< Previous 170 asam folat, selenium, magnesium, dan lignin yang ada dalan Aloe vera, dikonsumsi dalam bentuk minuman jus. Lidah buaya, tanaman berkhasiat hipoglikemik, yaitu menurunkan kadar gula darah, hal ini disebabkan adanya kandungan glucosylchromone yang merangsang sekresi insulin. Lidah buaya tanaman bersifat antiseptik dan antibiotik, getah lidah buaya mengandung unsur utama berupa aloin, emodin, gum, dan minyakasiri yang diduga bersifat sebagai antiseptik dan antibiotik. Kandungan aloin pada lidah buaya dapat mengatasi berbagai macam penyakit, seperti demam, sakit mata, dan penyakit kulit. Bagian yang biasa digunakan pada tanaman lidah buaya Pada dasarnya semua bagian tanaman lidah buaya (akar, batang, dan daun) dapat digunakan dalam terapi pengobatan. Bagian yang paling sering digunakan untuk terapi pengobatan adalah bagian daun. Daun lidah buaya mengandung getah dan daging buah. Getah Anda harus tahu ! Ternyata lidah buaya juga bisa digunakan untuk mengobati sariawan karena adanya kandungan enzym bradykinase dan karboxypeptidase sebagai antivirus. Selain itu, lidah buaya kaya akan kandungan Aloctin A dan tanin( sebagai anti-inflamasi), vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, mineral, asam amino, dan asam folat yang penting dalam proses penyembuhan sariawan 171 pada daun mengandung aloin berupa barbaloin(sejenis glikosid antrakinan) dan daun yang berisi pulp (gel) mengandung asam trisofan, glukomanan, asam amino, vitamin, dan mineral. Simplisia daun (folium) merupakan jenis simplisia yang paling umum digunakan sebagai bahan baku ramuan obat tradisional atau minyak atsiri. Simplisia ini dapat berupa lembaran daun tunggal atau majemuk . Simplisia daun biasanya dipakai dalam bentuk segar atau dikeringkan. Sebagian simplisia daun terkadang berupa pucuk tanaman yang terdiri dari beberapa daun muda. Beberapa jenis tanaman yang daunnya dapat digunakan sebagai obat antara lain: Sirih (piper betle L) Daun Dewa (Gynura segetum spicatus (Lour) Merr) Kumis kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S) Lidah Buaya (Aloe vera L) Keji Beling (Stobilanthes crispus BL) Gandarusa (Justicia gendarussa Burn.f.) Kemuning (Murraya paniculata (L) jack) Puring (Cadiaeum variegatum (L) Bl) Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata prain) Perhatian! Lidah buaya tidak dianjurkan dikonsumsi oleh wanita hamil dan penderita gangguan sistem pencernaan( termasuk diare) 172 5) Herbal / Rempah- rempah dari biji tanaman Biji- bijian ada yang keras dan ada yang lunak. Biji banyak mengandung zat tepung, protein, dan minyak. Selain itu, biji-bijian memiliki kadar air bervariasi dari rendah sampai tinggi tergantung dari umur biji saat dipanen. Semakin tua umur biji maka kadar airnyapun semakin rendah. Untuk itu penangananya harus memperhatikan sifat umum biji agar biji tidak mudah hancur, pecah, dan rusak. Demikian juga dengan penyimpanan, sedapat mungkin dihindari tempat yang lembab. Hal ini bila dibiarkan berlanjut akan merangsang perkecambahan Contohnya: a) Cumin seed (Jinten) Biji berwarna coklat dan mempunyai aroma yang kuat, sering digunakan sebagai penambah citarasa tertentu untuk masakan daging. Banyak digunakan pada masakan India, Srilangka, Indonesia. Di Eropa (Belanda dan Swiss) Cumin digunakan juga untuk menambah flavor pada pembuatan keju, sedangkan di Jerman ditambahkan pada pembuatan roti dan pikle. 173 Gambar 47. Biji Jinten Sumber gambar: Panduan meracik herbal, B.Mahendra, Seri Agriserat b) Corriander (Ketumbar) Biji ketumbar digunakan untuk rempah bumbu ke dalam masakan sejak dahulu, baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika. Mempunyai citarasa seperti cumin seed dan aroma yang khas. Biji ketumbar ditambahkan pada pembuatan produk panggang , keju, saus, dan salad untuk memberikan flavor. Berikut gambar ketumbar Gambar 48. Ketumbar Sumber gambar: Panduan meracik herbal, B.Mahendra, Seri Agriserat 174 c) Cardamon Sudah dikenal dan digunakan sejak 2000 tahun yang lalu di Yunani dalam makanan, obat-obatan dan minyak wangi. Tumbuh di Srilangka, India, dan sumatra. Mempunyai aroma yang wangi dan rasa yang menghangatkan. Gambar 49. Cardamon Sumber gambar: Panduan meracik herbal, B. Mahendra, Seri Agriserat Biji diambil dari buah yang telah masak sehingga umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia bijipun bermacam-macam tergantung dari jenis tanaman. Beberapa jenis tanaman yang bijinya dapat digunakan sebagai obat antara lain: Teratai (Nelumbium nelumbo Druce) Jali- jali (Coix lachryma-jobi L) Pinang (Areca catechu L) Kapulaga lokal (Amomum cardamomum Willd) Kapulaga sabrang (lettaria cardamomum (L) Maton) Lamtoro (Leucaema glauca (L) Benth) 175 Kedelai (Glycine max L. Merill) Selasih (Ocinuum basillicum) Jarak pagar (Jantropha curcas) Mahoni (Swietenia