< Previous 77 d. Rubrik Presentasi No Aspek Penilaian 4 3 2 1 1 Kejelasan Presentasi 2 Pengetahuan 3 Penampilan Kriteria 1) Kejelasan presentasi Skor 4 : Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas Skor 3 : Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas Skor 2 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas Skor 1 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas 2) Pengetahuan Skor 4 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 3 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 2 : Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas 78 Skor 1 : Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik 3) Penampilan Skor 4 : Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 3 : Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat bantu Skor 2 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 1 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu 79 Penilaian Laporan Observasi: No Aspek Skor 4 3 2 1 1 Sistematika Laporan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis, prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan. Sistematika laporan mengandung tujuan, , masalah, hipotesis prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, prosedur hasil pengamatan Dan kesimpulan Sistematika laporam hanya mengandung tujuan, hasil pengamatan dan kesimpulan 2 Data Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian-bagian dari gambar yang lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian-bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian-bagian dari gambar 3 Analisis dan kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan 4 Kerapihan Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok 80 Kegiatan Pembelajaran 2. Peralatan Dasar Laboratorium A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran pada Peralatan Dasar Laboratorium adalah: (1) Peralatan gelas, (2) Peralatan non gelas, (3) Peralatan pemanas, dan (4) Pembacaan skala ukur. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu: a. Memahami pengertian peralatan dasar laboratorium b. Memahami jenis dan fungsi alat gelas laboratorium c. Memahami jenis dan fungsi alat non gelas laboratorium d. Memahami jenis dan fungsi alat pemanas laboratorium e. Menerapkan penggunaan alat gelas laboratorium f. Menerapkan penggunaan alat non gelas laboratorium g. Menerapkan penggunaan alat pemanas laboratorium h. Menerapkan pembacaan skala ukur 81 2. Uraian Materi Peralatan dasar yang digunakan di laboratorium meliputi peralatan gelas (glass ware equipment), peralatan bukan gelas (non glass equipment) dan peralatan pemanas (heating equipment). Peralatan gelas dibagi menjadi tiga yaitu peralatan gelas dasar, peralatan pengukuran dan peralatan analisis. Berdasarkan ketahanan terhadap panas, peralatan gelas dibedakan menjadi dua kelompok yaitu peralatan gelas tahan panas pada suhu tinggi dan peralatan gelas tidak tahan pada suhu tinggi. Peralatan gelas bermerek pyrex biasanya tahan terhadap panas. 82 a. Peralatan gelas dasar Tabel 6. Peralatan Gelas Dasar No Nama alat Gambar Fungsi 1. Erlenmeyer (erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks) Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi sebagai tempat mereaksikan bahan kimia 2. Gelas beker (beaker glass) tempat mereaksikan bahan kimia, membuat larutan, mengukur volume larutan dengan tingkat ketelitian yang tidak terlalu tinggi, untuk menempatkan larutan, menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung, melarutkan bahan dan memanaskan bahan 3. Corong gelas (funnel conical) membantu memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil untuk membantu proses penyaringan khususnya untuk menaruh kertas saring 4. Corong pemisah (separating funnel) Untuk memisahkan cairan atau yang berasal dari dua campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya. Dalam penggunaannya 83 No Nama alat Gambar Fungsi corong pemisah biasanya ditempatkan pada ring besi yang dipasang pada statif. 5. Tabung reaksi untuk tempat mereaksikan dua larutan / bahan kimia atau lebih dan sebagai tempat pengembangbiakan mikroba misalnya pada pengujian penentuan jumlah bakteri. Tabung reaksi dalam penggunaannya biasanya dibantu dengan penjepit kayu untuk memudahkan pemanasan bahan yang direaksikan dan untuk menghindari yang ditimbulkan dari reaksi 6. Gelas arloji (Watch glass) digunakan untuk sebagai tempat menimbah bahan berupa padatan atau pasta 7. Condensor / pendingin balik digunakan untuk memanaskan reagen dengan proses refluk (pemanasan dengan pendingin balik (Condensor). Larutan yang dipanaskan berisikan pelarut misalnya alkohol, xylol, toluen, benzen dan lain-lain yang dikembalikan kedalam 84 No Nama alat Gambar Fungsi labu melalui pendingin balik. 8. Labu pemanas/labu didih digunakan untuk memanaskan reagen dengan proses refluk (pemanasan dengan pendingin balik (Condensor). Larutan yang dipanaskan berisikan pelarut misalnya alkohol, xylol, toluen, benzen dan lain-lain yang dikembalikan kedalam labu. 9. Botol reagen (reagent bottle) digunakan untuk menampung reagen (bahan kimia) 10. Gelas pengaduk digunakan untuk membantu menuangkan cairan dalam erlenmeyer atau gelas beker, mengaduk padatan dalam pembuatan larutan, membersihkan alat gelas seperti tabung reaksi, erlenmeyer dengan dialapisi kertas tisue terlebih dahulu. 11. Pipet tetes (dropper disposable berfungsi untuk membantu memindahkan cairan 85 No Nama alat Gambar Fungsi pipet) dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil dari tetes demi tetes. Hal ini penting terutama dalam membantu menepatkan pengukuran larutan dan pada waktu pengenceran. 12. Petridish (cawan petri) menumbuhkan mikroba pada analisa mikrobiologi b. Peralatan gelas pengukuran Tabel 7. Peralatan Gelas Pengukuran No Nama alat Gambar Fungsi 1. Labu volume (Volumetric flask ) Fungsi dari labu volume adalah untuk mengukur spesifik dari larutan dengan ketelitian tinggi. Alat ini bisa digunakan untuk mengencerkan larutan. Kelebihan dari labu ukur adalah dapat menunjukkan dengan tepat volume cairan pada suhu tertentu kerena leher labu ukur di buat relative sempit 86 No Nama alat Gambar Fungsi hingga sedikit perubahan volume cairan akan menyebabkan perbedaan ketinggian cairan. 2. Pipet ukur (measuring pipette) Memindahkan sejumlah larutan dari satu wadah ke wadah lainnya dengan berbagai ukuran volume, gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut kecuali jika larutan yang akan diambil tidak berbahaya. 3. Pipet volume (volumetric pipet) Fungsi pipet volume atau pipet gondok adalah untuk mengukur volume larutan hanya satu skala / ukuran dengan ketelitian tinggi Next >