< Previous 110 1) Cara merangkai alat: Skor 4: Jika seluruh peralatan dirangkai sesuai dengan prosedur Skor 3: Jika sebagian besar bahan peralatan dirangkai sesuai dengan prosedur Skor 2: Jika sebagian kecil peralatan dirangkai sesuai dengan prosedur Skor 1: Jika peralatan tidak dirangkai sesuai dengan prosedur 2) Cara menuliskan data hasil pengamatan: Skor 4: Jika seluruh data hasil pengamatan dapat ditulis dengan benar Skor 3: Jika sebagian data hasil pengamatan dapat ditulis dengan benar Skor 2: Jika sebagian kecil data hasil pengamatan dapat ditulis dengan benar Skor 1: Jika tidak data hasil pengamatan yang dapat ditulis dengan benar 3) Kebersihan dan penataan alat: Skor 4: Jika seluruh alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar Skor 3: Jika sebagian besar alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar Skor 2: Jika sebagian kecil alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar Skor 1: Jika tidak ada hasil alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar 111 d. Rubrik Presentasi Kriteria 1) Kejelasan presentasi Skor 4 : Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas Skor 3 : Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas Skor 2 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas Skor 1 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas 2) Pengetahuan Skor 4 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 3 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 2 : Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas No Aspek Penilaian 4 3 2 1 1 Kejelasan Presentasi 2 Pengetahuan: 3 Penampilan: 112 Skor 1 : Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik 3) Penampilan Skor 4 : Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 3 : Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat bantu Skor 2 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 1 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu 113 Penilaian Laporan Observasi: No Aspek Skor 4 3 2 1 1 Sistematika Laporan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis, prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan. Sistematika laporan mengandung tujuan, , masalah, hipotesis prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, prosedur hasil pengamatan Dan kesimpulan Sistematika laporam hanya mengandung tujuan, hasil pengamatan dan kesimpulan 2 Data Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian-bagian dari gambar yang lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian-bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian-bagian dari gambar 3 Analisis dan kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan 4 Kerapihan Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok 114 Kegiatan Pembelajaran 2 (KD 2- 36 JP). Menerapkan Prinsip dasar pengolahan produk minuman herbal (KD 3.2) dan Membuat produk minuman herbal (KD 4.2) A. Diskripsi Pada kegiatan pembelajaran ini akan disampaikan tentang produksi minuman herbal (simplisia dan segar), karakteristik bahan, prinsip dasar pengolahan , faktor- faktor yang mempengaruhi, jenis dan prinsip kerja alat pengolahan, alur proses pengolahan, pengolahan , pengendalian mutu,pengemasan sederhana. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai kegiatan ini siswa mampu: a. Menjelaskan karakteristik bahan b. Memahami Prinsip dasar pengolahan dan faktor yang mempengaruhi c. Menjelaskan Jenis dan prinsip kerja alat pengolahan d. Menjelaskan Alur proses pengolahan e. Melakukan Pengendalian mutu f. Melakukan Pengemasan sederhana 2. Uraian Materi Minuman herbal bagi tubuh tidak dapat dilepaskan dengan 3 (tiga) bahan pokok, yang terdiri dari a. air sehat, b. gula sehat (gula jawa) dan c. bahan dasar 115 yang meliputi teh, kopi, susu kedelai, serai, buah asem, secang, kolang- kaling, jeruk , tape, dan masih banyak lagi Bahan rempah – rempah dapat dihasilkan dari umbi, biji, kulit batang, bunga, daun dan buah. Rempah-rempah yang merupakan umbi atau rimpang misalnya: jahe, kunyit, temulawak, kencur, kunci, lengkuas, temu ireng dan lempuyang. Rempah- rempah yang berasal dari biji misalnya: pala, kemiri, kapol atau kardamon dan lain- lain Kayu manis merupakan rempah yang berasal dari kulit batang. Rempah- rempah yang berasal dari bunga misalnya cengkeh dan bunga pala.Lada atau mrica merupakan rempah- rempah berasal dari buah Hal yang harus diperhatikan dalam memilih simplisia bahan baku makanan herbal adalah aroma, warna, rasa, kandungan kimia, maupun sifat fisiologisnya. Kelima faktor tersebut pada berbagai simplisia tanaman herbal seperti daun, akar, rimpang, buah,dan bunga, ada yang sama dan ada pula yang berbeda. a. Simplisia Akar (Radiks) Simplisia