< Previous 255 terdapat roda gigi cacing Rc yang berhubungan dengan roda gigi Z. Satu poros dengan roda gigi Z terdapat cam yang berbentuk eksentrik. Karena perputaran dari eksentrik tersebut maka dengan peralatan yang lain dapat menaikkan an menurunkan kereta/ring rail. Gerakan naik turun ini dilakukan oleh peralatan yang dinamakan Builder Motion. Secara singkat pergerakan kereta/ring rail apat diikuti sebagai berikut : Motor (puli A); roda gigi C; roda gigi D; roda gigi E; roda gigi F; roda gigi S; roda gigi T; roda gigi U; roda gigi V; roda gigi W; roda gigi X; roda gigi Y; roda gigi Rc; roda gigi Z (terpasang Cam untuk peralatan Builder motion) 5.19.6 Pemeliharaan mesin Ring Spinning Pemeliharaan mesin Ring Spinning meliputi : 1. Pembersihan rutin mesin dan penggantian traveller setiah hari. 2. Pelumasan gear end dan out end setiap 2 minggu. 3. Pelumasan spindel setiap 6 bulan. 4. Pelumasan bearing tin roll setiap 6 bulan. 5. Pelumasan bearing bottom roll setiap 3 bulan. 6. Centering lappet, antinode ring dan spidelsetiap 1 tahun. 7. Setting bottom roll dan top roll setiap 1 tahun. 8. Pelumasan bearing gear end setia 4 tahun. 9. Kontrol jockey pulley setiap 2 tahun. 10. Kontrol lifting shaft dan rante gear end setiap 4 tahun. 11. Penggantian rubber cots setiap 4 tahun. 12. Pelumasan dan penggerin daan top roll setiap 1 tahun. 13. Pembersihan apron band dan pengobatan top roll setiap 6 bulan. 5.19.7 Perhitungan Regangan Pada dasarnya cara perhitungan regangan yang terdapat pada mesin ring spinning adalah sama dengan mesin sebelumnya yaitu seperti pada mesin roving. Perbedaannya hanya terdapat pada besarnya atau kecilnya regangan. Pada susunan rol-rol peregang yang menggunakan sistem 3 pasang rol peregang, digunakan apron pada rol tengah. Pada susunan roda gigi (gambar 5.197) menunjukkan rol-rol peregang dengan susunan 3 pasang rol peregang. x Tetapan Regangan (TR) atau Draft Constant (DC) Tetapan regangan didapat dengan jalan menghitung besarnya Regangan Mekanik (RM) atau Mechanical Draft (MD) dari susunan roda gigi dengan memasukkan besarnya Roda gigi Pengganti Regangan 256 (RPR) dimisalkan 1 (satu). Regangan mekanik ialah besarnya regangan yang dihitung berdasarkan perbandingan kecepatan permukaan dari rol pengeluaran an rol pemasukan. Kecepatan permukaan rol depan D Regangan Mekanik = BbelakangKPRDdepanKPR Keterangan : KPR = Kecepatan Permukaan Rol Kecepatan permukaan rol belakang B Bila : Diameter rol depan = 1 inch Diameter rol belakang = 1 inch Regangan mekanik = RM Putaran rol depan = n putaran per menit Maka RM = 11SSRQPMLKIHnn RM = 13056442040135151SSRPRnn RM = 562015304440135RPR RM = RPR29,424 TR = 424,29 x Regangan Mekanik (RM) atau Mechanical Draft (MD) Dari perhitungan di atas didapat : RM = 11SSRQPMLKIHnn RM = 13056442040135151SSRPRnn 257 RM = RPR29,424 Apabila dipasang Roda gigi Pengganti Regangan (RPR) dengan Roda gigi 35, maka besarnya Regangan Mekanik adalah : RM = 3529,424 = 12,12 Bila RPR = 40, maka : RM = 4029,424= 10,61 Dari uraian di atas, maka apabila RPR diperbesar, maka MD akan menjadi kecil dan sebaliknya, bila RPR kecil, maka MD akan menjadi besar. Untuk membuka atau menghilangkan antihan yang terdapat pada roving yang disuapkan, maka antara rol tengah dan rol belakang