< Previous160 (a) Pemasangan perancah menara sistem komponen lepas : (1) Pemasangan dudukan tiang Sebelum memasang dudukan tiang perlu ditetapkan terlebih dahulu jenis perancah ini, jika sifatnya tetap (tidak akan dipindah-pindahkan), makaharus dipilih dudukan tetap, bahkan untuk perancah dimana akan dipasang katrol / kerekan bisa dipasang dudukan tetap yang ditanam di dalam beton. Jika perancah akan dipindah-pindahkan sesuai lokasi pekerjaan, maka sebaiknya digunakan dudukan dalam bentuk roda (castor). Gambar 85. Dudukan tiang dicor beton Gambar 86. Dudukan tiang roda (castor) (2) Pemasangan tiang Komponen tiang harus dipilih dan diperiksa kondisinya baik dari segi kelurusan maupun kualitas besinya (karatan, keropos atau tidak). Jika dudukan tiang dilengkapi dengan lubang untuk pin sebaiknya tiang dipasang dengan menggunakan pin sehingga lebih aman. Untuk perancah menara gantung tiang dipasang pada dudukan yang sudah dicor dengan adukan beton yang sudah kondisi kering. (3) Pemasangan batang-batang horizontal Batang memanjang dipasang dengan cara mengikatnya pada tiang-tiang dengan menggunakan klem pengikat. Posisi batang memanjang harus datar dan sejajar. (4) Pemasangan penyiku Penyiku dipasang untuk setiap tahapan sesuai ketinggian batang-batang horizontal, yakni dengan cara dihubungkan dengan klem pengikat, sehingga perancah menjadi stabil. (5) Pemasangan papan bordes 161 Papan bordes untuk tempat bekerja harus dipasang sesuai persyaratan supaya dapat bekerja dengan aman. (6) Pemasangan penguat Jika perancah sudah mencapai ketinggian tertentu maka harus dipasang penguat agar perancah menjadi stabil. Penguat bisa dalam bentuk tali baja, rangka, rangka dengan tali baja atau rangka dengan angkur (tergantung jenis perancah yang dipasang). (b) Pemasangan perancah menara dengan sistem rangka (1) Pemasangan dudukan Pada dasarnya pertimbangan dan cara pemasangan dudukan sama dengan perancah dengan bahan/ komponen lepas, hanya ukuran panjang dan lebarnya tergantung kepada ukuran rangka-rangka yang ada. (2) Pemasangan penyiku Batang-batang penyiku dipasang menyilang antara rangka yang satu dengan lainnya. Agar penyiku tidak bergeser, setelah siku dipasang pengunci pada pin ditarik keluar (jika menggunakan pin) atau dipasang mur dan dikencangkan (jika menggunakan mur-baut). (3) Pemasangan rangka dan penyiku dilakukan secara berulang sampai mencapai ketinggian yang dikehendaki. (4) Pemasangan papan bordes Papan bordes untuk tempat bekerja, harus dipasang sesuai persyaratan supaya dapat bekerja dengan aman dengan cara menempatkannya di atas batang horizontal rangka perancah. 2) Pembongkaran perancah Pembongkaran perancah tempat kerja dengan sistem komponen lepas Pembongkaran perancah dengan komponen lepas pada dasarnya adalah sama baik untuk perancah sistem kerangka 1 lapis (putlog scaffolds), sistem kerangka dua lapis (independent scaffolds) maupun perancah menara (tower scaffolds). 162 Pembongkaran harus dilakukan secara bertahap mulai dari bagian paling atas sampai bagian paling bawah dengan urutan seperti berikut : (a) Memasang papan bordes dan tangga sementara untuk setiap tahapan perancah yang akan dibongkar. (b) Melepas semua rambu-rambu keselamatan kerja yang dipasang untuk kemudian disimpan pada tempat yang aman. (c) Membersihkan semua kotoran dan bahan-bahan sisa yang masih ada pada papan bordes dan jaring pengaman serta menurunkannya. (d) Membongkar penutup atap dan menurunkan bahan-bahannya (jika bagian atas perancah dipasang penutup atap). (e) Membongkar jaring-jaring pengaman, menurunkan dan menyimpannya. (f) Membongkar