< Previous117 2. Pengetahuan Skor 4: Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas. Skor 3: Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas. Skor 2: Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas. Skor 1: Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik. 3. Penampilan Skor 4: Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 3: Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat bantu Skor 2: Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 1: Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu 118 Penilaian Laporan Observasi : No Aspek Skor 4 3 2 1 1 Sistematika Laporan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis, prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan. Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, prosedur hasil pengamatan dan kesimpulan Sistematika laporan hanya mengandung tujuan, hasil pengamatan dan kesimpulan 2 Data Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian-bagian dari gambar yang lengka[ Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian-bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian-bagian dari gambar 3 Analisis dan kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan 4 Kerapihan Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok 119 Kegiatan Pembelajaran 2. Pengemasan produk ikan segar, ikan beku dan produk olahan lainnya standar ekspor A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran ini berisi tentang konsep, prinsip, prosedur dan metakognitif tentang pengemasan pengolahan ikan segar, ikan beku dan produk olahan lainnya dengan standar ekspor. B. Kegiatan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran Siswa mampu mengemas produk ikan segar standar ekspor Siswa mampu mengemas produk ikan beku standar ekspor Siswa mampu mengemas produk olahan lainnya standar ekspor 2. Uraian Materi a. Definisi Kemasan Pengemasan atau pewadahan diperkirakan telah ada sejak beberapa ratus tahun sebelum masehi. Bahan kemasan yang berasal dari alam seperti dedaunan, kulit binatang dan tanah liat telah banyak digunakan sebagai wadah penyimpanan atau pengemasan. Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen. Pengemasan Menurut WTO : Suatu sistem yang terpadu untuk mengawetkan, menyiapkan produk hingga siap untuk didistribusikan ke konsumen akhir dengan cara yang murah dan efisien. 120 ebagai elindung ( ekedapan) Sebagai Sarana Promosi & Informasi Mamberikan nilai tambah Kemasan adalah salah satu bidang dalam desain komunikasi visual yang mempunyai banyak tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan konsumen, antara lain tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan pemasaran yang harus diwujudkan ke dalam bahasa visual. Sebagai seorang desainer komunikasi visual, hal ini merupakan suatu tantangan karena selain dituntut untuk dapat menyajikan sebuah (desain) kemasan yang estetis, kita juga dituntut untuk memaksimalkan daya tarik kemasan untuk dapat menang dalam pertarungan untuk menghadapi produk-produk pesaing. Tantangan yang lain adalah klien tidak hanya mengharapkan peningkatan penjualan tetapi juga agar konsumennya tetap setia menggunakan produknya. Fungsi utama pengemasan adalah untuk melindungi produk dari kerusakan oleh unsur-unsur perusak dari luar. Kerusakan bahan/produk yang disebabkan oleh unsur-unsur perusak dari dalam produk, tetapi tidak dilakukan hanya dengan pengemasan kecuali dengan mengkombinasikannya dengan perlakuan tertentu. Desain kemasan adalah salah satu dari sekian banyak hal yang harus menjadi pertimbangan strategis diketiga elemen Positioning-Diferensiasi-Brand pada suatu produk. Beberapa produk mampu berkembang dengan baik di benak konsumen karena keberhasilannya dalam membuat ruang dipikiran konsumen melalui komunikasi visual. Konsumen dapat dirangsang perhatiannya dengan memanfaatkan 80% daya tarik visual/sesuatu yang terlihat. Artinya memanfaatkan warna, bentuk, ilustrasi dan merek adalah cara efektif memikat konsumen. 