesuai dengan yang diinginkan, letakkan kembali stempel pada posisi semula kemudian pukul secukupnya hingga angka/huruf yang dibuat memenuhi syarat.e.Setelah penyetempelan identitas selesai, selanjutnya ratakanpermukaan dengan kikir halus hingga permukaan huruf/angka terlihat rata.1891.8 Mengetap dan MenyeneiTap dan sney adalah alat untuk membuat ulir. Tap (Gambar 113)adalah untuk membuat ulir dalam (mur), sedangkan Sney (Gambar 114) adalah untuk membuat ulir luar (baut).Gambar 113. TapTiapsatuset, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediatetap)mata potongnya tirus digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untukpembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian.Contoh penulisan spesifikasi tap dan snei adalah sebagai berikut:a.Tap/snei M10 x 1,5.Artinya adalah:M= Jenis ulir metrik 10= Diameter nominal ulir dalam mm1,5= Kisar ulirb.Tap/sneiW 1/4 x 20, W 3/8 x 16Artinya adalah:W= Jenis ulir Witworth¼=Diameter nominal ulir dalam inchi20=Jumlah gang ulir sepanjang satu inchiNext >