< Previous 165 Pada cara seperti gambar 5.98c dimana urutan proses terdiri dari pre drawing dan lap former, merupakan suatu cara proses persiapan combing yang lebih baik dalam pembuatan benang sisir. Dengan banyaknya peregangan (drafting) dalam urutan proses tersebut, maka serat-serat juga akan lebih sejajar, yang berarti memudahkan dan menyempur nakan penyisiran yang sesung guhnya pada mesin combing. Dengan makin lurus dan sejajarnya serat, maka pada waktu penyisiran kemungkinan putusnya serat-serat sebagai akibat dari penyisiran akan berkurang, sehingga dapat memperkecil terjadinya limbah. 5.15.1 Proses di Mesin Pre Drawing Mesin persiapan combing model baru pada prinsipnya berfungsi sama, yaitu membuat lap kecil yang lebih rata sebagai bahan penyuap combing. Mesin persiapan combing model baru banyak digunakan dewasa ini adalah mesin Pre Drawing dan mesin lap Former. Mesin Pre Drawing ini bekerjanya adalah sama dengan mesin drawing biasa. Sebagai bahan penyuapan digunakan sliver hasil mesin Carding. Biasanya 6 – 8 buah sliver dirangkap menjadi satu, kemudian setelah melalui proses peregangan akan dihasilkan sliver yang lebih rata, letak serat-seratnya lebih sejajar jika dibandingkan dengan sliver hasil mesin Carding. Penempatan can yang berisi sliver hasil mesin Carding harus diatur sedemikian rupa sehingga slivernya tidak boleh habis dalam waktu yang bersamaan. Gambar 5.99 Mesin Pre Drawing 166 Gambar 5.100 Alur Proses Mesin Pre Drawing Keterangan : 1. Pengatur sliver 2. Pelat penampung 3. Pasangan rol peregang 4. Pembersih 5. Pelat pengantar 6. Terompet 7. Rol penggilas 8. Coiler 9. Penyangga can (can table) 10. Can 5.15.1.1 Bagian Penyuapan Bagian penyuapan pada mesin Pre Drawing terdiri dari : 1. Pengantar sliver (1) berbentuk pelat yang diberi lekukan atau berupa rol (lifting roll). 2. Pelat penampung (colecting bar) (2) berbentuk lekukan, berguna untuk meluruskan sliver yang disuapkan, supaya tidak bertumpukan. 5.15.1.2 Bagian Peregangan Bagian peregangan terdiri dari : 1. Rol peregang (3) yang terdiri dari 4 pasangan rol atas dan bawah. Rol bawah dibuat dari baja yang berbentuk silinder dan beralur. Rol atas dibuat dari baja berbentuk silinder yang dilapisi dengan bahan sintetis. 2. Pembersih (4) yang dibuat dari kain wol atau flanel. 5.15.1.3 Bagian Penampungan Bagian penampungan terdiri dari : 1. Pelat pengantar (5) yang dibuat dari pelat baja dengan permukaan atas yang licin untuk memperlancar jalannya serat. 2. Terompet (6) dibuat dari logam atau bahan lain yang berbentuk seperti corong dengan permukaan dalam yang licin. 3. Rol penggilas (7) (calender roll) terdiri dari sepasang silinder besi dan berputar aktif. 4. Coiler (8) terdiri dari dua rol kecil berputar aktif untuk menarik sliver dan seterusnya sliver disalurkan melewati poros corong dan keluar pada bagian tepi. 5. Penyangga can (9) (can table) berbentuk pelat 167 bundar bergigi yang berputar aktif. Pada penyangga ini diletakkan can. 5.15.1.4 Prinsip Bekerjanya Mesin Pre Drawing Can berisi sliver carding diletakkan secara teratur di belakang mesin sebanyak 8 sampai 10 buah can. Ujung sliver satu per satu dilalukan melalui pengantar sliver (1). Dari pengantar sliver diteruskan ke pelat penampung (2) yang biasanya terdapat sekat untuk memisahkan sliver satu dengan lainnya agar supaya penyuapan dapat merata pada rol peregang (3). Oleh rol peregang belakang sliver ditangkap dan diteruskan ke rol di depannya, dimana kecepatan permukaan rol peregang ini makin ke depan semakin besar, sehingga sliver lebih sejajar dan lurus dan sekeluarnya dari rol depan terus meluncur di atas pelat pengantar (5) untuk diantarkan ke coiler. Selanjutnya kapas dilewatkan melalui terompet (6) kemudian digilas oleh rol penggilas (7) dan hasilnya berupa sliver terus masuk ke dalam can tersusun rapih karena perputaran coiler. Di atas rol peregang terdapat pembersih (4) yang gunanya untuk membersihkan serat kapas yang menempel pada rol peregang atas. Mesin ini biasanya diperlengkapi dengan peralatan otomatis yang dapat menghentikan mesin apabila terdapat sliver putus. 