< Previous 7 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 Pada umumnya biji kapas ditanam pada pertengahan April. Biji tumbuh 15 hari setelah waktu tanam. Pada akhir Juni (umur 2,5 bulan) tanaman mulai berbunga dan terus berbunga sampai akhir Agustus atau pertengahan September (selama 2-2,5 bulan). Buah kapas mencapai besar maksimum 17-20 hari setelah berbunga dan akan membuka 45-50 hari sesudahnya, yaitu pada pertengahan sampai akhir September. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis. Sel ini membesar hingga berbentuk silinder dengan diameter maksimum selama 17-25 hari setelah bunga kapas membuka. Pada saat ini serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplasma dan inti. Pada saat yang sama serat–serat yang pendek dan kasar yang disebut dengan “linter” juga tumbuh. Pemetikan awal biasanya dilakukan dengan tangan, untuk selanjutnya pemetikan dilakukakan dengan menggunakan mesin. Ada beberapa kerugian apabila pemetikan kapas dilakukan dengan menggunakan mesin, diantaranya: Pertumbuhan serat kapas yang tidak seragam. Pemetikan dengan menggunakan mesin dilakukan serentak, sehingga menghasilkan kedewasaan serat yang tidak seragam; Batang dan daun akan menodai serta apabila tanaman tertekan dalam proses pemetikan. Batang, daun, dan kulit yang tercampur dengan kapas akan menurunkan mutu kapas. Pemisahan serat kapas dari bijinya disebut “ginning”. Ginning meliputi proses pengeringan, pembersihan kapas berbiji, pemisahan serat dari biji dan pembersihan serat. 8 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 2) Bentuk Serat Kapas a) Bentuk memanjang Dasar Dasar mempunyai bentuk kerucut pendek yang selama pertumbuhan serat tetap tertanam di antara sel-sel epidermis (selaput luar biji) Badan Badan merupakan bagian utama dari serat kapas, yaitu ¾ sampai 15/16 panjang serat. Bagian ini mempunyai diameter yang sama, dinding yang tebal, dan lumen yang sempit. Ujung Ujung serat merupakan bagian yang lurus dan mulai mengecil dan panjangnya kurang dari ¼ bagian b) Bentuk melintang Kutikula Kutikula merupakan lapisan terluar dari serat yang mengandung lilin, pektin dan protein. Lapisan ini merupakan bagian dalam serat. Dinding Primer Dinding primer merupakan dinding sel yang asli dan tipis yang terdiri dari selulosa mengandung pektin, protein, dan zat-zat yang mengandung lilin. Dinding ini tertutup oleh zat-zat yang menyusun kutikula. Tebal dinding primer kurang dari 0,5µ. Selulosa dalam dinding primer berbentuk benang-benang halus yang disebut fibril. Lapisan Antara Lapisan antara merupakan lapisan pertama dari dinding sekunder. Bentuknya sedikit berbeda dengan dinding sekunder dan dinding primer. Dinding Sekuder Dinding sekunder merupakan lapisan-lapisan selulosa, yang merupakan bagian utama serat kapas. Dinding sekunder juga merupakan fibril yang membentuk spiral dengan sudut 20° - 30° Dinding Lumen 9 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 Dinding lumen lebih tahan terhadap pereaksi-pereaksi tertentu dibandingkan dengan dinding sekunder. Lumen Lumen merupakan bagian kosong dalam serat. Bentuk dan ukurannya bervariasi dari serat ke serat. Lumen berisi zat-zat padat yang sebagian besar terdiri dari nitrogen. ( a) ( b) (c) (d) Keterangan : a) Kutikula ( Lapisan Luar ) b) Dinding Primer c) Dinding Sekunder d) Lumen 3) Komposisi Serat Kapas a) Selulosa Analis menunjukkan bahwa serat kapas tersusun atas selulosa. Selulosa ( C₆H₁₀O₅ )n merupakan polimer linier yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul glukosa C₆H₁₂O₆. Derajat polimerisasi selulosa pada kapas kira-kira 10.000 dengan berat molekul kira-kira 1.500.000. b) Pektat atau pektin Pektin adalah zat yang penting di antara zat-zat bukan selulosa yang menyusun serat. Pektin adalah 10 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 karbohidrat dengan berat molekul tinggi dan struktur yang hampir sama dengan selulosa. Perbedaanya yaitu selulosa pecah ke dalam