terdapat regangan yang tidak boleh terlalu besar. Regangan ini disebut Break Draft. Sedangkan regangan utamanya terjadi antara rol tengah dan rol depan. Besarnya Break Draft menurut gambar susunan Roda gigi Mesin Ring Spinning di atas adalah : Break Draft = BbelakangKKRTtengahKKR = 11SSRQPMLKIHnn = 1305644221SSnn = 07,156302244 Keterangan : KKR = Kecepatan Keliling Rol x Regangan Nyata (RN) atau Actual Draft (AD) Adanya peregangan pada proses pembuatan benang di mesin ring spinning, akan mengakibatkan timbulnya limbah (waste) seperti pada mesin roving. Dengan adanya limbah, maka tidak semua roving yang disuapkan pada mesin ring spinning menjadi benang seluruhnya. Dengan demikian maka regangan yang diberikan pada bahan, bukanlah sebesar yang dinyatakan dalam perhitungan berdasarkan Regangan Mekanik (RM). Bila limbah yang terjadi pada proses di mesin Ring spinning misalnya = 1 % maka : Regangan Nyata (RN) = RM1100100 Regangan Nyata dapat pula dihitung dari nomor bahan masuk roving dan nomor bahan keluar (benang). 258 Karena bahan yang diolah adalah bahan kapas, maka Regangan Nyata dapat dihitung sebagai berikut : Regangan Nyata (RN) = )()(NMMasukNomorNKKeluarNomor Contoh : Mesin Ring Spinning digunakan untuk membuat benang kapas nomr Ne120. mesin tersebut mempergunakan roving nomor Ne1 1,78. Contoh : Mesin Ring Spinning digunakan untuk membuat benang kapas nomor Ne1 20. Mesin tersebut mempergunakan roving nomor Ne1 1,78. Regangan Nyata (RN) = )()(NMMasukNomorNKKeluarNomor RN = 78,120 = 11,24 Jadi regangan nyata = 11,24 Bila limbah yang terjadi selama proses pada mesin adalah sebesar 1%, maka : RM = RN100)1100( RM = 24,11100)1100( RM = 11,13 5.19.8 Perhitungan Antihan (Twist) Antihan diberikan terhadap benang yang baru keluar dari rol depan agar benang menjadi cukup kuat. Besar kecilnya antihan sangat mempengaruhi kekuatan benang. Makin besar antihan makin kuat benang yang dihasilkan. Tetapi pemberian antihan yang terlalu besar tidak menjamin kualitas benang. Agar benang yang dihasilkan memenuhi syarat-syarat yang diinginkan, maka antihan diberikan secukupnya hingga benang mempunyai kekuatan yang optimum. Jumlah antihan yang diberikan pada benang biasanya dinyatakan per satuan panjang. Satuan panjang dapat diambil dalam inch atau meter. Bila diambil satuan panjang inch, maka antihannya adalah Twist Per Inch (TPI). Bila satuannya diambil dalam meter, maka antihannya adalah Antihan Per Meter (APM). x Tetapan Antihan (TA) atau Twist Constant (TC) TPI = menitinchLmenitNsp// Keterangan : Nsp = Kec. Putaran spindel L = Panjang bahan yang dikeluarkan 259 Apabila tin rol berputar n putaran per menit, maka spindel akan berputar : spindlediameterroltindiameternNsp. Kalau Diameter Tin-Rol = 250 mm dan diameter spindel = 25 mm, maka : Nsp = n · menitputmmmm/25250 = n . 