< Previous 185 Gambar 5.131 Pelat Pembelok x Pelat pembelok (15) yang dibuat dari pelat besi tebal berbentuk setengah lingkaran. Permukaan luarnya dibuat licin dengan arah pembelokan 90º, untuk penyuapan rangkapan sliver kepada rol peregang. Gambar 5.132 Pelat Penyalur Silver x Pelat penyalur sliver (16) yang dibuat dari pelat baja yang permukaannya licin untuk menyalurkan penyuapan rangkapan sliver kepada rol peregang. - Prinsip dan Cara Kerjanya Setelah proses penyisiran serat selesai dilakukan oleh sisir utama (9) dan sisir atas (5), maka dapat dicabut oleh rol-rol pencabut (8) dan serat yang berupa web itu disalurkan melalui pelat penampung web (12). Kemudian serat dalam bentuk web ditampung melalui terompet (13) menjadi sliver dan kemudian ditarik oleh rol penggilas (14). Karena tarikan rol penggilas dan penyuapan web yang ditarik, maka sliver yang melalui terompet seolah-olah akan menggerak-gerakan terompet yang berhubungan dengan stop motion. Apabila sliver putus, misalnya karena web yang terdapat pada pelat penampung web (12) berlebihan hingga penyumbatan pada terompet terjadi, maka akan mengakibatkan berhentinya gerakan terompet dan sebagai akibatnya stop motion akan mulai bekerja untuk menghentikan jalannya mesin Combing. Untuk dapat menjalankan mesin kembali maka sliver perlu disambung dahulu dan banyaknya web dalam pelat penampung (12) perlu disesuaikan dengan ukuran semestinya agar tidak menyumbat lubang terompet atau mengganggu lancarnya penarikan sliver. Setelah sliver-sliver dari setiap tempat proses penyisiran ditarik rol penggilas (14), maka masing-masing sliver akan dibelokkan jalannya 90º oleh pembelok sliver (15) pada pelat penyalur sliver (16). Setelah masing-masing sliver mengalami pembelokan 90º pada pelat penyalur sliver (16) maka masing-masing sliver akan bergerak sejajar dan berdampingan menuju ke bagian peregangan dari mesin Combing. 186 5.17.4 Bagian Perangkapan, Peregangan dan Penampungan Sliver Gambar 5.133 Skema Bagian Perangkapan, Peregangan dan Penampungan Sliver Keterangan : 16. Pelat penyalur sliver 17. Rol peregang 18. Terompet 19. Rol penggilas 20. Coiler 21. Can Sebagaimana telah diutarakan diatas bahwa setiap selesai penyisiran kemudian terjadi proses penyambungan web oleh pasangan rol pencabut belakang, sehingga sliver yang keluar dari rol penggilas (14) belum rata. Untuk mendapatkan hasil sliver Combing yang rata maka perlu dilakukan perangkapan sliver. Biasanya pada mesin Combing terdapat 6 – 8 unit penyisiran, sehingga disini terdapat 6 – 8 buah sliver 187 yang keluar dari rol pengilas (14). Sliver-sliver tersebut masing-masing dibelokkan melalui pembelok (15) terus bertemu bersama-sama pada meja penyalur (16). Biasanya 6 – 8 buah sliver tersebut dibagi menjadi dua dan sekarang masing-masing bagian terdiri dari 3 – 4 sliver yang dirangkap menjadi satu. Dari meja penyalur (16) masing-masing rangkapan sliver manuju ke pasangan rol peregang (17). Disini rangkapan sliver tersebut mengalami proses peregangan sebesar kurang lebih 3 – 4 kaki. Dengan adanya proses perangkapan dan peregangan tersebut diharapkan hasil slivernya menjadi lebih rata. Sliver yang keluar dari pasangan rol peregang (17) kemudian melalui terompet (18), pasangan rol penggilas (19) terus melalui coiler (20) masuk ke dalam can (21). Bagian perangkapan, peregangan dan penampungan sliver terdapat peralatan-peralatan yang penting : Gambar 5.134 Rol Peregang x Rol peregang (17) yang terdiri dari dua pasang rol silinder yang masing-masing terdiri dari rol bawah dan rol atas. Rol bawah dibuat dari silinder baja beralur kecil, sedang rol atas terbuat dari silinder baja yang dilapisi dengan bahan sintetis. Gambar 5.135 Terompet x Terompet (18) yang bentuk dan bahannya seperti yang telah diterangkan diatas. Gambar 5.136 Rol Penggilas x Rol penggilas (callender roll) (19) yang terdiri dari sepasang rol silinder permukaannya licin. Besarannya tekanan rol penggilas sedemikian untuk mendapatkan kepadatan sliver Combing yang dihasilkan. 