< Previous140 (b) Dudukan batang horizontal (putlog end) Dudukan dipasang di atas pasangan bata atau conblock, untuk menahan batang horizontal pada perancah dengan kerangka tiang satu lapis (putlog scaffold). Dudukan dibuat dari pelat besi dengan ukuran panjang minimum 7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal 6 mm.Dudukan dipasang pada ujung pipa mendatar. Berikut adalah jenis dudukan batang horizontal : Gambar 52. Dudukan batang horizontal (put log end) 4. Roda (castor) Roda (castor) biasanya digunakan sebagai dudukan pada perancah menara yang dapat bergerak (mobile tower scaffold). Roda dilengkapi dengan baut pengunci supaya tidak bergerak pada saat sedang digunakan. (2) Komponen Penunjang Gambar 53. Roda (castor) 141 Komponen penunjang merupakan perlengkapan perancah yang digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Komponen penunjang meliputi : (a) Penjepit Penjepit digunakan untuk menjepit pipa atau balok kayu untuk rangka penutup atap pada perancah. (b) Kerekan Kerekan digunakan untuk mengangkat bahan-bahan yang dipasang ke atas perancah. Kerekan dipasang pada ujung pipa yang dipasang mendatar pada tiang, kemudian supaya kerekan tidak bergerak dan membahayakan bagi pekerja maka dipasang penahan. Gambar 55. Pemasangan kerekan (c) Pengikat anak tangga Pengikat anak digunakan jika diperlukan tangga kerja pada perancah, yakni dengan cara memasang pipa dalam posisi miring sebagai balok tangga. Pengikat anak tangga dipasang pada pipa tersebut, kemudian dipasang papan sebagai anak tangga di atasnya. Gambar 54. Penjepit pipa / balok kayu 142 Gambar 56. Pengikat anak tangga (d) Baut kait Baut kait digunakan jika bagian atas perancah dipasang seng gelombang sebagai pelindung atau tujuan (e) Penjepit papan pengaman Penjepit digunakan untuk mengikat papan pengaman pada tiang, sehingga posisinya benar-benar kuat. Papan pengaman dipasang di atas papan bordes kemudian penjepit dipasang pada tiang dan dipakukan pada papan pengaman. Gambar 58. Penjepit papan pengaman 2) Tugas 2 Pemeliharaan Bahan dan komponen Perancah a) Pemeliharaan Bahan Perancah Yang dimaksud dengan bahan perancah disini adalah bahan utama yang akan dipasang menjadi suatu rangkaian konstruksi perancah yang saling mengikat dan mendukung sehingga kokoh dan kuat sebagai penyangga. Gambar 57. Baut kait 143 Bahan yang digunakan sebagai perancah dari besi biasanya berbentuk bulat dan lurus. Spesifikasi bulat dan lurus inilah yang menjadi jaminan bahwa bahan perancah dapat dipergunakan. Sehubungan dengan itu maka harus diperhatikan jangan sampai terjadi perubahan bentuk maupun kelurusan dengan cara selalu memeriksa : (1) Kelurusan Apabila batang bahan perancah bengkok, supaya diperbaiki dan diluruskan terutama jika batang perancah ini dipergunakan atau dipasang tegak dan berfungsi sebagai penyangga. (2) Bulat Dapat terjadi karena suatu benturan atau akibat dipaksa diluruskan dari bengkok yang cukup parah maka pada suatu titik tertentu batang perancah ada yang cekung kedalam dan cukup dalam. Apabila menemukan keadaan yang demikian lebih baik tidak dipergunakan lagi karena kekuatan untuk menyangga sudah sangat berkurang, diperhitungkan kemungkinan bengkok mudah terjadi terutama sewaktu pembebanan tambah berat. Dari keadaan inilah kecelakaan dapat terjadi. b) Pemeliharaan Komponen Utama Komponen utama sangat menentukan hasil pekerjaan pemasangan perancah, sehingga komponen ini harus dipelihara dan tetap dijaga agar selalu berfungsi dengan baik. (1) Klem pengikat siku Komponen-komponen perancah pada umumnya diikat oleh klem, khususnya klem pengikat siku yang terdiri dari : Klem pengikat siku tetap, dan Klem pengikat siku berputar Unsur-unsur klem yang sering rusak pada umumnya adalah baut dan mur pengikatnya, maka baut dan mur yang akan digunakan harus selalu diperiksa apakah