< Previous 98 akan dinilai dan dapat menggunakan metode penilaian keterampilan yang tepat. b. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan test ini dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal. Kerangka Kisi-kisi Soal Test Psikomotor Unit Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Domain Aspek Penilaian Kondisi Yang Diinginkan Skore Nilai 1. Melakukan persiapan Kegiatan persiapan kerja dapat dilakukan dengan baik Knowledge Kemampuan melakukan persiapan kegiatan a. Tersedianya bahan/alat yang dapat digunakan dengan baik 0-5 b. Tersusunnya langkah-langkah kerja dengan tepat 0-10 c. Tersusunnya pembagian kerja kelompok dengan tepat 0-5 2. Mengumpulkan data/informasi Data/informasi dapat dikumpulkan dengan benar Knowledge Kemampuan mengumpulkan data /informasi yang dibutuhkan a. Tersedianya waktu kegiatan dengan tepat 0-10 b. Tersedianya data/informasi yang dibutuhkan dengan benar 0-10 3. Mengolah data/informasi Data /informasi dapat di olah dengan Knowledge Kemampuan mengolah data/informasi yang dibutuhkan a. Tersedianya data/informasi dengan lengkap 0-10 b. Data/informasi yang telah diolah dapat disimpulkan dengan benar 0-30 99 Unit Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Domain Aspek Penilaian Kondisi Yang Diinginkan Skore Nilai benar 4. Menyajikan data/informasi Laporan hasil telah tersusun dengan benar Knowledge Kemampuan menyusun laporan kegiatan Tersedianya laporan kegiatan dengan benar 0-20 100 Kegiatan Pembelajaran 4. Pengambilan dan Pengolahan Data Lapangan Hasil Pengukuran dengan Alat Ukur Sederhana A. Deskripsi Peserta didik pada bagian ini akan diajak mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilannya dalam menggunakan alat ukur sederhana untuk mengukur suatu areal hutan, mengisi blanko isian di lapangan dan mengolah data hasil pengukuran. Peserta didik sebelum melakukan kegiatan pengukuran di lapangan diharapkan telah paham prinsip kerja dan penggunaan masing-masing alat. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik setelah selesai pembelajaran diharapkan mampu : 1. Melakukan pengukuran lapangan dengan alat ukur sederhana berdasarkan prosedur baku. 2. Melakukan pengolahan data hasil pengukuran berdasarkan prosedur baku 2. Uraian Materi a. Pengumpulan Data di Lapangan Agar pengukuran dengan alat sederhana bisa diplotkan arealnya pada peta dasar, maka perlu dilakukan pengikatan kepada titik ikat yang ada di lapangan yang diketahui koordinatnya. Sistem koordinat yang digunakan pada titik ikat dipilih yang menggunakan sistem proyeksi UTM. Data yang dicatat pada saat pengukuran areal di lapangan sesuai dengan blangko tabel pengukuran seperti di bawah ini : 101 Tabel 3. Tabel pengukuran No. Patok Azimut ( 0 ) Jarak Lapang (m) Helling ( 0 ) Jarak Datar (m) Jarak Peta ( Cm) 1 65 12,4 18 2 3 4 1 JD = JL x Cos H JD = Jarak Datar JL = Jarak Lapangan H = Kemiringan Lapangan dalam derajat Berdasarkan hasil pengolahan data, data yang yang digunakan untuk penggambaran peta adalah azimut dan jarak peta. Lihat azimut dari titik 1 ke titik 2 dan tentukan titik 1 tersebut pada kertas milimeter ! 