< Previous190Gambar 114. SneyDalam mengetap, tap dimasukkan kedalam tangkai tap (Gambar 115). Tangkai tap Gambar115(a) dan Gambar 115 (c), dapat diatur besar kecilnya ukuran kepala tap sedang tangkai tap Gambar 115 b, mempunyai tiga lubang yang dapat dipakai sesuai dengan besarnya kepala tap dan tangkai pemutarnya tidak dapat disetel.Untuk pembuatan ulir luar, batang ulir (Gambar 116) harus disediakan/dikerjakan terlebih dahulu menggunakan mesin bubutdengan diameter ”d”, sedangkan sneinya dipilih yang berukuran sama baik diameter maupun kisar ”k” atau jumlah gang dalam satu inchi ”n” menurut jenis ulir yang akan dibuat.Gambar 115. Tangki pemutar tapcbaGambar 116. Dimensi ulir1911.8.1Langkah pengetapanSebelummelakukan pengetapan, benda kerja harus diborterlebih dahulu dengan ukuran diameter bor tertentu. Penentuan diameter lubang bor untuk tap ditentukan dengan rumus:D = D'– K Dimana:D = Diameter bor,satuandalam mm/inchiD= Diameter nominal ulir, satuan dalam mm/inchiK = Kisar (gang).Contoh : a. Diameter lubang bor untuk mur M10 x 1,5 adalah 10 - 1,5 = 8,5 mmb. Diameter lubang bor untuk mur W3/8"x 16 adalah 3/8"- 1/16" = 5/16 "Setelah dibor, kemudian kedua bibir lubang dicemper dengan bor persing di mana kedalamannya mengikuti standar cemper mur. Bentuk standar mur dan baut untuk bermacam-macan jenis sudah ditentukan secara internasional dan ini dapat ditemukan dalam buku gambar teknik mesinatautabel-tabelmur/baut.Pemasangan tap pada batang pemutar posisinya harus tepat(Gambar 117 a), ikat dengankuat dengan jalan memutar salah satu pemegang yang berfungsi mendorong dan menarik rahang padarumah tap. Mengetap harus dimulai dengan tap no.1,kemudian tap no. 2 dan terakhirno.3 untuk penyelesaiannya. Pemutaran taphendaknya dilakukan±270qmaju searah jarum jam, kemudian diputar mundur±90q berlawanan arah jarum jamdengantujuan untuk memotong tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal dan putar lagi ±270qmajusearah jarum jamdan mundur lagi 90qberlawanan arah jarum jam,demikian seterusnya sampaiselesai.Selain itu tangkaitap harus ditekan seimbang dan tap harus tegaklurus benda kerja (Gambar 117 b dan c). Agar pekerjaan lebihringandan mata potong tap lebih awet, berikan pelumas potong (cutting fluid)pada saat mengetap (bila diperlukan). Untuk membersihkan tatal padacelah-celah alur dan mata potong tap,gunakan kuas (Gambar 117 d).Untuk pekerjaan pengetapan yang presisi, pada saat pengecekan ketegaklurusan tap, tangkai tap harus dilepas terlebih dahulu (Gambar 118). Hal ini untuk mendapatkan ketegaklurusan yang akurat.1921.8.2Langkah menyeneia.Mengaturposisi snei dan tanganKedudukan gigi snei harus diatur agar bagian tirusnyamenghadap ke bawah, dengan demikian snei akan cepat mengulir pada benda kerja. Dengan menempatkan snei pada batang bendakerja dan kedudukan kedua tangan dekat dengan rumah snie(Gambar 119). Tekanlah snei itu sambil diputar perlahan-lahan dengan posisi tegaklurus terhadap benda kerja.Gambar 119.Posisi tangan pada awal menyeneiPosisi tangan dekatdengan rumah sneiGambar117. Proses mengetapGambar118. Mengecek ketegak-lurusan tap193b.Mengaturposisitangan setelah pemakananApabila snei sudah terasa memakan benda kerja, makapindahkanlah kedudukan tangan kita pada ujung gagang snei supaya pemutarannya lebih ringan (Gambar 120), dalam hal ini tidak perlu lagi ditekan.Gambar 120. Pemegangan penuhpada posisijauh dari rumah sneic.Pemutaran sneiApabila bahan yang akan disnei memiliki sifat liat,pemutaran snei harus bolak-balik arah jarum jam (Gambar 121). Pemutaran searahjarum jam merupakan langkah penguliran,sedangkanpemutaranberlawananarahjarum jam untuk memutuskan bram (pendekatan besarnya sudut sama dengan pada saat mengetap).Selain itu dengan membolak-balik arah, snei akanberperan menahan batang yang diulirtersebut tidak bengkok akibat panas danjangan lupaselamamenyenai pakailah oli pelumas bila diperlukan.Gambar 121.Penggunaansnei1941.9MenyekerapSekerap tangan (Gambar 122) adalah alat untuk menghilangkan noda-noda atau memberi guratan-guratan untuk penyimpanan oli padapermukaan benda kerja. Bentuknya seperti kikir tetapi permukaannya tidak berpahat sedangkan ujungnya merupakan mata potongnya.Gambar 122. Sekerap tangan1.9.1 Macam-macam sekerap tangana. Sekerap rataSekerap rata (Gambar 123) mempunyai bentuk mata potong yang rata digunakan untuk meratakan bidang permukaan. Bentuk yang lain yaitu sekerap dengan mata potong bulat (Gambar 112) juga dapat digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja.Gambar 123. Sekerap mata bulatb. Sekerap