< Previous14MODUL (ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT) Gambar 2.12. Menegakkan Mast Pada dasarnya persiapan tahap rigging up hampir dapat dikatakan mendekati penyelesaian, lokasi pengeboran tadi telah berubah menjadi suatu kompleks rotary drilling yang modern. Gambar 2.13. Peralatan Mulai dipindahkan ke Posisinya A Gambar 2.14. Penyelesaian Akhir 2.7 Rangkuman 1. Pengeboran adalah usaha secara teknis membuat lubang dengan aman sampai menembus lapisan formasi yang kaya akan minyak atau gas. 2. Metode pengeboran yang selama ini telah dilakukan adalah dengan : Cable tool drilling (Bor tumbuk) dan Rotary drilling (Bor putar). 3. Sebelum operasi pengeboran perlu dilakukan persiapan-persiapan agar bisa terlaksananya operasi pemboran diantaranya perizinan, mempersiapkan lokasi, mempersiapkan jalan ke lokasi, mempersiapkan air, mempersiapkan peralatan pengeboran, transportasi peralatan ke lokasi dan mendirikan menara. 4. Persiapan jalan ke lokasi pengeboran harus memperhatikan keselamatan kerja, baik terhadap pekerja, peralatan, maupun lingkungan, mengingat peralatan-peralatan pengeboran yang melintasi besar dan berat. 5. Lokasi pengeboran dibuat untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan dalam menempatkan peralatan-peralatan di lokasi. 16MODUL (ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT) 6. Persiapan sumber air yang sangat diperlukan dalam operasi pengeboran sebagai bahan yang digunakan untuk membuat lumpur pengeboran, membuat cement slurry dan untuk keperluan sehari-hari di lokasi. 7. Persiapan peralatan pengeboran berdasarkan target yang mau di bor dan terhadap problem-problem yang mungkin akan dihadapi. 8. Transportasi peralatan pengeboran didasarkan kepada tingkat kemudahan dan biaya, memperhatikan keselamatan kerja, baik terhadap pekerja, peralatan, maupun lingkungan, memperhatikan urutan peralatan pengeboran yang akan diangkut. 9. Rig up adalah merangkai peralatan pengeboran di lokasi, dan mendirikan menara. 2.8 Latihan 1. Sebutkan tujuan utama dari operasi pengeboran ! 2. Sebutkan metode pengeboran yang selama ini telah dilakukan ! 3. Sebutkan 5 sistem yang sangat penting dalam operasi pengeboran ! 4. Sebutkan persiapan-persiapan apa saja yang diperlukan sebelum melakukan operasi pengeboran! 5. Apa sajakah yang diperhatikan dalam melakukan persiapan jalan ke lokasi pengeboran? 6. Apakah yang dimaksud dengan Cellar? 7. Apakah yang diperhatikan dalam persiapan peralatan pengeboran? 8. Bagaimanakan cara transporati jika lokasi pengeboran berada di darat? 9. Apakah yang dimaksud Rig up? 10. Sebutkan urut-urutan dalam rig up! A BAB III JENIS-JENIS PENGEBORAN Berdasarkan gambaran peta bawah permukaan dapat ditentukan titik pengeboran untuk membuktikan keberadaan minyak dan gas bumi dalam cekungan. Setelah dilakukan penentuan titik pengeboran dan pemetaan lokasi kemudian dilakukan pengeboran. Pembagian pengeboran minyak dan gas bumi dibedakan berdasarkan : - Tujuan pengeboran - Lokasi pengeboran - Berdasarkan bentuk lubang Gambar 3.1. Peta Lokasi Pengeboran Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan dapat menyebutkan jenis-jenis pengeboran. 