< PreviousIndustri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 8 PENDAHULUAN Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC) Amati gambar di bawah ini anda dapat mempelajari bagaimana PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC) dilakukan sesuai dengan strategi pembelajaran terkait dengan kompetensi Dasar (KD)nya STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY/INQUIRY Menciptakan Situasi (Stimulation) Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah Observasi Pengumpulan Data Pengolahan Data dan Analisis Verifikasi Generalisasi STRATEGI PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING Penentuan Pertanyaan Mendasar Menyusun Perencanaan Proyek Menyusun Jadwal Monitoring Menguji Hasil Evaluasi Pengalaman STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Orientasi kepada Masalah Pengorganisasian Belajar Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 9 PEMBELAJARAN BAB II PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Uraian Materi Rangkuman Aktivitas dan Tugas Tes Formatif Kunci Jawaban Tes Formatif Lembar Kerja Peserta Didik Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 10 KEGIATAN BELAJAR 1 A. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1: Mengenal Industri Perhotelan Setelah mempelajari materi ini, para siswa diharapkan mampu: 1) Menjelaskan pengertian dari usaha hotel, 2) Memahami bahwa hotel adalah bagian dari hospitality industry, 3) Mendeskripsikan ruang lingkup usaha perhotelan, 4) Mengenali karakteristik dari usaha perhotelan, 5) Menyadari bahwa bisnis hotel berperan bukan saja sebagai tempat menginap namun sudah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, seni-budaya, dan kelestarian alam, 6) Menanamkan kesadaran bahwa bekerja di hotel merupakan pengejahwantaan kehidupan berdasarkan hakikat manusia seutuhnya, 7) Menghayati bahwa kerja hotel adalah perwujudan dari ibadah. 1) Pengertian Hotel Suwithi, dkk (2008) mengutip definisi hotel dari beberapa sumber sebagai berikut: a. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu. b. Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. c. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutif oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: food and beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures. Yang dapat diartikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara Tujuan Pembelajaran Uraian Materi Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 11 KEGIATAN BELAJAR 1 komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah: a. Menggunakan bangunan fisik, b. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya, c. Diperuntukkan bagi umum, d. Dikelola secara profesional dan komersial. Sumber: http://q-ec.bstatic.com/images/hotel/840x460/804/8047981.jpg Sumber : http://q-ec.bstatic.com/images/hotel/max500/250/25085586.jpg Redtop Hotel JakartaGambar 2. 1 Beberapa Contoh Bangunan Hotel Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 12 KEGIATAN BELAJAR 1 2) Hotel sebagai suatu Hospitality Industry Hotel termasuk salah satu bidang usaha yang masuk dalam kelompok: “hospitality industry”. Hospitality industry adalah suatu katagori luas tentang bidang-bidang yang masuk ke dalam industri jasa termasuk antara lain hotel, atau jasa penyewaan kamar (lodging), restauran, perencanaan suatu perayaan (even planning), kapal pesiar, jasa penerbangan, taman hiburan, rumah sakit, jasa transportasi, dan sebagainya. (http://en.wikipedia.org/). Ciri yang sama dari semua bidang usaha dalam kelompok industri jasa ini adalah adanya unsur pelayanan (jasa) yang melekat dan tidak dapat dipisahkan dari produk yang ditawarkan kepada pelanggan. Bahkan unsur pelayanan ini seringkali justru menjadi penentu utama yang mempengaruhi kelangsungan usaha bidang jasa tersebut. Tujuan bisnis dalam hospitality industry adalah menciptakan keuntungan melalui penciptaan dan pemeliharaan kepuasan pelanggan (Kotler, Bowen & Makens, 2006). Pelanggan akan bertahan dan tertarik jika kebutuhan mereka terpenuhi bukan saja atas kebutuhan secara fisik, tetapi juga secara non fisik, antara