akar merupakan bahan dasar produk herbal yang diperoleh dari pengambilan sebagian atau keseluruhan bagian bawah tanaman yang menghunjam ke dalam tanah. Bahan baku akar ini dapat berupa akar pokok (dalam bentuk akar tunggang) atau hanya berupa akar penunjang (serabut akar). Untuk mendapatkan simplisia akar yang berkualitas perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: 1) Pilih akar yang telah tua 116 2) Pilih akar yang masih utuh dan tidak rusak oleh serangan ulat atau hama tanah lainya 3) Pilih akar yang tidak berjamur / bercendawan atau tidak ditumbuhi lumut 4) Pilih akar induk, bukan bulu- bulu akar 5) Bersihkan akar dari tanah, pasir, atau kotoran lainya yang masih melekat Berikut gambar Simplisia akar lunak (Akar ginseng) Gambar 18, Simplisia Akar Keras (Akar alang – alang ) Sumber gambar: Panduan meracik herbal, B.Mahendra, Seri Agriserat b. Simplisia Rimpang (Rhizome) Simplisia rimpang biasanya diperoleh dari jenis tanaman empon- emponan, seperti temu lawak, kunir putih,kunyit, dan jahe. Rimpang pada umumnya dapat dijumpai dibagian bawah tanaman dan berada di dalam tanah. Namun demikian , rimpang bukan akar. Simplisia rimpang tersebut merupakan bahan baku obat herbal yang dapat disajikan dalam bentuk 117 potong- potongan tipis yang dikeringkan atau yang telah dibuat dalam bentuk serbuk halus. Rimpang , umbi batang, umbi lapis, dan umbi akar umumnya memiliki sifat yang hampir sama, yakni agak keras dan agak rapuh.Ini disebabkan adanya zat pati, protein yang tinggi dan kandungan air yang tinggi pula. Beberapa umbi lapis memiliki sifat agak lunak , misalnya bawang merah (Allium cepa). Penanganan dan pengelolaan untuk produk tanaman obat berupa rimpang dan umbi- umbian ini harus sesuai dengan memperhatikan sifat- sifat umum yang dimiliki. Untuk mendapatkan simplisia rimpang yang berkualitas perlu memperhatikan hal berikut ini: 1) Pilih rimpang yang benar- benar telah tua 2) Pilih rimpang yang yang masih utuh dan tidak rusak oleh bakteri, jamur, atau hama lain 3) Pilih rimpang yang tidak berjamur, bersih dari cendawan dan tidak ditumbuhi lumut 4) Bersihkan rimpang dari tanah, pasir, atau kotoran lainya yang masih melekat c. Simplisia Umbi (Bulbus) Simplisia umbi merupakan bahan baku obat herbal yang berada dibagian bawah tanaman, tetapi bukan termasuk akar. Umbi ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis seperti berikut: 1) Umbi berlapis (bawang merah , bawang putih, bawang bombai) 2) Umbi akar (gingseng, wortel, kentang) 3) Umbi batang (ketela pohon) 118 Untuk mendapatkan simplisia umbi yang berkualitas perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Pilih umbi yang telah tua sempurna 2) Pilih umbi yang masih utuh dan tidak rusak oleh bakteri, jamur atau hama 3) Pilih umbi yang tidak berjamur, bersih dari cendawan, dan tidak ditumbuhi lumut 4) Bersihkan umbi dari tanah , pasir, atau kotoran lainya yang masih melekat d. Simplisia Batang/ kayu (Lignum) Simplisia kayu merupakan pemanfaatan sebagian atau keseluruhan dari batang tanaman yang meliputi batang pokok, cabang, atau ranting. Dalam penyajiannya simplisia tersebut dapat dibentuk menjadi potongan – potongan kecil atau serutan kayu kemudian dihaluskan. Pada simplisia batang / kayu banyak mengandung serat selulosa, hemisesulosa, serta lignin yang tinggi. Untuk mendapatkan simplisia batang/ kayu yang berkualitas perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Pilih batang yang telah tua 2) Pilih batang yang masih utuh dan tidak rusak oleh serangga maupun hama 3) Pilih batang yang tidak berjamur, bersih dari cendawan dan tidak ditumbuhi lumut. 119 Berikut gambar simplisia batang/ kayu (Brotowali) Gambar 19. Batang Brotowali Sumber gambar: Panduan meracik herbal, B.Mahendra, Seri Agriserat e. Simplisia Kulit Batang (Korteks) Korteks merupakan bahan dasar obat herbal yang yang diperoleh dari pengambilan bagian terluar dari batang tanaman yang berkayu. Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, kulit cabang, atau kulit ranting sampai ke lapisan epidermis. Potongan atau hasil pengelupasan kulit batang tersebut terkadang memiliki bentuk dan ukuran tidak beraturan, tergantung dari ukuran batang atau cabangnya .Kulit batang memiliki sifat kaku, keras, dan ulet. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki kandungan serat selulosa, hemiselulosa, serta lignin yang tinggi. Untuk mendapatkan simplisia kulit batang yang berkualitas perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Pilih kulit batang yang telah tua 2) Pilih kulit batang batang yang masih utuh dan tidak rusak 3) Pilih kulit batang yang tidak berjamur, cendawan, atau tidak ditumbuhi lumut Next >