< Previous 9. Yang bukan sambungan pipa baja karbon berikut ini adalah …: a. Sambungan las, b. Sambungan fiting, c. Sambungan lem, d. Sambungan flens. 10. Sifat paling dominan pipa baja karbon adalah: a. Kuat mengatasi karat, b. Getas, c. Kuat menahan tekanan, d. Kekuatan tinggi. 11. Bahan sambunganpipa logam yang paling tahan dan kuat terhadap karat adalah, pipa: a. galvanis, b. besi tuang, c. tembaga, d. baja lunak. 12. Sambungan flens adalah adalah: a. Seal tape/rol tip, b. Lem dan meni besi, c. Sambungan las karbit, d. Sambungan baut & mur. 13. komponen dalam pipa yang mengurangi pipaukuran dari yang lebih besar untuk menanggung yang lebih kecil (dalam diameter ).: a. Elbow b. Water mur, c. Tee, d. Reducer. 14.Salah satu jenis sambungan pipa, biasanya digunakan untuk menutup aliran aliran fluidacair atau gas pada ujung saluran pipa. a. Elbow, b. Knee c. Tee, d. Dop. 15. Biasa juga disebut dengan sambungan empat arah (4-way fittings).: a. Elbow b. Water mur, c. Croos, d. Nut. z. Kunci Jawaban SOAL MENJODOHKAN Nomor Soal Jawaban 1 B 2 A 3 D 4 D 5 D 6 B 7 A 8 C 9 C 10 C 11 B 12 D 13 D 14 D 15 C f. Lembar Kerja Siswa Kegiatan Belajar 3 Bahan saniter a. Tujuan Pembelajaran 3 Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan anda dapat: 1. Memahami pengertian dan definisi Sanitasi secara umum dan khusus, 2. Mengenal dan mengetahui maksudnya unit saniter plambing, 3. Mengenal fungsi dari setiap jenis alat saniter 4. Mengenal bahan tambah saniter bila akan melakukan pekerjaan sanitasi Plambing, 5. Mengenal secara visual (minimal) alat dan perlengkapan alat sanitasi Plambing, 6. Mampu menjawab/menyelesaikan evaluasi teori dalam modul. b. Uraian Materi 1. Pengertian Dasar Unit Saniter Satuan alat saniter adalah Fixture Units (FU)atau UnitAirFixtureSupply (WSFU) didefinisikan dalam KodePlumbingUniform(UPC), yaitu Satuan ukuran minimal diameter pipa air bersih dan limbah terpasang pada unit saniter yang dapat digunakanuntuk menentukanpasokanair bersih dan buangan air limbah, untukperlengkapandan sistemlayanan perlengkapan saniter plambing. Untuk memudahkan pengertian agar jelas terlihat pembedaan antara kata sifat dan kata benda Dalam hal ini adalah: fixture Unit artinya satuan nama alat saniter(sanitary) yang berupa unit yang jelas yaitu: seperti Hand basin, WC duduk dsb yang merupakan wadah/sarana pembuangan limbah baik langsung maupun tidak langsung dari badan manusia, biasanya terbuat bahan yang kuat tahan lama, hiegenis, tahan terhadap pengaruh karat serta bersih. Sanitasi Plambing adalah pemahaman dan kompetensi mencakup pemahaman arti hingga pemahaman yang mencakup aplikasi berbagai peralatan yang diperlukan, bahan yang diperlukan, metoda pemasangan, faktor dan pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja, faktor evaluasi/uji coba hasil kerja hingga langkah pembuatan laporan hasil kerja. Sementara sanitationbaca-sanitation(kata sifat) secara mudah/gamblang adalah diartikan sebagai perlakuan penyehatan lingkungan atau manusia agar tidak menimbulkan akibat tidak sehat kepada manusia atau lingkungannya. Fixture Units (FU) dimaksud antara lain sebagai berikut: 1. Bak mandi rendam (Bath tub) 2. Bidet atau Bidai 3. Unit Mesin cici piring (Dishwasher domestic) 4. Pancuran Minum (Drinking Fountain) 5. Bak cuci tangan (lavatory ) 6. Bak cuci piring di bar (bar Sink) 7. Bak pembersih pel (Washup basin) 8. Bak cuci piring (Kicthen Sink) 9. Mesin cuci pakaian (Laundry Sink) 10. Pancuran Mandi (Shower head) 11. Urinal dengan tank gelontor 12. WC dengan tank gravitasi 13. WC dengan tank flushometer dll 2. Fungsi peralatan plambing Fungsi dari peralatan plambing adalah untuk menyediakan air bersih ke tempat–tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup dan jumlah yang dikehendaki, serta untuk membuang air kotor dari tempat–tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian–bagian