< Previous 229 6) Analisis B/C Ratio B/C merupakan perbandingan antara penerimaan atau pendapatan dan pengeluaran atau total biaya keseluruhan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui imbangan penerimaan dan biaya dari usaha yang dilakukan sehingga bisa diketahui tingkat efisiensi dari usaha yang dilakukan. Rumus analisis B/C ratio: B/C ratio = total penjualan : total biaya produksi Bila B/C ratio > 1 maka usaha menguntungkan. Bila B/C ratio = 1 maka usaha tidak menguntungankan dan tidak rugi. Bila B/C ratio < 1 maka usaha merugi. 7) Analisis Titik Impas (Break Even Point) Analisis titik impas merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui pada volume atau harga berapa suatu usaha tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Rumus untuk menghitung BEP : BEP harga produksi = Total biaya : volume produksi Contoh analisis usaha pembuatan tape ubi kayu, dengan asumsi sebagai berikut: Dikerjakan oleh dua orang tenaga kerja. Estimasi penjualan per hari sebanyak 40 kg Pendistribusian barang dengan menitipjualkan di toko dan pusat oleh-oleh. 230 Memulai usaha pembuatan tape ubi kayu diasumsikan memerlukan modal awal sekitar 1,4 juta rupiah. Modal ini digunakan untuk membeli kebutuhan produksi selama satu minggu (6 hari kerja). Biaya produksi selama satu bulan Biaya tidak tetap : Singkong (10 kg x Rp. 7.500/kg x 26 hari) Rp. 1.950.000 Ragi tape Benzoat (0,01 kg x Rp. 100.000/kg x 26 hari) Rp. 26.000 Wadah plastik dan label (Rp. 1000/bks x 40 bks x 26 hr) Rp. 1.040.000 Total biaya tidak tetap Rp. 5.746.000 Biaya tetap: Sewa alat (Rp. 1.000/hari x 26 hari) Rp. 26.000 Sewa ruang (Rp. 1.000/hari x 26 hari) Rp. 26.000 Biaya tenaga kerja (Rp. 50.000/org x 2 org x 26 hari) Rp. 2.600.000 Biaya bahan bakar (Rp. 12.000/hari x 26 hari) Rp. 312.000 Biaya listrik (Rp. 2.500/hari x 26 hari) Rp. 65.000 Biaya air (Rp. 1.000/hari x 26 hari) Rp. 26.000 Total biaya tetap Rp. 3.055.000 Biaya produksi = biaya tidak tetap + biaya tetap = Rp. 8.801.000 Harga pokok per bungkus = total biaya produksi: jumlah produksi = Rp. 8.801.000 : (40 x 26) = Rp. 8.462,50 231 Harga jual = harga pokok + (% keuntungan x harga pokok) = Rp. 8.462,50 + (50% x Rp. 8.462,50) = Rp. 8.462,50 + Rp. 4.231,25 = Rp. 12.693,75 dibulatkan menjadi Rp. 12.700 Pendapatan per bulan = jumlah produksi per bulan x harga jual = 1040 x Rp. 12.700 = Rp. 13.208.000 Keuntungan per bulan = pendapatan kotor – total biaya produksi = Rp. 13.208.000 – Rp. 8.801.000 = Rp. 4.407.000 B/C ratio = total penjualan : total biaya produksi = 13.208.000 : 8.801.000 = 1,5 Hal ini berarti dari setiap penambahan biaya Rp. 1,00 akan diperoleh keuntungan Rp. 1,50 BEP harga produksi = Total produksi : volume produksi = Rp. 8.801.000 : 1040 = Rp. 8.462,50 Hal ini berarti titik impas produksi terjadi bila harga tape ubi kayu dijual dengan harga Rp. 8.462,50 per bungkus. e. Pemasaran Produk olahan umbi tidak hanya bisa untuk konsumsi sendiri, akan tetapi juga memiliki peluang untuk usaha. Sebelum memproduksi suatu produk olahan umbi-umbian, dianalisis dulu peluang pasarnya, apakah produk 232 yang akan dibuat akan ada yang membeli atau tidak. Artinya harus tahu bagaimana kebutuhan dan peluang pasar. Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai berikut : 1) Survey langsung ke pasar tradisional atau pasar modern. Mengidentifikasi produk makanan sejenis yang ada di pasaran serta keunggulan dan kekurangan produk lain yang mirip dengan produk yang akan dibuat. 2) Bertanya dan berdiskusi dengan pakar dan praktisi yang sudah berpengalaman di bidang usaha. 3) Melakukan promosi secara personal, melalui media cetak, dan elektronik. 4) Membuat selebaran atau brosur tentang produk yang akan dikenalkan, apa kelebihan produk yang kita buat dibandingkan dengan produk sejenis yang sudah ada di pasaran. 