batang-batang horizontal pengaman (guard railling), menurunkan dan menyimpannya terutama pada perancah dengan sistem kerangka satu lapis. (g) Membongkar batang horizontal melintang dan memanjang, menurunkan dan menyimpannya. (h) Membongkar tiang-tiang, menurunkan dan menyimpannya (i) Membongkar batang pengikat (pada bagian-bagian tertentu), menurunkan dan menyimpannya. (j) Mengulangi langkah-langkah tersebut di atas sampai pekerjaan pembongkaran selesai. (k) Membongkar dudukan tiang dan menyimpannya. Pembongkaran perancah tempat kerja dengan sistem rangka Pembongkaran perancah sistem rangka lebih mudah dan lebih cepat jika dibandingkan dengan perancah sistem komponen lepas, karena konstruksinya lebih sederhana dan tidak terlalu banyak komponen pengikat/ penyambung yang perlu dilepas / dibongkar. Pada dasarnya urutan pembongkaran perancah sistem rangka hampir sama dengan perancah sistem komponen lepas yakni : (a) Memasang papan bordes dan tangga sementara untuk setiap tahapan perancah yang akan dibongkar. (b) Melepas semua rambu-rambu keselamatan kerja yang dipasang untuk kemudian disimpan pada tempat yang aman. 163 (c) Membersihkan semua kotoran dan bahan-bahan sisa yang masih ada pada papan bordes dan jaring pengaman serta menurunkannya. (d) Membongkar penutup atap dan menurunkan bahan-bahannya (jika bagian atas perancah dipasang penutup atap). (e) Membongkar jaring-jaring pengaman, menurunkan dan menyimpannya. (f) Membongkar siku-siku rangka, menurunkan dan menyimpannya. Membongkar batang horizontal melintang dan memanjang, menurunkan dan menyimpannya. (g) Membongkar rangka perancah, menurunkan dan menyimpannya. (h) Membongkar batang pengikat (pada bagian-bagian tertentu), menurunkan dan menyimpannya. (i) Mengulangi langkah-langkah tersebut di atas sampai pekerjaan pembongkaran selesai. (j) Membongkar dudukan tiang dan menyimpannya. Pembongkaran perancah pendukung konstruksi cetakan beton (bekisting) Pembongkaran perancah pendukung konstruksi cetakan beton (bekisting) sedikit berbeda dengan perancah tempat melakukan aktivitas kerja karena adanya penggunaan komponen yang berbeda. Urutan pembongkaran adalah sebagai berikut : (a) Memasang papan bordes dan tangga sementara untuk setiap tahapan perancah yang akan dibongkar (b) Melepas paku atau baut pengikat balok cetakan pada tiang dudukan balok (c) Membongkar dudukan balok dari tiang perancah dengan cara memutar baut pengatur tinggi / kedataran pada dudukan. (d) Membongkar siku (baik pada perancah sistem komponen lepas maupun sistem rangka), menurunkan dan menyimpannya. (e) Membongkar batang horizontal melintang dan memanjang, menurunkan dan menyimpannya (f) Membongkar tiang (pada perancah sistem komponen lepas) atau rangka (pada perancah sistem rangka), menurunkan dan menyimpannya 164 (g) Membongkar dudukan tiang dan menyimpannya. 4) Tugas 4. Sistem Sambungan Bekisting Kolom Cara menyambung papan cetakan. Bila papan kurang lurus, harus diketam lebih dulu agar lurus dan rata. Sambung papan cetakan dengan baik, tidak boleh bocor. a) Penyambungan papan cetakan dengan klem Penyambungan papan cetakan dengan klem kayu menggunakan paku, pemasangannya secara berselang seling, tidak segaris. Fungsi klem hanya untuk merangkai papan-papan, bukan untuk perkuatan bekisting dalam menahan tekanan cor beton. Gambar 87. Penyambungan Papan Cetakan b) Penyambungan papan siku Papan siku bekisting disambung menggunakan paku searah dengan tekanan beton Gambar 88 Penyambungan Papan Siku c) Penyambungan cetakan/ bekisting berbentu bulat. Paku searah dengan tekanan beton Paku tegak lurus dengan papan Papan Klem 165 Gambar 89. Panel cetakan seperempat lingkaran Langkah kerja pembuatan panel cetakan/bekisting kolom : 1. Cetakan/ bekisting dibuat dari bahan reng yang disusun pada panel papan kayu berbentuk bulat/busur bagian dalam (gambar diatas). 