< Previous 97 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 7) Pengambilan Bal Kapas Pengambilan bal-bal kapas dari gudang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: Bal kapas yang lebih dahulu disimpan diambil lebih dahulu; Jumlah dan mutu disesuaikan dengan permintaan. 8) Persyaratan Serat untuk Dipintal Agar serat dapat dipintal, serat harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu : panjang, kehalusan, gesekan permukaan, dan kekenyalan serat. a) Panjang serat Serat yang panjang dengan sendirinya mempunyai permukaan yang lebih luas sehingga gesekan diantara serat-seratnya juga lebih besar. Kondisi tersebut menyebabkan serat tidak mudah tergelincir dan benang menjadi lebih kuat. Dengan demikian, serat-serat dengan panjang tertentu mempunyai daya pintal atau kemampuan untuk dapat dipintal dengan tertentu pula. Daya pintal ini menentukan batas nomor benang serat tersebut dapat dipintal. Jadi, penggunaan serat harus disesuaikan dengan daya pintalnya. Untuk memudahkan pengolahan pada mesin, panjang serat minimal adalah 10 mm. (1) Penentuan panjang serat dengan tangan Penentuan panjang serat dengan tangan banyak dilakukan untuk menentukan panjang stapel serat kapas dalam perdagangan karena cara ini dapat dilakukan dengan cepat. Cara ini biasa disebut dengan hand stapling dan panjang serat yang dihasilkan disebut staple length. 98 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Gambar 8. Hand stapling (2) Penentuan panjang serat dengan alat Penentuan panjang serat dengan alat ini banyak dilakukan untuk mengontrol panjang serat dalam proses atau sesudah proses dan mengontrol serat-serat lainnya kecuali serat kapas. Alat yang digunakan adalah bear sorter, akan tetapi dengan menggunakan alat ini waktu pengujiannya lama sedang yang menggunakan alat fibrografik. Gambar 9. Bear sorter Keterangan: 1. Sisir atas 2. Sisir bawah 99 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 Gambar 10. Pinset pencabut serat Gambar 11. Garpu penekan serat Gambar 12. Fraksi serat kapas di atas beludru b) Kekuatan serat Serat-serat yang mempunyai kekuatan tinggi, akan menghasilkan benang dengan kekuatan yang tinggi. Sebaliknya, serat-serat dengan kekuatan rendah akan menghasilkan benang yang berkekuatan rendah. Dengan demikian, kekuatan serat mempunyai pengaruh langsung terhadap kekuatan benang. Kekuatan serat kapas diasosiasikan dengan tingginya derajat kristalinitas. Oleh sebab itu serat yang kuat akan lebih kaku daripada serat yang sedang atau kurang kekuatannya. (1) Kekuatan serat perhelai Penentuan kekuatan serat per helai dimaksudkan untuk mengetahui variasi kekuatan serat dan hubungan Antara stress dan strain yang selanjutnya dapat diketahui sifat lain yang ada hubungannya dengan stress dan strain tersebut. Penentuan kekuatan serat per helai memakan 100 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 waktu yang lama. Alat yang digunakan ialah single fiber strength tester yang dilengkapi dengan klem dan tempat mengencangkan klem. Gambar 13. Skema single fiber strength tester Keterangan : 1. Jepit atas 2. Jepit bawah 3. Skala kekuatan 4. Skala mulur 5. Pemberat 6. Handel untuk menjalankan dan memberhentikan mesin (2) Kekuatan erat per bundel (berkas) Pengujian kekuatan serat per bundle dimaksudkan untuk menentukan tenacity atau tensile trength. Cara ini sangat menguntungkan karena menghemat waktu dan tenaga. Pengujian per berkas untuk kapas telah berkembang 101 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 karena disamping efisien juga hasil pengujiannya lebih teliti. Alat yang digunakan ialah pressley tester. Gambar 14. Skema pressley cotton fibre strength tester Keterangan : 1. Skala Kekuatan Pressley 2. Gerobak 3. Tempat memasukkan klem serat 102 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Gambar 15. Vise Tempat mengencangkan klem yang dilengkapi dengan klem. Gambar 16. Klem serat dan kunci pas 103 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 Keterangan : 1. Klem serat 2. Kunci pas 3) Kehalusan Serat Kehalusan serat dinyatakan dengan perbandingan antara panjang dan lebar serat. Perbandingan ini harus lebih besar dari seribu. Pada penampang tertentu jumlah serat-serat yang halus akan lebih banyak dibandingkan jumlah serat-serat yang lebih kasar. Dengan demikian, permukaan gesekan untuk serat-serat yang halus lebih besar sehingga kemungkinan terjadinya penggelinciran juga berkurang dan benang semakin kuat. Kehalusan serat ada batasnya. Serat yang berasal dari kapas yang muda akan memberikan ketidakrataan benang. Benang yang kurang baik karena kapas yang muda akan menimbulkan nep. Alat yang digunakan untuk mengukur kehalusan serat adalah micronaire atau arealometer Gambar 17. Micronaire Keterangan : 1. Udara masuk 104 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 2. Pedal 3. Aliran udara 4. Knop pengatur tekanan 5. Knop pengatur penunjuk 6. Knop penera 7. Kran pemasukkan udara 8. Master plug 9. Ruangan kompresi serat 10. Manometer 11. Penunjuk 12. Plunger kompresi 13. Penyaring udara 14. Manometer 4) Gesekan Permukaan Serat Gesekan permukaan serat mempunyai pengaruh yang besar terhadap kekuatan benang. Semakin bertambah baik gesekan permukaannya, kemungkinan tergelincirnya serat yang satu dengan yang lain semakin berkurang, sehingga benangnya akan lebih kuat. Serat yang halus biasanya mempunyai antihan per satuan panjang yang lebih banyak dan relatif lebih panjang sehingga gesekan permukaan seratnya juga lebih baik. 5) Kekenyalan Serat (Elastisitas) Serat yang baik harus memiliki kekenyalan sehingga pada saat serat mengalami tegangan serat tidak mudah putus b. Benang Benang adalah susunan serat serat yang teratur ke arah memanjang dengan garis tengah dan jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang disebut pemintalan. Serat-serat yang digunakan untuk membuat benang berasal dari alam atau pun buatan. Serat-serat tersebut ada yang mempunyai panjang terbatas (disebut stapel) dan ada yang mempunyai panjang tidak terbatas (disebut filamen). Benang-benang yang dibuat dari serat-serat stapel dipintal secara mekanik, sedang benang-benang filamen dipintal secara kimia. Benang-benang tersebut, baik yang dibuat dari serat-serat alam atau buatan, terdiri dari banyak serat stapel atau filamen. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh benang yang fleksibel. Untuk benang-benang dengan garis tengah yang sama benang yang 105 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 terdiri dari sejumlah serat yang halus lebih fleksibel daripada benang yang terdiri dari serat yang kasar Gambar 18. Pemintalan secara mekanik Keterangan : 1. Injakan 2. Kincir 3. Spindle 4. Gulungan Benang 106 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Gambar 19. Pemintalan secara kimia Keterangan : 1. Spinnerette 2. Cairan koagulasi 3. Gulungan benang 1) Benang Menurut Panjang Seratnya Menurut panjang seratnya, benang dibagi menjadi: a) Benang Stapel Benang stapel ialah benang yang dibuat dari serat-serat stapel. Serat stapel ada yang berasal dari serat alam yang panjangnya terbatas dan ada juga yang berasal dari serat buatan yang dipotong-potong dengan panjang tertentu. Gambar 20. Benang stapel Next >