102 Setelah dilakukan penggambaran dari titik akhir ke titik 1 akan didapat celah : Titik 6 pada gambar di bawah sebenarnya di lapangan adalah titik 1 Celah ini harus dikoreksi sehingga titik satu akan bersatu U 1 2 Azimut Jarak peta 3 Azimut 5 1 2 3 4 6/1 103 Misal lebar celah adalah 2,5 cm atau 25 mm Mulai titik dua sampai titik enam dilakukan pergeseran dengan arah pergeseran sejajar celah Besar pergeseran adalah titik 2 = 1 x 25/5 = 5 mm, titik 3 = 2 x 25/5 = 10 mm, titik 4 = 3 x 25/5 = 15 mm, titik 5 = 4 x 25/5 = 20 mm, dan titik 6 = 5 x 25/5 = 25 mm Jadi titik 6/1 digeser selebar celah yang terjadi b. Pengolahan Data Hasil Pengukuran 1) Temu Gelang Hasil akhir dari pengolahan data dengan komputer ini adalah luas areal yang dapat langsung dihitung walaupun gambar peta belum jadi. Luas didasarkan dengan perhitungan sistem koordinat. Hasil akhir ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 1 2 3 4 6/5 104 Urut-urutan pengerjaan pengolahan data sebagai berikut : 1) Pada kolom pertama diisi untuk nomor patok/pal. 2) Pada kolom kedua, ketiga dan keempat dibuat masing-masing untuk derajat, menit dan detik. 3) Pada kolom kelima dibuat untuk merubah satuan derajat dari sexagesimal (dari tiga kolom sebelumnya ke desimal dengan cara sebagai berikut : 105 Seperti pada contoh gambar diatas untuk mengisi kolom E baris 12 (sudut dalam desimal) dibuat formula =B10+C10/60+D10/3600. Kemudian pindahkan kursor dari kolom yang diisi dengan formula ini, maka akan terlihat hasilnya. Pengisian baris selanjutnya pada kolom ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : Copy sel E12 (Ctrl + C) kemudian pindahkan kurson kebawahnya (sel E13). Blok sampai ke sel yang inginkan untuk memindahkan rumus tersebut. Terakhir lakukan “Paste” atau tekan Ctrl + V, maka sel-sel yang diblok akan terisi rumus seperti sel E12 atau Apabila menggunakan mouse klik mouse pada sel E12 dan arahkan mouse pada sudut kanan bawah dari sel E12 sampai muncul tanda +. Tekan sebelah kiri mouse dan jangan dilepas dan tarik sampai ke sel yang akan disalin rumus tersebut lalu lepas mouse maka rumus sudah tersalin ke sel yang diinginkan. 4) Sudut-sudut luar/dalam segi banyak tersebut dijumlahkan mulai dari sudut kedua sampai sudut awal. Data nomor patok di atas adalah penjumlahan dimulai dari patok nomor 1 sampai patok nomor 0 atau dari sel E13-E17 dengan cara : misal hasil 106 penjumlahan akan diisikan pada sel E19, maka rumus yang ditulis pada sel E19 adalah =sum(E13:E17) 5) Perbaikan sudut yang diisi pada kolom F dilakukan dengan cara membagi rata kelebihan atau kekurangan dari jumlah sudut yang seharusnya dan dilakukan dengan cara sebagai berikut : Misalnya jumlah sudut yang seharusnya diisi pada sel E20. Areal yang diukur merupakan segi lima bagian sudut luarnya, sehingga jumlah sudut luar seharusnya dapat ditulis dengan rumus =(5+2)*180 Pada titik pertama yang dikoreksi yaitu pal nomor 1 (sel F13) dibuat koreksi dengan rumus =E13-($E$19-$E$20)/5 107 Rumus pada sel F13 tersebut selanjutnya disalin ke sel yang ada dibawahnya sampai nomor pal (patok) awal Sudut perbaikan ini dijumlahkan untuk mencek kebenarannya. 6) Tahap selanjutnya menentukan besarnya azimut dari sisi-sisi poligon yang diukur. Pada gambar di atas penentuan azimut ini diletakkan pada kolom G. Urut-urutan penentuan azimut dilakukan adalah : Pada kolom B, C dan D pada baris antara titik acuan dan titik nol masukan data azimut ke titik acuan berdasarkan dari hasil pengolahan data pengamatan matahari. Azimut ini ditempatkan kembali di kolom G misal pada sel G10 (langsung diubah dalam bentuk desimal). Azimut dari titik nol ke 1 yang ditempatkan pada sel G12 dibuat dengan menggunakan formula =G10+E12, apabila lebih dari 3600 kurangi 3600. Sedang pada sel G13 dibuat dengan formula sebagai berikut : =IF((G12+F13-180)>360,G12+F13-180-360,IF((G12+F13-180)<0,G12+F13-180+360,G12+F13-180)) Next >