18MODUL (ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT) 3.1 Berdasarkan Tujuan Pengeboran Jenis pengeboran ini didasarkan pada tujuan yang akan dicapai dalam melakukan operasi pengeboran. Berdasarkan tujuannya pengeboran dibagi menjadi : - Pengeboran Eksplorasi - Pengeboran Deliniasi - Pengeboran Ekploitasi 1. Pengeboran Eksplorasi Tujuan pengeboran eksplorasi ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya suatu cekungan mengandung minyak dan atau gas bumi. Pada permulaan pengeboran ini, data-data pengeboran yang akurat belum tersedia sehingga memerlukan perencanaan yang tepat dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan masalah yang terjadi selama proses operasi pengeboran. Selain itu diperlukan pengamatan yang teliti selama proses pengeboran dilakukan karena kedalaman lapisan batuan yang memiliki sifat-sifat batuan berbeda yang ditembus oleh mata bor belum diketahui, data-data sifat-sifat batuan yang diamati perlu dicatat sesuai kedalamannya. Pada kenyataannya kedalaman akhir (target) yang dituju dalam pengeboran masih berubah hal ini bias diamati pada data serbuk bor serta data logging. Oleh karenanya konstruksi sumur yang meliputi desain casing, penyemenan, lumpur, bit dan material lainnya menyebabkan biaya pengeboran lebih mahal. Sumur eksplorasi sering disebut sebagai sumur “Wild Cat”, artinya selama operasi pengeboran akan didapati banyak masalah pengeboran yang akan ditemukan yang mengakibatkan waktu lebih lama dan biaya lebih mahal dikarenakan tujuan pengeboran eksplorasi adalah untuk mendapatkan data seakurat mungkin. Pada umumnya pengeboran eksplorasi dilakukan pertama kali, titik lokasinya berada di atas puncak suatu perangkap reservoir yang berbentuk Antiklin. Gambaran pengeboran eksplorasi yang pertama dapat dilihat pada gambar 3.2. A Gambar 3.2. Pengeboran Eksplorasi Pada gambar 3.2. terlihat bahwa pada reservoir terdapat tiga lapisan fluida yang tersusun dari atas ke bawah sesuai dengan densitasnya yaitu gas yang memiliki densitas paling ringan berada di atas kemudihan di bawahnya minyak dan di bawah minyak terdapat air. Pertama kali pengeboran menembus reservoir akan melalui zona mengandung gas dan kemudian melalu zona minyak di bawahnya, dan akan menembus zona air.. Secara umum dibawah lapisan minyak terdapat air sebagai batas bawah suatu reservoir minyak. Batas-batas antara ketiga fluida reservoir tersebut sering disebut dengan Gas Oil Contact(GOC) untuk batas antara gas dengan minyak dan Water Oil Contact (WOC) untuk batas antara minyak dan air. Bila pengeboran pada puncak perangkap tidak menemukan hidrokarbon, reservoir tersebut kosong atau yang disebut dengan dry hole 2. Pengeboran Deliniasi Jenis pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran reservoir, mencari batas-batas, serta ketebalan reservoir. Pada pengeboran ini sudah ada data sumur dari hasil data-data pengeboran yang dilakukan pada pengeboran eksplorasi sehingga biaya 20MODUL (ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT) pengeboran dan konstruksi sumur sudah dapat diperhitungkan secara relatif. Gambar 3.3. Pengeboran Deliniasi Untuk menentukan batas-batas suatu reservoir maka dilakukan beberapa pengeboran dengan jarak-jarak tertentu dari sumur yang pertama. Pengeboran sumur yang kedua diharapkan menembus zona minyak dengan ketebalan yang sangat tipis, dan zona air yang tebal. Hal ini dapat dikatakan sebagai batas reservoir minyak. Namun bila pengeboran menembus zona minyak yang tebal seperti pengeboran pada sumur ketiga yang masih menembus minyak yang tebal dan ketebalan air yang cukup berarti maka hal ini tidak dapat dijadikan sebagai batasan reservoir. Untuk itu perlu dilakukan pengeboran yang keempat pada jarak tertentu dari sumur yang kedua. Ternyata sumur ke empat tidak menemukan minyak, hanya menemukan air yang sangat tebal. Sehingga batas minyak dan air adalah antara sumur ketiga dan sumur keempat. Untuk menentukan batas-batas reservoir minyak adalah berdasarkan ketebalan minyak dari setiap sumur yang dibor. Selanjutnya berdasarkan ketebalan-ketebalan minyak dari setiap A sumur dibuat peta isopach yang digunakan untuk menghitung volume batuan yang mengandung minyak. 