< Previous 29 Gambar 9. Posisi Kapal Menandingi Arus Keterangan : A = Tempat Tolak B = Tempat Tiba Sejati C = Tempat Tiba Duga K1 = Kecepatan Kapal K2 = Kecepatan Arus / Efek dari Angin Kr = Resultante antara kecepatan kapal denga kecepatan arus = Sembir A-C = Hasil Pelayaran Duga A-B = Hasil Pelayaran Sejati C-B = Luput Duga 7) Masuk pelabuhan: Merencanakan persiapan memasuki suatu pelabuhan yang dituju adalah suatu keharusan bagi seorang navigator agar segala pekerjaan, keselamatan kapal dapat dijamin sampai bersandar didermaga. Ada beberapa hal yang harus dipersiapan sebelum kapal memasuki pelabuhan antara lain: a) Hubungi agen atau perwakilan kantor jika ada dipelabuhan tentang rencana tiba di pelabuhan. 30 b) Hubungi panduan untuk masuk alur pelabuhan dan sampai di pelabuhan. c) Persiapan dokumen kapal antara lain dokumen muatan yang akan dibongkar maupun rencana pemuatan. d) Persiapkan peta pelabuhan, pelajari pasang surut air, dll. e) Persiapkan alat bongkar muat. Jika persiapan diantaranya yang tersebut diatas telah dipersiapkan maka nakhoda sebagai pimpinan tertinggi diatas kapal memberikan instruksi kepada ABK (Anak Buah Kapal)sesuai dengan tugas masing-masing dalam kegiatan yang harus dilakukan selama kapal berada dipelabuhan. Semua itu dilakukan agar kapal berjalan tepat waktu dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. 8) Penggunaan Publikasi Navigasi. Agar suatu rencana pelayaran dapat berjalan dengan lancar aman terkendali artinya sukses sesuai dengan yang direncanakan, maka seorang navigator membuat suatu perencanaan pelayaran yang teliti. Untuk maksud itu maka seorang navigator perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai publikasi Navigasi. Publikasi Navigasi adalah buku-buku dan bahan-bahan penting yang diterbitkan dan disiarkan untuk membantu seorang navigator dalam melayarkan kapal dengan sebaik-baiknya. Buku-buku dan bahan-bahan tersebut antara lain : a) Peta-peta laut, katalog peta dan folio peta. b) Almanak Nautika. c) Buku Kepanduan Bahari (pilot books atau sailing directions) d) Buku-buku Navigasi. e) DaftarSuar, Daftar Pasang Surut, Daftar Ilmu Pelayaran, Daftar Pelampung-pelampung dan Rambu-rambu, Daftar Isyarat Radio, 31 Daftar Jarak. f) Peta-peta khusus seperti Peta Pandu, Peta Cuaca, Peta Arus, Peta Angin. g) Berita Pelaut (BPI atau Notice to Mariners) h) Berita Peringatan Navigasi (navigational warning) 9) Benda Bantu Navigasi (Aid To Navigation) Yang dimaksud dengan benda-benda pembantu navigasi ialah benda-benda yang membantu navigator dalam menemukan daratan bila dating dari laut, dan membere dan menunjukan arah ke tempat tujuannya (misalnya pelabuhan). Yang termasuk benda-benda pembantu navigasi antara lain mercusuar, kapal suar, rambu-rambu radio, isyarat kabut, pelampung-pelampung, rambu-rambu serta alat-alat elektronik seperti Radar, Loran, Decca dll. Penempatan benda-benda bantu navigasi ditempatkan ditepi pantai, diperairan sempit yang bias dilayari, ditempat yang dapat dilihat dan didengar pada jarak yang aman terhadap bahaya-bahaya navigasi. Kegunaan dan manfaat dari benda-benda bantu navigasi terhadap seorang navigator ialah sebagai tanda dan penuntun dalam penentuan posisi kapal terhadap bahaya-bahaya navigasi yang tersembunyi. 10) SistemPelampung Sistem Pelampung ada 2 macam yaitu : a) Sistem LATERAL dipakai ditepi pantai dan perairan sempit yang biasa dilayari, diperairan pedalaman, ditempat yang ada bahaya. Dibedakan atas pelampung sisi kiri dan sisi kanan. b) Sistem KARDINAL dipakai dilaut lepas, menandakan sector aman dan dibedakan atas sektor UTARA– SELATAN, TIMUR–BARAT. 