< Previous 197 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 penyerapan zat warna ke dalam serat. Penyerapan ini terjadi karena reaksi eksotermik (mengeluarkan panas) dan keseimbangan. Jadi pada pencelupan terjadi tiga peristiwa penting, yaitu : a. Melarutkan zat warna dan mengusahakan agar larutan zat warna bergerak menempel pada bahan. Peristiwa ini disebut migrasi. b. Mendorong larutan zat warna agar dapat terserap menempel pada bahan. Peristiwa ini disebut adsorpsi. c. Penyerapan zat warna dari permukaan bahan ke dalam bahan. Peristiwa ini disebut difusi, kemudian terjadi fiksasi. Pada tahap ini diperlukan bantuan luar, seperti : menaikkan suhu, menambah zat pembantu lain seperti garam dapur, asam dan lain-lain. 3. Pencapan kain dan Pencapan adalah suatu proses pemberian warna pada kain secara tidak merata sesuai dengan motif yang telah ditentukan dan hasilnya memiliki ketahanan luntur warna. Teknik pencapan intinya merupakan cara pemindahan desain dengan suatu peralatan tertentu yang diharapkan dapat menjamin mutu dan kualitas hasil pencapan. 4. Penyempurnaan khusus. Proses penyempurnaan kain tekstil merupakan proses akhir dari rangkaian proses yang dialami suatu bahan tekstil guna meningkatkan kualitas atau memberikan efek fungsional pada bahan. Proses ini meliputi proses penyempurnan mekanik/fisika dan proses penyempurnaan kain kimia. Proses penyempurnaan kain mekanik atau “penyempurnaan kain kering” memanfaatkan peralatan mekanis untuk merubah sifat kain dan biasanya menghasilkan perubahan pada kenampakan kain. Proses penyempurnaan kain fisika meliputi : a. Penyempurnaan Kain Kalender (Calendering) b. Penyempurnaan Kain Sanforisasi/Compressive Shrinkage (Sanforisasi) c. Pelipatan/penggulungan kain Proses penyempurnaan kain kimia atau “penyempurnaan kain basah” melibatkan penambahan suatu zat kimia tertentu pada kain untuk mencapai hasil yang diinginkan, namun tidak merubah kenampakan kain. 198 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Proses ini meliputi: a. Penyempurnaan kain untuk memperbaiki kenampakan dan pegangan kain (Pelembutan & pelemasan, Kreeping) b. Merserisasi (Biopolishing/Penyempurnaan kain enzim, Penganjian, Penyempurnaan kain resin (anti kusut, kain keras)) c. Penyempurnaan kain peningkatan daya pakai (Tolak air, Tahan api, Anti hama, Anti jamur, Anti busuk, Antistatik, Anti UV) F. Penilaian Penilaian Kompetensi Sikap Instrumen pengamatan/observasi Instrumen sikap cermat dan teliti dalam melakukan pembelajaran penyempurnaan kain. Nama : __________________ Kelas : __________________ Aktivitas Peserta didik Peserta didik melakukan pembelajaran bahan baku kain Rubrik Petunjuk: Lingkarilah 1 bila aspek karakter belum terlihat (BT) 2 bila aspek karakter mulai terlihat (MT) 3 bila aspek karakter mulai berkembang (MB) 4 bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Lembar Observasi NO Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1. Tepat dalam menuliskan hasil pengamatan, merangkum pertanyaan untuk menggali dan menemukan permasalahan, mengumpulkan data/informasi, dan mencatat hasil diskusi 1 2 3 4 2. Menggunakan media/alat bantu pembelajaran sesuai fungsi dan kegunaannya 1 2 3 4 199 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 NO Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 3. Melaksanakan presentasi hasil hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil dibuat dengan benar 1 2 3 4 Jumlah skor (4 x 3) x 10 Skor maksimal: 12 Penilaian Kompetensi Pengetahuan Instrumen Penilaian Pengetahuan Nama : ______________________________ Kelas : ______________________________ Soal Pengetahuan: Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat! 1. Apa yang dimaksud dengan persiapan proses (pre treatment) pada kain tekstil? 2. Apa difinisi pile up? 3. Apa maksud flow sheet atau kartu proses? 4. Jelaskan maksud dari penumpukan kain! 5. Gambarkan dan terangkan penumpukan kain pada palet! 6. Ganbarkan skema penyambungan kain dan beri keterangan! 7. Gambarkan dan jelaskan 4 jahitan yang benar dan salah pada proses sewing! 8. Jelaskan apa maksud dari pemeriksaan kain (inspekting)! 