5) Membuat sampel gratis untuk dibagikan kepada calon konsumen. Setelah tahu konsumen dan pasar bagi produk olahan Anda, selanjutnya rencanakan dengan seksama, rasional, dan realistis tentang jumlah modal, sumber modal, serta skala usaha yang akan dijalankan. Kemudian tentukan jenis produk olahan umbi yang akan dihasilkan, jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan kualitas produk yang diinginkan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk memperlancar bisnis olahan umbi, yaitu : 1) Menentukan lokasi usaha yang tepat dan strategis. Lokasi yang dipilih sebaiknya dekat dengan tempat penyediaan bahan baku, tenaga kerja, dan pasar. 2) Penentuan peralatan dan mesin yang berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan. Semua peralatan dan mesin sebaiknya dari bahan yang tahan karat (stainless steel). 233 3) Sarana dan prasarana pendukung harus diperhatikan. Kondisi pabrik, mulai dari ventilasi, ketersediaan air bersih, sarana penerangan, sarana komunikasi, pembuangan limbah, toilet dan sebagainya. 4) Lay out antar ruang. Setiap ruang yang digunakan untuk kegiatan produksi dan administrasi terpisah. 5) Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang berkaitan langsung dengan produk yang akan dibuat. 6) Mencari informasi tentang aturan dalam pengembangan industri pengolahan. 3. Tugas Buat kesimpulan materi Melaksanakan produksi hasil umbi-umbian dari kegiatan mengamati, menanya, dan mencoba (praktik) yang telah dilakukan, ataupun dari referensi lain telah dipelajari. Buat secara berkelompok. Kemudian presentasikan di muka kelas. Buat tulisan atau makalah tentang produksi hasil umbi-umbian yang ada di daerah Anda yang merupakan produk asli daerah Anda. Kumpulkan di guru Anda sebagai salah satu porto folio Anda. 234 4. Refleksi Untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada kompetensi melaksanakan produksi olahan umbi-umbian, Anda diminta untuk melakukan refleksi dengan cara menuliskan/menjawab beberapa pertanyaan pada lembar refleksi. Petunjuk 1. Tuliskan nama dan KD yang telah Anda selesaikan pada lembar tersendiri 2. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi! 3. Kumpulkan hasil refleksi pada guru Anda! LEMBAR REFLEKSI 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini? .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 2. Apakah Anda telah menguasai seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum dikuasai tulis materi apa saja. .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini? .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini? .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 5. Tuliskan secara ringkas apa yang telah Anda pelajari pada kegiatan pembelajaran ini! .......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................. 235 C. Penilaian 1. Sikap a. Rubrik Sikap Ilmiah b. Rubrik Penilaian Diskusi a. Rublik Penilaian Penggunaan Alat / bahan Aspek Skor 4 3 2 1 Cara merangkai alat Cara menuliskan data hasil Pengamatan Kebersihan dan penataan alat No Aspek Skor 4 3 2 1 1 Menanya 2 Mengamati 3 Menalar 4 Mengolah data 5 Menyimpulkan 6 Menyajikan No Aspek Penilaian 4 3 2 1 1 Terlibat penuh 2 Bertanya 3 Menjawab 4 Memberikan gagasan orisinil 5 Kerja sama 6 Tertib 236 2. Pengetahuan a. Pada pembuatan keripik, bahan dasar yang digunakan harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Jelaskan, kriteria yang dimaksud tersebut. Berikan, TAnda-tAnda bahwa bahan tersebut memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “browning” Mengapa pada pembuatan keripik reaksi “browning” perlu dihindari. Bagaimana cara-cara menghindari agar bahan tidak mengalami “browning”. c. Apa pengaruh gelatinisasi pada pembuatan keripik kentang dan jelaskan tAnda-tAnda bahawa bahan telah mengalami gelatinisasi dengan sempurna. d. Jelaskan ciri-ciri mutu minyak sayur/goreng yang baik. Apa fungsi minyak sayur/goreng pada pembuatan keripik. e. Bagaimana teknik pengemasan dan penyimpanan yang tepat agar bahan (keripik) tidak mengalami penurunan kualitas dalam tempo yang relatif cepat. f. Apa kelebihan makanan yang diolah melalui proses fermentasi, jelaskan! g. Mikroba apa saja yang berperan dalam proses pembuatan tape singkong, jelaskan! h. Jelaskan perubahan yang terjadi selama fermentasi tape! 3. Keterampilan a. Keripik Kentang Buatlah keripik kentang, dengan menggunakan kentang sebagai bahan dasar, minyak sayur/goreng, sebagai penghantar panas dan bumbu sesuai dengan formula yang ditetapkan. No. Kriteria 90% Ya Tidak 1. 