< Previous Teknik Konstruksi Furnitur 1 40 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gambar 10. Kelompok Moulding dan Profil Gambar 11. Macam-macam Profil Teknik Konstruksi Furnitur 1 41 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gambar 12. Pemasangan Profil PEMBENTUKAN DAN LENGKUNGAN. Konstruksi dari kayu yang dibentuk seperti bentuk tirus, penampang kayu bulat dan bentuk lengkung atau kurva banyak diterapkan dalam pekerjaan Teknik Perkayuan-Perabot. Misalnya diaplikasikan pada sandaran kursi, ambang meja bundar, kaki meja, pedimen almari hias dan sebagainya. Pelengkungan permanen suatu batang kayu dengan radius tertentu, dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu melalui : 1. Pelengkungan cara tradisional, yaitu kayu direndam dalam air, diaduk (airnya diupayakan beriak/bergerak, kemudian diproses sambil dikeringkan. Cara ini sudah tidak digunakan lagi, mengingat terlalu banyak cairan yang masuk kedalam kayu. Teknik Konstruksi Furnitur 1 42 Direktorat Pembinaan SMK 2013 2. Steam bending (pelengkungan dengan penguapan) 3. Dengan pengeleman berlapis-lapis vinir dipersatukan sehingga mencapai ketebalan dan radius tertentu (laminate bending). 4. Cara pengirisan ke arah radius (Kerf bending) 5. Pelengkungan dengan penggergajian dari kayu utuh (Layer bending/saw bending) a. Dengan cara menyusun kepingan-kepingan kayu kearah lebar dan panjangnya seperti susunan bata dan di lem, sehingga membentuk lengkungan dengan radius tertentu. (Brick method) b. Dengan cara menyusun potongan kayu ke arah tebalnya (memperlebar) setelah penampang kayu-kayu tersebut dibuat miring, bentuk trapesium dan di lem satu sama lain sehingga membentuk lengkungan dengan radius tertentu. (Coopering bending) STEAM BENDING Setiap kayu pada dasarnya dapat dibengkokan atau dilengkungkan sepanjang rentang tegangan normal terbatas, dimana garis netral berada diantara garis terluar daerah tarik (convex face) dan garis terluar daerah tekan (con cave face) kurang lebih sama. Dengan cara ini memang disadari bahwa ada kemungkinan kembalinya lengkungan ke bentuk semula atau normal akibat tegangan kayunya dan adanya serat elastisitas natural dari kayu tersebut. Apabila garis netral melampaui daerah tekan, maka deformasi permanen akan terjadi dan berbahaya karena serat-serat kayunya kemungkinan robek. Tetapi dengan cara kayu dikondisikan atau dilayukan pada semi plastis, apakah dengan cara dipanaskan pada suatu sistem penguapan, yaitu disimpan dalam tabung uap panas, atau melalui air yang mendidih, atau plastik basah yang dipanaskan, maka perbandingan garis batas daerah Teknik Konstruksi Furnitur 1 43 Direktorat Pembinaan SMK 2013 tarik dengan daerah tekan dalam suatu pelengkungan kayu akan jauh bertambah. Dengan demikian kayu akan tetap pada posisi lengkung tidak kembali hingga kayu menjadi dingin dan kering. Selanjutnya kayu dengan mudah dapat dibentuk atau di set secara kaku menurut bentuk lengkung yang dikehendaki. Gambar 13. Posisi Garis Netral dalam Pelengkungan kayu. Didalam praktek Pelengkungan dengan sistem penguapan/steam bending akan jauh lebih efisien dibanding dengan kayu dilayukan dalam air yang mendidih atau dalam pasir basah yang panas. Oleh karena itu melayukan kayu pada uap panas, banyak dilakukan di pabrik-pabrik dalam suatu sistem steam bending. Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan steam bending diantaranya, yaitu : o Kompor pemanas/penanak air o Drum untuk memasak air o Pipa penyalur uap panas o Tabung atau kotak tempat untuk melayukan kayu ukuran tertentu, yang dilengkapi ventilasi, pintu dan lubang pembuang air embun o Seperangkat klem pembentuk. Teknik Konstruksi Furnitur 1 44 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gambar 15. Peralatan untuk Pekerjaan Steam Bending PRINSIP PEKERJAAN STEAM BENDING 1. Uap air dihasilkan dari air yang mendidih sampai temperatur 100°C (212° F). Kayu dimasukan kedalam tabung beruap panas, setelah diketam dengan penampang sekecil mungkin. 