2. Masing-masing reng dipakukan pada panel papan kayu sebagai ―balok‖ pengikat. 3. Dalam satu kolom terdiri dari empat panel papan kayu sebagai ―balok‖ pengikat horizontal untuk kolom kurang dari 850 mm dapat juga terdiri dari enam panel papan kayu untuk kolom lebih besar dari 850 mm. (b) Sistem perkuatan bekisting kolom a) Jarak sumbu tumpuan bekisting pada kolom. Untuk jarak perkuatan kolom dipengaruhi oleh beberapa faktor : (1) Konsistensi/ kekentalan beton (2) Kecepatan mengecor beton/mengisi bekisting. (3) Cara perawatan beton (memukul bekisting atau menggunakan alat getar pada waktu mengecor). (4) Bentuk benda yang akan dicor. (5) Tinggi benda yang akan dicor. (6) Jangka waktu beton mengeras. 3 Reng 2/3 Panel papan kayu/ balok pengikat 166 Hasil perhitungan secara teknis tekanan yang bekerja pada bekisting kolom dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Jika dinding yang hendak dicor agak tinggi, maka didalam begisting timbul efek silo menara yang berarti tekanan pada bekisting akan merata (tidak naik lagi) seperti diterangkan pada gambar dibawah ini. Gambar 90. Tekanan yang timbul dalam konstruksi bekisting beton pada waktu pengecoran Untuk pemakaian secara praktis jarak perkuatan balok kayu pada kolom antara 50 sampai 60 cm atau sesuai spesifikasi. b) Jarak sumbu tumpuan bekisting pada lantai beton Agar beton tidak melengkung, maka waktu membuat bekisting jarak sumbu tumpuan bekisting harus memenuhi persyaratan tertentu. Gambar 91. Jarak Sumbu Tumpuan h d L 167 H d = 2 2.5 3 3,5 4 5 6 7 8 10 L 8 10 12 15 20 30 76 70 66 62 56 49 95 88 83 77 70 61 114 105 100 92 84 74 133 123 116 108 98 86 152 141 133 123 112 98 190 176 166 153 140 122 228 211 199 185 168 147 256 246 233 216 196 171 304 281 265 246 223 195 380 351 332 307 279 244 Dimana : L : jarak suatu tumpuan kayu bekisting dalam cm. d : tebal papan/balok bekisting dalam cm. h : tebal/ tinggi beton yang akan dicor dalam cm. c) Perkuatan cetakan kayu pada kolom. Gambar 92. Perkuatan cetakan kayu pada kolom 168 (c) Perakitan Papan-Papan atau Panel Kayu Lapis yang telah dipotong menjadi Bekisting Kolom Gambar 93. Perakitan Papan-papan menjadi Bekisting Kolom Langkah kerja perakitan papan/panel kayu lapis menjadi bekisting kolom : Memotong papan cetakan sesuai gambar kerja/kolom. Merangkai papan cetakan dengan klem menggunakan paku. Memasang balok perkuatan pada rangkaian papan untuk tempat pemasangan baut (cukup dua pasang). a) Pemasangan Perkuatan Bekisting Perkuatan pemasangan perkuatan bekisting dimaksudkan agar bekistng mampu menahan tekanan cor beton. Ada beberapa cara perkuatan bekisting : a. Dengan menggunakan baut. Gambar 94. Cetakan dengan menggunakan baut Papan bekisting 169 b. Dengan menggunakan klem baja yang dapat diatur Gambar 95 . Cetakan dengan klem baja yang dapat diatur c. Dengan menggunakan sabuk baja Gambar 96. Cetakan kolom dengan menggunakan sabuk baja b) Pemasangan Bekisting Kolom atau Dinding Untuk pemasangan bekisting diperlukan perancah yang kuat, kokoh bersifat sementara yang akan dibongkar, bila pekerjaan beton sudah selesai. (1) Mendirikan Bekisting Kolom atau Dinding Mendirikan bekisting kolom Sirip Sabuk Baja Lapisan Kayu Lapis Pemerkaku Kayu Papan bekisting diberi sirip untuk tempat sabuk baja. Sabuk baja disambungkan seperti pada pengepakan. Next >