< Previous 69 Contoh Penyebutan arah: Barat Daya = 2250= S450B Timur Menenggara = 112½0 = S 67½0 T h. Berlayar Menurut Garis Loksodorm Dalam ilmu pelayaran menentukan haluan-haluan dan baringan adalah dua hal yang sangat penting. Kompas atau pedoman mempunyai peranan penting untuk hal tersebut. Tanpa pedoman, pekerjaan tersebut akan sulit untuk dilaksanakan. Prinsip kerja pedoman adalah berdasarkan sifat jarum magnet yang bergerak bebas dalam muka yang mendatar. Akibatnya, karena pengaruh magnet-magnet bumi jarum pedoman akan menunjuk kesuatu arah utara. Pada jarum pedoman tersebut dipasang piringan pedoman yang dibagi dalam 360 derajat. Garis tengah piringan pedoman adalah sejajar dengan jarum magnet (jarum pedoman) yang merupakan garis utara-selatan dari piringan pedoman dan titik utara jatuh pada 00 atau 3600. Jarum magnet menunjukan arah utara disebabkan oleh pengaruh dari bumi. Selain itu pedoman ditempatkan dikapal jarum masih dipengaruhi oleh besi-besi kapal. Dengan adanya pengaruh kedua jenis magnet tersebut akibatnya jarum magnet menunjukan arah yang tidak benar, arah utara dipeta tidak jatuh sejajar dengan derajah. 70 i. Arah-arah Di Bumi Dilaut sebuah kapal harus dapat menentukan arahnya terhadap suatu arah acuan (arah referensi) yang telah dipilih. Pedoman magnet dan pedoman gyro dikapal yang dapat memberikan arah acuan dilaut kepada navigator. Pedoman magnet terjadi oleh adanya medan magnet bumi. Oleh karena itu dalam ilmu pelayaran arah-arah Utara dapat dibedakan sebagai berikut : 1) Utara Sejati (Us) : adalah arah Utara yang jatuh sama dengan arah derajah-derajah pada peta 2) Utara Magnetis (Um) : adalah arah Utara jarum pedoman semata- mata atas pengaruh magnit bumi 3) Utara Pedoman (Up) : adalah arah jarum pedoman atas pengaruh magnit bumi dan magnit besi dikapal j. Variasi Variasi ialah sudut yang diukur pada suatu tempat, yang merupakan sebuah sudut antara Utara Sejati (US) danUtara Magnit (UM), nilai Variasi tergantung dari dua hal yaitu : 1) Letak atau posisi diatas bumi 2) Waktu atau Tahun 71 Gambar 27. Variasi Lihat Gambar 2.9 Di A : Variasi positif (+) atau Timur, karena UM berada dikanan US Di B : Variasi negative (-) atau Barat , karena UM berada disebelah kiri US Tetapi nilai Variasi di A, tidak sama dengan nilai Variasi di B. Disini terlihat bahwa nilai Variasi tergantung dari letak tempat dibumi. Perubahan Tahunan Variasi. Perubahan Tahunan Variasi dapat dinyatakan dengan 2 cara: Ditulis perubahan tahunannya sekian menit Barat atau sekian menit Timur Contoh : Pada Mawar Pedoman di Peta Tahun 1970 ditulis 30 Barat, perubahan tahunannya 5’ Timur, Hitung nilai Variasi pada tahun 2007, Penyelesaian Perhitungan Perubahan Variasinya adalah sebagai berikut: 72 Perubahan Variasi dari Tahun 1970 s/d 2007 yaitu selama 37 tahun = 37x5’ = 185’=30 05’ Timur, Jadi Variasi pada tahun 2007 ialah = 30 Barat + 30 05’Timur=05’Timur, atau Variasi = + 05 ’Contoh lain: Nilai Variasi tahunan 1997 ialah 20T, perubahan tahunannya 60 Timur, Hitung nilai Variasi pada tahun 2007. Perubahan Variasinya adalah sebagai berikut : Penyelesaian Perhitungan Perubahan Variasi dari Tahun 1997 s/d 2007 yaitu selama 10 tahun = 10x6’ = 60’ = 10 Timur. Jadi nilai Variasi pada tahun 2007 ialah = 20Timur +10Timur = 30Timur atau (+ 20)+(+10) =+30. Catatan : Jika ada tertulis increasing atau decreasing annually sekian menit artinya adalah: Increasing berarti ditambah, Decreasing berarti dikurangi yang bertambah dan berkurang adalah nilai atau besarnya Variasi. Contoh.: Variasi ditahun 1997 ialah4 0B, increasing annually 6’. Hitung nilai Variasi tahun 2007. Berarti dalam 10 tahun nilai Variasinya bertambah dengan 6x10’= 60’= 10. Jadi nilai Variasi pada tahun 2007 adalah =40+10=50B 73 Contoh yang lain: Variasi ditahun 1997 ialah 