2. Proses Pelayuan selama 45’ / t = 25,4mm, atau untuk kayu setebal 30 mm memerlukan penguapan/pelayuan selama 1 jam. 3. Tidak semua jenis kayu dapat dibengkokan/ dilengkungkan dengan cara steam bending. Kayu yang rapuh atau sel-sel kayu yang patah tidak akan berhasil dibengkokan dengan baik. Teknik Konstruksi Furnitur 1 45 Direktorat Pembinaan SMK 2013 4. Bahan yang paling mudah dibengkokan atau dilengkungkan dengan cara steam bending adalah rotan dan kayu-kayu yang memiliki daya elastisitas tinggi, seperti kayu tulip merah atau mahoni (Dysoxylum pettigrewianum). 5. Kayu dilayukan dalam tabung uap panas, sampai cukup lunak untuk dibentuk dan mudah dibengkokan dengan tangan. 6. Klem pem bentuk disiapkan sedekat mungkin kepada tabung pelayu, dan jumlahnya seimbang dengan banyaknya kayu yang akan dibentuk. o Setiap klem pembentuk sebaiknya dilengkapi dengan plat pembentuk yang fungsinya untuk membantu pelengkungan pada bentuk yang dikehendaki. Juga sebagai penahan untuk menghindari bagian kayu cembung (daerah tarikan), menjadi terputus. o Pembatas lengkung/anslag atau stop dipasang pada bagian ujung dan pangkal kayu agar bentuk lengkungan menjadi simetris atau sama. o Baji /wedges dipasang sebagai penahan bagian kayu cembung Gambar 14. Disain Hasil Kayu yang di bentuk/ Bending Laminating Teknik Konstruksi Furnitur 1 46 Direktorat Pembinaan SMK 2013 (convex), untuk memperkuat kedudukan kayu pekerjaan terhadap former dan membantu kestabilan bentuk selama pengkleman. Gambar 16. Memotong vinir Teknik Konstruksi Furnitur 1 47 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gambar 17. Proses Steam Bending 7. Pelengkungan/pengkleman dilakukan segera setelah pelayuan memadai dan sebelum kayu kering dan dingin kembali. a. Pelayuan/penguapan kayu dalam tabung khusus b. Cetakan /former dan klem c. Pengkleman former untuk menghasilkan bentuk yang dikehendaki. d. Serat kayu lurus sangat baik untuk pekerjaan steam bending dan kayu berserat tegak/melintang tidak baik. Teknik Konstruksi Furnitur 1 48 Direktorat Pembinaan SMK 2013 e. Kayu yang dipakai untuk pekerjaan lengkungan dengan cara ini disarankan berkadar lengas /MC 15% - 20%. Kayu yang bermata, disarankan tidak dipakai. f. Bentuk lengkung dengan radius kecil lebih sulit dari pada radius besar. Pelengkungan kayu dengan laminasi (laminate Bending) Lembar-lembar kayu tipis ditumpuk, dilem dan dibentuk melalui proses pengkleman dalam suatu former, merupakan cara yang efektif untuk membentuk suatu lengkungan. Dengan cara ini sedikit sekali kemungkinan kayu kembali kepada bentuk semula setelah klem-klem dan pembentuk dibuka. Kayu yang telah dibentuk dengan sistem laminasi banyak diaplikasikan pada pekerjaan-pekerjaan : o Panel pintu perabot o Tutup depan laci o Sandaran kursi o Ambang atas lemari o Ambang meja bundar, dan lain-lain. Ketebalan lembar laminasi semestinya tergantung dari batas radius lengkungan dari suatu pekerjaan, tetapi menurut ketentuan pada umumnya, tidak melebihi 3 mm (1/8”). Paling tipis Veneer yang dipakai adalah 0,7 mm (1/32”). Laminasi untuk konstruksi lengkungan tidak dibuat silang satu sama lain seperti untuk plywood, tetapi dipasang searah seperti bentuk aslinya kayu masif. Bahan perekat yang dipakai usahakan yang berkualitas baik, tahan air dan mempunyai daya rekat tinggi serat cepat kering. Misalnya lem kayu jenis adhesive, resin sintesis atau animal glues. Apabila arah serat kayu dipasang silang, maka lem perekatnya tidak mampu menahan perubahan Teknik Konstruksi Furnitur 1 49 Direktorat Pembinaan SMK 2013 kembang susut kayu sehingga kemungkinan lembaran panel menjadi baling. Gambar 18. Lembaran kayu tipis untuk laminasi PROSEDUR PEMBUATAN 1. Penyusunan kayu-kayu tipis/veneer yang akan dilaminasi 2. Pelaburan dengan lem perekat, kemudian ditumpuk sedemikian hingga mencapai ketebalan yang diinginkan. 3. Masukan kedalam former dan diproses, hingga lem kering. Former dapat dibentuk menurut kebutuhan bentuk lengkungan/ pembengkokan yang dikehendaki. Next >