5.15.5 Pemeliharaan mesin Pre Drawing Pemeliharaan pada mesin Pre Drawing meliputi : 1. Pembersihan mesin Pre Drawing secara rutin setiap 1 bulan. 2. Pelumasan bearing top roll, bottom roll setiap 1 minggu. 3. Pelumasan top roll setiap 1 bulan. 4. Pelumasan sub gear box, gear box setiap 3 bulan. 5. Setting bottom roll setiap 4 bulan. 6. Pencucian top roll setiap 1 minggu 7. Penggerindaan top roll setiap 2 bulan. 5.16 Proses di Mesin Lap Former (Super Lap) Seperti halnya pada mesin persiapan combing lama, maka pada akhir proses mesin persiapan combing model barupun berakhir dengan hasil lap, yang dapat digunakan sebagai bahan penyuap mesin combing. Sliver yang dihasilkan oleh mesin pre drawing, dikerjakan lebih lanjut pada mesin lap former. Jadi tujuan dari proses lap former adalah : - Mengadakan perangkapan beberapa sliver pre drawing untuk disuapkan bersama-sama ke mesin lap former. 168 - Mengadakan peregangan lebih lanjut untuk mendapatkan kesejajaran serat yang lebih baik dan lebih lurus. - Membuat lap dengan ukuran kecil sebagai penyuap mesin Combing. Karena sebagai penyuap mesin lap former berupa sliver hasil pre drawing yang letak serat-seratnya sudah lurus dan sejajar, maka dihasilkan lap yang lebih rata dan letak serat-seratnya lebih sempurna. Di samping membantu mempermudah proses penyisiran, kerusakan serat juga berkurang. Karena letak serat-seratnya sudah teratur maka penyisiran pada mesin combing akan berlangsung lebih mudah, sehingga kemungkinan dapat mempercepat proses penyisiran yang berarti kecepatan mesin bertambah efisiensi mesin akan lebih baik. Apabila hal ini dapat terjadi maka biaya ongkos produksi dapat lebih kecil. Gambar 5.101 Mesin Lap Former Gambar 5.102 Alur Proses Mesin Lap Former Keterangan : 1. Rol pengantar 2. Pelat pengantar 3. Pasangan rol peregang 4. Pembersih 5a. Rol penekan 5b. Rol penggilas 6. Rol penggulungn lap 7. Penahan bobin Nama-nama bagian yang penting dari mesin lap former 5.16.1 Bagian Penyuapan Bagian penyuapan pada mesin Lap Former terdiri dari : 1. Rol pengantar (1) yang dibuat dari besi atau baju. 2. Pelat pengantar (2) dibuat dari pelat baja tipis saling bertumpukan. 5.16.2 Bagian Peregangan Bagian peregangan terdiri dari : 1. Rol peregang (3) yang terdiri dari 3 pasangan rol atas dan bawah. Rol bawah tersebut terbuat dari baja dan beralur dan rol atas terbuat dari baja yang 169 dibalut dengan bahan sintetis. 2. Pembersih (4) dibuat dari kain flanel. 3. Rol penekan (5a) dibuat dari besi. 4. Sepasang rol penggilas (5b) besar kecilnya tekanan pada rol penggilas dapat diatur. 5.16.3 Bagian Penggulungan Bagian penggulungan terdiri dari : 1. Rol penggulung lap (lap roll) (6) terdiri dari dua buah silinder baja yang beralur untuk menahan agar yang digulung tidak slip. 2. Penahan bobin (7) yang terletak di sebelah kanan kiri bobin. 5.16.4 Prinsip Bekerjanya Mesin Lap Former (Super Lap) Bahan yang disuapkan berupa sliver hasil mesin pre drawing, yang kemudian dikerjakan lebih lanjut pada mesin lap former. Sliver dalam can hasil mesin pre drawing diletakkan secara teratur dibelakang mesin. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa, sehingga sliver dalam can tidak boleh habis dalam waktu yang bersamaan. Selanjutnya ujung sliver dilalukan pada pengatur (1) pelat pengantar (2), rol penekan (5a) rol peregang (3), rol penggilas (5b) terus digulung pada rol penggulung (6). Sliver yang melewati pengantar (2) terkumpul berjajar selebar rol peregang. Di sini kapas akan mengalami proses peregangan dan peregangan ini terjadi karena adanya perbedaan kecepatan permukaan rol peregang yang satu terhadap rol peregang yang lainnya. Sekeluarnya dari rol peregang terus diadakan peregangan pada rol penggilas untuk memadatkannya. Setelah kapas keluar dari rol peregang kemudian digilas oleh rol penggilas (5b) dan hasilnya berupa lap yang cukup padat, terus digulung pada bobin. Besarnya tekanan rol penggilas (5b) dapat diatur menurut tebalnya lap yang dihasilkan. Agar supaya penggulungan lap dapat berlangsung dengan baik, maka bobin harus betul-betul menempel pada rol penggulung. Setelah penggulungan lap pada bobin telah mencapai ukuran yang diinginkan, kemudian dilakukan doffing (pengambilan lap). Dengan demikian maka lap yang dihasilkan telah siap untuk disuapkan ke mesin Combing. 5.16.5. Pemeliharaan mesin Lap Former (Super Lap). Pemeliharaan pada mesin Lap Former ( Super lap) meliputi : 1. Pembersihan mesin Lap Former secara rutin setiap 1 bulan. 170 2. Pelumasan gear box setiap 1 tahun. 3. Pelumasan bearing top roll setiap 4 bulan. 4. Pelumasan top roller cots setiap 3 tahun. 5. Pencucian rantai motor utama setiap 6 bulan. 6. Penggerindaan top roller cots setiap 3 tahun. 7. Pemeriksaan break motor dan magnetic cluth setiap 4 bulan. 5.16.6 Perhitungan Produksi Mesin Lap Former (Super Lap) Sebelum serat-serat diproses di mesin Combing, perlu adanya persiapan-persiapan yang harus dilakukan agar tidak terjadi hambatan-hambatan. Proses persiapan ini antara lain adalah : membuat sliver agar serat-seratnya lebih sejajar dan rata serta pembuatan lap dari penggabungan beberapa sliver. Untuk ini diperlukan mesin-mesin yang mengolah serat-serat tadi agar menghasilkan bahan (lap) sebagai penyuap mesin Combing. Mesin-mesin persiapan Combing ini adalah : x Mesin Pre Drawing Pada prinsipnya, mesin pre Drawing tidak berbeda dengan mesin Drawing dalam hal cara-cara perhitungan regangan maupun produksinya. Dengan demikian maka cara-cara perhitungan ini, dapat diikuti pada bab mengenai Drawing. x Mesin Lap Former - Gearing Diagram Mesin Lap Former Sumber gerakan dari mesin Lap Former didapat dari sebuah motor yang mempunyai kekuatan ± 3 PK dengan putaran 900 – 1000 putaran per menit. Gerakan-gerakan yang terdapat pada mesin Lap Former antara lain adalah : a. Pergeseran rol penyuap dan rol-rol peregang b. Pergerakan rol lap Gerakan-gerakan ini didapat dari sumber gerakan melalui puli dan roda-roda. 171 Gambar 5.103 Susunan Roda Gigi Mesin Lap Former Keterangan : A = puli Ø 110 mm B = puli Ø 420 mm Roda gigi R1 = 22 gigi Roda gigi R2 = 44 gigi Roda gigi R3 = 26 gigi Roda gigi R4 = 98 gigi Roda gigi R5 = 32 gigi Roda gigi R6 = 98 gigi Roda gigi R7 = 26 gigi Roda gigi R8 = 59 gigi Roda gigi R9 = 39 gigi Roda gigi R10 = 54 gigi Roda gigi R11 = 25 gigi Roda gigi R12 = 25 gigi Roda gigi R13 = 35 – 65 gigi Roda gigi R14 = 30 gigi Roda gigi R15 = 20 gigi Roda gigi R16 = 40 gigi Roda gigi R17 = 22 gigi Roda gigi R18 = 18 gigi Roda gigi R19 = 20 gigi - Pergerakan Rol Penyuapan dan Rol-rol Peregang Puli motor A berhubungan dengan puli B dengan perantaraan belt. Satu poros dengan B terdapat roda gigi R1 172 yang berhubungan dengan R2/ Seporos dengan R2 terdapat roda gigi R3 yang berhubungan dengan roda gigi R7. Pada poros R7 terdapat rol penggilas dan pada bagian lain terdapat roda gigi R8 yang berhubungan dengan roda gigi R9. Seporos dengan R9 terdapat roda gigi R10 yang berhubungan dengan roda gigi R11. Pada poros