lain yang menyangkut aspek pelayanan tersebut. Dewasa ini semakin disadari bahwa aspek pelayanan semakin memegang peranan penting dalam setiap kegiatan usaha, bukan saja pada kelompok hospitality industry, tetapi juga pada bidang-bidang usaha yang secara tradisional memasarkan produk-produk yang berwujud fisik. Ada kecenderungan bahwa bidang-bidang usaha yang secara tradisional hanya menawarkan produk yang bersifat fisik saat ini, juga mulai mengemas produk-produknya dengan menambahkan elemen pelayanan secara terpadu untuk semakin memikat dan menarik para pelanggannya. Contohnya adalah perusahaan-perusahaan yang produknya berupa barang fisik seperti: barang-barang elektronik, arloji, mobil, dan sebagainya, meramu strategi pemasarannya dengan memberikan suatu pelayanan tambahan seperti jaminan/garansi uang kembali jika dalam periode tertentu produknya tidak memuaskan pelanggannya. Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 13 KEGIATAN BELAJAR 1 Gambar 2. 2 Beberapa Contoh Pelayanan di Hotel Gambar 2. 3 Contoh Produk Pelayanan Pada Bisnis Kelompok Non Hospitality Industry 3) Peran Hotel dalam Perekonomian Global Usaha perhotelan, sebagai salah satu elemen dalam kelompok hospitality industry, berkaitan sangat erat dengan tingkat kemajuan ekonomi, khususnya sektor pariwisata. Saat ini, sektor pariwisata dengan mata rantai unsur-unsur penunjang terkait lainnya seperti usaha perjalanan (travel indutry), transportasi, perhotelan, restauran, objek-objek wisata, seni budaya, dan sebagainya telah menjadi kelompok industri terbesar di dunia dan yang bersifat global. Lobby Hotel Bussiness Centre Deluxe Room Caffee Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 14 KEGIATAN BELAJAR 1 Artinya ruang lingkup aktivitas bisnis sektor pariwisata, termasuk sub sektor perhotelan di dalamnya, telah melewati batas-batas wilayah politik suatu negara. Dilihat dari sektor ekonomi, industri pariwisata ini telah menyumbang milyaran dolar bagi perekonomian dunia (Kotler, Bowen, Makens, 2006). Data yang dikeluarkan PBB (Kompas.com, 2012) mengungkapkan bahwa Perancis menerima kunjungan wisatawan asing terbanyak pada tahun 2011. Empat Negara lainnya yang menduduki peringkat di bawahnya secara berturut-turut adalah Amerika Serikat di peringkat kedua, disusul China di peringkat ketiga, Spanyol di peringkat keempat dan Italia di peringkat kelima. Tabel 2. 1 10 Besar Peringkat Kunjungan Wisatawan Dunia Tahun 2011 Peringkat Negara Jutaan Wisatawan 1 Perancis 79,5 2 Amerika Serikat 62,3 3 China 57,6 4 Spanyol 56,7 5 Italia 46,1 6 Turki 29,3 7 Inggris 29,2 8 Jerman 28,4 9 Malaysia 24,7 10 Meksiko 23,4 Sumber: Kompas.com (2012). Perancis sebagai Negara yang menduduki peringkat pertama dari jumlah kunjungan wisatawan asing, pada tahun 2011 telah dikunjungi oleh sekitar 79,5 juta pengunjung- suatu jumlah yang telah melebihi jumlah penduduk Negara tersebut yang berjumlah 66 juta penduduk. Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 15 KEGIATAN BELAJAR 1 Tabel 2. 2 Negara Dengan Pendapatan Terbesar dari Wisatawan Asing (Milyar Dollar AS): Tahun 2011 Peringkat Negara US$ 1 Amerika Serikat 116.3 2 Spanyol 59.9 3 Perancis 53.8 4 China 48.5 5 Italia 43 6 Jerman 38.8 7 Inggris 35.9 8 Australia 31.4 9 Makau XX 10 Hongkong 27.7 Sumber: Kompas.com (2012). Namun jika dilihat dari jumlah pendapatan yang diterima dari kunjungan wisatawan asing, ternyata Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dengan jumlah pendapatan sekitar US$ 116.3 milyard, disusul Spanyol di peringkat kedua dengan pendapatan US$ 59.9, sedangkan Perancis berada di peringkat ketiga, dengan pendapatan US$ 53.8, China di peringkat keempat dengan pendapatan US$ 48.5 dan Italia di peringkat kelima dengan pendapatan US$ 43. Bagi Indonesia, sektor pariwisata juga telah menyumbang devisa cukup signifikan, juga telah menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang sangat penting. Meskipun sektor pariwisata ini telah menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional yang penting, namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pariwisata di negara-negara ASEAN, pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia masih berada di bawah peringkat beberapa negara ASEAN lainnya. Di kawasan ASEAN, Indonesia pada tahun 2012 masih menduduki peringkat kelima, di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunai Darusalam, sebagai negara dengan daya saing sektor pariwisata dan perjalanan wisata.