< Previous 145 6). Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilan produk yang jelas agar dapat membantu promosi atau penjualan. Pemilihan jenis kemasan untuk produk pangan ini lebih banyak ditentukan oleh preferensi konsumen yang semakin tinggi tuntutannya. Misalnya kemasan kecap yang tersedia di pasar adalah kemasan botol gelas, botol plastik dan kemasan sachet, atau minuman juice buah yang tersedia dalam kemasan karton laminasi atau gelas palstik, sehingga konsumen bebas memilih kemasan mana yang sesuai untuknya, dan masing-masing jenis kemasan mempunyai konsumen tersendiri. Tingginya tuntutan konsumen terhadap produk pangan termasuk jenis kemasannya ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : a. Faktor Demografi (umur), dengan adanya program pengaturan kelahiran dan dengan semakin baiknya tingkat kesehatan maka maka laju pertambahan penduduk semakin kecil tetapi jumlah penduduk yang mencapai usia tua semakin banyak. Hal ini mempengaruhi perubahan permintaan akan pangan. b. Pendidikan yang semakin meningkat, termasuk meningkatnya jumlah wanita yang mencapai tingkat pendidikan tinggi (universitas), menyebabkan tuntutan akan produk pangan yang berkualitas semakin meningkat. c. Imigrasi dari satu negara ke negara lain akan mempengaruhi permintaan pangan di negara yang dimasuki. Misalnya migrasi kulit hitam dari Afrika dan Asia ke Eropa atau Amerika mempengaruhi jenis produk pangan di Eropa dan Amerika. d. Pola konsumsi di tiap negara, misalnya konsumsi daging sapi di Amerika lebih tinggi daripada di negara-negara Asia. e. Kehidupan pribadi (lifestyle). Saat ini jumlah wanita yang bekerja sudah lebih banyak, sehingga kebutuhan akan makanan siap saji semakin 146 tinggi, dan ini berkembang ke arah tuntutan bagaimana menemukan kemasan yang langsung dapat dimasukkan ke oven tanpa harus memindahkan ke wadah lain, serta permintaan akan single serve packaging juga menjadi meningkat karena dianggap lebih praktis. Pada uraian di atas kita sudah mempelajari jenis-jenis kemasan untuk bahan pangan, sangat menarik bukan ? Kegiatan berikutnya pelajarilah uraian materi tentang fungsi kemasan. b. Fungsi Kemasan Fungsi kemasan yang utama untuk bahan pangan ada 2 hal yaitu: a. Menyimpan barang sedemikian rupa untuk memudahkan penanganan. b. Melindungi produk selama pemasaran dan penyimpanan. Selain dua fungsi utama kemasan tersebut, pada dasarnya masih banyak fungsi-fungsi kemasan lainnya meliputi: 1) Sebagai wadah atau tempat Untuk mempermudah pengangkutan atau supaya produk tidak berserakan, tidak semua produk dapat dibawa satu persatu untuk dipindahkan, bahkan ada yang tidak dapat dipegang hingga dibutuhkan wadah. Bila tidak menggunakan kemasan, produk tersebut tidak mungkin dapat dibawa dari satu tempat ke tempat lain. Produk-produk yang dimaksud adalah produk yang berupa tepung, butiran, cairan dan gas. 2) Sebagai Pelindung Fungsi pelindung tidak hanya sebagai pelindung bahan yang dikemas, tetapi juga merupakan pelindung bagi lingkungannya dimana produk tersebut berada, diantaranya memberikan perlindungan terhadap uap air yaitu untuk mempertahankan kadar air dimana kemasan yang 147 dipakai adalah kemasan kedap air, agar uap air tidak bebas keluar masuk kemasan. Memberikan perlindungan terhadap zat volatil, dimana bahan kemas yang dipakai kedap gas dan ,uap air, juga memberikan perlindungan antara lain terhadap oksigen, bahan yang mengalami proses karbonisasi, terhadap produk yang sensitif cahaya, terhadap infestasi, serangga maupun roden, dan perlindungan-terhadap bahan yang rapuh. 3) Sebagai Penunjang Cara Penyimpanan dan Transportasi Masalah kemasan merupakan masalah yang cukup kompleks. Produk-produk yang akan dipasarkan biasanya tidak langsung dibawa dari pabrik ke pengecer tetapi melalui saluran yang agak panjang. Beberapa bahan ada yang harus disimpan dulu sebelum dijual seperti produk-produk hortikultura yang dipanen pada "matang hijau" untuk pengontrolan kualitasnya. Selain itu harus mempunyai tingkat kemudahan untuk dibentuk menurut rancangan dimana wadah itu harus dapat dibuka dan ditutup, juga memudahkan penanganan tahap selanjutnya yaitu penggudangan dan pengangkutan. Dengan demikian pertimbangan dalam pengangkutan, ukuran, bentuk dan berat harus diperhatikan. 