< Previous 6 2.3 Jenis Kapas Dilihat dari panjang seratnya. Jenis serat kapas dapat dikelompokkan menjadi : - Serat kapas panjang, termasuk pada golongan ini adalah serat dari Mesir. - Serat kapas medium, termasuk pada golongan ini adalah serat dari Amerika. - Serat kapas pendek, termasuk pada golongan ini adalah serat dari India. 2.4 Penerimaan Bal Kapas Bal kapas masuk pada gudang kapas harus dicatat merek dan beratnya pada formulir yang telah disediakan untuk pencocokan dengan invoice dari importir. Selanjutnya bal-bal kapas diangkut dan disusun sesuai dengan merek masing-masing. 2.5 Penyimpanan Bal Kapas Penyimpanan bal kapas dalam gudang harus disusun dengan mengingat : - Hemat dalam pemakaian ruangan. - Susunan harus rapi dan tidak mudah roboh. - Mudah dalam pengambilan - Pengelompokkan didasarkan atas merek. - Harus ada standar jumlah tumpukan. - Ada ruang yang cukup lebar untuk gerakan forklif. 2.6 Pengambilan Bal Kapas Pengambilan bal-bal kapas dari gudang dilakukan dengan : - Bal kapas yang lebih dahulu disimpan diambil lebih dahulu. - Jumlah dan mutu disesuaikan dengan permintaan. 2.7 Persyaratan Serat untuk dipintal Agar serat dapat dipintal maka serat harus memenuhi persyaratan : panjang, kehalusan, gesekan permukaan dan kekenyalan serat. 2.7.1 Panjang Serat Serat yang panjang dengan sendirinya mempunyai permukaan yang lebih luas, sehingga gesekan diantara serat-seratnya juga lebih besar. Oleh karena itu serat-serat tidak mudah tergelincir dan benangnya menjadi lebih kuat. Dengan demikian serat-serat dengan panjang tertentu mempunyai kemampuan untuk dapat dipintal dengan tertentu pula. Dengan perkataan lain mempunyai daya pintal yang tertentu pula. Daya pintal ini yang menentukan sampai nomor benang berapa serat tersebut dapat dipintal. Jadi, penggunaan serat harus disesuaikan dengan daya 7 pintalnya. Untuk memudahkan pengolahan pada mesin, panjang serat paling sedikit 10 mm. 2.7.1.1 Penentuan Panjang Serat dengan Tangan Penentuan dengan cara ini banyak dilakukan untuk menentukan panjang stapel serat kapas dalam perdagangan mengingat cara ini dapat dilakukan dengan cepat. Cara ini biasa disebut dengan Hand Stapling dan panjang serat yang dihasilkan disebut Staple Length. Gambar 2.2 Hand Stapling 2.7.1.2 Penentuan Panjang Serat dengan Alat Penentuan dengan cara ini banyak dilakukan untuk pengontrolan panjang serat dalam proses atau sesudah proses dan pengontrolan serat-serat lainnya selain kapas. Alat yang digunakan adalah Bear Sorter, akan tetapi dengan menggunakan alat ini waktu pengujiannya lama sedang yang halus paling cepat dengan menggunakan alat Fibrografik. Gambar 2.3 Bear Sorter Keterangan : 1. Sisir atas 2. Sisir bawah Gambar 2.4 Pinset Pencabut Serat Gambar 2.5 Garpu Penekan Serat Gambar 2.6 8 Fraksi Serat Kapas di atas Beludru 2.7.2 Kekuatan Serat Serat-serat yang mempunyai kekuatan lebih tinggi, akan menghasilkan benang dengan kekuatan yang lebih tinggi. Sebaliknya serat-serat dengan kekuatan rendah, akan menghasilkan benang yang berkekuatan rendah. Dengan demikian, kekuatan serat mempunyai pengaruh langsung terhadap kekuatan benang. Kekuatan serat kapas diasosiasikan dengan tingginya derajat kristalinitas dan oleh sebab itu serat yang kuat akan lebih kaku daripada serat yang sedang atau kurang kekuatannya. 