121 Selain itu perubahan gaya hidup, social ekonomi dan percepatan teknologi memberikan dampak yang berarti pula bagi perkembangan desain kemasan. Produsen berusaha untuk menghasilkan kemasan yang memenuhi kebutuhan dan kemasan. Seringkali konsumen memutuskan sebuah pembelian dengan melihat pada kemasannya terlebih dahulu, baik dari imagery, brand value, product functionality maupun inovasi pada kemasan tersebut. Kemasan melindungi produk, baik dari pengaruh luar maupun dalam. Biasanya kemasan melindungi dari sinar matahari berlebih, kelembaban, dsb. terhadap produk serta melindungi dari pengaruh handling yang tidak benar (http://perindaghss.files.wordpress.com/2011/04/6) Dari bentuk, ukuran, warna serta informasi-informasi yang ditampilkan pada kemasan dapat menimbulkan daya tarik, sehingga produk dapat dibandingkan dengan kemasan-kemasan sejenis lainnya. Kemasan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah produk yang akan dijual serta memperpanjang daya awet produk yang akan dijual, berikut ini adalah salah satu fungsi dan peranan kemasan pada sebuah produk Kemasan Sebagai Alat Pemindahan Kemasan merupakan wadah bagi produk dan sekaligus dapat berfungsi sebagai alat pemindahan dari satu tempat ke tempat lain dalam suatu jumlah berat/jumlah isi tertentu. Kemasan Sebagai Promosi Tak Langsung Secara tidak langsung, penampakan suatu kemasan dapat menjadi iklan gratis/promosi terselubung bila didisplay di etalase atau pada saat pendistribusian. Semakin menarik konsep desain kemasannya dan peletakan/displaynya maka akan semakin memikat 122 Kemasan Sebagai Brand Image / Citra Merek Kemasan merupakan media untuk menancapkan citra merek kepada konsumen sehingga konsumen mudah mengingat dan fanatik untuk memilih produk contoh : Dari jarak pandang yang jauh dan dalam penempatan yang kurang sempurna botol Coca Cola akan tetap lebih mudah dikenal. b. Jenis-Jenis Kemasan Secara umum Seperti kita ketahui, kemasan yang ada sekarang ini terbuat dari berbagai macam bahan, mulai dari plastik, kertas, kaleng dan lain sebagainya. Berikut ini dijelaskan tentang jenis-jenis kemasan yang biasa dipakai untuk pengemasan suatu produk, yaitu : Kertas, Karton, Karton Bergelombang (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil) Kemasan plastik kaku (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil) Kemasan Fleksibel (Kemasan primer, perkembangannya meningkat pesat.) Logam (Kemasan primer & sekunder, perkembangan menurun pesat.) Gelas (Kemasan primer, perkembangan relatif stabil) Karung (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil) Secara umum kemasan plastik dibagi menjadi 2 (dua) yaitu, kemasan palstik kaku dan kemasan plastik fleksibel. Kemasan kaku : 123 Kemasan kaku adalah kemasan plastik yang biasanya digunakan untuk pengemasan produk, dibawah ini dijelaskan tentang kemasan kaku yang dibedakan dari segi proses pembuatannya, yaitu : Blow Moulding Blow Moulding : Diproses dengan extrusi pipa plastik berongga yang ditiup menjadi bentuk botol sesuai dgn cetakannya. Misal : botol air mineral. Injection Moulding Injection Moulding : Diproses dengan extrusi tekanan tinggi dan porsi resin yang tetap secukupnya ke dalam cetakan yang tertutup sesuai bentuk yang dibuat, misal : cup, gelas plastik Thermoforming Thermoforming : Diproses dengan dimulai pembuatan lembaran plastik dahulu, kemudian baru dicetak dengan dipanaskan sesuai bentuk yang diinginkan. Misal tray, cup dll. 1) Kemasan Fleksibel Dari sekian jenis kemasan pada saat ini, jenis kemasan fleksibel yaitu kemasan yang dibuat dari bahan plastik fleksibel menjadi alternatif paling pesat pemakaianya, ini karena beberapa keunggulan : Bisa dipadukan dengan AF, kertas atau jenis plastik lain. Umumnya dicetak secara Rotogravure / Flexografi Sewaktu diisi volume sesuai dengan isian, sewaktu kosong hanya memakan tempat sedikit. Dari segi biaya, kemasan jenis fleksibel lebih murah dari jenis kemasan yang lain. Untuk lebih mudah