glukosa, sedangkan pektin terurai menjadi galaktosa, pentosa, asam poligalakturonat dan metil alkohol. c) Protein Diperkirakan bahwa zat-zat protein yang terdapat dalam kapas adalah sisa-sisa protoplasma yang tertinggal dalam lumen setelah selnya mati pada saat buah membuka. Komposisi protein dan sifat-sifatnya dalam serat tidak banyak diketahui. d) Lilin Lilin adalah zat-zat yang diekstraksi dari kapas dengan menggunakan pelarut-pelarut organik. Lilin ini tersebar ke seluruh dinding primer sehingga merupakan lapisan pelindung yang tahan air pada serat-serat kapas mentah. Adanya lilin dalam serat akan mempermudah pemintalan karena bertindak sebagai pelumas, tetapi akan mengurangi geseran antara serat yang menyebabkan kekuatan benangnya turun. e) Debu Debu berasal dari daun, kulit buah dan kotoran-kotoran yang menempel pada serat. Analis menunjukkan bahwa penyusun utama debu adalah magnesium, kalsium, kalium karbonat, fosfat, sulfat, khlorida dan garam-garam karbonat. Pemasakan dan pengelantangan akan mengurangi kadar debu di dalam kapas. Tabel 1. Komposisi serat kapas Susunan Persentase terhadap berat kering Selulosa 94 Pektat 1,2 Protein 1,3 Lilin 0,6 Debu 1,2 Pigmen dan zat-zat lain 1,7 11 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 4) Sifat-sifat Serat Kapas a) Warna Warna kapas tidak sangat putih tetapi kecoklat-coklatan (krem). Kapas Mesir dan Pima mempunyai serat yang lebih panjang dan warna yang lebih krem dari pada kapas Upland dan Sea Island. Cuaca yang lama, debu dan kotoran dapat menimbulkan warna keabu-abuan. Tumbuhnya jamur sebelum pemetikan menyebabkan warna putih kebiru-biruan yang tidak dapat dihilangkan dengan pemutih. b) Kekuatan Kekuatan serat kapas terutama dipengaruhi oleh kadar selulosa di dalam serat. Serat kapas dalam keadaan basah kekuatannya makin tinggi. Sebaliknya serat lain terutama serat buatan dan serat binatang umumnya kekuatan akan berkurang dalam keadaan basah. Kekuatan serat kapas per bundel rata-rata 96.700 pon/inchi dengan kekuatan minimun 70.000 dan maksimum 116.000 pon inchi kwadran. c) Mulur Mulur serat kapas saat putus tergolong tinggi di antara serat–serat selulosa lainnya. Serat alam yang mulurnya lebih tinggi dari kapas adalah wol dan sutra. Mulur serat kapas berkisar antara 4–13%, dengan rata-rata 7%. d) Keliatan Keliatan adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menerima kerja. Keliatan serat kapas relatif tinggi dibandingkan dengan serat alam lain, tetapi relatif rendah jika dibandingkan dengan serat wol, sutra dan selulosa yang diregenerasi. e) Kekakuan Kekakuan serat dapat diartikan sebagai daya tahan serat terhadap perubahan bentuk. Kekakuan serat tekstil dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuatan saat putus dengan mulur saat putus. 12 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 f) Moisture regain Moisture regain serat kapas bervariasi dengan perubahan kelembaban relatif udara sekelilingnya. Moisture regain serat kapas pada kondisi standar berkisar antara 7–8,5%. g) Berat jenis Berat jenis kapas berkisar antara 1,5–1,56%. h) Indeks bias Indeks bias serat kapas yang sejajar dengan sumbu serat adalah 1,58 dan yang melintang dengan sumbu serat adalah 1,53. i) Bentuk morfologi serat Bentuk penampang membujur serat kapas Bentuk penampang melintang serat kapas 13 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 5) Klasifikasi Serat Kapas a) Serat kapas yang panjang, halus, kuat, dan berkilau dengan panjang stapel 1–1,5 inchi. Kapas Mesir dan kapas Sea island termasuk dalam jenis ini, biasa digunakan untuk benang dan kain yang sangat halus. b) Serat kapas yang medium atau sedang, lebih kasar dan lebih pendek dari jenis di atas, dengan panjang stapel ⅟₂-1⅜ inchi. Kapas Amerika Upland termasuk dalam jenis ini. Jenis ini merupakan jenis yang terpenting dalam produksi kapas. c) Serat kapas yang pendek, kasar, dan tidak berkilau dengan panjang stapel ⅜-1 inchi Kapas