< Previous 179 Saus tomat dan saus cabe biasanya dikemas dalam botol. Botol pengemas dicuci bersih, kemudian disterilkan dengan cara direbus dalam air mendidih atau uap air mendidih selama kurang lebih 30 menit. Posisi botol pada waktu disterilkan dengan uap air adalah terbalik (mulut botol menghadap ke bawah). Saus cabe yang telah masak, dalam keadaan panas, dimasukkan ke dalam botol yang telah disterilkan (usahakan selesainya sterilisasi botol bersamaan dengan selesainya pemasakan saus). Pada waktu pengisian saus, perhatikan agar masih ada sisa ruang (head space) di permukaan botol setinggi kurang lebih 1 cm. Setelah selesai pengisian, botol ditutup dan disterilkan dengan cara dikukus selama kurang lebih 30 menit. Selesai sterilisasi, beri label di bagian yang strategis pada dinding botol. Label paling tidak memuat : Nama produk Tanggal pembuatan Jumlah (berat/kuantitas) produk Komposisi Produsen Tanggal kedaluarsa Keripik sayuran setelah dilakukan sortasi (berdasarkan ukuran, warna dan lain-lain), selanjutnya dilakukan pengemasan. Fungsi pengemasan dimaksudkan untuk meningkatkan daya simpan, dan untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Oleh karena itu pengemasan yang digunakan harus dibuat menarik dan dapat menjaga dari kemungkinan terjadinya kerusakan seperti tidak renyah (melempem). Salah satu bahan pengemas yang digunakan adalah plastik. Plastik yang digunakan sebaiknya agak tebal serta mudah ditutup hingga rapat (dengan menggunakan “sealer”), sehingga tidak memungkinkan terjadinya kebocoran. 180 (Gambar koleksi pribadi Lily Mariana S) Gambar 24. Contoh kemasan keripik jamur Pickel biasanya dikemas dalam kemasan botol atau jar. Botol disterilisasi terlebih dahulu, kemudian pickle yang akam dikemas dipilih yang potongannya relatif sama, selanjutnya dilakukan pasteurisasi sebelum ditutup rapat dan diberi label. www.sodahead.com www.eharvest.com.au Gambar 25. Contoh kemasan pickels. 181 c. Perencanaan Usaha Produk olahan sayuran yang dibuat selain untuk dikonsumsi sendiri, dapat juga dijual untuk mendapatkan uang tambahan, atau sebagai usaha yang akan ditekuni. Untuk itu, perlu dibuat perencanaan usaha pengolahan sayur-sayuran. Untuk menyusun perencanaan usaha, perlu diketahui semua komponen biaya yang diperlukan dalam produksi tersebut. 1) Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan setiap proses produksi berlangsung. Biaya ini biasanya tidak berubah walaupun proses produksi dilakukan dalam waktu yang lama. Biaya tetap di antaranya investasi alat atau sewa alat, sewa ruang, biaya tenaga kerja per hari, air, listrik, dan gas. 2) Biaya Tidak Tetap Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan setiap kali produksi. Biaya ini sangat tergantung dari banyaknya produk yang akan dibuat dan fluktuasi harga bahan di pasar. Biaya tidak tetap merupakan harga bahan baik bahan baku maupun bahan pendukung. 3) Biaya Produksi Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap ditambah biaya tidak tetap. 4) Harga Jual Harga jual adalah harga yang ditetapkan untuk satuan kemasan yang diproduksi. Harga jual ini sudah memperhitungkan keuntungan yang ingin diperoleh. 5) Analisis Keuntungan Keuntungan adalah selisih antara penerimaan atau pendapatan dengan total biaya keseluruhan. Analisis digunakan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan. 182 Rumus analisis keuntungan: Keuntungan (K) = total penjualan (P) – total biaya produksi (PR) Bila P > PR, maka usaha menguntungkan. Bila P = PR, maka usaha tidak menguntungkan dan tidak merugikan. Bila P < PR, maka usaha merugi. 