2. Membuat bumbu sesuai dengan formula yang ditetapkan. Menentukan bahan dasar yang tepat, dengan ciri-ciri : tua 237 3. 4. 5. 6. 7. 8. optimal, tidak ada bagian kulit yang berwarna hijau dan memiliki kadar pati optimal. Melakukan pengupasan kentang sehingga tidak ada bagian kulit yang masih menempel pada buah. Melakukan pengecilan ukuran, sehingga diperoleh bentuk yang relatif seragam. Ketebalan hasil pengecilan ukuran 1,5 – 2 mm. Memberikan perlakuan pendahuluan terhadap irisan kentang dengan merendam bahan ke dalam larutan CaCl2 0,1% dan air kapur selama 30 menit. Melakukan penggorengan, Sehingga diperoleh : a. Hasil penggorengan yang sudah dingin tidak dicampur dengan hasil penggorengan yang panas. b. Hasil penggorengan memiliki ciri-ciri : - warna kekuning kecoklatan - rasa gurih - tekstur renyah Melakukan pengemasan b. Keripik Talas Bogor Buatlah keripik talas dengan menggunakan talas Bogor atau talas Belitung, sebagai bahan dasar, minyak goreng, sebagai penghantar panas dan bumbu sesuai dengan formula yang ditetapkan. No. Kriteria 90% Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. Membuat bumbu sesuai dengan formula yang ditetapkan. Menentukan bahan dasar yang tepat, dengan ciri-ciri : tua optimal, dan memiliki kadar pati optimal. Melakukan pengupasan talas sehingga tidak ada bagian kulit yang masih menempel pada buah. Melakukan pengecilan ukuran, sehingga diperoleh bentuk yang relatif seragam. Ketebalan hasil pengecilan ukuran p x l x t = 3cm x 0,3cm x 0,3cm. Memasukkan bahan (irisan talas) ke dalam minyak goreng panas. a. Penmbahan bumbu untuk rasa asin, dilakukan selama penggorengan, yaitu pada saat keripik hampir masak. b. Hasil penggorengan yang sudah dingin tidak dicampur dngan hasil penggorengan yang panas. 238 7. c. Hasil penggorengan memiliki ciri-ciri : - warna kekuningan – kuning kecoklatan - rasa gurih - tekstur renyah Melakukan pengemasan c. Keripik Ubi Jalar Buatlah keripik ubi jalar dengan menggunakan ubi jalar sebagai bahan dasar, minyak goreng sebagai penghantar panas, dan bumbu sesuai dengan formula yang ditetapkan. No. Kriteria 90% Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Membuat bumbu sesuai dengan formula yang ditetapkan. Menentukan bahan dasar yang tepat, dengan ciri-ciri : tua optimal, dan memiliki kadar pati optimal. Melakukan pengupasan ubi jalar sehingga tidak ada bagian kulit yang masih menempel pada buah. Melakukan pengecilan ukuran, sehingga diperoleh bentuk yang relatif seragam. Ketebalan hasil pengecilan ukuran 1,5 – 2 mm. Memasukkan bahan (irisan ubi jalar) ke dalam minyak goreng panas. UNTUK KERIPIK UBI JALAR ASIN a. Penambahan bumbu untuk rasa asin, dilakukan selama penggorengan, yaitu pada saat keripik hampir masak. b. Hasil penggorengan yang sudah dingin tidak dicampur dengan hasil penggorengan yangpanas. c. Hasil penggorengan memiliki ciri-ciri : - warna kekuningan – kuning kecoklatan. - rasa gurih - tekstur renyah. UNTUK KERIPIK UBI JALAR MANIS a. Penambahan bumbu untuk rasa manis, dilakukan setelah keripik sudah masak (warna kekuningan dan kering atau “kemrisik”). b. Pemberian bumbu manis dilakukan dengan cara melakukan pencampuran antara keripik ubi jalar dengan bumbu manis. c. Melakukan penggorengan II sampai tidak ada “pletikan” minyak dalam penggorengan. Next >