32 Kedua system ini sama maksud dan tujuannya, perbedaannya hanya pada letak/tempat, bentuk dan warna, penerangan serta sifat-sifatnya. Kegunaan pelampung (buoy) ialah sebagai tanda adanya bahaya, sebagai tanda adanya perubahan dilaut, sebagai penuntun atau petunjuk jalan yang aman bagi pelayaran. Pelampung hanya memenuhi fungsinya sebagai alat bantu navigasi pada siang hari dan dalam keadaan cuaca terang, pada malam hari hanya pelampung yang berpenerangan, kemudian pada cuaca buruk atau berkabut hanya pelampung yang menggunakan bunyi (gong, bell). Letak dan warna pelampung ada bermacam-macam jenis yang digunakan antara lain: a) Pelampung pada sisi kanan (Starboardhand) Bentuk pelampung : Runcing. Warna pelampung : Hitam, hitam putih kotak-kotak atau hitam kuning kotak-kotak. Tanda Puncak : Segitiga atau belah ketupat. Jika ada Suar : Warna penyinaran putih atau hijau cerlang. Scotlite : Warna putih atau hijau. Pelampung hitam merupakan pelampung sisi kanan (star board hand) jika datang dari laut. b) Pelampung pada sisi kiri (Porthand) Bentuk pelampung : Tumpul. Warna pelampung : Merah, merah putih kotak-kotak atau merah kuning kotak-kotak. Tanda Puncak : Kubus atau T. Jika ada Suar : Warna penyinaran putih atau merah cerlang. Scotlite : Warna putih atau merah. 33 Pelampung merah merupakan pelampung sisi kiri (porthand) jika datang dari laut. c) Pelampung Gosong Tengah-Pemisah dan Pertemuan (Middle ground, mid channel or bifuration) Bentuk pelampung : Bundar, baik untuk hilir maupun untuk mudik. Warna pelampung : Putih merah mendatar baik untuk hilir maupun untuk mudik. Tanda puncak : untuk hilir,untuk mudik. Jika ada suar : Isophase= periode gelap sama dengan periode terang. Scotlite : untuk hilir,untuk mudik. d) Pelampung Pengenal (Landfall) Bentuk pelampung : Runcing. Warna pelampung : biasanya hitam putih atau merah putih vertikal. Tanda puncak : Silang. Jika ada suar : Putih cerlang atau putih tetap dengan penggelapan (flashing white or white occulting). e) Pelampung Kerangka (Wecks) Bentuk pelampung : a. dilalui sisi kanan : runcing b. dilalui sisi kiri : tumpul c. dilalui pada kedua sisi :bundar Warna pelampung : biasanya hijau. TandaPuncak : - Jika ada Suar : hijau cerlang atau hijau tetap dengan penggelapan(flashing green orocculting green). 34 f) Pelampung Khusus (Special buoys) g) Pelampung Tempat Tuang (dumping ground, outfall, spoil ground) Bentuk Pelampung : Runcing. Warna Pelampung : Kuning hitam mendatar. h) Pelampung Tempat Berlabuh Kapal Karantina(quarantine anchorage) Bentuk Pelampung : Runcing. Warna Pelampung :Kuning. i) Pelampung Tempat Latihan Tembak Menembak (practice firing ground) Bentuk Pelampung : Runcing. Warna Pelampung :Keliling warna biru ditengah warna putih huruf warna merah. DA = Danger. j) Pelampung Peralihan Antara Laut Lepas dan Daerah Pedalaman Bentuk Pelampung : Runcing Warna Pelampung : Merah putih atau hitam putih berbentuk spiral Gambar 10. Contoh pemakaian alur pelayaran utama sisi kiri, kanan maupun gosong tengah 35 11) Pemindahan dan Penentuan Posisi Kapal Kegiatan ini dilakukan pada saat kapal melakukan pelayaran dari satu pelabuhan satu kepelabuhan lainnya dengan haluan yang telah direncanakan didalam peta dan menggunakan peta dengan skala yang berbeda. Suatu ketika kita harus memindahkan posisi kapal dari satu peta kepetalainnya dengan skalanya berbeda, maka kerjakan sebagai berikut: a) Bila posisi tersebut dinyatakan dengan baringan-baringan atau jarak, maka : Gambarkan baringan yang sama dengan peta I kepeta II. Ukurlah jarak dipeta I dengan skala lintangnya, dan dengan cara yangsamadiukurkanpadapetaII. Perpotongan jarak dengan garis baringan dipeta II adalah posisi kapal yang telah dipindahkan. b) Bila posisi kapal dinyatakan dengan lintang dan bujur, maka: Tentukanlah lintang dan bujur posisi kapal pada peta I. Pindahkan posisi (lintang dan bujur) dipeta II. Cara ini digunakan bila tidak ada sama sekali baringan atau jarak dari benda-benda darat. Untuk penentuan posisi kapal, kita harus mengambil baringan-baringan benda darat, tanjung, gunung, pelampung atau baringan benda angkasa. Agar posisi kapal pada posisi yang tepat maka baringan yang diambil harus benar (sejati). Untuk itu kita harus selalu mengetahui kesalahan pedoman dan pengambilan benda baringan harus lebih dari satu benda. 36 Gambar 11. Pemindahan Posisi Kapal Dibawah ini diperlihatkan bagaimana cara Menjangka Peta dan beberapa peralatannya. Gambar 12. Cara Menjangka/Menghitung Garis Haluan 37 Gambar 13. Cara Menjangka Jarak Lintang diPeta Gambar 14. Cara Menjangka/Menghitung dan memindahkan Jarak Lintang Peta 38 Gambar 15. Cara Menjangka Jarak Bujur di Peta Gambar 16. Alat Baringan Benda (Obyek) Next >