2.7.2.1 Kekuatan Serat per Helai Penentuan dengan cara ini dimaksudkan untuk mengetahui variasi kekuatan serat, mengetahui hubungan stress dan strain yang selanjutnya dapat diketahui sifat lain yang ada hubungannya dengan stress dan strain tersebut. Tetapi penentuan kekuatan serat per helai memakan waktu yang lama. Alat yang digunakan Single Fiber Strength Tester yang dilengkapi dengan klem dan tempat mengencangkan klem. Gambar 2.7 Skema Single Fiber Strength Tester Keterangan : 1. Jepit atas 2. Jepit bawah 3. Skala kekuatan 4. Skala mulur 5. Pemberat 6. Handel untuk menjalankan dan memberhentikan mesin 2.7.2.2 Kekuatan Serat per Bundel (Berkas) Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan tenacity atau Tensile Strength. Cara ini sangat menguntungkan karena menghemat waktu dan tenaga disamping itu pengujian per berkas ini untuk kapas telah 9 berkembang karena disamping efisien juga hasil-hasil pengujiannya lebih teliti. Alat yang digunakan Pressley Tester yang dilengkapi dengan Klem dan tempat mengencangkan Klem. Gambar 2.8 Skema Pressley Cotton Fibre Strength Tester Keterangan : 1. Skala Kekuatan Presley 2. Gerobak 3. Tempat memasukkan klem serat Gambar 2.9 Vise (tempat mengencangkan klem) Gambar 2.10 Klem Serat dan Kunci Pas Keterangan : 1. Klem serat 2. Kunci pas 2.7.3 Kehalusan Serat Kehalusan serat dinyatakan dengan perbandingan antara panjang serat dengan lebarnya. Perbandingan ini harus lebih besar dari seribu. Pada suatu 10 penampang yang tertentu, jumlah serat-serat yang halus akan lebih banyak dibandingkan jumlah serat-serat yang lebih kasar. Dengan demikian permukaan gesekan untuk serat-serat yang halus lebih besar, sehingga kemungkinan terjadinya penggelinciran juga berkurang, sehingga benang makin kuat. Kehalusan dari serat juga ada batasnya, karena pada serat yang berasal dari kapas yang muda akan memberikan ketidakrataan benang. Benang yang kurang baik karena kapas yang muda, akan menimbulkan nep. Alat yang digunakan untuk mengukur kehalusan serat adalah Micronaire atau Arealometer. Gambar 2.11 Micronaire Keterangan : 1. Udara masuk 2. Pedal 3. Aliran udara 4. Knop pengatur tekanan 5. Knop pengatur penunjuk 6. Knop penera 7. Kran pemasukkan udara 8. Master plug 9. Ruangan kompresi serat 10. Manometer 11. Penunjuk 12. Plunger kompresi 13. Penyaring udara 14. Manometer Tabel 2.1 : Penilaian Serat Kapas terhadap Kehalusan Microgram per inch Kehalusan Dibawah 3 3,0 – 3,9 4,0 – 4,9 5,0 – 5,9 6,0 ke atas Sangat Halus Halus Cukup Kasar Sangat Kasar 11 2.7.4 Gesekan Permukaan Serat Gesekan permukaan serat mempunyai pengaruh yang besar terhadap kekuatan benang. Makin bertambah baik gesekan permukaannya, kemungkinan tergelincirnya serat yang satu dengan yang lain makin berkurang, sehingga benangnya akan lebih kua Serat yang halus biasanya mempunyai antihan per satuan panjang yang lebih banyak dan relatif lebih panjang sehingga gesekan permukaan seratnya juga lebih baik. 2.7.5 Kekenyalan Serat (Elastisitas) Serat yang baik harus memiliki kekenyalan sehingga pada waktu serat mengalami tegangan tidak mudah putus. 12 BAB III BENANG Benang adalah susunan serat-serat yang teratur kearah memanjang dengan garis tengah dan jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang disebut pemintalan. Serat-serat yang dipergunakan untuk membuat benang, ada yang berasal dari alam dan ada yang dari buatan. Serat-serat tersebut ada yang mempunyai panjang terbatas (disebut stapel) dan ada yang mempunyai panjang tidak terbatas (disebut filamen). Benang-benang yang dibuat dari serat-serat stapel dipintal secara mekanik, sedangkan benang-benang filamen dipintal secara kimia. Benang-benang tersebut, baik yang dibuat dari serat-serat alam maupun dari serat-serat buatan, terdiri dari banyak serat stapel atau filamen. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh benang yang fleksibel. Untuk benang-benang dengan garis tengah yang sama, dapat dikatakan bahwa benang yang terdiri dari sejumlah serat yang halus lebih fleksibel daripada benang yang terdiri dari serat-serat yang kasar. Gambar 3.1 Pemintalan Secara Mekanik Keterangan : 1. Injakan 2. Kincir 3. Spindle 4. Gulungan Benang Gambar 3.2 Pemintalan Secara Kimia Keterangan : 1. Spinnerette 2. Cairan koagulasi 3. Gulungan benang 13 3.1 Benang Menurut Panjang Seratnya Menurut panjang seratnya benang dapat dibagi menjadi : • Benang Stapel Ada beberapa macam benang stapel antara lain : - Benang stapel pendek - Benang stapel sedang - Benang stapel panjang • Benang Filamen Ada beberapa macam benang filamen antara lain : - Benang monofilamen - Benang multifilamen - Tow - Benang stretch - Benang bulk - Benang logam 3.2 Benang Menurut Konstruksinya Menurut kontruksinya benang dapat dibagi menjadi : - Benang tunggal - Benang rangkap - Benang gintir - Benang tali 3.3 Benang Menurut Pemakaiannya Menurut pemakaiannya benang dibagi menjadi : - Benang lusi - Benang pakan - Benang rajut - Benang sisir - Benang hias - Benang jahit - Benang sulam Benang stapel ialah benang yang dibuat dari serat-serat stapel. Serat stapel ada yang berasal dari serat alam yang panjangnya terbatas dan ada yang berasal dari serat buatan yang dipotong-potong dengan panjang tertentu. Gambar 3.3 Benang Stapel Benang stapel pendek ialah benang yang dibuat dari serat-serat stapel yang pendek. Contohnya ialah benang kapas, benang rayon dan lain-lain. Benang stapel sedang ialah benang yang dibuat dari serat-serat stapel yang panjang seratnya sedang. Contohnya ialah benang wol, benang serat buatan. Benang stapel panjang ialah benang yang dibuat dari serat-serat stapel yang panjang. Contohnya ialah benang rosella, benang serat nenas dan lain-lain. Benang filamen ialah benang yang dibuat dari serat filamen. Pada umumnya benang filamen berasal dari serat-serat buatan, 14 tetapi ada juga yang berasal dari serat alam. Contoh benang filamen yang berasal dari serat alam ialah benang sutera. Benang filamen yang berasal dari serat-serat buatan misalnya : - Benang rayon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar selulosa. - Benang nylon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar poliamida yang berasal dari petrokimia. - Benang poliakrilik yaitu benang yang dibuat dari bahan dasar poliakrilonitril yang berasal dari petrokimia. Selain dari benang filamen, serat-serat buatan tersebut dapat juga dibuat menjadi benang stapel. Benang monofilamen ialah benang yang terdiri dari satu helai filamen saja. Benang ini terutama dibuat untuk keperluan khusus, misalnya tali pancing, senar raket, sikat, jala dan sebagainya. Gambar 3.4 Benang Monofilamen Benang multifilamen ialah benang yang terdiri dari serat-serat filamen. Sebagian besar benang filamen dibuat dalam bentuk multifilamen. Gambar 3.5 Benang Multifilamen Tow ialah kumpulan dari beribu-ribu serat filamen yang berasal dari ratusan spinnerette menjadi satu. Gambar 3.6 Filamen Tow Benang stretch ialah benang filamen yang termoplastik dan mempunyai sifat mulur yang besar serta mudah kembali ke panjang semula. Benang bulk ialah benang yang mempunyai sifat-sifat mengembang yang besar. 15 Benang logam. Benang filamen umumnya dibuat dari serat buatan, namun disamping itu ada juga yang dibuat dari logam. Benang ini telah dipergunakan beribu-ribu tahun yang lalu. Benang yang tertua dibuat dari logam mulia dan benangnya disebut lame. Keburukan dari benang ini ialah : berat, mudah rusak dan warnanya mudah kusam. Gambar 3.7 Benang Logam Benang tunggal ialah benang yang terdiri dari satu helai benang saja. Benang ini terdiri dari susunan serat-serat yang diberi antihan yang sama. Gambar 3.8 Benang Tunggal Benang rangkap ialah benang yang terdiri dari dua benang tunggal atau lebih yang dirangkap menjadi satu. Gambar 3.9 Benang Rangkap Benang gintir ialah benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang atau lebih bersama-sama. Biasanya arah gintiran benang gintir berlawanan dengan arah antihan benang tunggalnya. Benang yang digintir lebih kuat daripada benang tunggalnya. Gambar 3.10 Benang Gintir Benang tali ialah benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang gintir atau lebih bersama-sama. Gambar 3.11 Benang Tali Next >