4) Sebagai Alat Persaingan Dalam Pemasaran Dalam memasarkan suatu produk, langkah pertama adalah menarik perhatiam calon pembeli untuk mau melihatnya, dimana dalam pengepakan tersebut harus memberi pengenalan, keterangan dan daya tarik penjualan. Biasanya jika calon pembeli telah tergerak hatinya untuk memperhatikan produk tersebut, akan timbul keinginan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan ingin mencobanya, kemudian bila telah cocok dalam semua hal dan dianggap akan menguntungkan maka akan terjadilah transaksi jual beli antar pembeli barang dengan pemilik barang. 148 c. Persyaratan Bahan Kemasan Setelah kita mengetahui fungsinya, maka untuk menentukan pilihan, kita harus mengetahui jenis bahan kemas mana yang memenuhi syarat sehingga dapat memenuhi fungsi kemasan tersebut dengan baik. Beberapa syarat yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan pilihan bentuk kemasan dan bahan kemasan yang akan dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Tidak Toksik Bahan pengemas harus tidak toksik (beracun) terutama jika mengemas bahan yang menyangkut kesehatan manusia secara langsung atau tidak langsung sebagai contoh, kemasan yang akan digunakan untuk mengemas bahan pangan atau obat-obatan tidak boleh mengandung Pb, karena akan mengganggu kesehatan manusia. 2. Harus cocok dengan bahan yang dikemas Kesalahan memilih bahan kemasan dapat berakibat sangat merugikan misalnya produk yang harus dikemas dengan kemasan transparan, tetapi sebaliknya produk dikemas dengan kemasan yang tidak transparan sehingga untuk mangetahui isi kemasan tersebut harus dibuka terlebih dahulu. Membuka kemasan akan merusak Segel sehingga akan menimbulkan prasangka bahwa barang tersebut sudah tidak asli lagi. 3. Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kemasan Tidak boleh menggunakan kemasan bila dianggap tidak memenuhi syarat-syarat. Sebagai contoh, pemakaian kemasan dari karung harus mengalami pencucian dulu. 4. Dapat mencegah pemalsuan Untuk mencegah pemalsuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yaitu hanya untuk mencari keuntungan sendiri dengan tidak memperhatikan pihak yang dirugikan, kemasan dapat berfungsi sebagai 149 pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga susah dipalsukan. Dengan demikian, bila terjadi pemalsuan dengan menggunakan kemasan yang telah digunakan akan mudah sekali dikenali. 5. Kemudahan membuka dan menutup Orang akan memilih minuman dengan kemasan tetrapack (contoh, kemasan teh kotak) dari pada minuman yang dikemas dalam botol. Hal ini disebabkan karena kemudahan kemasan tetrapack, sedangkan untuk membuka, tutup botol lebih sukar dan memerlukan alat khusus sehingga setiap orang merasa enggan untuk membawanya kemana-mana. 6. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi Besar mulut harus sesuai dengan bentuk produk yang ada didalamnya dan mulut kontainer jangan mengarah kedalam, hal ini bertujuan agar produk tidak tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya. 7. Kemudahan pembuangan kemasan bekas Kemasan bekas dari plastik jika dibuang menjadi sampah yang tidak hancur oleh mikroorganisme dan bila dibakar, akan menyebabkan polusi udara. Sedangkan bahan kemasan yang terbuat dari logam, kertas, dan bahan nabati masing-masing tidak ada masalah semuanya dapat diproses kembali. 8. Ukuran, bentuk dan berat harus sesuai Ukuran kemasan harus disesuaikan dengan ruangan agar mudah dalam penyimpanan, pengangkutan, juga memberikan daya tarik pada konsumen, dimana bentuk dari kemasanpun dapat memberikan lebih 150 banyak minat konsumen, seperti botol berbentuk ramping akan kelihatan seperti besar. Berat suatu kemasan harus juga diperhatikan, karena lebih ringan kemasan maka lebih mudah dalam pengangkutan dan lebih ekonomis. 9. Tahan banting Dengan adanya corugated board (papan bergelombang) dan bahan anti getaran lain dapat menahan produk dari kerusakan mekanis atau dari benturan-benturan dalam pengangkutan maupun penyimpanan. 10. Penampilan dan pencetakan Dalam hal penampilan produsen harus tahu kemana produk itu akan dipasarkan, karena selera masyarakat tidak sama misalnya masyarakat Eropa tidak sama dengan masyarakat Asia atau Afrika. 