penting lainnya. Sistem plambing merupakan sarana yang penting, oleh karena itu kesalahan dalam perencangan, pemasangan instalasi plambing atau pemeliharaan dari peralatan plambing dapat membahayakan jiwa manusia. Sehingga pedoman pelaksanaan, standar yang menyangkut peralatan dam instalasi plambing yang baik sangat diperlukan. Fungsi peralatan plambing • Menyediakan air bersih ke tempat2tertentu dg tekanan cukup danair panas bila diperlukan • Menyalurkan air kotor dari tempat2tertentu tanpa mencemarilingkungan • Menyediakan air untuk mencegah kebakaranJenis peralatan plambing • peralatan untuk penyediaan air bersih/minum • Peralatan untuk penyediaan air panas • Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan unit pengolahannya bila diperlukan • Peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan dapur, mencuci(laundry) • Peralatan pemadam kebakaran • Peralatan pengolahan limbah padat • Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll 3. Jenis peralatan plambing Sistem plambing tidak terlepas dari peralatan plambing yang tersedia, sehingga sistem plambing yang baik tergantung pada kelengkapan dari alat- alat yang akan digunakan. Adapun peralatan plambing ini meliputi : Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum. Peralatan untuk penyediaan air panas Peralatan untuk pembuangan dan ven Peralatan saniter ( Plambing fixtures ) Selain itu peralatan–peralatan plambing juga mencakup : Peralatan pemadam kebakaran Peralatan pengolah air kotor ( tangki saptic ) Peralatan dapur Peralatan untuk mencuci ( laundry ) Peralatan pengolah sampah Instalasi pipa lainnya berupa ; instalasi pipa zat asam, zat lemas, udara kempa, air murni, air steril dan juga perpipaan vakum (untuk menyedot) Nilai-nilaiSatuanDrainase Fixture(DFU) didefinisikan dgn KodePlumbingUniform(UPC)dan dapat digunakan untukmenentukan kapasitasdrainaseyang diperlukan dariperlengkapandan sistemlayanan mereka. Tabel 1.1Satuan Ukuran Unit Saniter No. Pemakaian individual Ukuran Minimum Peralatan individual,Fixture min, Ukuran Nilai Fixture satuan Drainase Inci Pasangan Privat Pasangan Publik 1 Bar sink 1 1/2 1 1 2 Bathroom (water closet, lavatory, bidet dan Tub or shower) 3 6 - 3 Bathtub 1 1/2 2 2 4 Bidet 1 1/4 1 5 Bidet 1 1/2 2 6 Clothes Washer 2 3 3 7 Dishwasher, domestic 1 1/2 2 2 8 Drinking fountain 1 1/4 0.5 0.5 9 Floor drain 2 2 2 10 Shower 2 2 2 11 Laundry tub 1 1/2 2 2 12 Lavatory 1 1/4 1 1 13 Bar sink 1 1/2 1 14 Kitchen sink, domestic 1 1/2 2 2 15 Laundry sink 1 1/2 2 2 16 Service atau mop basin 2 3 17 Urinal 2 2 2 18 Water closet with gravity tank 3 3 4 19 Water closet with flushometer tank 3 3 4 Material alat saniter Plambing jenis bahan peralatan Saniter ( alat-alat Plambing) Saniter selalu berhubungan dengan berhubungan dengan sanitasi, yaitu alat atau produk yang mengakomodasi berbagai kebutuhan akan sanitasi dan kelengkapannya guna mengubah paradigma yang kurang higienis dan disesuaikan dengan gaya hidup modern. Dalam memilih produk saniter tidak hanya memikirkan untuk kepentingan desain dan fungsi kamar mandi saja tetapi juga untuk keperluan higienis kita sehari-hari. Dengan banyaknya jenis dan ragam produk saniter yang tersedia dengan bahan-bahan yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan konsumen. Jenis bahan yang umum digunakan untuk peralatan plambing saniter adalah : • Keramik • Fiberglas • Plat besi • Kaca Dari produk bahan mentah untuk pembuatan /produk alat saniter masing masing mempunyai spesifikasinya.baik bentuk/model serta estetika masing-masing. 1. Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2). Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya. Bahan-bahan keramik Bahan utama dalam pembuatan keramik adalah tanah liat. Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan salah satu bahan yang kegunaanya sangat menguntungkan bagi manusia karena bahannya yang mudah didapat dan pemakaian hasil jadinya yang sangat luas. Keramik merupakan material padat, campuran inorganik yang terdiri dari elemen-elemen metalik dan nonmetalik terikat bersama melalui ikatan ionik atau kovalen. Sebagian besar keramik termasuk ke dalam campuran-campuran seperti silika (SiO2) dan alumina (Al2O3). Bila diproses secara tepat sehingga memiliki kemurnian tinggi, mereka menunjukkan biokompatibilitas yang sempurna (satu fungsi dari insolubilitas dan inertnesskimia) dan ketahanan wear yang tinggi (keras, licin, permukaan hidrofilik). Material keramik merupakan material yang sangat kaku dan brittle, namun sangat kuat di bawah beban kompresi. Dalam orthopedi, keramik merupakan material yang baik untuk dua aplikasi yang sangat berbeda. Pertama, termasuk penggunaannya dalam komponen-komponen arthroplastisendi total sebagai keramik penuh, seperti alumina dan zirkonia, dengan ke-inert-an dan ketahanan wear yang lebih superior dibandingkan alloy-alloy metalik. Kedua, termasuk pemakaian keramik, sepert ikalsium fosfat dan bioglass (SiO2-Na2O-CaO-P2O5), sebagai pengganti graft tulang dan sebagai selubungan osteokonduktif untuk implan-implan metalik, memungkinkan permukaan-permukaan di mana tulang akan berikatan dengan peralatan tersebut. Keberhasilan dan keterbatasan keramik pada aplikasi-aplikasi tersebut dapat dipahami melalui pertimbangan akan ikatan-ikatan, struktur, dan sifat-sifat mereka. Sifat keramik Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang. Struktur keramik (mikro keramik) Kebanyakan keramik memiliki struktur mikro poligranuler yang sama seperti alloy metalik. Sifat-sifat keramik tercatat luas karena karakteristik mikrostrukturnya, termasuk ukuran grain, porositas, dan tipe dan distribusi fase-fase dalam masing-masing grain. Sebagaimana halnya dengan alloy metalik, struktur mikro keramik dapat diubah secara bermakna melalui teknik-teknik pemrosesan thermal. Satu teknik tersering fabrikasi material keramik adalah mencampur partikel-partikel halus dari material dengan air dan satu pengikat organik dan menekan mereka ke dalam satu mold untuk membentuk sesuai yang diinginkan. Selanjutnya dikeringkan melalui pemanasan untuk menguapkan airnya dan membakar habis bahan pengikatnya. Bagian ini kemudian di-fired atau sintered pada satu temperatur yang lebih tinggi. Proses ini menjadikannya densifikasi sebagaimana partikel-partikel masuk ke dalam kontak dekat yang terarahkan oleh mekanisme-mekanisme seperti difusi, evaporasi, dan kondensasi yang mengurangi energi permukaan total dalam bagian itu. Sebagaimana halnya dengan casting alloy metalik, mikro struktur yang terjadi (sehingga juga sifat-sifatnya) dari bagian keramik akan bergantung pada kontrol dari variabel-variabel kunci dalam pemrosesannya. Sebagai contoh, strength adalah berbanding terbalik secara proporsional baik dalam hal ukuran grain maupun porositas. Ukuran grain dapat dikontrol melalui ukuran awal partikel-partikel yang akan diguneakan membentuk bagian, di mana semakin kecil ukurannya maka semakin kecil ukuran grain yang didapat. Bagimanapun, ukuran grain akan meningkat selama pemrosesan berlangsung, di mana porositas akan dikurangi, sehingga sintering time adalah sangat penting. Memilih alat saniter Berikut adalah tips yang dapat Anda gunakan untuk memilih produk saniter yang baik. Wastafel (Washbasin) Fungsi utama wastafel adalah untuk memcuci muka, tangan, dan gosok gigi. Atau bisa juga untuk mencuci alat kosmetik kecil. Memilih ukuran wastafel sangat tergantung dari tujuan pemakaian. Untuk ruang yang sempit seperti pesawat terbang, kereta api, tempat praktek dokter, apartemen, dianjurkan memkai ukuran yang kecil, sehingga dapat ditempatkan di sudut ruangan untuk menghemat tempat. Bagi ruangan yang cukup lebar, dianjurkan memakai Next >