10 B, decreasing annually 12’. Hitung nilai Variasi pada tahun 2007. Berarti dalam 10 tahun nilai Variasi berkurang dengan 10x12’=120’=20. Jadi nilai Variasi ditahun 2007 ialah = (10 B) – (20B)=-1B=+10=10 T. Catatan. ISOGONE : adalah garis dipeta yang melalui tempat tempat dengan nilai Variasi yang sama. AGONE : adalah garis dipeta yang melalui tempat tempat dengan nilai Variasi Nol. k. Deviasi Jika haluan kapal berubah, maka kutub kutub magnit remanen akan berubah tempat juga, sehingga pengaruhnya terhadap pedoman maknit pun akan berubah. Karena pengaruh maknit remanen inilah maka jarum atau batang maknit tidak lagi mengarah ke Utara/Selatan magnit melainkan ke Utara/Selatan Pedoman. Sudut antara Utara Magnit dan Utara Pedoman itu dinamakan DEVIASI. Catatan : Deviasi positif (+) jikalau Utara Pedoman berada dikanan (Timur) Utara Maknit dan Deviasi negative (-) jikalau Utara Pedoman berada dikiri (Barat) Utara Magnit. 74 Gambar 28. Deviasi UM =Utara Magnit UP =Utara Pedoman DiA =Deviasi (+) karena UP Timur/dikanan UM DiB =Deviasi (-) karena UP Barat/dikiri UM l. Sembir (Salah Tunjuk) Yang dimaksud dengan Sembir adalah perbedaan sudut antara US dan UP. Sembir positif(+), jikalau Utara Pedoman berada disebelah kanan (Timur) dari Utara Sejati (diA), Sembir negative (-), jikalau Utara Pedoman berada disebelah kiri (Barat) dari Utara Sejati (di B). 75 Gambar 29. Salah Tunjuk (Sembir) Rumusnya menjadi : Sembir = Variasi + Deviasi Turunannya menjadi: Variasi = Sembir-Deviasi Deviasi = Sembir-Variasi Contoh Soal : Dilukis kembali arah Utara Sejati (US), Utara Maknit (UM), dan Utara Pedoman (UP) dalam satu gambar. Kemudian diterangkan kembali bersama-sama dengan memberikan pertanyaan dan siswa yang menjawab tentang Variasi, Deviasi, dan Sembir. Jika telah dipahami dan dimengerti oleh siswa, guru pengajar memberikan contoh soal dalam menerangkan hubungan rumus tersebut diatas. 76 Soal 1. Hitunglah Sembir bila diketahui Variasi +30 dan Deviasi -50. Lukislah juga keadaan itu. Penyelesaian Variasi = + 30 Deviasi = - 50+ Lukisan : Sembir= -20 2. Hitunglah Variasi jika diketahui Sembir +20dan Deviasi +50. Lukislah juga keadaan itu. Penyelesaian : Sembir =+20 Deviasi =+50– Lukisan : Variasi =-30 m. Haluan Sejati, Haluan Magnet, Haluan Pedoman Haluan adalah sudut yang dihitung mulai dari suatu arah Utara kekanan sampai arah horizontal dari bidang membujur kapal kedepan/lunas kapal. Haluan-haluan dihitung kekanan dari 0000 sampai 3600. Sudut-sudut yang 77 diukur horizontal antara bidang membujur kapal kedepan dengan arah- arah acuan US, UM, UP disebut: 1) Haluan Sejati (Hs) ialah sudut antara US dengan garis haluan kapal, dihitung dari arah utara searah dengan perputaran jarum jam yaitu kekanan. 2) Haluan Magnit(Hm) ialah sudut antara UM dengan garis haluan kapal, dihitung dari utara kekanan 3) Haluan Pedoman (Hp) ialah sudut antara UP dengan garis haluan kapal, dihitung dari utara kekanan. Gambar 30. Haluan Us, Um, Up Contoh Soal Setelah diberikan pengertian dasar tentang haluan-haluan kapal seperti tersebut diatas, maka dilanjutkan dengan memberikan contoh perhitungan-perhitungan dalam mencari haluan-haluan kapal dengan penjabarannya sesuai dengan rumus rumus yang ada. Diharapkan siswa dapat memahami dan sekaligus menerapkan dalam perhitungannya. 78 Soal Kapal dikemudikan dengan Haluan Pedoman 1210. Diketahui Variasi+30dan Deviasi + 30. Hitung dan lukislah Sembir (S), Hm dan Hs? Perhitungan: Haluan Pedoman (Hp) = 1210 Deviasi =+30+ Lukisan : Haluan Magnetik (Hm) = 1240 Variasi =+30+ Haluan Sejati (Hs) = 1270 Contoh yang lain : Diketahui: Haluan Magnit(Hm) = 2600 Variasi =-50 Deviasi =-20 Ditanyakan: Hitunglah dan lukislah Sembir (S), Hp dan Hs ? Haluan Magnetik (Hm) = 2600 Variasi =- 50+ Lukisan : Haluan Sejati (Hs) = 2550 Next >