10 putaran per menit Benang yang keluar dari rol depan apabila Tin rol berputar n ppm adalah : L= depanrolGEDCn)....S = inchRPAn1.722.84.16061. Jadi Twist Per Inch (TPI) = LNsp TPI = 1.722.84.16061.10.RPAnn = 1.22..61.7.84.160.10.RPAnn TPI = RPA4,701 Semua angka-angka di atas adalah tetap kecuali RPA. Bila RPA dimisalkan = 1, dan dimasukkan dalam persamaan di atas, maka akan didapat Tetapan Antihan (TA) atau Twist Contact (TC) Tetapan Antihan (TA) TA = 04,701104,701 TPI = TCWTCTPIatauRPATA x Antihan Per Inch (API) Pada persamaan dimuka : RPARPATATPI04,701 dimana angka 701,04 adalah tetapan antihan. Apabila pada mesin Ring Spinning ini digunakan roda gigi pengganti antihan (RPA) = 40 gigi, maka akan didapat : 4004,701 TPI TPI = 17,53 Seperti halnya pada mesin Flyer, maka pada mesin Ring Spinning terdapat pula persamaan-persamaan sebagai berikut : 1. Antihan per Inch = atauRPAAntihanTetapan TCWContactTwistinchperTwist 260 2. TPITARPA 3. TATPIxRPA dimuka telah dikemukakan bahwa : RPATATPIdanLNspTPI Dari persamaan di atas dapat dikemukakan pula bahwa : 14. Twist Per Inch berbanding terbalik dengan delivery dari front roller, jadi berbanding terbalik dengan produksi. 15. Twist Per Inch berbanding terbalik dengan besarnya Roda gigi Pengganti Antihan (RPA). 16. Roda gigi Pengganti Antihan (RPA) berbanding lurus dengan produksi. Berdasarkan uraian di atas, maka harus diingat bahwa pemakaian RPA harus disesuaikan dengan API untuk mendapatkan kekuatan benang yang optimum. API bergantung pula pada nomor benang yang akan dibuat. x Twist Multiplier atau Koefisien Antihan (D) Dalam proses pembuatan benang, untuk mendapatkan kekuatan benang yang optimum dengan jumlah antihan per inch kecil, sangat bergantung dari panjang serat yang digunakan. Panjang serat ini akan mempengaruhi besarnya D TPI = D 1Ne Keterangan : TPI = Twist Per Inch D = Koefisien antihan atau Twist Multiplier Ne1 = nomor benang yang dibuat Harga D bergantung pada jenis dan panjang serat yang diolah. Berikut ini diberikan suatu contoh besarnya D yang digunakan pada mesin Ring Spinning Type M-1. Tabel 5.9 Twist Multiplier Jenis Kapas Twist Multiplier *) Lusi Pakan Kapas Pendek Kapas Amerika (pendek) Kapas Amerika (baik) Kapas Mesir dan Sea Island 4,50 4,25 4,00 3,60 3,85 – 4,00 3,65 3,50 3,20 x Mengkeret Antihan (MA) atau Twist Contraction 261 Mengkeretnya benang sebagai akibat dari pemberian antihan, disebut mengkeret antihan atau Twist Contraction. Pengurangan panjang benang biasanya terjadi antara rol depan dan bobin. Pengurangan panjang ini biasa dinyatakan dalam persen (%). Dengan adanya pengurangan atau perubahan panjang benang yang dihasilkan, maka akan ada perubahan nomor benang yang dihasilkan oleh mesin. Misalnya benang kapas mempunyai nomor Ne1 20, ini berarti bahwa benang tersbut tiap berat 1 (Satu) pound mempunyai panjang 20 hank. Pada proses pembuatan benang terjadi mengkeret antihan misalnya sebesar 6 %. Untuk membuat benang Ne1 20, dalam perhitungan regangannya harus menggunakan nomor benang yang belum mendapatkan antihan, yaitu benang yang baru keluar dari rol depan. Jadi benang yang diperhitungkan adalah : 20,2120100106 x Agar mendapatkan bahan yang keluar dari rol depan mempunyai nomor Ne1 = 21,20 maka nilai regangan pada mesn tersebut harus dinaikkan, yang berarti bahwa regangan dibesarkan atau nomor roving dipertinggi. 