< Previous 57 Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Ada dua hal penyebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu terjadi secara kebetulan dan kondisi kerja yang tidak aman. 1) Terjadi secara kebetulan. Dianggap sebagai kecelakaan dalam arti asli (genuine accident) sifatnya tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali manejemen perusahaan. Misalnya, seorang karyawan tepat berada di depan jendela kaca ketika tiba-tiba seseorang melempar jendela kaca sehingga mengenainya. 2) Kondisi kerja yang tidak aman. Kondisi kerja yang tidak aman merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan. Kondisi ini meliputi faktor-faktor sebagai berikut: a) Peralatan yang tidak terlindungi secara benar. b) Peralatan yang rusak. c) Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan gudang yang tidak aman (terlalu penuh). d) Cahaya tidak memadai, suram, dan kurang penerangan. e) Ventilasi yang tidak sempurna, pergantian udara tidak cukup, atau sumber udara tidak murni. Pemilihan terhadap faktor-faktor ini adalah dengan meminimalkan kondisi yang tidak aman, misalnya dengan cara membuat daftar kondisi fisik dan mekanik yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. 3) Sumber-sumber Kecelakaan Kerja Faktor-faktor yang besar pengaruhnya terhadap timbulnya bahaya dalam proses industri maupun laboratorium meliputi suhu, tekanan, dan konsentrasi zat-zat pereaksi. Suhu yang tinggi diperlukan dalam 58 rangka menaikkan kecepatan reaksi kimia dalam industri, hanya saja ketahanan alat terhadap suhu harus dipertimbangkan. Tekanan yang tinggi diperlukan untuk mempercepat reaksi, akan tetapi kalau tekanan sistem melampaui batas yang diperkenankan dapat terjadi peledakan. Apalagi jika proses dilakukan pada suhu tinggi dan reaktor tidak kuat lagi menahan beban. Konsentrasi zat pereaksi yang tinggi dapat menyebabkan korosif terhadap reaktor dan dapat mengurangi umur peralataan. Selain itu sifat bahan seperti bahan yang mudah terbakar, mudah meledak, bahan beracun, atau dapat merusak bagian tubuh manusia. Beberapa sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dapat dikategorikan sebagai berikut: a) Bahan Kimia Meliputi bahan mudah terbakar, bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat reaktif, dan gas yang berbahaya. Penggunaan senyawa yang bersifat karsinogenik dalam industri maupun laboratorium merupakan problem yang signifikan, baik karena sifatnya yang berbahaya maupun cara yang ditempuh dalam penanganannya. Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam penanganan bahan kimia berbahaya meliputi manajemen, cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan, keselamatan di laboratorium, pengendalian dan pengontrolan tempat kerja, dekontaminasi, disposal, prosedur keadaan darurat, kesehatan pribadi para pekerja, dan pelatihan. Bahan kimia dapat menyebabkan kecelakaan melalui pernafasan (seperti gas beracun), serapan pada kulit (cairan), atau bahkan tertelan melalui mulut untuk padatan dan cairan. Bahan kimia berbahaya dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu, bahan kimia yang eksplosif (oksidator, logam aktif, hidrida, alkil logam, senyawa tidak stabil secara termodinamika, gas 59 yang mudah terbakar, dan uap yang mudah terbakar). Bahan kimia yang korosif (asam anorganik kuat, asam anorganik lemah, asam organik kuat, asam organik lemah, alkil kuat, pengoksidasi, pelarut organik). Bahan kimia yang merusak paru-paru (asbes), bahan kimia beracun, dan bahan kimia karsinogenik (memicu pertumbuhan sel kanker), dan teratogenik. b) Aliran Listrik Penggunaan peralatan dengan daya yang besar akan memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain: Pemakaian safety switches yang dapat memutus arus listrik jika penggunaan melebihi limit/batas yang ditetapkan oleh alat. Improvisasi terhadap peralatan listrik harus memperhatikan standar keamanan dari peralatan. Penggunaan peralatan yang sesuai dengan kondisi kerja sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan kerja. Berhati-hati dengan air. Jangan pernah meninggalkan perkerjaan yang memungkinkan peralatan listrik jatuh atau bersinggungan dengan air. Begitu juga dengan semburan air yang