kondisinya masih baik atau sudah rusak atau ulirnya berat dan sebagainya. Tindakan pemeliharaan yang harus dilakukan adalah dengan cara membersihkan dan melabur baut dan mur tersebut dengan oli setiap setelah selesai 144 digunakan. Baut dan mur sudah rusak atau sudah aus harus segera diganti. (2) Alat penyambung memanjang. Alat penyambung ini cukup penting untuk menjaga jarak bentangan pemasangan perancah yang direncanakan dapat terpenuhi, baik untuk batang horizontal maupun vertikal. Persoalan yang sering terjadi pada alat penyambung memanjang ini adalah bentuknya yang tidak bulat lagi akibat tertindas peralatan atau sebab-sebab lainnya. Untuk menghindarkan hal ini, maka alat penyambung harus ditempatkan pada tempat yang aman. (3) Klem pengikat pipa horizontal dan melintang Komponen ini memang dibuat agak rumit karena berubahnya bentuk akan mengakibatkan kesulitan dalam penggunaannya, sehingga harus dijaga kesempurnaan bentuknya. Jika terjadi perubahan bentuk, maka harus diperbaiki dengan cara mengembalikan pada bentuk aslinya. (4) Dudukan tiang perancah Kerusakan yang sering terjadi pada dudukan tiang perancah adalah berubah bentuk. Pipa dudukan tidak bulat lagi atau ulirnya sudah aus dan kurang mengikat. Hal ini terjadi karena sering digunakan pada konstruksi yang pembebanannya sangat berat sehingga bentuknya terpuntir atau retak. Apabila terjadi kerusakan semacam ini lebih baik tidak dipergunakan lagi dan diganti yang baru, karena membahayakan. c) Pemeliharaan Komponen Penunjang Biarpun disebut sebagai komponen penunjang peranan dan fungsinya tetap penting dan akan mendukung kelancaran pemasangan perancah. Komponen penunjang yang perlu terpelihara dengan baik antara lain : (1) Penjepit pipa / balok kayu Komponen penjepit sudah dirancang sedemikian rupa sehingga berfungsi untuk menjepit pipa-pipa atau balok kayu sebagai tempat memasang penutup atau atap perancah. Perkuatan penjepit dalam penggunaan adalah dengan cara mengencangkan baut dan murnya. 145 Penjepit harus dijaga jangan sampai ulirnya menjadi aus. Apabila ada kerusakan harus segera diganti. Tindakan pemeliharaan agar penjepit tetap baik dan mudah mengencangkan dan melepasnya, maka baut dan mur harus selalu dilaburi oli atau gemuk. (2) Kerekan Kerekan yang dipasang untuk mengangkat barang dan bahan harus sering diolesi gemuk terutama bearing tempat as kerekan. As kerekan sering aus terutama pada posisi plat penahan yang mengakibatkan penarikan beban dengan kerekan menjadi berat. Apabila terjadi keausan atau bengkok, supaya as kerekan segera diluruskan dan apabila ausnya cukup dalam supaya diganti. (3) Komponen Penunjang Lainnya Komponen penunjang lainnya harus dipelihara dengan cara membersihkan dan menyimpannya kembali pada tempat yang aman dan disusun sesuai dengan jenisnya masing-masing. Komponen-komponen yang sudah rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi supaya ditempatkan secara terpisah dan tidak digunakan lagi. 3) Tugas 3. Konstruksi Perancah a) Fungsi Perancah merupakan salah satu unsur yang cukup penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang memerlukan penyangga, mulai dari pengerjaan sampai dengan konstruksi tersebut mampu menahan beban sendiri. Sebagai contoh jelas yaitu apabila kita melaksanakan pekerjaan beton bertulang untuk lantai gedung bertingkat atau lantai jembatan yang akan dilewati lalu lintas yang dinamis. Selain itu perancah sangat berguna untuk sarana melakukan aktivitas kerja pekerjaan konstruksi yang tingginya melampaui batas-batas jangkauan ketinggian badan manusia. Konstruksi perancah terdiri dari susunan batang-batang perancah yang diatur sedemikian rupa yang dihubungkan dengan pengikat, sehingga membentuk satu konstruksi yang kokoh dan kuat. Konstruksi perancah merupakan bagian dari suatu konstruksi bangunan yang sejak dahulu kala