< Previous42 Ralat atau ketakpastian adalah sarana bagi para fisikawan yang melakukan pengukuran untuk mengungkapkan keragu-raguan mereka akan hasil ukur. Ralat diwujudkan dalam bentuk bilangan positif. Jadi, semakin besar ralat yang dituliskan merupakan pertanda semakin besar pula keraguan orang yang melakukan pengukuran akan hasil pengukurannya sendiri. Dan sebaliknya, semakin kecil ralat yang dituliskan semakin yakinlah orang yang melakukan pengukuran akan hasil pengukurannya. Besar kecilnya ralat dapat pula dipahami sebagai kepastian (presisi) pengukuran. Semakin besar ralatnya, semakin kurang pasti pengukuran yang dilakukan. Sebaliknya, semakin kecil ralatnya, semakin pasti pengukurannya. Besar kecilnya ralat tergantung dari beberapa faktor : kualitas alat, kemampuan orang yang melakukan pengukuran dan jumlah pengukuran yang dilakukan. Pengukuran yang diulang akan memberikan pembanding bagi data hasil pengukuran sebelumnya dan ini pada gilirannya akan meningkatkan kepastian. Cara menentukan ralat sangat bervariasi. Tergantung dari cara pengukuran dan alat ukur yang dipakai Kesalahan menunjukkan adanya penyimpangan atau perbedaan nilai atau numeric antara suatu nilai yang terukur dengan nilai sesungguhnya. Kesalahan sering terjadi dalam setiap analisis sehingga data yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kesalahan dapat berupa kesalahan acak dan kesalahan sistematik. Kesalahan tertentu (sistematik) telah digolongkan ke sifat metodik operatif dan instrumental sesuai dengan asalnya, yaitu : 43 Cara analisis karena mencerminkan sifat-sifat dari sistem kimia yang tersangkut, Ketidakmampuan pelaksana eksperimen, kegagalan alat pengukur untuk bekerja sesuai dengan standar yang diperlukan. Hasil penetapan dikatakan teliti bila hasil yang didapat dari serangkaian penetapan ini penyebarannya kecil. Ada tiga macam ukuran penyebaran, yaitu : Kisaran (range) Penyimpangan rata-rata (mean deviation) Simpangan baku (standart deviation) Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita 2004). Validasi metoda merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan bahwa karakteristik kinerja metode itu memenuhi persyaratan aplikasi analitik yang dimaksudkan (Badan POM 2003). Validasi ulang perlu dilakukan meskipun validasi sebelumnya menghasilkan data yang sesuai dengan kriteria penerimaan, karena metode yang dinyatakan valid pada kondisi tertentu belum tentu valid pada kondisi lain karena peralatan dan pereaksi yang digunakan, analis yang mengerjakan dan sebagainya. Dalam prosedur validasi terdapat beberapa parameter yang dievaluasi antara lain akurasi, presisi (ripitabilitas dan presisi antara), selektivitas, batas deteksi (limit of detection), kelinieran 44 batas deteksi, kelinieran, dan ketegaran (robustness). Data hasil analisis selanjutnya diolah untuk memperoleh nilai rata-rata, standar deviasi, persen standar deviasi relatif, perolehan kembali, dan bias. Kriteria penerimaan untuk persen standar deviasi relatif adalah < 2,0% dan untuk bias adalah -2,0% sampai + 2,0% (Badan POM 2003). Data hasil analisis kemudian dibuat kurva untuk memperoleh nilai slope, intersep, dan nilai korelasi. Kriteria penerimaan untuk korelasi adalah > 0,9950 (Badan POM 2003). Hasil validasi metode analisis dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan apakah metode tersebut dapat digunakan untuk pengujian mutu secara rutin atau tidak. Faktor kesalahan dan kendala yang biasa ditemukan dalam pengukuran massa menggunakan neraca adalah seperti terjadinya kesalahan sistematik dalam hal kondisi alat ukur yang sudah berubah, pengaruh alat ukur terhadap besaran yang diukur, ketidak cermatan membaca skala, dan kesalahan posisi pengamat atau kesalahan paralak. Selain itu kesalahan acak (random) pun sering terjadi, seperti gangguan dari luar yang tak dapat dihindari yang akan berakibat mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran. 3. Refleksi Berdasarkan kegiatan Anda selama mengikuti pelajaran ini, ternyata untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada kompetensi melakukan penimbangan bahan dengan neraca analitik dalam menentukan jumlah bahan/zat secara kuantitatif sangat beragam hasilnya. Oleh karena itu Anda diminta untuk melakukan refleksi dengan cara menuliskan/menjawab beberapa pertanyaan pada lembar refleksi. Petunjuk 1. Tuliskan nama dan KD yang telah Anda selesaikan pada lembar tersendiri 45 2. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi! 3. Kumpulkan hasil refleksi pada guru Anda. 4. Tugas/Lembar Kerja LEMBAR REFLEKSI 1.Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini? .................................................................................................................................................................................................................................................................... 2.Apakah Anda telah menguasai seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasai tulis materi apa saja. .................................................................................................................................................................................................................................................................... 3.Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini? .................................................................................................................................................................................................................................................................... 4.Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini? .......................................................................................................................................................... ....................................................................................................... 5.Tuliskan secara ringkas apa yang telah Anda pelajari pada kegiatan pembelajaran ini! ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................ 46 Prinsip : Mampu menimbang bahan padat, pasta dan cair dengan menggunakan neraca teknis (ketelitian 0,1 - 0,01 g) dan dengan menggunakan neraca analitik (ketelitian 0,0001 g). Alat : Botol timbang Gelas ukur Gelas arloji Botol timbang Pipet volume 5 mL Corong saring Beker Glass Kecil Pipet tetes Neraca triple beam Neraca teknis (0,1-0,001 gram) Neraca analitik digital (0,0001 gram) Melaksanakan Penimbangan Bahan Dengan Neraca Teknis Dan Neraca Analitik Bagilah 2 kelompok untuk melakukan penimbangan bahan berupa padat dan cair, lakukan penimbangan dengan menggunakan neraca teknis (kasar) dan neraca analitik sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam Lembar Kerja. Catat data hasil dari penimbangan! Diskusikan dengan teman sekelompok datanya dan presentasikan di depan kelas! Buatlah kesimpulan dan ineterpretasikan dari data tersebut! 47 Spatula Kuas Penjempit Bahan NaCl Cara Kerja Menimbang bahan kimia padatan dengan neraca analitik otomatis 1) Duduk tepat menghadap necara untuk menghindarkan kesalahan pembacaan 2) Bersihkan bagian dalam neraca (piring neraca) dengan kuas. 3) Periksa neraca apakah bekerja dengan baik atau tidak 4) Hidupkan power (swich on) sehingga layar timbangan menunjukan skala timbangan 5) Periksa neraca apakah pada posisi setimbang dilihat dari posisi waterpass berada ditengah 6) Lakukan kalibrasi atau setting 0 dengan menekan tombol “Cal” tunggu sebentar sehingga timbangan terkalibrasi secara otomatis ditandai dengan munculnya tulisan “ready” 7) Taruh wadah bahan bahan kimia misalnya gelas arloji, botol timbang, gelas beker tepat ditengah piringan. 8) Hindari menimbang bahan yang panas. Jangan menimbang bahan kimia langsung diatas piringan neraca atau dengan wadah kertas. Gunakan wadah yang cocok yaitu gelas aroloji, botol timbang, krus, beaker glass kecil, cawan porselin atau alumunium foil 9) Tekan tombol “tare” sehingga timbangan menunjukkan angka 0,0000 gram sehingga wadah tepat bahan dinyatakan dengan 0,0000 gram 10) Letakkan bahan yang akan diukur beratnya ke dalam wadah tersebut misalnya garam dapur (NaCl) sebanyak 0,5850 gram. Gunakan spatula untuk mengambil bahan yang akan ditimbang. 11) Setiap menambah atau mengurangi beban dari piringan timbangan, 48 timbangan harus dalam keadaan tidak bergerak atau bergoyang. Jangan menimbang melebihi kapasitas timbangan 12) Ambil wadah yang berisi sampel, keluarkan dengan hati-hati jangan sampai tumpah mengotori piring neraca. 13) Matikan neraca (Swich off) dan bersihkan neraca dengan kuas halus atau tisue. 14) Tutup pintu neraca dan lepaskan steker dari stop kontak. 5. Tes Formatif Lembar Latihan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas : 1. Jelaskan mengapa neraca merupakan merupakan salah satu alat ukur? 2. Jelaskan perbedaan prinsip kerja neraca mekanik (teknis) dan neraca analitik? 3. Apa fungsi neraca analitik? 4. Bagaimana cara membaca hasil ukur dengan neraca analitik yang sesuai dengan aturan yang berlaku? 5. Jelaskan dengan singkat prosedur pengguaan neraca analitik? 6. Jelaskan secara singkat teknik kalibrasi neraca? 7. Bagaimana penanganan dan perawatan neraca yang baik? 8. Jelaskan bagaimana prosedur validasi pada neraca analitik? 9. Jelsakan dan berikan contoh jenis kesalahan yang sering terjadi pada proses penimbangan? 49 C. Penilaian 1. Sikap Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4. 1 = BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas 2 = MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 3 = MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten 4 = MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten No. Sikap Pembelajaran Religius Disiplin Tanggug jawab Peduli Responsif Teliti Jujur Santun 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Mengamati 2. Menanya 3. Mengeksplorasi 4. Mengasosiasi 5. Mengkomunikasikan 50 2. Pengetahuan Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Berapakah ketelitian dari neraca analitik.... A. 0,001 mm B. 0,1 g C. 0,0001 g D. 0,001 mm E. 0,0001 mm 2. Menimbang suatu bahan yang akan digunakan dalam membuat larutan kimia harus menggunakan.... A. Jangka sorong B. Timbangan digital C. Timbangan analog D. Neraca analitik E. Neraca ohaus 3. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai.... A. Besaran turunan B. Satuan C. Besaran pokok D. Besaran scalar E. Besaran massa 4. Alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah…. A. Jangka sorong B. Neraca C. Micrometer skrup D. Neraca pegas E. Mistar 51 5. Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca satu piring - tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini Berapakah massa terigu tersebut…. A. 225,5 gram B. 225,5 cm3 C. 200 gram D. 200 cm3 E. 222,5 gram 6. Dibawah ini merupakan prinsip kerja neraca adalah.… A. Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi B. Prinsip kesetimbangan momen gaya C. Prinsip kesetimbangan gaya elastis D. Prinsip inersia (kelembaman) E. a b c d semua benar 7. Parameter yang dievaluasi dalam prosedur validasi neraca, kecuali…. A. Akuisisi B. presisi C. selektivitas D. limit of detection E. kelinieran batas deteksi, kelinieran, dan ketegaran (robustness) Next >