India, Cina, dan sebagian kecil kapas Timur Tengah, Eropa Tenggara dan Afrika Selatan termasuk jenis ini. Karena kualitasnya rendah, jenis ini biasa digunakan dalam pembuatan benang-benang kasar untuk bahan kain, selimut, dan permadani, atau sebagai campuran serat-serat lain. b. Serat Kapuk 1) Tanaman Kapuk Kapuk Jawa adalah hasil jenis Ceiba Pentandra. Dikenal juga Eriodendron anfractuosum dan Eriodendron Orientale Kapuk dapat tumbuh baik di daerah tropis karena iklim dan tanahnya sesuai untuk penanaman kapuk. Kapuk dapat berkembang biak dengan biji atau batang. Bila dikehendaki penanaman dalam jumlah yang besar, kapuk ditanam dari bijinya. Untuk mendapatkan hasil yang bermutu tinggi, kapuk ditanam dengan memotong batangnya. 14 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 2) Bentuk Serat Kapuk Panjang serat kapuk berkisar 0,75–3 cm, rata-rata 1,75 cm dan berdiameter 30-36 mikron. Bentuk penampang melintangnya, bulat atau lonjong dengan lumen yang lebar dan dinding yang sangat tipis. Pada lumen nampak terdapat gelembung-gelembung udara. Bentuk penampang membujur seperti silinder meruncing ke arah ujung dan mempunyai pilinan seperti serat kapas. Morfologi serat kapuk Bentuk penampang membujur seperti silinder meruncing ke arah ujung dan mempunyai pilinan seperti serat kapas 15 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 Penampang melintang, bulat atau lonjong dengan berbentuk lumen yang lebar dan dinding yang sangat tipis. 3) Komposisi Serat Kapuk Tabel 2 Komposisi Serat Kapuk Susunan Persentase terhadap berat kering Selulosa ± 64 Lignin ± 13 Pentosan (Hemi selulosa ) ± 23 Disamping ketiga komponen utama di atas kapuk juga mengandung cutine, sebangsa lilin yang bergabung dengan selulosa yang bersifat tidak higroskopis. 4) Sifat-sifat Kapuk a) Serat kapuk berwarna coklat kekuning-kuningan dan mengkilap. b) Serat kapuk sangat lembut, licin, getas, dan tidak elastis karena dindingnya sangat tipis. Sifat tersebut menyebabkan serat kapuk tidak mudah dipintal. c) Berat jenis zat serat sangat kecil (b.d 0,04) yang menyebabkan serat kapuk mudah mengembang. d) Sifat melenting yang baik, transparan, tidak higroskopis, menyerap suara, mudah sekali terbakar, anti septik, dan bersifat menghambat panas yang tidak baik. 5) Penggunaan Serat Kapuk a) Serat kapuk digunakan sebagai pengisi pelampung penyelamat karena mempunyai sifat mengembang yang baik. 16 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 b) Serat kapuk sangat baik dipakai sebagai kaur dan bantal karena mempunyai sifat melentingnya yang tinggi. c) Serat kapuk sangat baik digunakan untuk isolasi suara dan isolasi panas. d) Serat kapuk tidak digunakan sebagai bahan pakaian karena sifatnya yang getas dan tidak elastis yang menyebabkan serat kapuk tidak dapat dipintal. c. Serat Jute Jute adalah serat yang didapat dari kulit batang tanaman Corchorus capsularis dan Corchorus olitorius. Serat jute yang diperdagangkan merupakan bundel serat elementer dengan ujung yang saling menumpuk membentuk benang kontinu yang disebut serat teknik. Di dalam tanaman jumlah serat elementer tiap bundel dapat mencapai lima puluh helai, tetapi di dalam serat elementer proses akan terurai sehingga jumlahnya akan berkurang sampai delapan helai per bundel. Sepanjang batang serat elementer direkatkan menjadi satu oleh getah, ignin, dan lilin. Panjang serat elementer berkisar antara 1-5 mm dan rata-rata 2 mm, sedangkan diameter serat berkisar antara 20µ - 25µ dan rata-rata 23µ. Penampang melintangnya berbentuk segi banyak dengan sudut-sudut yang tajam, dinding sel tebal, dan lumen yang lebar berbentuk lonjong. Bentuk memanjang lumen tidak teratur, di dekat dasar serat melebar, dan di dekat ujung serat menyempit. Ujung seratnya meruncing. Bentuk penampang melintang dan membujur dapat dilihat di bawah ini. Bentuk memanjang lumen tidak teratur, didekat dasar serat melebar dan didekat ujung serat menyempit. Ujung seratnya meruncing. Next >