sampai kini masih tetap digunakan karena 146 memiliki kelebihan dan fungsi startegis dalam proses pelaksanaan maupun daya dukung dalam kesatuan pengerjaan pekerjaan konstruksi. Kelebihan tersebut adalah : (1) Biayanya relatif lebih murah, terutama jika bahan dan komponen dapat dipergunakan secara berulang-ulang. (2) Bahan perancah bisa diperoleh hampir di seluruh daerah di Indonesia. (3) Pada konstruksi sederhana dapat dikerjakan oleh tenaga setengah terampil. (4) Para kontraktor telah terbiasa dengan penggunaan perancah dari bermacam-macam bahan terutama dari besi. b) Konstruksi perancah berdasarkan komponen-komponen yang digunakan (1) Perancah dengan komponen lepas Perancah jenis ini terdiri dari komponen-komponen tiang, batang horizontal / melintang, dudukan tiang, siku, batang pengikat dan penyangga balok yang kesemuanya dihubungkan menjadi satu rangkaian dengan menggunakan klem pengikat / penyambung, sehingga menjadi struktur perancah yang kuat dan kokoh (stabil). Kemudian dilengkapi dengan papan bordes, papan pengaman dan tangga. Gambar 59. Perancah dengan sistem bahan / komponen lepas (3) Perancah dengan sistem rangka Perancah jenis ini terdiri dari rangka-rangka pipa besi yang dilas dalam bentuk dan ukuran yang sama. Rangka-rangka dirakit, disusun dan diperkuat dengan penyiku yang dipasang menyilang diikat dengan baut ataupun baji sehingga membentuk struktur perancah yang kuat dan kokoh (stabil). 147 Gambar 60. Perancah dengan sistem rangka (3) Konstruksi perancah berdasarkan bentuk, ukuran dan kegunaan Perancah dengan sistem kerangka satu lapis (putlog scaffold) Perancah jenis ini terdiri dari komponen-komponen tiang, batang horizontal melintang dan memanjang yang dirakit menjadi satu kesatuan dan diperkuat dengan batang penyiku. Batang ujung pipih dan batang horizontal melintang (putlog) ditempatkan di atas pasangan, sedangkan ujung lainnya di atas batang horizontal memanjang dan dikuatkan dengan pengikat. Semua komponen rangka dihubungkan dengan klem pengikat/penyambung. Perancah jenis ini hanya dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kerja dan menyimpan peralatan atau bahan-bahan yang akan dipasang dengan panjang sesuai dengan ukuran bangunan yang sedang dikerjakan. Gambar 61. Perancah dengan sistem kerangka satu lapis (putlog scaffold) (4) Perancah dengan sistem kerangka bebas (independent scaffold) 148 Struktur perancah bisa terdiri dari bahan/komponen lepas atau rangka-rangka yang disusun dan diperkuat dengan komponen-komponen pengikat. Perancah jenis ini juga digunakan sebagai tempat melakukan aktivitas pekerjaan dan menempatkan peralatan atau bahan-bahan yang akan dipasang dengan panjang sesuai dengan ukuran bangunan yang sedang dikerjakan. Struktur perancah lebih stabil dibandingkan dengan perancah sistem kerangka satu lapis. Gambar 62. Perancah dengan sistem kerangka bebas (independent scaffold) (5) Perancah sistem menara (tower scaffold) Perancah menara digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil pada ketinggian tertentu, seperti membersihkan kaca, perbaikan dinding keramik luar dan sebagainya atau sebagai tempat katrol untuk menaikkan dan menurunkan bahan-bahan dalam suatu pekerjaan pembangunan. Berdasarkan konstruksi dudukannya perancah menara dapat berupa : Perancah yang dapat dipindah-pindah / bergerak Perancah tetap dengan bentuk-bentuk seperti berikut : Perancah menara dengan penguat tali baja 149 Gambar 63. Perancah menara dengan penguat tali baja Perancah menara dengan penguat rangka Gambar 64. Perancah menara dengan penguat rangka Perancah menara dengan penguat rangka dan tali baja Gambar65. Perancah menara dengan penguat rangka dan tali baja Perancah menara dengan penguat rangka dan angkur Gambar 67. Perancah menara dengan penguat rangka dan angkur Perancah menara dengan kaki gantung Next >