9. Tuliskan 3 kain yang tidak boleh dilakukan proses bakar bulu! 10. Berikan contoh 4 kain yang harus melalui proses bakar bulu! 11. Tuliskan 5 akibat yang muncul apabila penanganan kurang tepat dalam proses pembakaran bulu! 12. Gambarkan dan beri keterangan mesin bakar bulu plat! 13. Tuliskan 5 metode untuk melakukan penghilangan kanji! 200 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 14. Jelaskan warna yang timbul dan artinya dari hasil pengujian bahan yang sudah diproses penghilangan kanji ditetesi dengan laurtan KJ Jodium! 15. Jelaskan maksud tujuan dari proses pengelantangan! 16. Tuliskan 3 zat pengelantang oksidator yang mengandung khlor! 17. Bagaimana cara pemeriksaan kain hasil pengelantangan! 18. Tuliskan 4 tujuan proses merserisasi! 19. Tuliskan 4 tujuan proses penganjian pada pemantapan panas! 20. Tuliskan 6 prinsip kerja heat setting! Kunci Jawaban penilaian pengetahuan : 1. Persiapan proses (pre treatment) pada kain selulosa adalah cara-cara mempersiapkan bahan yang akan mengalami proses penyempurnaan tekstil sehingga akan mempermudah dalam penanganan proses berikutnya 2. Pile up adalah proses menumpuk gulungan kain pada palet atau kereta kain dengan cara membuka gulungan kain tersebut sampai memenuhi kapasitas palet. 3. Flow sheet atau kartu proses adalah kartu yang berisi informasi tentang nama pemilik kain, jenis kain, konstruksi kain, lebar kain, jumlah gulungan, panjang tiap gulung, lebar jadi dan jenis-jenis proses yang akan dilaluinya 4. Penumpukkan kain adalah pengerjaan membuka kain grey yang masih dalam bentuk gulungan terikat kemudian menumpuknya dengan rapi di atas palet secara mendatar dengan menarik ujung-ujungnya dengan panjang secukupnya (+ 3 – 4 meter), penarikan ujung kain bertujuan untuk mempermudah proses penulisan kode dan penjahitan atau penyambungan. 5. Gambar penumpukan kain pada palet 201 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 Keterangan Gambar a. Ujung kain b. Ujung pangkal kain c. Ujung kain yang akan disambung d. Palet 6. Gambar skema penyambungan kain Keterangan gambar : 1. Kain 2. Benang Jahit 3. Kain tepis 4. Bentuk jahitan 7. Untuk mengetahui apakah bentuk jahitan yang telah dilakukan benar atau salah, dapat membandingkannya dengan gambar sebagai berikut: 202 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Gambar bentuk jahitan Keterangan gambar : a. Benar (Pinggir kain lurus, jahitan teranyam baik, lurus dan sejajar dengan benang pakan). b. Salah (jahitan tidak teranyam baik). c. Salah (sambungan miring) d. Salah (sisi kain tidak lurus / lebar tidak sama). 8. Pemeriksaan kain (inspecting) adalah memeriksa kain grey yang telah disambung dengan tujuan untuk mengetahui cacat kain, panjang, lebar, kotoran–kotoran, dan mengetahui adanya logam sehingga kain-kain yang akan diproses betul-betul siap untuk diproses, dan tidak terjadi gangguan selama proses berlangsung. 9. Tidak semua kain dibakar bulunya. Terdapat kain yang tidak boleh dibakar bulunya yaitu : a. Kain handuk b. Kain karpet c. Kain flanel, dsb. 10. Tetapi untuk kain-kain berikut harus dilakukan proses pembakaran bulu yaitu : a. Kain untuk lapis (voering) 203 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 b. Kain anyaman keeper, tenunan wafel, dan Kain-kain yang berusuk garisgaris ke dalam. c. Kain-kain yang akan di merser, dicelup, dan dicap. d. Kain–kain murahan untuk meningkatkan kualitasnya 11. Penanganan yang kurang tepat dalam proses pembakaran bulu menyebabkan hal–hal berikut : a. Kain gosong, disebabkan karena api atau plat logam terlalu panas. Kain gosong menyebakan pegangan kaku, dan gosong pada kain akan sulit diperbaiki b. Kain terbakar, disebabkan karena kain putus, kain kendor, dan kecepatan jalannya kain lambat c. Kain melipat, disebabkan karena tegangan kain yang rendah, sambungan melipat. lipatan kain akan menyebabkan bulu pada lipatan tersebut tidak terbakar dan membentuk garis sesuai lipatan. garis lipatan akan terlihat setelah kain dicelup. d. Kain hitam, karena api berwarna merah yang disebabkan percampuran udara dan gas kurang tepat. e. Gosong setempat, karena kain kotor mengandung oli. 12. Gambar Mesin Bakar Bulu Plat Keterangan : 1. Rol pengantar 2. Plat pembakar bulu 3. Kain 13. Untuk menghilangkan kanji dikenal beberapa cara : a. Perendaman b. Asam Encer 204 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 c. Alkali Encer d. Enzym e. Oksidator 14. Dari hasil pengujian bahan yang sudah diproses penghilangan kanji ditetasi dengan laurtan KJ Jodium akan timbul warna yang menunjukkan tingkat kesempurnaan hasil proses yaitu sebagai berikut: 15. Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan menghilangkan warna alami yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain, sehingga diperoleh bahan yang putih. Pigmen-pigmen alam pada bahan tekstil umumnya terdapat pada bahan dari serat-serat alam baik serat tumbuhtumbuhan maupun serat binatang yang tertentu selama masa pertumbuhan. 16. Zat pengelantang oksidator yang mengandung khlor, di antaranya : a. Kaporit (CaOCl2) b. Natrium hipokhlorit (NaOCl) c. Natrium khlorit (NaOClO2) 17. Pemeriksaan hasil pengelantangan dapat dilihat secara visual dengan cara membandingkan bahan yang dikelantang dengan standar keputihan yang dikehendaki. Untuk menyatakan derajat keputuhan dari hasil pengelantangan dapat pula. diukur terhadap persentase pantulan sinar (% refraktan). Makin besar % pantulan sinar maka bahan tersebut makin putih. 18. 4 tujuan Proses Merserisasi : a. Kekuatan tarik b. Higroskopisitas (moisture regan) c. Daya serap terhadap zat warna dan d. Reaktifitasnya terhadap pereaksi-pereaksi kimia. 19. Tujuan proses penganjian pada proses pemantapan panas yaitu : a. Menyempurnakan kenmpakan kain. b. Menstabilkan dimensi pada kain c. Menambah berat kain. d. Memperbiki kekuatan dan pegangan kain. 205 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 20. Prinsip Kerja Heat Setting : a. Impregnasi (penyerapan larutan proses) b. Pengeringan Awal (Pre Drying) c. Pengaturan Pakan d. Pengaturan Lebar Kain. e. Pengeringan f. Pendinginan Pedoman Penskoran: Setiap jawaban benar diberi skor 0,5, sedangkan jawaban salah diberi skor 0. Karena soal berjumlah 20 butir, maka jumlah skor berkisar antara 0 sampai 10. Soal uraian: Jelaskan prinsip kerja pada proses pemantapan panas (heat setting)! Pedoman penilaian soal uraian: Kunci Jawaban Deskriptor Skor 1. Impregnasi (penyerapan larutan proses) Kain dari kereta melalui rol-rol pengantar,swifel tension dan cloth guider kemudian masuk ke saturator obat dan rol-rol perendaman. Lalu kain diperas pada maggle roll dengan tekanan 4,2 kg/cm2. 2. Pengeringan Awal (Pre Drying) Dari saturator obat kemudian melewatkan kain pada rol pengantar,dance roll kemudian mengalami proses pengeringan awal pada cylinder dryer I dan II. Dengan tekaan uap pada dryer I + 2,6 kg /cm2 dan dan dryer II + 0,6 kg/cm2 . Dan hasilnya berupa kain yang masih lembab karena untuk mempermudah pada penarikan kearah lebar kain. Dan apabila kain out dryer terlalu kering pada saat penarikan pada clip terdapat resiko kain untuk sobek. Apabila 5 jawaban disebutkan 5 Apabila 4 jawaban disebutkan 4 Apabila 3 jawaban disebutkan 3 Apabila 2 jawaban disebutkan 2 Apabila 1 jawaban disebutkan 1 206 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Kunci Jawaban Deskriptor Skor 3. a. Pengaturan Pakan Saat keluar dari dryer kain melewati rol pengantar menuju ke deviation roll untuk mengatur pakan agar tidak miring. b. Pengaturan Lebar Kain Kedua tepi kain ditarik dengan clip stenter (mesin stenter dan heat sett) atau dengan jarum /pick (pada mesin wakayama ) yang diatur oleh feeler dan diset lebasrnya yang telah diatur biasanya + 1-3 cm dari lebar jadinya. Untuk mengantisipasi penyusutan. 4. Pengeringan Setelah proses tersebut kain dikeringkan pada box chamber dengan suhu + 80-100oC sampai mendekati titik leleh serat dan disesuaikan dengan tebal tipisnya kain dan keadaan uap. 5. Pendinginan Setelah itu kain melewati cooling roll dengan suhu 20oC selama 6 detik dan keluar melalui playtor. Dalam keadaan kering dan ditampung pda kereta. Penilaian Kompetensi Ketrampilan Instrumen Penilaian Proyek : Mata Pelajaran : Pengantar Ilmu Tekstil 2 Nama Proyek : ……………….. Alokasi Waktu : ……………….. Guru Pembimbing : ………..……… Nama Siswa : ………………… NIS : ………………… Kelas : ………………… Next >