(http://vivanews.com). Di tingkat internasional daya saing pariwisata Indonesia masih berada di posisi 74, masih jauh di bawah tiga Negara ASEAN, lainnya, yaitu Singapura, Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 16 KEGIATAN BELAJAR 1 Malaysia dan Thailand. Bandingkan dengan Singapura yang berada di posisi ke-10, Malaysia di posisi ke-35 dan Thailand di posisi ke 41. Meskipun daya saing pariwisata Indonesia masih rendah, namun prospek pengembangan sektor pariwisata ini cukup menjanjikan. Indonesia kini telah menjadi salah satu negara tujuan wisata favorit di Asia Pasifik (http://www.tempo.co). 4) Fungsi dan Peranan Hotel dalam Perekonomian Nasional Fungsi utama dan fungsi tradisional dari suatu hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan menginap, makan dan minum, mandi, istirahat, dan sebagainya bagi para tamu selama mereka berada jauh dari tempat tinggal asalnya (http://anditriplea.blogspot.com/2011). Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan lagi hanya sekedar sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, tetapi juga telah mempunyai banyak fungsi, antara lain sebagai tujuan pertemuan pejabat-pejabat penting antar Negara, tempat konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional, ajang pameran dan promosi bisnis, ajang festival seni dan budaya dan kegiatan lain semacam itu yang tentunya memerlukan berbagai sarana dan prasarana yang semakin lengkap. Dapat dikatakan bahwa peranan hotel dewasa ini, adalah sebagai salah satu mata rantai yang menggerakkan pertumbuhan dan pengembangan sektor pariwisata, bisnis, lapangan kerja, serta pengembangan dan pelestari seni dan budaya masyarakat dalam arti yang luas. Dengan kata lain, bisnis pariwisata adalah sektor yang memberikan multiplier effect terhadap industri lain (makanan, akomodasi, transportasi, hiburan, pameran) sehingga investasi yang dikembangkan harus ditempatkan pada pemain-pemain pariwisata yang memang memiliki kompetensi untuk bersinergi dengan komponen pariwisata lainnya. (http://www.investor.co.id) Industri Perhotelan Jilid 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 17 KEGIATAN BELAJAR 1 Beberapa contoh nyata kontribusi usaha hotel bagi penggerak pembangunan nasional antara lain dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2. 4 Kontribusi Industri Hotel Sektor pariwisata Indonesia akan diproyeksikan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional pada masa-masa mendatang. Sebagaimana dikatakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam rencana strategis (renstra), sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ditargetkan memperoleh penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara (wisman) sebesar US$10,35 miliar pada tahun 2013, meningkat 14,11 persen dibandingkan estimasi tahun 2012 yang hanya berkisar US$9,07 miliar. Dari penerimaan tersebut, diharapkan juga jumlah kunjungan wisman menjadi 9 juta wisman, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang berkisar 8 juta wisman. Sementara itu, wisatawan nusantara (wisnus) diharapkan dapat menyumbang pendapatan hingga US$18,5 miliar dan perkiraan kunjungan jumlah wisnus juga diperkirakan meningkat dari 245 juta kunjungan menjadi 250 juta kunjungan. http://travelling.bisnis.com Pertumbuhan sektor pariwiata dan ekonomi kreatif Indonesia diproyeksikan sekitar 11 persen, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan sekitar 6,5 persen dan bahkan jauh melebihi pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya berkisar 4,5 persen. Saat ini sektor pariwisata ada di peringkat 5 setelah minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit, batubara, dan karet olahan dalam menyumbang devisa Negara (http://travel.kompas.com) Next >