R11 terdapat rol depan dari pasangan rol peregang. Roda gigi R11 berhubungan dengan roda gigi R13 melalui roda gigi perantara R12. Pada poros R11 terdapat rol belakang dari pasangan rol peregang dan roda gigi R14 yang berhubungan dengan roda gigi R16 melalui roda gigi perantara R15. Pada poros roda gigi R16 terdapat rol penyuap. Secara singkat, urutan dari sumber gerakan ke rol penyuap dan rol peregang dapat diikuti sebagai berikut : Puli A; Puli B; Roda gigi R1; Roda gigi R2; Roda gigi R3; Roda gigi R7; Roda gigi R8; Roda gigi R9; Roda gigi R10; Roda gigi R11; (rol peregang depan); Roda gigi R12; Roda gigi R13; (rol peregang belakang); Roda gigi R14; Roda gigi R15; Roda gigi R16; rol-rol penyuap. - Pergerakan Rol Lap Puli motor A berhubungan dengan puli B dengan perantaraan belt. Seporos dengan B terhadap roda gigi R1 yang berhubungan dengan roda gigi R2. Satu poros dengan Roda gigi R2 terdapat roda gigi R3 yang berhubungan dengan roda gigi R4. Pada poros R4 terdapat rol penggulung lap. Secara singkat hubungan dari sumber gerakan ke rol penggulung lap dapat diikuti sebagai berikut : Puli A; Puli B; Roda gigi R1; Roda gigi R2; Roda gigi R3; Roda gigi R4; rol penggulung lap - Perhitungan Produksi Produksi mesin Lap Former adalah berbentuk lap dan dinyatakan dalam satuan berat per satuan waktu tertentu. - Produksi Teoritis Produksi teoritis mesin Lap Former dapat dihitung berdasarkan susunan roda gigi (gambar 5.103). Putaran rol lap yang didapat dari sumber gerakan dalam satu waktu yang 173 tertentu menghasilkan panjang lap yang digulung. Pada gambar 5.103, putaran motor = 900 RPM dan diameter rol penggulung lap = 450 mm. Panjang lap yang tergulung per menit : = mmRRRRBA450.14,3....9004321 = meter1000450.14,3.9826.4422.420110.900 Kalau efisiensi mesin = 90% dan nomor lap yang dihasilkan adalah Ne1 0,0086. Maka produksi lap per jam : = meter1000450.14,3.9826.4422.420110.900.60.10095 Ne1 = 0,0086 o Nm = 1,693 . 0,0086 = 0,01456 Produksi per jam : = gram01456,01.1000450.14,3.9826.4422.420110.900.60.10095 = 172960 gram = 172,96 kg - Produksi Nyata Produksi nyata dapat diketahui dari hasil penimbangan selama satu periode waktu tertentu, misalnya satu minggu. Sebagai contoh, satu mesin Lap Former menurut pencatatan penimbangan menghasilkan lap seberat 19477,08 kg dalam waktu seminggu. Menurut jadwal kerja, mesin harus berjalan dalam waktu 143,6 jam. Jumlah jam mesin berhenti untuk waktu perawatan, gangguan-gangguan dan doffing adalah sebanyak 23,8 jam. Mesin Produksi mesin rata-rata per jam dapat dihitung sebagai berikut : Jumlah jam mesin menurut jadwal = 143,6 Jumlah jam berhenti = 23,8 Jumlah jam mesin jalan sebenarnya = 119,8 Jadi produksi rata-rata per jam = kg58,1628,11908,477.19 - Efisiensi 174 Menurut perhitungan di atas, di dapat produksi teoritis mesin Lap Former per jam = 172,96 kg. Sedangkan produksi rata-rata per jam = 162,58. Jadi efisiensi = %94%10096,17258,162 u 5.17 Proses di Mesin Combing Setelah hasil mesin Carding di proses dalam mesin-mesin persiapan Combing, maka hasilnya berupa lap yang digunakan sebagai bahan penyuap mesin. Combing. Pada mesin Combing ini akan terjadi proses penyisiran. Proses penyisiran tersebut pada hakekatnya terdiri dari beberapa gerakan secara bergantian dengan urutan sebagai berikut : - Lap yang disuapkan oleh sepasang penjepit ke arah lebar lap. - Ujung-ujung serat yang keluar dari jepitan kemudian disisir oleh pasangan beberapa sisir. - Ujung-ujung serat yang panjang kemudian dicabut oleh pasangan rol melalui sisir atas. Gambar 5.104 Skema Mesin Combing Keterangan : 1. Lap hasil mesin super lap 2. Rol pemutar lap 3. Pelat penyuap lap 4. Rol penyuap lap 5. Sisir atas Next >