188 Gambar 5.137 Coiler x Coiler (20) yang dibuat dari baja yang tebal dengan lubang pemasukan berupa pipa pada poros lingkaran dan pengelurannya pada bagian tapi lingkaran, untuk mengatur penempatan sliver pada can. Gambar 5.138 Can x Can (21) yang dibuat dari bahan semacam karton sintetis yang tahan terhadap minyak lumas berbentuk silinder yang besar, dilengkapi dengan per dan pelat pada bagian atas sebagai tempat menampung sliver. - Prinsip dan Cara Kerjanya Mengenai prinsip bekerjanya dari masing-masing peralatan bagian perangkapan, peregangan dan penampungan mesin Combing tersebut adalah sama seperti halnya peralatan yang terdapat pada mesin Drawing, dengan pengecualian bahwa pada mesin Combing lazimnya menggunakan sistem bi-coiler, yaitu dengan memakai dua coiler yang masing-masing dilewati oleh sebuah sliver. 189 Tabel 5.5 Penyetelan Jarak dan Pengaturan Waktu 5.17.5 Penyetelan Jarak dan Pengaturan Waktu Bagian yang disetel Bentuk peralatan yang dipakai Cara penyetelan 1. Jarak antara sisir utama dengan rol pencabut bawah. 2. Jarak antara landasan pencabut dengan rol pencabut bawah, dengan menggunakan step gauge. 190Bagian yang disetel Bentuk peralatan yang dipakai Cara penyetelan 3. Kesejajaran dan jarak antara rol-rol pencabut dengan menggunakan trowel gauge 4. Jarak antara ujung jarum sisir utama dengan ujung pisau penjepit, dengan menggunakan trowel gauge. 191 Bagian yang disetel Bentuk peralatan yang dipakai Cara penyetelan 5. Jarak antara posisi terendah ujung jarum sisir atas terhadap rol-rol pencabut atas. 6. Pengukuran besarnya sudut dari posisi sisir atas dengan menggunakan angle-setting. 192Bagian yang disetel Bentuk peralatan yang dipakai Cara penyetelan 7. Jarak antara poros sisir utama dengan poros sikat pembersih. 8. Jarak antara ujung jarum sisir atas dengan rol-rol pencabut bawah. Periksa no. 4 193 5.17.6 Pemeliharaan Mesin Combing Pemeliharaan pada mesin Combing meliputi : 1. Pembersihan mesin Combing secara rutin setiap 1 bulan. 2. Pelumasan gear box setiap 8 bulan. 3. Pembersihan dan pelumas an bearing star gear, rachet feed roll dan roller weight setiap 3 bulan. 4. Pembersihan dan pelumas an cam ball dan bearing roller setiap 4 bulan. 5. Pembersihan detaching roll setiap 1 bulan. 6. Pembersihan dan peluma san bearing calender roll dan nipper shaft setiap 6 bulan. 7. Pembersihan dan nipper seti ap 1 bulan. 8. Setting top comb setiap 1 bulan. 9. Pembersihan dan peluma san top detaching roll setiap 1 bulan. 5.17.7 Menentukan Doffing Mesin ini doffingnya tidak otomatis seperti pada lap former, melainkan di doffing dengan tenaga manusia. Untuk menentukan kapan harus di doffing diukur dengan counter. Bila counter yang ditentukan sudah dicapai, maka lampu doffing (biasanya warna putih) akan menyala dan mesin berhenti. Pada saat tersebut mesin harus di doffing. Dengan demikian panjang sliver pada setiap doffing selalu tetap, sesuai dengan rencana. Keseragaman panjang sliver pada setiap doffing ini sangat penting untuk can yang direncanakan atau dipersiapkan pada proses berikutnya nanti yaitu pada mesin Drawing. 5.17.8 Pengendalian Mutu Test yang dilakukan untuk mesin Combing meliputi : x Berat Sliver Hal ini dilakukan dengan menimbang sliver tiap 4 yard dan kemudian membandingkan dengan standarnya x Ketidakrataan Sliver Combing Untuk ini digunakan alat “User Evernness Tester”, dengan alat ini langsung dapat diketahui angka ketidakrataannya. x Combing Noil Tes ini dimaksudkan untuk mengontrol terhadap persentase noil yang terjadi serta kerataannya. Untuk ini biasanya dilakukan penimbangan untuk waktu tertentu proses, misalnya 20 menit. 194 Tapi cara yang baik, dilakukan dengan bagian-bagian waktu. Misalnya tiap 30 detik noilnya ditimbang, sehingga dapat diketahui pula ketidakrataannya. Gambar 5.139 Susunan Roda Gigi Mesin Combing Keterangan : Puli A : Ø 100 mm Puli B : Ø 420 mm Roda gigi R1 : 24 gigi Roda gigi R2 : 92 gigi Roda gigi R3 : 35 gigi Roda gigi R4 : 35 gigi Roda gigi R5 : 35 gigi Roda gigi R6 : 35 gigi Roda gigi R7 : 37 gigi Roda gigi R8 : 37 gigi Roda gigi R9 : 37 gigi Roda gigi R10 : 37 gigi Roda gigi R11 : 25 gigi Roda gigi R12 : 25 gigi Roda gigi R13 : 40 gigi Roda gigi R14 : 68 gigi Roda gigi R15 : 62 gigi Roda gigi R16 : 20 gigi Roda gigi R17 : 20 gigi Roda gigi R18 : 20 gigi Roda gigi R19 : 20 gigi Roda gigi R20 : 74 gigi Roda gigi R21 : 42 gigi Roda gigi R22 : 75 gigi Roda gigi R23 : 32 gigi Roda gigi R24 : 44 gigi Roda gigi R25 : 44 gigi Next >