11. Biaya yang rendah Produk harus terjangkau oleh konsumen, salah satu usaha yang dapat dilakukan ialah menurunkan biaya pengemasan sampai batas dimana kemasan masih dapat berfungsi dengan baik. Hal ini penting, karena konsumen akan membeli produk yang sama dengan harga yang lebih murah. 12. Syarat-syarat khusus Di luar syarat-syarat yang telah dikemukakan masih ada syarat-syarat khusus yang masih harus diperhatikan, misalnya kemasan yang ditujukan untuk daerah tropis mempunyai syarat yang berbeda dengan kemasan yang ditujukan ke daerah sub tropis. d. Klasifikasi Kemasan Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara yaitu : 151 Klasifikasi kemasan berdasarkan frekwensi pemakaian : 1)a) Kemasan sekali pakai (disposable) , yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, permen, bungkus dari daun-daunan, karton dus minuman sari buah, kaleng hermetis. b) Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip), contoh : botol minuman, botol kecap, botol sirup. Penggunaan kemasan secara berulang berhubungan dengan tingkat kontaminasi, sehingga kebersihannya harus diperhatikan. c) Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen, misalnya botol untuk tempat air minum dirumah, kaleng susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah jam untuk merica dan lain-lain. Penggunaan kemasan untuk kepentingan lain ini berhubungan dengan tingkat toksikasi. Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak 2)produk dengan kemasan) :. a) Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe. b) Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, keranjang tempe dan sebagainya. 152 c) Kemasan tersier, kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus, dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan : 3)a) Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil. b) Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahanlenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam. c) Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap 4)lingkungan a) Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis. Kemasan hermetis dapat juga memberikan bau dari wadah itu sendiri, misalnya kaleng yang tidak berenamel. b) Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, 153 serta makanan hasil fermentasi, karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan aktivitas enzim. c) Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas. Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai 5)(perakitan) : a) Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya. b) Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. Keuntungan penggunaan wadah siap dirakit ini adalah penghematan ruang dan kebebasan dalam menentukan ukuran. MENANYA Setelah mengamati dan mempelajari materi mengidentifikasi jenis dan sifat berbagai jenis kemasan, adakah hal-hal yang belum jelas yang Anda rasakan? Jika ada yang belum jelas, cobalah catat hal-hal yang belum jelas tersebut, kemudian tanyakan kepada Guru, teman atau sumber-sumber lain yang anda di lingkungan sekitarmu ! MENGUMPULKAN INFORMASI/MELAKUKAN EKSPERIMEN Secara berkelompok ( sesuai pembagian kelompok yang sudah diarahkan oleh guru), pelajari terlebih dahulu lembar-lembar kerja berikut ini. Jika ada yang kurang jelas, tanyakan kepada guru. Kemudian kerjakan lembar-lembar kerja tersebut dengan seksama. 154 Lembar Kerja MENENTUKAN JENIS KEMASAN Tujuan: Setelah menyelesaikan kegiatan ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menentukan jenis bahan kemas, cara pengemasan dan alat kemas yang digunakan. Alat: Plastik sealer Penutup botol sirup Botol sirup dan penutupnya (10) Botol jam dan penutupnya (10) Timbler dan penutupnya (10) Jar Berbagai jenis plastik pengemas PE, P Selopan dengan berbagai ketebalan Bahan: Keripik Jam Sale Sirup Dodol Langkah Kerja: 1. Amati produk-produk yang tersedia. 2. Berdasarkan sifat produk tentukan pengemasan yang akan anda lakukan apakah dengan plastik atau gelas. Jelaskan lebih detail bahan pengemas tersebut meliputi jenis bahan yang digunakan dan bentuk kemasannya. 3. Tentukan alat yang digunakan untuk mengemas tersebut. Bahan yang dikemas Bahan kemas yang digunakan Alat yang digunakan Bakso ikan Nugget Ikan Sosis Ikan Abon Ikan Terrine 4. Demonstrasikan cara pengemasan produk tersebut. Next >