< Previous132 penting untuk cuci tangan pakai sabun, lihatlah lampiran 1 yang ada pada akhir buku ini. Pemantauan juga sebaiknya dilakukan terhadap kompos yang telah dihasilkan, baik kualitasnya maupun kuantiítas atau jumlahnya. Kualitas kompos dari sampah rumah tangga telah dibuat standar, yaitu Standar Nasional Indonesia atau SNI No. 19-7030-2004. Untuk mengetahui kualitas kompos apakah sudah sesuai standar atau belum, perlu dilakukan uji laboratorium. Tabel 10. Standar pengomposan PARAMETER STANDAR Kadar air pH Nitrogen Karbon Kalium (K2O) Fosfor (P2O5) Besi (Fe) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Timbal (Pb) Kromium (Cr) Max 50% 6.8 – 7.49 Min 0.4% 9.8 – 32% Min 0.2% Min 0.1% Max 2% Max 100 ppm Max 500 ppm Max 150 ppm Max 210 ppm Kuantitas atau jumlah kompos dapat dipantau dengan mudah melalui penimbangan setiap kali panen kompos. Melalui data ini, kita dapat memperkirakan sudah berapa banyak jumlah sampah organik yang berkurang dari 133 lingkungan tempat tinggal kita. Jumlah ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi masyarakat untuk menilai apakah program komposting sudah dapat meningkatkan kebersihan lingkungan atau perlu diperluas dan ditingkatkan lagi. Rencana Tindak Lanjut Langkah selanjutnya untuk melakukan program pengomposan di lingkungan adalah: 1. Memperkirakan jumlah sampah organik, berdasarkan jumlah keluarga yang akan berpartisipasi atau sumber sampah lainnya seperti warung, kios, pasar, dan lain-lain. 2. Menentukan metoda yang digunakan: individual, komunal, atau kombinasi keduanya. 3. Menyusun tabel rencana kerja dan membuat kesepakatan. Pemanfaatan Kompos (1) Penghijauan Dan Budidaya Tanaman Selama ini tidak sedikit masyarakat yang melakukan penghijauan dan budidaya tanaman obat di lingkungan rumah masing-masing. Untuk menunjang kegiatan tersebut, sangatlah membantu jika pupuk yang digunakan tidak perlu dibeli dari luar tetapi dihasilkan sendiri melalui proses pengomposan. Membuat kompos memang gampang-gampang susah akan tetapi jika mengingat banyaknya manfaat yang bisa diperoleh, kesulitan dalam proses pembuatanpun dapat dilalui. Salah satu pemanfaatan kompos adalah dalam pemupukan 134 untuk penghijauan dan budidaya tanaman obat. Kompos yang terbentuk dari proses penguraian materi organic oleh mikroorganisme pada sampah akan menjadi pupuk yang sangat baik jika memang telah melalui tahapan composting yang benar. (2) Penjualan Kompos Selain untuk penghijauan di rumah tangga, kompos dapat digunakan untuk rehabilitasi lahan bekas tambang, dijual kepada petani atau tukang tanaman, atau dibeli untuk program pertamanan. Beberapa tambak udang juga menggunakan kompos untuk tanah tambak, agar plankton tumbuh lebih baik. Ini semua adalah potensi pemasaran kompos. Hal-hal yang harus diperhatikan, jika kompos akan dijual ke pasaran, yaitu : 1. Pengendalian standar kualitas. Pemilahan sebelum proses maupun pengecekan setelah proses komposting sangat penting untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi produk kompos dengan materi anorganik dan logam berat. Adapun kemungkinan kontaminasi bakteri patogen dapat pula terjadi, jika selama proses kurang dilakukan pemantauan suhu dan kelembaban yang baik. 2. Harga. Harga jual kompos dengan bahan baku sampah rumah tangga akan sulit bersaing dengan kompos dari sampah yang lebih homogen, seperti kotoran 135 hewan atau sampah pertanian. Hal ini disebabkan biaya produksi yang lebih tinggi untuk pemilahannya. 2. Daur Ulang Daur ulang adalah proses memanfaatkan bahan bekas atau sampah untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan kembali. Daur ulang sampah non organik memiliki banyak manfaat, diantaranya: Mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Mengurangi dampak lingkungan yang terjadi akibat menumpuknya sampah di lingkungan Dapat menambah penghasilan melalui penjualan produk daur ulang yang dihasilkan Mengurangi penggunaan bahan alam untuk kebutuhan industri plastik, kertas, logam, dan lain-lain Setiap rumah tangga dan anggota keluarga dapat melakukan banyak hal kecil tetapi berarti bagi lingkungan. Diantaranya adalah: Saat berbelanja, biasakan membawa tas belanja sendiri agar tidak memerlukan tas plastik. Saat hajatan, arisan, jamuan atau kumpul keluarga usahakan untuk tidak menggunakan plastik/styrofoam untuk menempatkan makanan dan minuman. Gunakanlah gelas, piring atau cangkir yang dapat dipakai berulangkali, dan jika mungkin gunakan daun untuk membungkus kue. Makan dengan cara prasmanan lebih cocok dibandingkan dengan nasi di box untuk 136 menghindari pemakaian kertas/kardus. Atau pakailah piring dari anyaman lidi daun lontar yang diberi alas kertas atau daun, sehinga dapat dipakai berulang kali. Saat di kantor, hematlah kertas, dengan membiasakan memakai kertas atau fotokopi secara bolak balik. Dengan menghemat kertas, berarti kita membantu mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang Saat