langsung berinteraksi dengan peralatan listrik. Berhati-hati dalam membangun atau mereparasi peralatan listrik agar tidak membahayakan penguna yang lain dengan cara memberikan keterangan tentang spesifikasi peralatan yang telah direparasi. Pertimbangan bahwa bahan kimia dapat merusak peralatan listrik maupun isolator sebagai pengaman arus listrik. Sifat 60 korosif bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan pada komponen listrik. Perhatikan instalasi listrik jika bekerja pada atmosfer yang mudah meledak. Misalnya pada lemari asam yang digunakan untuk pengendalian gas yang mudah terbakar. Pengoperasian suhu dari peralatan listrik akan memberikan pengaruh pada bahan isolator listrik. Temperatur sangat rendah menyebabkan isolator akan mudah patah dan rusak. Isolator yang terbuat dari bahan polivinil clorida (PVC) tidak baik digunakan pada suhu di bawah 0 0C. Karet silikon dapat digunakan pada suhu –50 0C. Batas maksimum pengoperasian alat juga penting untuk diperhatikan. Bahan isolator dari polivinil clorida dapat digunakan sampai pada suhu 75 0C, sedangkan karet silikon dapat digunakan sampai pada suhu 150 0C. c) Radiasi Radiasi dapat dikeluarkan dari peralatan semacam X-ray difraksi atau radiasi internal yang digunakan oleh material radioaktif yang dapat masuk ke dalam badan manusia melalui pernafasan, atau serapan melalui kulit. Non-ionisasi radiasi seperti ultraviolet, infra merah, frekuensi radio, laser, dan radiasi elektromagnetik dan medan magnet juga harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai sumber kecelakaan kerja. d) Mekanik Walaupun industri dan laboratorium modern lebih didominasi oleh peralatan yang terkontrol oleh komputer, termasuk di dalamnya robot pengangkat benda berat, namun demikian kerja mekanik masih harus dilakukan. Pekerjaan mekanik seperti transportasi bahan baku, penggantian peralatan habis pakai, masih harus 61 dilakukan secara manual, sehingga kesalahan prosedur kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Peralatan keselamatan kerja seperti helmet, sarung tangan, sepatu, dan lain-lain perlu mendapatkan perhatian khusus dalam lingkup pekerjaan ini. e) Api Hampir semua laboratorium atau industri menggunakan bahan kimia dalam berbagai variasi penggunaan termasuk proses pembuatan, pemformulaan atau analisis. Cairan mudah terbakar yang sering digunakan dalam laboratorium atau industri adalah hidrokarbon. Bahan mudah terbakar yang lain misalnya pelarut organik seperti aseton, benzen, butanol, etanol, dietil eter, karbon disulfida, toluena, heksana, dan lain-lain. Para pekerja harus berusaha untuk akrab dan mengerti dengan informasi yang terdapat dalam Material Safety Data Sheets (MSDS). Dokumen MSDS memberikan penjelasan tentang tingkat bahaya dari setiap bahan kimia, termasuk di dalamnya tentang kuantitas bahan yang diperkenankan untuk disimpan secara aman. Sumber api yang lain dapat berasal dari senyawa yang dapat meledak atau tidak stabil. Banyak senyawa kimia yang mudah meledak sendiri atau mudah meledak jika bereaksi dengan senyawa lain. Senyawa yang tidak stabil harus diberi label pada penyimpanannya. Gas bertekanan juga merupakan sumber kecelakaan kerja akibat terbentuknya atmosfer dari gas yang mudah terbakar. f) Suara (kebisingan) Sumber kecelakaan kerja yang satu ini pada umumnya terjadi pada hampir semua industri, baik industri kecil, menengah, maupun industri besar. Generator pembangkit listrik, instalasi pendingin, atau mesin pembuat vakum, merupakan sekian contoh dari peralatan yang diperlukan dalam industri. Peralatan-peralatan 62 tersebut berpotensi mengeluarkan suara yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan kerja. Selain angka kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin, para pekerja harus memperhatikan berapa lama mereka bekerja dalam lingkungan tersebut. Pelindung telinga dari kebisingan juga harus diperhatikan untuk menjamin keselamatan kerja. i. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan 1) Buat kelompok dengan teman Anda 2) Diskusikan, jika ada teman Anda yang pingsan, apa yang harus dilakakan pertama kali? 3) Presentasikan hasil diskusi kelompok Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan yang disebut dengan P3K adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada orang lain atau laboran/praktikan ketika kita berada di laboratorium yang mengalami sakit atau cidera. Kecelakaan terjadi bisa diakibatkan karena penyebab tunggal atau penyebab yang majemuk karena suatu musibah bisa karena satu factor tetapi kebanyakan kecelakaan terjadi karena banyak faktor. Faktor-faktor penyebab kecelakaan diantaranya adalah Manusianya sendiri dalam hal ini pengalaman, attitude (tingkah laku dan budi pekerti), respon/instingnya, diikuti dengan mesin dan peralatan yang digunakan, metode/cara kerja, material yang digunakan dalam bekerja, dan factor yang terakhir adalah 63 lingkungan dimana manusia tersebut bekerja. Kondisi lingkungan bekerja seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat. Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari. Tujuan P3K adalah: 1) Menyelamatkan jiwa korban 2) Meringankan penderitaan korban 3) Mencegah terjadinya penurunan kondisi korban dan bahaya lanjut atau cacat yang mungkin timbul akibat kecelakaan 4) Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan lebih baik diberikan 5) Membawa korban pada tim medis terdekat Sarana P3K Fasilitas P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi: 1) Ruang P3K; 2) Kotak P3K dan isi; 3) Alat evakuasi dan alat transportasi; dan Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus. 64 Tabel 5. Isi kotak P3K No. Isi Kotak A (Untuk 25 pekerja/ buruh atau kurang) Kotak B (Untuk 50 pekerja/ buruh atau kurang) Kotak C (Untuk 100 pekerja/ buruh atau kurang) 1. Kasa steril terbungkus. 20 40 40 2. Perban (lebar 5 Cm). 2 4 6 3. Perban (lebar 10 Cm). 2 4 6 4. Plester (lebar 1,25 Cm). 2 4 6 5. Plester Cepat. 10 15 20 6. Kapas (25 gram). 1 2 3 7. Kain segitiga/mittela. 2 4 6 8. Gunting. 1 1 1 9. Peniti. 12 12 12 10. Sarung tangan sekali pakai. 2 3 4 11. (pasangan) 2 4 6 12. Masker. 1 1 1 13. Pinset. 1 1 1 14. Lampu senter. 1 1 1 15. Gelas untuk cuci mata. 1 2 3 16. Kantong plastik bersih. 1 1 1 17. Aquades (100 ml lar.Saline) 1 1 1 18. Povidon Iodin (60ml) 1 1 1 19. Alkohol 70 %. 1 1 1 20. Buku panduan P3K 1 1 1 21. Buku daftar isi kotak. 1 1 1 65 3. Refleksi Petunjuk: a. Tuliskan nama dan KD yang telah anda selesaikan pada lembar tersendiri b. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi! c. Kumpulkan hasil refleksi pada guru anda LEMBAR REFLEKSI 1. Bagaimana kesan anda setelah mengikuti pembelajaran ini? ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 2. Apakah anda telah menguasai seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasai tulis materi apa saja. ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 3. Manfaat apa yang anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini? ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 4. Apa yang akan anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini? ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 5. Tuliskan secara ringkas apa yang telah anda pelajari pada kegiatan pembelajaran ini! .......................................................................................................................................................................................................................................................................... 66 4. Tugas Aplikasi Konsep Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Langkah Kerja: a. Amati bersama kelompok anda dan lakukan wawancara terhadap unit produksi atau laboratorium di lingkungan sekolah anda mengenai keselamatan kerja yang perlu diterapkan di lapangan dalam melakukan kerja ataupun kegiatan praktikum beserta upaya-upaya yang dilakukan bila terjadi kecelakaan kerja. b. Diskusikan bersama kelompok hasil yang telah anda dapatkan dalam aplikasi konsep: 1) Peluang-peluang terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium atau unit produksi 2) Pertolongan pertama yang dapat dilakukan di lapangan pengolahan bila terjadi kecelakaan akibat pingsan 3) Pertolongan pertama yang dilakukan bila terjadi luka akibat kebakaran di laboratorium. c. Form pengamatan. Gambaran pekerjaan. Kemungkinan sumber kecelakaan Alat P3K yang tersedia Pertolongan yang dapat diberikan Next >