< Previous 9 praktikan. Laporkan setiap hasil percobaan hasil praktik kepada pembimbing bila operasi rangkaian praktik telah sesuai dengan instruksi/kesimpulan sesuai dengan buku teks. D. Tujuan Akhir Buku teks ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk mengarah kepada standar kompetensi pelayaran kapal perikanan. Siswa dapat dinyatakan telah berhasil menyelesaikan buku teks ini jika telah mengikuti evaluasi berupa test dengan skor minimum adalah 75. Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan dapat: Memahami, mengoperasikan, menggunakan dan mengaplikasikan perencanaan pelayaran, pelayaran kapal di permukaan datar, dasar-dasar elektronika, alat navigasi konvensional dan alat navigasi elektronik diatas kapal perikanan. E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar BIDANG KEAHLIAN : PERIKANAN DAN KELAUTAN (PK) PROGRAM KEAHLIAN : TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN (TPI) PAKET KEAHLIAN : NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN (NKPI) MATA PELAJARAN : PELAYARAN KAPAL PERIKANAN(PKP) KELAS: XI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Meyakini anugerah Tuhan pada pembelajaran pelayaran kapal perikanan sebagai amanat untuk kemaslahatan umat manusia. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), 2.1 Menghayati sikap cermat, teliti dan tanggungjawab sebagai hasil dari pembelajaran pelayaran kapal perikanan Commented [dh5]: Sirkit? 10 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2.2 Menghayati pentingnya kerjasama sebagai hasil pembelajaran pelayaran kapal perikanan 2.3 Menghayati pentingnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan workshop/bengkel praktek sebagai hasil dari pembelajaran pelayaran kapal perikanan 2.4 Menghayati pentingnya bersikap jujur, disiplin serta bertanggungjawab sebagai hasil dari pembelajaran pelayaran kapal perikanan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 3.1 Menganalisis perencanaan pelayaran berdasarkan langkah-langkah perencanaan pelayaran 3.2 Menerapkan pelayaran kapal di permukaan datar dengan prinsip pelayaran datar 3.3 Menerapkan prinsip dasar elektronika pada alat navigasi 3.4 Menerapkan penggunaan berbagai alat navigasi konvensionaldan elektronik sesuai dengan fungsi dan penggunaannya 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. 4.1 Membuat perencanaan pelayaranberdasarkan langkah-langkah perencanaan pelayaran 4.2 Melaksanakan pelayaran kapal di permukaan datar dengan prinsip pelayaran datar 4.3 Melaksanakan prinsip dasar elektronika pada alat navigasi 4.4 Mengoperasikan penggunaan berbagai alat navigasi konvensionaldan elektronik sesuai dengan fungsi dan penggunaannya 11 F. Cek Kemampuan Awal 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : a. Tinggi Sejati b. Tinggi ukur c. Tepi langit maya d. Tepi langit sejati e. Cakrawala setempat f. Cakrawala sejati 2. Coba gambarkan segitiga Paralaks dengan L= 150, Z=200 dan P=2900/U70B lengkap dengan keterangannya ? 3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam koreksi yang diperlukan untuk perbaikan tinggi dengan sextan. 4. Apakah yang dimaksud dengan Universal Time ? 5. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Zone Time dan lengkapi dengan gambar ? 6. Apakah yang dimaksud dengan : a. LMT b. GMT c. WT d. ZT 7. Jelaskan gabungan semua koreksi untuk perbaikan tinggi matahari yang tersusun daftar V Ilmu Pelayaran dan koreksi tanggal, tuliskan rumus tepi atas dan gambarkan ? 8. Jelaskan dan gambarkan perbedaan proyeksi bumiawi dan jajar tinggi 12 II. PEMBELAJARAN Kegiatan Belajar 1. Menerapkan Perencanaan Pelayaran berdasarkan langkah-langkah perencanaan pelayaran A. Deskripsi Ilmu Pelayaran Kapal Penangkap Ikan (IPKPI) adalah ilmu yang mempelajari cara untuk melayarkan sebuah kapal penangkap ikan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan selamat, aman dan ekonomis yang secara garis besar terbagi atas ilmu pelayaran datar, astronomis dan navigasi elektronik. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Kegiatan belajar ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik tentang perencanaan pelayaran serta aplikasi dalam kegiatan diatas kapal perikanan. Anda dapat dinyatakan telah berhasil menyelesaikan modul ini jika anda telah mengerjakan seluruh isi dari modul ini termasuk latihan teori dan praktek dengan benar juga telah mengikuti evaluasi berupa test dengan skor minimum adalah 75. Setelah mempelajari materi ini siswa dapat: a. Menjelaskan pengertian dasar-dasar pelayaran. b. Menjelaskan perencanaan pelayaran didaerah berkarang, sempit, terbatas, berarus dan berangin. c. Menyebutkan penggunaan publikasi navigasi. d. Menyebutkan jenis-jenis alat bantu navigasi. e. Menjelaskan penentuan posisi kapal dengan benda darat. f. Menjelaskan penentuan posisi duga kapal dengan haluan. 