memahami, maka masing-masing bahan kemasan dibagi kembali didalam penjelasan di bagian berikut : 124 a) Kemasan Plastik Plastik berasal dari bahasa Yunani yaitu plastikos yang artinya adalah bahan yang bersifat elastis yang dapat dibuat, diproses dan dihasilkan menjadi berbagai bentuk untuk keperluan industri. Contohnya adalah piring plastik, tabung plastik, kantong plastik, botol plastik, klise film, serat plastik, dll. Istilah thermoplastik adalah bahan plastik yang jika dipanaskan dengan derajat kepanasan tertentu, maka akan mencair dan dapat dibentuk menjadi aneka kantong plastik dan suku cadang mobil. Istilah thermoset adalah bahan plastik yang jika telah dibuat dalam bentuk bahan padat, maka tidak dapat dicairkan kembali sehingga harus dibakar sampai habis. Contohnya adalah melamine, peralatan makan dan panel sirkuit. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi pengemasan juga berkembang dengan pesat. Meskipun kemasan alami masih digunakan, akhir-akhir ini kemasan yang lebih maju (modern) telah banyak digunakan secara meluas. Sehari-hari, dijumpai berbagai produk terutama produk pangan menggunakan kemasan yang beragam baik bahan, bentuk, warna maupun fungsi dasarnya. Kemasan plastik, modifikasi atmosfir dan “tetra pak” adalah jenis kemasan modern yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan kemasan plastik. Selain plastik, bahan kemasan yang banyak digunakan untuk produk pangan dan hasil pertanian lainnya diantaranya kertas, aluminium foil, gelas, logam dan kayu. 125 Diantara bahan kemasan tersebut, plastik merupakan bahan kemasan yang paling plastik dan sangat luas penggunaannya. Plastik tidak hanya dipakai untuk kemasan pangan (food grade), tetapi juga banyak diaplikasikan sebagai bahan pelindung dan pewadahan produk elekronika, komponen/suku cadang dan zat kimia untuk plastik. Bahan kemasan ini memiliki berbagai keunggulan yakni, fleksibel (dapat mengikuti bentuk produk), transparan (tembus pandang), tidak mudah pecah, bentuk laminasi (dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain), tidak korosif dan harganya plastik murah. Disamping memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan kemasan lainnya, plastik juga mempunyai kelemahan yakni, tidak tahan panas, dapat mencemari produk (migrasi komponen monomer), sehingga mengandung resiko keamanan dan kesehatan konsumen, dan plastik termasuk bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami (non-biodegradable). Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer. Disamping bahan dasar berupa monomer, di dalam plastik juga terdapat bahan non plastik yang disebut aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah, yang dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ultraviolet, anti lekat, dan masih banyak lagi. 126 Macam-macam jenis plastik yang dipergunakan untuk pengemas antara lain : Polyethylen Polyethylen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel,mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Denganpemanasan akan menjadi lunak dan mencair pada suhu 110OC. Berdasarkan sifat permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi, yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik. High Density Polyethylen (HDPE) Pada polietilen jenis low density terdapat sedikit cabang pada rantai antara molekulnya yang menyebabkan plastik ini memiliki densitas yang rendah, sedangkan high density mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding jenis low density. Dengan demikian, high density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul juga berperan dalam menentukan titik leleh plastik. Polypropilena Polypropilena sangat mirip dengan polietilen dan sifat-sifat penggunaannya juga serupa. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Monomer polypropilen diperoleh dengan pemecahan secara thermal naphtha (distalasi/minyak kasar) etilen, propylene dan homologues yang lebih tinggi dipisahkan dengan distilasi pada temperatur rendah. Next >