kenaikan kelas anak, buku-buku lama yang tidak diminati dapat diserahkan ke perpustakaan, barangkali masih dapat dipakai. Buku petunjuk telepon lama dapat diberikan kepada tukang sayur untuk membungkus dagangannya. Kumpulkan sisa halaman dari buku tulis yang masih bersih, beri lubang, ikat dan beri sampul sehingga menjadi buku tulis yang baru Di tingkat masyarakat, para ibu kader, ketua RT, ketua RW dan pemuda/pemudi perlu bekerjasama membiasakan warga hidup secara ramah lingkungan. Misalnya: Sesekali adakanlah acara ‘dari warga untuk warga’ yaitu mengumpulkan barang yang sudah tidak terpakai dan biarkan orang yang membutuhkan untuk mengambil dan menggunakannya secara gratis atau dengan harga murah. Acara yang sama di sekolah untuk baju seragam, buku dll, dengan program ‘dari kakak untuk adik kelas. Pemilahan sampah mulai dari rumah, dilanjutkan dengan pusat daur-ulang sederhana. Usulkanlah di 137 lingkungan tempat tinggal agar diadakan suatu pusat daur ulang Kerjabakti secara berkala untuk mengumpulkan sampah dan membersihkan selokan. Demi kesehatan, jangan lupa menggunakan sarung tangan, atau kantung plastik yang diikat di pergelangan tangan. Jangan lupa pula untuk mencuci tangan dengan sabun sesudah kegiatan. Kegiatan pengomposan dan daur ulang sampah non-organik dapat dilakukan baik di rumah tangga maupun komunal (tingkat RT, RW atau Kelurahan). Pada umumnya, tindak lanjut dari kegiatan ini adalah adanya Pusat Daur Ulang sebagai suatu kebutuhan untuk mata rantai sampah yang dikelola secara terpadu. Tips untuk daur ulang skala rumah tangga: 1. Untuk sampah organik, lakukanlah pengomposan, dan tempatkan komposter (alat pembuat kompos) tidak jauh dari jangkauan. 2. Untuk sampah non organik dan barang bekas lainnya, sediakanlah ruangan di suatu pojok di rumah yang tidak mengganggu kegiatan lainnya, namun diketahui dan mudah dicapai oleh semua anggota keluarga. 3. Gunakan kardus, keranjang, ember bekas atau apa saja sebagai wadah, dan tempatkan wadah-wadah tersebut di tempat yang kering. 4. Tulislah secara jelas fungsi masih-masing wadah, misalnya: wadah 1 untuk pecahan atau wadah 138 gelas/botol, wadah 2 untuk plastik, wadah 3 untuk kertas, dll 5. Pada akhir bulan, lihat apakah barang-barang tersebut dapat dijual, ditukar dengan barang lain, atau diberikan kepada pemulung. Jika kerjasama dengan pemulung sudah terjalin, diharapkan kegiatan ini dapat mengurangi beban pemulung dan memberi tambahan waktu kepada mereka untuk melakukan hal-hal lain yang positif. Tips untuk daur ulang skala komunal: 1. Seperti skala rumah tangga, buatlah sistem pemilahan namun gunakan wadah yang lebih besar dan perhatikan kebersihan serta kerapihan agar tidak menjadi tempat kumuh yang dijauhi masyarakat, 2. Sampaikan informasi seluasnya kepada masyarakat tentang bagaimana melakukan kegiatan di pusat daur ulang: tata tertib, jam buka, dlsb. Penyebaran info ini sangat efektif jika dikerjakan bersama-sama baik oleh ibu kader, para ketua RT, maupun pemuda/pemudi 3. Jika perlu, libatkan perangkat di tingkat Kelurahan dan Kecamatan untuk mendampingi kegiatan ini Kegiatan : 7 Bagilah 2-4 kelompok, amati gambar yang ada pada tabel, tuliskan nama gambar-gambar tersebut menurut 139 pendapat anda. Diskusikan gambar tersebut dari bahan apa! Presentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Buatlah kesimpulan dari hasil presentasi. (a) (b) (c) (d) 140 Daur ulang dapat dilakukan terhadap : 1) Daur Ulang Plastik Gambar 41. Proses daur ulang plastik menjadi bijih plastik dan digunakan kembali sebagai barang rumah tangga 3. Refleksi Berdasarkan kegiatan anda selama mengikuti pelajaran ini, ternyata penanganan limbah B3 dan non B3 dapat ditangani/dikelola dengan berbagai metode/teknik untuk diproses menjadi sesuatu yang bermanfaat. Untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada kompetensi penanganan limbah B3 dan Non B3, Anda diminta untuk melakukan refleksi dengan cara menuliskan/menjawab beberapa pertanyaan pada lembar refleksi. Petunjuk 1. Tuliskan nama dan KD yang telah Anda selesaikan pada lembar tersendiri 141 2. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi! 3. Kumpulkan hasil refleksi pada guru Anda! 4. Tugas/Lembar kerja a. Membuat Kompos Dengan Sistem Individual Takakura LEMBAR REFLEKSI 4.Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini? ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 5.Apakah Anda telah menguasai seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasai tulis materi apa saja. ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 6.Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini? ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 7.Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini? ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 8.Tuliskan secara ringkas apa yang telah Anda pelajari pada kegiatan pembelajaran ini! ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Next >