13 2. Uraian Materi a. Pengertian Tentang Peta Laut Peta laut ialah hasil pemindahan bentuk lengkung bumi keatas bidang datar yang memuat hal-hal serta keterangan keterangan yang dibutuhkan seorang navigator dalam menentukan posisi kapal, jarak, haluan dan keselamatan navigasi dilaut, dilengkapi dengan benda bantu navigasi dan peruman-peruman. Peta laut ialah peta yang dibuat sedemikian rupa agar dapat digunakan untuk merencanakan atau mengikuti suatu pelayaran dilaut lepas, perairan pedalaman seperti danau, sungai, terusan dll, dengan demikian peta laut itu dipakai untuk pedoman berlalu lintas diatas air. Gambar 1. Dalam gambar ini dapat dilihat bentuk-bentuk derajah/jajar di bumi dan dipeta Mercator (peta laut). 14 b. Proyeksi Peta Proyeksi Peta adalah cara untuk menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi pada sebuah bidang datar (Peta laut). Hasil pemindahan ini tidaklah begitu baik seperti yang diharapkan, sehingga perlu dibuatkan proyeksi peta. Kegunaan proyeksi peta adalah untuk maksud tertentu dapat dipakai peta yang cocok untuk kegiatan itu dan dapat memilih peta-peta dengan distorsi yang paling kecil sehingga bentuk peta yang terjadi lebih mendekati bentuk yang sebenarnya. Katagori proyeksi peta terbagi atas 3 (tiga) bagian utama yang dijelaskan pada gambar dibawah ini: 1) Proyeksi pada bidang datar (azimuthal proyection ) 2) Proyeksi pada bidang kerucut (conicalproyection) 3) Proyeksi pada bidang silinder (cylindricalproyection) Gambar 2.Proyeksi Azimuthal 15 Gambar 3. Proyeksi Silinder Pada proyeksi bidang datar terdapat proyeksi gnomonic, stereographic, dan orthographic. Dari ketiga proyeksi pada bidang datar tersebut yang terkenal adalah proyeksi gnomonik, karena mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1) Titik pusat proyeksi adalah titik pusat bumi. 2) Pada proyeksi ini digunakan suatu bidang singgung globe. 3) Titik-titik pada globe digambarkan pada bidang datar. 4) Titik singgungnya dapat dipilih dikutub, dikatulistiwa atau sembarang. 5) Proyeksi dari lingkaran besar merupakan garis lurus. 6) Derajah-derajah dan katulistiwa selalu merupakan garis lurus. 7) Derajah-derajah berkumpul dikutub. 8) Derajah dari titik singgung tegak lurus katulistiwa dan jajar-jajar. 16 Gambar 4. Peta Ginomonik Kutub Gambar 5. Peta Gnomonik Katulistiwa c. Peta Mercator Peta Mercator diketemukan oleh Gerdhard Kremer atau didalam bahasa latinnya disebut Gerardus Mercator. Bentuk proyeksi yang dibuat oleh G.Mercator ini sama dengan bentuk proyeksi silinder, dimana silindernya 17 menyinggung bola bumi dikatulistiwa dan titik pusat bumi adalah titik pusat proyeksi. Oleh karena bumi berbentuk bola itu tidaklah bulat benar maka hasil proyeksi tidak memberikan gambaran bumi yang mendekati bentuk yang sebenarnya. Kesalahan-kesalahan yang paling jelas dan besar terdapat pada kutub, karena jari-jari bumi makin mengecil kearah kutub bila dibandingkan dengan jari-jari bumi dikatulistiwa. Itu sebabnya peta Mercator yang dipakai sekarang ini bukanlah hasil proyeksi silinder semata-mata,tetapi merupakan hasil perhitungan matematika untuk lintang bertumbuh yang dilakukan oleh Edward Wright. Perhitungan Mercator sebagai hasil perhitungan matematisnya Edward Wright mempunyai beberapa kelebihan antara lain : 1) Garis lintang dan garis bujur adalah garis-garis lurus yang saling tegak lurus satu sama lain. 2) Garis loxodrome (haluankapal) juga merupakan garis lurus. Dipeta garis loxodrome memotong bujur-bujur atas sudut yang sama. 3) Sudut antara garis haluan dibumi sama dengan dipeta. 4) Katulistiwa dan lintang sejajar satu sama lain demikian juga bujur- bujur sejajar satu sama lain.Katulistiwa dan lintang tegak lurus bujur-bujur. 5) Skala bujur tetap. Skala lintang dan skala bujur pada peta Mercator Skala lintang : 1) Terdapat dikiri/kanan pinggiran peta. 2) 10 skala lintang = 60 mil laut. 3) Skala lintang dipakai untuk mengukur jarak. Skala Bujur : 1) Terdapat dipinggir atas/bawah peta. 18 2) Skala bujur berdasarkan katulistiwa. 3) Skala bujur hanya dipakai untuk menentukan bujurnya suatu tempat bukan untuk mengukur jarak. Pada bola bumi, Loksodrom adalah garis dibumi yang membentuk sudut sudut yang sama dengan semua derajah. Sudut-sudut tersebut beralih tanpa perubahan didalam peta bertumbuh. Jadi didalam peta, loksodrom membentuk sudut-sudut yang sama dengan derajah, karena derajah derajah adalah garis garis lurus yang sejajar satu sama lain. Jadi loksodrom terlukis sebagai garis lurus seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 6. Garis Loksodrom Untuk kepentingan berlayar pada umumnya Peta harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Sudut-sudut dibumi harus dapat dipindahkan kepeta tanpa perubahan (konform), 2) Loksodrom (garis haluan) dipeta harus dapat dipindahkan sebagai garis lurus. Next >