3. Pengeboran eksploitasi Pengeboran ini bertujuan untuk meningkatkan pengurasan terhadap reservoir produksi sekaligus meningkatkan produksi.Pengeboran sumur eksploitasi memerlukan biaya jauh lebih murah karena data-data sumur sudah lengkap seperti kedalam dan ketebalan reservoir, jenis dan sifat batuan yang ditembus mata bor dan lain-lain. Sumur eksplorasi dapat diubah fungsinya menjadi sumur eksploitasi dengan catatan sumur eksplorasi tersebut bernilai ekonomis untuk diproduksiakan. Sumur-sumur yang memproduksikan minyak disebut juga dengan sumur produksi. Jadi sumur eksploitasi yang berhasil, juga merupakan sumur produksi. Gambar.3.4. Pengeboran Eksploitasi. 3.2 Berdasarkan Lokasi Pengeboran Jenis pengeboran ini didasarkan pada lokasi dimana pengeboran ini dilakukan. Berdasarkan letak dari titik lokasi, pengeboran dibedakan menjadi : 22MODUL (ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT) pengeboran darat (Onshore) pengeboran lepas pantai (Offshore) Pengeboran darat adalah semua kegiatan pengeboran yang titik lokasinya berada di daratan. Istilah lainnya adalah Onshore Drilling. Pengeboran lepas pantai adalah kegiatan pengeboran yang titik lokasinya berada di laut lepas pantai samapai perairan yang dalam. Akan tetapi dapat dimasukkan juga untuk pengeboran lepas pantai bila titik lokasinya berada pada lingkungan yang berair, seperti pengeboran di sungai, di rawa dan di danau namun dengan persyratan kedalam tertentu. Istilah lain untuk pengeboran lepas pantai adalah Offshore Drilling. Gambaran dari onshore dan offshore drilling dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5. Onshore dan Offshore drilling 3.3 Berdasarkan Bentuk Lubang Jenis pengeboran ini didasarkan pada bentuk lubang yang dibuat atau dibentuk pada operasi pengeboran yang dilakukan. Berdasarkan bentuk lubangnya, pengeboran dibedakan menjadi : Pengeboran tegak (straight hole drilling/vertical drilling) Pengeboran berarah (directional dan horizontal drilling) A 1. Pengeboran Lurus. Pengeboran lurus disebut juga dengan pengeboran vertikal atau Straight Hole Drilling. Artinya pengeboran yang dilakukan mulai dari titik lokasi di permukaan, lubang dipertahankan lurus vertikal sampai ke titik target. Pengeboran yang digolongan dalam pengeboran lurus atau straight hole drilling, adalah bila memenuhi persyaratan seperti di bawah ini (dapat dilihat pada Gambar 3.6.) : Pengeboran masih dalam suatu kerucut dengan sudut 5o , untuk ketinggian kerucut 10.000 ft. Kerucut ini dibentuk dari titik awal pengeboran di permukaan sampai kedalaman mencapai 10.000 ft dengan kemiringan kerucut sebesar 50. Selama lubang yang dibentuk pada operasi pengeboran yang dilakukan masih berada di dalam lingkup kerucut tersebut maka pengeboran ini termasuk pengeboran lurus/vertikal/straight hole Lubang boleh membelok, asal dog leg maksimum adalah 3o per 100 ft. Pada kenyataanya lubang tidak mungkin bisa dipertahankan selurus mungkin, hal ini dikarenakan kondisi lapisan batuan yang memiliki sifat-sifat yang berbeda sehingga akan berpengaruh pada kondisi lubang pengeboran. Sehingga lubang pengeboran akan sedikit membelok atau sering dinamakan dog leg. Hal ini diperbolehkan asalkan pembelokannya tidak melebihi 30 per 100 ft dan selama berada pada kerucut seperti penjelasan di atas. Jika lubang sumur yang dibuat masuk ke dalam kerucut seperti gambar 3.6, maka jenis pengeborannya termasuk kelompok straight hole drilling. Apabila dog legnya lebih kecil dari 3o /100 ft, tapi lubang sumur keluar dari kerucut seperti Gambar 3.6, maka jenis pengeborannya bukan lagi termasuk kelompok straight hole drilling. Next >