< Previous 130 a. Jenis Herbal Menurut Asal Tanamannya 1) Herbal dari Rimpang (akar) Rimpang , umbi batang, umbi lapis, dan umbi akar umumnya memiliki sifat yang hampir sama, yakni keras dan agak rapuh. Ini disebabkan adanya zat pati, protein yang tinggi, dan kandungan air yang tinggi pula. Beberapa jenis umbi lapis memiliki sifat agak lunak misalnya bawang putih (Allium sativum) . Penanganan dan pengelolaan untuk produk tanaman obat berupa rimpang dan umbi- umbian ini harus sesuai dengan memperhatikan sifat- sifat umum yang dimiliki. a) Jahe (Zingiber officinale Roxb) Jahe termasuk dalam familia Zingiberaceae, Rimpang jahe bercabang – cabang, berwarna putih kekuningan dan berserat.Bentuk rimpang jahe pada umumnya gemuk agak pipih dan kulitnya mudah dikelupas.Rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas. Rimpang jahe dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, manisan, minuman, obat- obatan tradisional serta sebagai bahan tambahan pada kue, puding dan lain- lain. Disamping itu rimpang jahe dapat diambil oleoresinnya yang dapat digunakan untuk industri parfum, sabun, kosmetika, farmasi dan lain- lain Jahe dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya sebagai berikut: Jahe putih atau jahe kuning besar, jahe jenis ini biasa disebut jahe gajah karena memiliki ukuran paling besar 131 Jahe putih atau jahe kuning kecil, jahe ini biasa disebut dengan jahe sunti atau jahe emprit. Merupakan jenis jahe yang memiliki rasa lebih pedas daripada jahe gajah Jahe merah, memiliki rimpang dengan ukuran paling kecil dan berwarna merah Jahe putih atau kuning besar merupakan jahe yang cocok digunakan sebagai bahan campuran minuman atau jahe olahan. Jahe putih atau jahe kuning kecil dan jahe merah merupakan jenis jahe yang cocok digunakan untuk ramuan obat – obatan. Manfaat pengobatan yang didapat dari jahe antara lain karminatif (peluruh kentut), antimuntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti-inflamasi, antimikroba, antiparasit, antipiretik, antirematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu. Jahe atau Zingiber officinale memiliki berbagai sebutan nama antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak karo), pege (Toba), sipodeh (Minang kabau), Sipodei (Mandailing), lahia (Nias) , Jhi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa), jae/jahya (Bali), jahai (Madura), melito (Gorontalo), lia (Flores), goraka (Ternate), gora (Tidore), dan lali (Irian jaya). Kandungan Senyawa Aktif dalam Jahe Berbagai manfaat yang terkandung dalam jahe disebabkan adanya kandungan berbagai senyawa aktif, seperti minyak asiri, Zingeberena (Zingerona), Zingiberol kamfena, lemonin, bisabolena, kurkumen , gingerol, filandrena, dan resin pahit. Kandungan senyawa kimia lain dalam jahe, yakni senyawa flavonoid, fenolik utama, asam organik, alkaloid, dan terpenoid. 132 Sedangkan oleoresin pada jahe berperan dalam menimbulkan rasa pedas. Kandungan minyak atsiri jahe bervariasi, berkisar 1-3 %, sedangkan kandungan oleoresin berkisar antara 4-7,5%. Senyawa lain yang turut menyebabkan rasa pedasvpada jahe adalah golongan fenilalkil keton atau yang biasa disebut gingerol dan (6)-gingerol. Keduanya merupakan komponen paling aktif dalam jahe. Khasiat dan Manfaat Jahe Jahe diketahui memiliki aktivitas antialkohol, antiallergi, antimikroba, antitusif, antikanker, antidepresan, antirematik, anti-inflamasi, antioksidan, antinarkotik, dan antipenggumpalan darah. Jahe juga dipercaya memiliki aktivitas pereda rasa nyeri, penurun panas, dan penangkal imunitas. Selain itu, jahe diketahui berkhasiat