5.19.9 Perhitungan Produksi Seperti halnya pada mesin roving, produksi mesin ring spinning juga dinyatakan alam berat per satuan waktu tertentu. x Produksi Teoritis Produksi Teoritis didapat dari perhitungan berdasarkan Susunan Roda Gigi mesin Ring Spinning. Dalam perhitungan ini harus diperhatikan nomor benang yang akan dibuat, serta jenis kapas yang diolah terutama mengenai panjangnya. Hal ini perlu karena ada hubungannya dengan jumlah antihan yang akan diberikan pada benang dan jumlah antihan tersebut mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan. Produksi per spindel per menit adalah : InchperTwistmenitperKPS Keterangan : KPS = Kecepatan putaran spindel Seperti telah diterangkan dimuka bahwa : TPI = D 1Ne Produksi per spindel per menit adalah : 1NemenitperKPSD 262 inchNeNsp.1D Keterangan : KPS = Kecepatan putaran spindel Bila satu Mesin Ring Spinning mempunyai jumlah mata pintal = 400 tiap frame, nomor benang yang akan dibuat adalah Ne1 dan efisiensi mesin = 80%, maka produksi mesin Ring Spinning per menit adalah : inchNeNsp.1.400.10080D Produksi mesin per jam adalah : inchNeNsp..400.60.100801D yardsNeNsp361..400.60.100801D = hanksNeNsp8401.361..400.60.100801D lbsNeNeNsp111.8401.361..400.60.10080D grNeNeNsp6,453.1.8401.361..400.60.1008011D kgNeNeNsp10006,453.1.8401.361..400.60.1008011D Contoh perhitungan produksi bila mesin Ring Spinning mempunyai data sebagai berikut : - RPM Motor = 1400 - Nomor benang yang dibuat = Ne1 20 - Kapas Amerika jenis pendek D = 4,25 - Efisiensi mesin = 90 % Maka untuk menghitung produksi teoritis mesin Ring Spinning dapat dilakukan sebagai berikut : Dari susunan roda gigi mesin Ring Spinning dapat dihitung putaran spindel per menit. SpindleDRolTinDBAMotorRPMNsp... 25250.3220.1400 = 8750 putaran/menit TPI = 1NeD 263 = 4,25 . 20 Produksi per spindel per menit = inchTPINsp.20.25,48750 Produksi per jam per mesin = kgNeNeNxmespindlejumlahxEfisiensisp10006,453..8401.361.60.sin/11D = kg10006,453.201.8401.361.20.25,420.8750.400.10090 = 8,7 kg Produksi per jam per spindel =kg4007,8 = 0,02 kg = 20 gram 264 x Produksi Nyata Untuk menghitung produksi nyata dari mesin Ring Spinning dapat dilakukan dengan menghitung atau menimbang jumlah benang yang dihasilkan. Penghitungan dapat dilakukan pada setiap kali doffing atau dalam satu periode waktu tertentu. Dalam pabrik pemintalan biasanya diadakan pencatatan besarnya produksi untuk tiap-tiap shift dan dapat dilihat pada catatan produksi dalam satu minggu untuk tiap mesin. Sebagai misal, diambil data realisasi produksi mesin Ring Spinning untuk minggu ke-35 untuk suatu tahun produksi sebagai berikut : - Jumlah Produksi = 4.889,85 kg - ketentuan jumlah jam kerja = 982,50 jam - Jumlah jam mesin berhenti = 321,71 jam Jumlah jam mesin berproduksi = 660,79 jam Realiasasi produksi/jam/mesin = kgkg4,779,66085,889.4 Kalau jumlah spindel per mesin = 400, maka produksi/spl/jam = gramx4001004,7 = gram50,184007400 x Efisiensi Seperti halnya pada mesin-mesin sebelum Ring Spinning maka untuk menghitung efisiensi produksi mesin Ring Spinning dilakukan dengan membandingkan antara produksi teoritis dengan produksi nyata. Mesin kadang-kadang berhenti karena untuk keperluan doffing dan terjadi gangguan-gangguan selama produksi. Dengan berhentinya mesin, maka produksi akan berkurang dan ini akan mengurangi efisiensi produksi. Untuk mendapatan efisiensi produksi mesin Ring Spinning, diambil data perhitungan produksi teoritis dan perhitungan produksi nyata. Produksi teoritis/jam/spindel = 20 gram Produksi teoritis/jam/spindel = 18,5 gram Jadi efisiensi produksi mesin Ring Spinning adalah : Next >