kerukSekerap keruk (Gambar124) dipergunakan untuk menyekerap bagian tengah permukaan yang berukuran luas/besar.Gambar 124. Sekerap keruk (hook-scraper)195c. Sekerap setengah bundarSekerap setengah bundar (Gambar125) dipergunakan untukmenyekerap permukaan bagian dalam yang berbentuk lingkaran,seperti bantalan poros dan sebagainya.d. Sekerap segi tigaSekerap segi tiga (Gambar 126) dipergunakan untuk menyekerap permukaan yang berbentuk lingkaran seperti metal atau permukaan bagian dalam dari bantalan poros.Gambar 126. Sekerap segi tigae. Sekerap mata bulat hidung sapiSekerapmata bulat hidung sapi (Gambar 127) dipergunakanuntuk menyekerap permukaan yang berbentuk lingkaran.Gambar 127. Sekerap bulat hidung sapi1.9.2Penggunaan sekerap tanganPenggunaan sekerap tangan (Gambar 128) adalah ilustrasipengunaan sekerap tangan jenis sekerap keruk yang penggunaannya yaitu dengan cara ditarik kearah penggunanya (kebelakang), hal ini dikarenakan arah mata potong sekerap keruk menghadap kebelakang.Demikian juga penggunaan jenis sekerap tangan lainnya,yaitu dengan memepertimbangkan arah mata potongnya.Gambar 125. Sekerap setengah bundar196Gambar 128. menyekerap1.10Menggerinda1.10.1 Mesin gerindaMesin gerinda(Gambar 129) adalah sebuah mesin pengasah untuk mempertajam alat-alat potong, misalnya pahat tangan, pahatbubut,pahatsekerap, mata bor dan sebagainya. Gambar129. Mesin gerinda tiang197Mesin gerinda terdiri dari dua buah batu gerinda, pada umumnya yangsatu halus dan lainnya kasar. Pengikatan batu gerinda dilakukanpada porosnya dimana ulir pengikatnya adalah ulir kiri dengan sebuah flens, pengikatan tidak boleh terlalu kuat agar batu gerinda tidakpecah, biasanya diperlukan bos (bush) untuk menahan antara batu gerinda dengan porosnya. Pada mesin gerinda terdapat tempat dudukan benda kerja dan tempat air pendingin. Tempat dudukan benda kerja dapat disetelposisinya sesuai dengan ketepatan posisidan jarak denganbatugerinda, dimana jarak dengan batu gerinda diatur kurang lebih 1-2mm. Untuk air pendingin tidak disarankan menggunakancampuran olipendingin (dromus), karena dengan menambah oli pendingin bila air pendingin mengenai tangan akan membuat licin pada saatmenggerinda.1.10.2Roda gerindaRoda gerinda terdiri dari abrasive (butiran pemotong) danbond (perekat) yang dibuat dengan cara pemanasan pada dapur listriksampai temperatur tertentu kemudian dikempa dalam bentuk cetakan yang diinginkan. Roda gerinda digunakan untuk pekerjaan finishing, mengasah pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yang tidak bisadikerjakan secara pemesinan.1.10.2.1Tingkat kekerasan roda gerindaYang dimaksud dengan tingkat kekerasan batugerinda adalah kemampuan perekat untuk mengikat butiran pemotong dalammelawanpelepasan butiran akibat adanya tekananpemotongan(Gambar 130).Gambar 130. Proses pelepasan butiran pemotong198Dalam penggunaannya,tingkat kekerasan batu gerinda harus disesuiakan dengan jenis bahan yang akan digerinda agar dapatmelakukan pemotongan dan mendapatkan hasil yang maksimal.Berikut ini diuraiakan tingkat kekerasan roda gerinda yaitu:a. Roda gerinda lunakRoda gerinda lunak (Gambar 131)memiliki prosentase perekat sedikit, sehingga memiliki sifat mudah untuk melepaskan butiran dibawah tekanan pemotongan tertentu. Penggunannya untukmenggerinda material yang kerasb. Roda gerinda keras.Roda gerinda keras (Gambar 132) memiliki prosentase jumlahperekat besar.Sehingga memilki sifat sulit untukmelepaskan butiran pada tekanan pemotongantertentu. Penggunannya untukmenggerinda material yang lunakGambar 131. Roda gerinda lunakGambar 132. Roda gerinda kerastAbrasivePerekatAbrasive199Tingat kekerasan batu gerinda selain ditentukan oleh jumlahperekat, juga ditentukan oleh jenis perekat yang digunakan.Tabel 10memperlihatkantingkat kekerasan batu gerinda berdasarkan jenis perekatdan penggunaannya.Tabel 10. Tingkat kekerasan batu gerindadan penggunaannya.No.TingkatkekerasanKodePenggunaan1.LunakE,F,G,H,IBahan keras, HSS2.SedangJ,K,L,M,NBahan sedang, baja karbon 3.KerasO,P,Q,R,S,TBaja lunak s.d sedang4.Sangat kerasU,V,W,X,Y,ZBahan lunak1.10.2.2Tingkat kahalusan Tingkat kehalusan roda gerinda ditentukan oleh ukuran butiran abrasive. Tabel 11 memeperlihatkan tingkat kehalusan danpenggunaannya.Tabel 11. Tingkat kehalusan dan penggunaannyaNo.TingkatkehalusanUkuran butiranPenggunaan1.Sangathalus220,240,280,320,400,500,600Honing2.Halus70,80,90,100,120,150,180Mesin gerinda datar, silinder dan alat3.Sedang30,36,46,54,60sda dan gerinda pedestal4.Kasar10,12,14,16,20,24Mesin gerinda pedestalNext >