untuk meluruhkan kentut (karminatif), stomakik (peningkat selera makan), stimulan, diaforetik (perangsang keringat), membantu melancarkan ASI, mengobati mulas, gatal (Obat luar), sakit kepala (obat luar), dan salesma (obat luar). Tahukah anda ? Sifat khas yang dimiliki jahe timbul karena adanya kandungan minyak asiri dan oleoresin. Minyak atsiri berperan untuk menimbulkan aroma pedas pada jahe. 133 Jahe sering kali digunakan sebagai obat rematik karena kandungan gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkannya membuat pembuluh darah terbuka dan memperlancar sirkulasi atau jalannya peredaran darah. Alhasil, suplai makanan dan oksigen menjadi lebih baik sehingga nyeri sendi akan berkurang. Gingerol, Gingerdiol, dan Zingerone- Senyawa Antifungal Ekstrak rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc) mengandung senyawa gingerol, gingerdiol, dan zingerone yang memiliki efek anti jamur. Ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur patogen pada manusia. Kandungan senyawa gingerol dan gingerdiol dari ekstrak jahe yang dapat menghambat jamur patogen pada manusia secara invitro dalam konsentrasi 1mg/ml. Flavonoid, Fenolik, Alkaloid, Terpenoid, dan minyak atsiri- Senyawa antibakteri Flavonoid, Fenolik, Alkaloid, Terpenoid, dan minyak atsiri- yang dihasilkan pada jahe dengan ekstraknya dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang merugikan manusia. Antara lain bakteri Eccherichia coli dan terhadap koloni bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus. Gambar 28. Jahe Sumber gambar: http://nursianefilk.files. word,press.com./2010 134 b) Kunyit Kunyit dikenal dengan nama kunir. Kunyit atau Curcuma domestica atau Curcuma longa masih satu familia dengan jahe yaitu Zingiberaceae dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, pewarna, dan obat tradisional. Disamping itu kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan kosmetika tradisional Induk rimpang kunyit berbentuk bulat, silindris, membentuk rimpang-rimpang cabang yang banyak jumlahnya di kiri dan kanan. Rimpang–rimpang ini bercabang –cabang lagi, sehingga keseluruhannya membentuk suatu rumpun. Bekas- bekas akar tampak jelas pada rimpang- rimpang ini. Kandungan senyawa aktif dalam kunyit Kandungan senyawa bermanfaat dalam rimpang kunyit, diantaranya minyak atsiri, pati, zat pahit, resin, selulosa, dan beberapa mineral. Kandungan minyak atsiri kunyit berkisar 3–5 % yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan sesquiterpene. Komponen utama yang paling penting dari rimpang kunyit ini adalah kurkumin, desmetoksikurkumin, dan bisdes-metoksikurkumin. Selain kurkumin, minyak esensial yang terkandung dalam rimpang kunyit meliputiar- tumeron (31,1 %), turmeron (10 %), kurlon (10,6 %) dan ar- kurkumin (6,3 %) Khasiat dan manfaat kunyit Berbagai khasiat kesehatan ditawarkan oleh rimpang kuning ini, meliputi obat penurun panas (mendinginkan), diabetes melitus, tifus, haid tidak lancar, keputihan, perut mulas haid, amandel, radang selaput hidung, koreng, gatal, sesak napas, cacar air, obat sakit maag, obat diare, dan mengobati infeksi pada luka. Semua 135 khasiat ini disebabkan adanya kemampuan kunyit sebagai antioksidan, antimikroba, antifungal, serta anti-inflamasi. Kurkumin, Antioksidan Alami Kunyit merupakan sumber antioksidan alami yang dapat membantu mencegah dan menangani oksidasi sel- sel tubuh. Seperti yang kita ketahui, oksidasi sel- sel tubuh dapat menyebabkan terjadinya penyakit, khususnya penyakit degeneratif, seperti kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta diabetes. Senyawa Fenolik dan Minyak Kunyit – Senyawa Antimikroba dan Antifungal Daun kunyit ternyata dapat digunakan sebagai obat borok karena memiliki sifat antibakteri dan antiseptik. Minyak kunyit dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus, dan Bacillus typhosus. Bagian tanaman kunyit yang biasa digunakan untuk pengobatan adalah rimpangnya. Rimpang kunyit dapat digunakan langsung baik sebagai bumbu masakan ataupun diekstraksi menjadi minuman serbuk, Selain rimpangnya , daun kunyit juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan terapi. Ramuan kunyit dapat dilakukan secara tunggal maupun menggunakan campuran bersama herba lain 136 Gambar 29. Kunyit Sumber gambar: Panduan meracik herbal, B.Mahendra, Seri Agriserat c) Temulawak Temu lawak atau disebut sebagai Rimpang Ajaib Pendongkarak Napsu Makan dan Penakluk Hepatitis. Induk rimpang temulawak berbentuk silindris, bulat, berbuku- buku, berdiameter sekitar 5 cm atau lebih, panjangnya sekitar 10 cm. Induk rimpang membentuk cabang ke segala arah. Aromanya harum dan rasa pedas agak pahit. Dimanfaatkan sebagai lalab dan minuman, serta patinya sebagai bahan makanan Temulawak memiliki nama ilmiah Curcuma xanthorrhiza Roxb. Serta memiliki beberapa sebutan yaitu, tetemu lawak (Sumatra), temu lawak (Jawa), temu besar, koneng gede (Sunda), dan temu labak (Madura) termasuk satu familia Zingiberaceae. 137 Kandungan Senyawa Aktif dalam Temulawak Kandungan kimia pada temulawak meliputi: kurkumin, desmetoksikurkumin , glukosida, foluymetik, karbinol, fellandrean, tumerol, serta minyak asiri yang terdiri dari kamfer, turmerol xantorrihizol, myrcene dan seskuiterpen. Rimpang temulawak mengandung 48-59,64% zat tepung , 1,6 – 2,2 % kurkumin, dan 1,48 – 1,63 % minyak asiri. Khasiat dan manfaat Temulawak Temulawak dipercaya berkhasiat mengobati sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, cacar air, sariawan, jerawat, sakit perut, sembelit,sakit cangkrang , dan kanker. Selain itu, temulawak dipercaya dapat meningkatkan napsu makan , menjaga fungsi hati, memiliki aktivitas antimikroba, anti- inflamasi, dan antioksidan Senyawa fenol yang terdapat dalam temulawak bisa berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuannyauntuk menghilangkan senyawa radikal bebas dan radikal peroksida sehingga efektif dalam menghambat oksidasi sel- sel tubuh penyebab kanker Berikut gambar Temulawak 138 Gambar 30. Temulawak Sumber gambar: http://nursianeflk.files. Wordpress.com/2010/11/kncur.jpeng d) Kencur Dari umbi akar kencur dapat diminum beras kencur, dapat pula dibuat kosmetika terutama bedak. Di Kalimantan , umbi akar ini digunakan dalam pembuatan ragi dan zat warna. Rimpang dan akarnya sering dipakai sebagai bumbu dapur, untuk lalab atau untuk memberi aroma pada nasi.Air perasanya dapat dipakai sebagai obat. Kencur membentuk rimpang yang agak liat kulitnya dan berwarna coklat muda hingga tua.Kulitnya licin dan berkilau.Induk rimpangnya berbentuk silindris. Bentuk cabang / ranting rimpang semula bulat hingga bulat telur dan akhirnya menjadi silindris, Kencur membentuk umbi akar 139 Gambar 31. Kencur Sumber gambar: http://nursianeflk.files. Wordpress.com/2010/11/kncur.jpeng e) Temu ireng Rimpang berwarna biru abu- abu dan bercabang banyak , biasanya digunakan untuk jamu tradisional . Karbohidrat tinggi sehingga dapat dipakai sebagai penggantisingkong f) Temu Kunci Rimpang berbentuk bulat berdiameter 2 cm berbau harum. Digunakan untuk bumbu masak dan juga untuk lalab.Di Thailand sering digunakan sebagai bumbu masakan ikan . Beraroma kuat seperti obat Next >