6) Analisis B/C Ratio B/C merupakan perbandingan antara penerimaan atau pendapatan dan pengeluaran atau total biaya keseluruhan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui imbangan penerimaan dan biaya dari usaha yang dilakukan sehingga bisa diketahui tingkat efisiensi dari usaha yang dilakukan. Rumus analisis B/C ratio: B/C ratio = total penjualan : total biaya produksi Bila B/C ratio > 1 maka usaha menguntungkan. Bila B/C ratio = 1 maka usaha tidak menguntungankan dan tidak rugi. Bila B/C ratio < 1 maka usaha merugi. 7) Analisis Titik Impas (Break Even Point) Analisis titik impas merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui pada volume atau harga berapa suatu usaha tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Rumus untuk menghitung BEP: BEP harga produksi = Total biaya : volume produksi Contoh analisis usaha pembuatan pickel, dengan asumsi sebagai berikut: Dikerjakan oleh dua orang tenaga kerja. Estimasi penjualan per hari sebanyak 40 bungkus (masing-masing seberat 500 gram) Pendistribusian barang dengan menitip jualkan di toko dan pusat oleh-oleh. 183 Memulai usaha pembuatan pickel diasumsikan memerlukan modal awal sekitar 1,4 juta rupiah. Modal ini digunakan untuk membeli kebutuhan produksi selama satu minggu (6 hari kerja). Biaya produksi selama satu bulan Biaya tidak tetap: Cabe (10 kg x Rp. 7.500/kg x 26 hari) Rp. 1.950.000 Bawang (5 kg x Rp 8.000/kg x 26 hari) Rp. 1.040.000 Gula pasir (10 kg x Rp. 10.000/kg x 26 hari) Rp. 2.600.000 Garam (1 bungkus x Rp. 2.500/bks x 26 hari) Rp. 65.000 Cuka (1 kg x Rp. 2.500/kg x 26 hari) Rp. 65.000 Natrium benzoat (0,01 kg x Rp. 100.000/kg x 26 hari) Rp. 26.000 Wadah plastik dan label (Rp. 1000/bks x 40 bks x 26 hr) Rp. 1.040.000 Total biaya tidak tetap Rp. 6.786.000 Biaya tetap: Sewa alat (Rp. 1.000/hari x 26 hari) Rp. 26.000 Sewa ruang (Rp. 1.000/hari x 26 hari) Rp. 26.000 Biaya tenaga kerja (Rp. 50.000/org x 2 org x 26 hari) Rp. 2.600.000 Biaya bahan bakar (Rp. 12.000/hari x 26 hari) Rp. 312.000 Biaya listrik (Rp. 2.500/hari x 26 hari) Rp. 65.000 Biaya air (Rp. 1.000/hari x 26 hari) Rp. 26.000 Total biaya tetap Rp. 3.055.000 Biaya produksi = biaya tidak tetap + biaya tetap = Rp. 9.841.000 Harga pokok per bungkus = total biaya produksi: jumlah produksi = Rp. 9.841.000 : (40 x 26) = Rp. 9.462,50 184 Harga jual = harga pokok + (% keuntungan x harga pokok) = Rp. 9.462,50 + (50% x Rp. 9.462,50) = Rp. 9.462,50 + Rp. 4.731,25 = Rp. 14.193,75 dibulatkan menjadi Rp. 14.200 Pendapatan per bulan = jumlah produksi per bulan x harga jual = 1040 x Rp. 14.200 = Rp. 14.768.000 Keuntungan per bulan = pendapatan kotor – total biaya produksi = Rp. 14.768.000 – Rp. 9.841.000 = Rp. 4.927.000 B/C ratio = total penjualan : total biaya produksi = 14.768.000 : 9.841.000 = 1,5 Hal ini berarti dari setiap penambahan biaya Rp. 1,00 akan diperoleh keuntungan Rp. 1,50 BEP harga produksi = Total produksi : volume produksi = Rp. 9.841.000 : 1040 = Rp. 9.462,50 Hal ini berarti titik impas produksi terjadi bila harga pickel dijual dengan harga Rp. 9.462,50 per bungkus. d. Pemasaran Produk olahan sayuran tidak hanya bisa untuk konsumsi sendiri, akan tetapi juga memiliki peluang untuk usaha. Sebelum memproduksi suatu produk olahan sayur-sayuran, dianalisis dulu peluang pasarnya, apakah produk yang akan dibuat akan ada yang membeli atau tidak. Artinya harus tahu bagaimana kebutuhan dan peluang pasar. Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai berikut: 185 a) Survey langsung ke pasar tradisional atau pasar modern. Mengidentifikasi produk makanan sejenis yang ada di pasaran serta keunggulan dan kekurangan produk lain yang mirip dengan produk yang akan dibuat. b) Bertanya dan berdiskusi dengan pakar dan praktisi yang sudah berpengalaman di bidang usaha. c) Melakukan promosi secara personal, melalui media cetak, dan elektronik. d) Membuat selebaran atau brosur tentang produk yang akan dikenalkan, apa kelebihan produk yang kita buat dibandingkan dengan produk sejenis yang sudah ada di pasaran. e) Membuat sampel gratis untuk dibagikan kepada calon konsumen. Setelah tahu konsumen dan pasar bagi produk olahan Anda, selanjutnya rencanakan dengan seksama, rasional, dan realistis tentang jumlah modal, sumber modal, serta skala usaha yang akan dijalankan. Kemudian tentukan jenis produk olahan sayuran yang akan dihasilkan, jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan kualitas produk yang diinginkan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk memperlancar bisnis olahan sayuran, yaitu : 1) Menentukan lokasi usaha yang tepat dan strategis. Lokasi yang dipilih sebaiknya dekat dengan tempat penyediaan bahan baku, tenaga kerja, dan pasar. 2) Penentuan peralatan dan mesin yang berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan. Semua peralatan dan mesin sebaiknya dari bahan yang tahan karat (stainless steel). 3) Sarana dan prasarana pendukung harus diperhatikan. Kondisi pabrik, muali dari ventilasi, ketersediaan air bersih, sarana penerangan, sarana komunikasi, pembuangan limbah, toilet dan sebagainya. 186 4) Lay out antar ruang. Setiap ruang yang digunakan untuk kegiatan produksi dan administrasi terpisah. 5) Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang berkaitan langsung dengan produk yang akan dibuat. 6) Mencari informasi tentang aturan dalam pengembangan industri pengolahan. Buat kesimpulan materi Melaksanakan produksi hasil sayuran dari kegiatan mengamati, menanya, dan mencoba (praktik) yang telah dilakukan, ataupun dari referensi lain telah dipelajari. Buat secara berkelompok. Kemudian presentasikan di muka kelas. 187 3. Tugas 4. Refleksi Untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada kompetensi melaksanakan produksi olahan sayuran, Anda diminta untuk melakukan refleksi dengan cara menuliskan/menjawab beberapa pertanyaan pada lembar refleksi. Petunjuk 1. Tuliskan nama dan KD yang telah Anda selesaikan pada lembar tersendiri 2. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi! 3. Kumpulkan hasil refleksi pada guru Anda! Buat tulisan atau makalah tentang produksi hasil sayuran yang ada di daerah Anda yang merupakan produk asli daerah Anda. Kumpulkan di guru Anda sebagai salah satu porto folio Anda. 188 LEMBAR REFLEKSI 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini? .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 2. Apakah Anda telah menguasai seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasai tulis materi apa saja. .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini? .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini? .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 5. Tuliskan secara ringkas apa yang telah Anda pelajari pada kegiatan pembelajaran ini! .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. Next >