mahogany Jacq) Kapas (Gossypium herbaceum L) Baroco (Celosia argentea L) Buncis (Phaseolus Vulgaris L) 6) Herbal/Rempah-rempah dari kulit batang tanaman Batang dan kulit batang memiliki sifat yang hampir sama, yaitu kaku, keras dan ulet. Hal ini karena keduanya memiliki kandungan serat, selulosa, hemiselulosa, serta lignin yang tinggi. Penanganan dan pengolahan terhadap kedua jenis produk tersebut harus sesuai anjuran dengan memperhatikan sifat yang dimiliki oleh simplisia tersebut. Jenisnya: a) Cinnamon (Kayu manis) Kayu manis adalah salah satu rempah yang biasa dimanfaatkan masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai bumbu penyedap masakan dan pembuatan kue, kayu manis sejak dulu dikenal memiliki berbagai khasiat. Bahkan kayu manis saat ini sudah menjadi bagian dari bahan baku dalam industri jamu dan kocmetika. Berasal dari srilangka dan Amerika Utara. Mempunyai aroma yang lembut, manis dan sedikit rasa pedas Berikut gambar Kayu manis 176 Gambar 50. Kayu Manis Sumber gambar: Panduan meracik herbal, B.Mahendra, Seri Agriserat Simplisia batang (caulis) dan kulit batang (cortex) merupakan bagian batang atau kulit yang digunakan sebagai ramuan obat. Simplisia kulit batang umumnya diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu. Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis. Sedangkan simplisia batang dapat diperoleh dari bagian batang tumbuhan tahunan semusim . b) Kayu Secang Kayu secang mempunyai berbagai macam khasiat antara lain: sebagai pewarna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Karena Kayu secang apabila direbus akan memberikan warna merah gading muda. Selain khasiat tersebut di atas, kayu secang ternyata juga berkhasiat untuk obat berbagai macam penyakit. 177 Beberapa penyakit yang dapat diobati adalah: Diare, disentri, TBC, luka dalam, sifilis, darah kotor, berak darah, memar berdarah, malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata. Adapun kandungan yang terdapat pada kayu secang: Asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Daun: 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna, dan mempunyai efek farmakologis yaitu menghentikan perdarahan, pembersih darah, penawar racun dan sebagai antiseptik . Beberapa jenis tanaman lain yang seluruh bagian batang atau kulit batangnya dapat sebagai obat antara lain: Brotowali (Tinospora (L) Miers) Kapulaga (Amomum cardamomum Auct.Non.L.) Kina (Chinchona spp) Kayu putih (Melaleuca leucadendra L) Turi (Sesbania grandiflora (L) Pers) Pulai (Alstonia scholaris (L) R.Br) 7) Umbi Simplisia umbi adalah produk berupa potongan atau rajangan umbi lapis, umbi akar atau umbi batang. Bentuk dan ukuran umbi bermacam-macam tergantung dari jenis tanamannya. Beberapa jenis tanaman yang bagian umbinya dapat digunakan sebagai obat antara lain: a) Bawang putih (Allium sativum) b) Bengkuang (Pachyrrhizus erosus URB) 178 c) Bidara upas (Merremia mammosa (Lour) Hall.f) d) Kentang (Solanum tuberosum) e) Ophiopogon (Ophiopogon japonicus (L.f) f) Teki (Cyperus rotundus L) g) Bawang bombai (Allium cepa) 2. PRINSIP DASAR PENGOLAHAN HERBAL Gambar 51. Pengolahan Herbal Sumber gambar: http://nursianefilk.files. word,press.com./2010 Ada beberapa teknik mengolah herbal atau tanaman obat, yaitu dengan cara merebus, menyeduh, membuatnya sebagai serbuk, atau ekstrak tanaman obat yang sudah dikapsulkan. Sadar atau tidak, seberapa besar pengaruh obat herbal bagi tubuh kita terutama untuk tujuan pengobatan, ternyata juga dipengaruhi oleh bentuk sajian obat herbal yang kita konsumsi. 179 Mari kita simak satu-per satu aneka teknik pengolahan obat herbal dan melihat bagaimana hal itu berpengaruh besar dalam proses pengobatan herbal yang sedang kita jalani. a. Merebus atau Menggodok, Cara Tradisional Mengolah herbal Karena alasan kepraktisan, beberapa orang lebih menyukai mengolah herbal dengan cara merebus atau menggodoknya berdasarkan resep para herbalis dan mungkin sedikit modifikasi dengan tambahan bahan lain untuk menambah cita rasa, tentunya dengan persetujuan herbalis. Namun, perlu diketahui bahwa ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika merebus atau menggodok obat herbal. Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah & Cara Racik, terbitan Trubus, disebutkan bahwa ketika merebus bahan herbal, pemakaian wadah penting untuk diperhatikan. Wadah dari besi dan alumunium tidak disarankan karena racun yang dikeluarkan bahan tersebut bisa mencemari ramuan herbal yang sedang dibuat sehingga dapat mengurangi khasiatnya dan bahkan bisa meracuni Anda. Tugas: Amatilah dan carilah informasi tentang prinsip dasar pengolahan minuman herbal melalui berbagai sumber , buku, gambar, bagan, internet. Bertanyalah kepada guru apabila masih ada hal yang belum jelas, Buatlah rangkuman dan presentasikan di depan kelas Next >