< Previous 125 Right lang lay Arah puntiran strand-nya memuntir ke kanan. Wire disusun searah dengan strand lay di wire rope dan wire akan tampak bersilang dengan sebuah sudut terhadap poros wire rope. Left lang lay Arah puntiran strand-nya memuntir ke kiri. Wire disusun searah strand lay di wire rope dan wire akan tampak bersilang dengan sebuah sudut terhadap poros wire rope. Gbr. 4.3 Macam-macam Arah Lilitan Wire rope Right regular lay Left regular lay Right lang lay Left lang lay Left lang lay Right lang lay 126 4.5 Core (inti) Core terletak di tengah wire rope yang berfungsi sebagai bantalan untuk mendukung strand dari wire rope, disamping itu berfungsi menyimpan pelumas. Jenis core: Fiber Core (FC) Independent Wire Rope Core (IWRC) Strand Core (SC) Armoured Core (AC) 4.6 Wire Clip Dan Thimble Seluruh pemasangan wire clip harus menurut syarat yang sudah ditentukan. Ukuran wire clip tergantung dari ukuran wire rope yang akan diclip. Bagian dari wire clip: U-bolt Saddle Nut Untuk mencegah rusaknya akibat pembengkokkan wire rope, pada ujung yang dibengkokkan, dipasang thimble yang berbentuk eye. 127 Syarat dan cara pemasangan wire clip a. Syarat pemasangan wire clip: 1. U-Bolt dipasang pada bagian dead end 2. Saddle dipasang pada live end 3. Thimble dipasang pada lipatan wire rope 4. Jumlah wire clip = 3D + 1 5. Jarak wire clip = 6D 6. Panjang lipatan = (3D+2) x 6D 7. Ukuran wire clip harus sama dengan ukuran wire rope b. Cara pemasangan wire clip: 1. Lipat wire rope sepanjang (3D+2) x 6D 2. Pasang wire clip pertama di ujung dead end 3. Pasang thimble diujung lipatan wire rope 4. Pasang wire clip kedua di dekat thimble Gbr. 4.4 Wire clip dan thimble Thimble Saddle U-bolt Nut Wire clip 128 5. Pasang wire clip ketiga di antara wire clip pertama dan kedua Note: D adalah diameter wire rope Gbr. 4.5 Cara Pemasangan Wire rope Clip 129 BAB 7 OPERASI PERAWATAN SUMUR Sebelum melaksanakan wellwork / Perawatan sumur ada beberapa hal penting yang harus dilakukan dan diketahui dengan tujuan untuk mencegah kecelakaan, rig delay time, serta menjaga/mempertahankan kualitas kerja: Inventory tools and material Pre job meeting BOP test Pipe tally Critical job Inventory Tools and Material Banyak pekerjaan yang gagal atau delay time yang terjadi akibat tidak dilakukannya inventory. Memeriksa kondisi dan jumlah peralatan/material adalah juga merupakan tanggung jawab setiap crew. Inventory yang dilakukan secara berkala harus didasarkan pada kontrak yang sedang berjalan. 5.1 Pre Job Meeting Sebelum memulai pekerjaan, coyman atau tool pusher harus mengadakan pertemuan untuk membicarakan pekerjaan yang sedang atau akan dilakukan dan kemungkinan yang dapat terjadi (keselamatan) selama pekerjaan berlangsung. Dengan adanya pertemuan ini setiap individu dari crew mengerti tanggung jawab masing-masing sehingga tidak ada keraguan di dalam pelaksanaan kerja. 130 Coyman atau tool pusher harus dapat menjelaskan secara terperinci terhadap crew berdasarkan well program yang diterima. Kegagalan kerja atau kecelakaan sering terjadi akibat ketidak pahaman pekerja tentang pekerjaan yang sedang dihadapi. SOP dan Job Safey Meeting (JSA) adalah merupakan pokok pembahasan pada setiap akan memulai pekerjaan. 5.2 Resiko Kemungkinan pada saat Pekerjaan Perawatan Sumur Penjelasan mengenai resiko/bahaya yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan sumur dan cara mengatasinya. a) Perpindahan rig (moving rig) b) Mendirikan/merebahkan rig (rigging up/down) c) Mengangkat pipa dari pipe rack ke sumur d) Mengadu pipa (stabbing) e) Mengunci (making-up) dan membuka (breaking-out) sambungan pipa f) Cabut basah (wet pulled) g) Cabut/masuk pipa (tripping) h) Menegakkan pipa (racking the stand) i) Bleeding pressure j) Backing off/stripping job k) Swabbing Job l) Wire line job m) Pumping job n) Jarring job 131 o) Pulling/running SPS p) Drilling cement/bridge plug Perpindahan Rig (Moving Rig) Gambar 5.1 Perpindahan Rig 132 Potential hazard Tindakan keselamatan dan pencegahan 1. Tabrakan, karena kondisi lalu lintas 1. Melakukan pretrip inspection terhadap kelengkapan dokumen, rig, dan jalan yang akan dilalui. Dilakukan oleh pengemudi rig dan convoy leader 2. Membuat rencana perjalanan (journey management) a. Menentukan route yang akan ditempuh dan potential hazard b. Menjaga jarak ke depan dan belakang, minimal 50 m di jalan lurus dan memperpanjang jarak di jalan yang banyak tikungannya c. Mengadakan komunikasi dengan convoy leader dan kendaraan yang berada di belakang rig d. Mematuhi batas kecepatan maksimum 40 km/jam 3. Melakukan tail gate/prejob meeting a. Standard Operating Procedure (SOP) b. Job Safety Analisys (JSA) c. Membuat kesepakatan mengenai isyarat yang digunakan selama perpindahan (dengan lampu, 133 Potential hazard Tindakan keselamatan dan pencegahan radio dan klakson) d. Menentukan tempat perhentian untuk pemeriksaan ulang dan memberi kesempatan untuk mendahului bagi kendaraan dari belakang 4. Mempunyai peralatan convoy yang jelas 5. Melibatkan polisi lalu-lintas 2. Slip/terbalik Menggunakan rantai ban di jalan yang licin 3. Merusak fasilitas umum, seperti jembatan, portal, kabel listrik dan kabel telepon Melakukan pretrip inspection terhadap rig dan jalan yang akan dilalui dilakukan oleh pengemudi rig dan convoy leader 4. Tersengat listrik Melakukan koordinasi dengan pihak terkait 5. Barang/peralatan rig jatuh 1. Meletakkan peralatan yang kecil ke dalam tool box 2. Mengikat barang/peralatan dengan 134 Potential hazard Tindakan keselamatan dan pencegahan benar Mendirikan/merebahkan Rig (Rigging Up/down) Potential hazard Tindakan keselamatan dan pencegahan 1. Under ground cable terpotong sewaktu pemasangan ground anchor Mengetahui arah dari under ground cable dengan cable detector sebelum memasang ground anchor Gambar 5.2 Mendirikan/merebahkan Rig Next >