< Previous Teknik Konstruksi Furnitur 1 50 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gambar 19. Pembuatan lengkungan dengan cara laminasi BRICK METHOD & COOPERING BENDING Pelengkungan kayu dibuat dari kepingan-kepingan kayu pendek dan disusun seperti susunan bata, kemudian direkat dengan lem kayu. Kayu yang dipakai harus benar-benar kering, sama tebal dan dari jenis kayu yang sama. Hal ini dimaksudkan agar perubahan kembang susutnya relatif sama dan kecil. Aplikasi pekerjaan ini biasanya pada panel pintu Lemari, konstruksi solid untuk almari bundar, drawer front, dan lain-lain, arah kayu selalu dipasang mendatar dan bagian luar dan bagian dalam lengkungan (convex face dan cocave face) dilapisi veneer yang teksturnya menarik. Apabila arah kayu dipasang vertikal, tidak disusun seperti susunan bata, melainkan dipasang berjejer sedemikian rupa, sehingga membentuk panel lengkung. Bagian luarnya juga ditutup/dilapisi vinir. Teknik Konstruksi Furnitur 1 51 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gambar 20. Pelengkungan kayu Brick method dan (coopering) CARA PENGIRISAN KE ARAH RADIUS (KERF BENDING) Sepotong kayu lurus diiris-iris melintang sedalam sama dengan tebalnya kayu dikurangi 3 mm jarak satu irisan kepada irisan yang lainnya harus diatur sedemikian, sehingga memudahkan kayu untuk dibengkok. Sisa kedalaman lubang tidak boleh kurang dari 3 mm, ketebalan irisan ± 3 mm dan jarak antar irisan sebesar 6 mm (1/4’’) atau kurang. Teknik Konstruksi Furnitur 1 52 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pada daerah yang semestinya lengkung ada kemungkinan rata, akibat dari jarak irisan yang tidak sesuai, hal ini harus dihindari, kemudian irisan yang terdapat pada daerah convex selanjutnya ditutup baji. Bagian lengkung dalam yang akan tertutup, dapat saja ditahan blok pengikat (Bracket) tetapi permukaan yang akan di expose harus ditutup dengan lapisan vinir. Gambar 21. Proses Pekerjaan Bentuk Lengkung dengan Sawkerfing Teknik Konstruksi Furnitur 1 53 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Contoh Aplikasi Pemakaian : Untuk suatu sisi/edging meja bundar, akan dibuat lengkung dengan metoda sawkerfing. Gambar 22. Contoh Hitungan Sawkerfing Diameter luar yang akan dibuat (Ø) = 100 cm Kayu yang dipakai berukuran 4 x 8 cm. Bagian irisan akan dipasang disebelah dalam (pada concave face), maka keperluan untuk pekerjaan tersebut diatas adalah : a. Panjang kayu yang diperlukan = π. D = 3,14 x 100 = 314 cm b. Selisih keliling luar dan keliling dalam edging yaitu : - keliling dalam = 3,14 {100 – (4,2)} = 3,14 .92 = 288,88 cm - maka selisihnya = 314 – 288,88 = 25,12 cm c. Bila tebal irisan dibuat 4 mm, maka Jumlah irisan sebanyak : Teknik Konstruksi Furnitur 1 54 Direktorat Pembinaan SMK 2013 25,12 = 62.8 buah 0.4cm d. Jarak satu irisan kepada irisan yang lainnya, yaitu sebesar : 288,88 = 4,6 cm 62,8 Dengan perencanaan perhitungan tersebut diatas, maka pekerjaan konstruksi lengkung ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan tepat dan efisien. Gambar 23. Rocking chair dengan konstruksi lengkungan Teknik Konstruksi Furnitur 1 55 Direktorat Pembinaan SMK 2013 d. Parquet dan Flooring Parquet adalah salah satu bentuk dekorasi dengan cara penempatan kepingan-kepingan kayu secara bersusun, beraturan dan penempatan warna-warna kayu yang serasi sehingga membentuk suatu bidang yang indah. Pekerjaan ini misalnya diterapkan pada lantai, ini terdiri atas blok-blok kayu yang warnanya bisa sama atau berbeda-beda tergantung teknik dan seni penyusunannya. Parquet inipun dapat juga diterapkan pada furnitur, misalnya dinding-dinding furnitur terbuat dari tempelan-tempelan kayu yang disusun menarik. Gambar 24. Parquet dan Flooring Teknik Konstruksi Furnitur 1 56 Direktorat Pembinaan SMK 2013 c. Tugas Latihan 2 1. Vinir yang diproduksi di pabrik deapat dalakukan dengan dua cara : 1. ……………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………. 2. Langkah kerja pekerjaan pelapisan vinir, adalah sebagai berikut : 1. ……………………………………………………………………….. 2. ……………………………………………………………………….. 3. ………………………………………………………………………. 4. ………………………………………………………………………. 5. ………………………………………………………………………. 6. ……………………………………………………… ……………. 3. Secara dasar bentuk profil/ molding kayu, adalah sebagai berikut : 1. ……………………………………………….. 2. ………………………………………………... 3. ………………………………………………… 4. ………………………………………………… 4. Tipikal profil/molding kayu, sesuai dengan kegunaan penempatannya,adalah sebagai berikut : 1. ……………………………………………. 2. …………………………………………… 3. …………………………………………… 4. …………………………………………… 5. Cara melakukan steam bending, dapat dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut : 1. …………………………………………………. 2. ………………………………………………… . 3. ………………………………………………… 4. …………………………………………………. 5. ………………………………………………….. Teknik Konstruksi Furnitur 1 57 Direktorat Pembinaan SMK 2013 d. Rangkuman 2 Vinir dan Laminasi Kayu Pelapisan/Laminasi adalah salahsatu pekerjaan pengrajin kayu yang paling tua, yang telah dipraktekkan selama berabad-abad. Melalui teknik modern, lapisan kayu halus dan tipis banyak tersedia di perdagangan. Vinir kayu diproduksi untuk kayu lapis dan digunakan juga untuk papan built-ins furnitur, lemari dapur, dan konstruksi konstruksi panel lainnya, serta untuk pekerjaan hiasan/dekoratif. Pekerjaan pengrajin kayu dalam pembuatan vinir kayu untuk kebutuhan mereka sendiri, pada pekerjaan casework dan bagian Interior gedung menggunakan kayu yang eksotis seperti kayu keras tropis merah tua (Rosewood). Penggunaan vinir laminasi banyak diterapkan pada pekerjaan panel, pelapisan dekoratif, juga pada pekerjaan bending / pekerjaan lengkungan. Suatu furnitur jenis meja daun/top nya bentuk oval yang terbuat dari kayu murah seperti sejenis Meranti atau kayu lapis atau partikel board, tetapi kemudian dilapisi dilaminating vinir kayu Jati atau yang sejenisnya, maka akan tampak elegan. MOULDING / PROFIL KAYU Profil biasanya diterapkan pada permukaan atau sisi kayu, dan sebagai penutup kepala kayu atau penutup celah sambungan. Moulding sebagai dekorasi banyak diterapkan dalam Pekerjaan Kayu, karena bentuknya dibuat mulai dari yang paling sederhana persegi atau bulat sampai kepada bentuk profil yang agak rumit. Moulding adalah bentuk ornament yang dibuat pada sepanjang permukaan, sisi atau bagian-bagian lain dari komponen. Dengan moulding dapat tertutupi kesederhanaan konstruksi kekeliruan sambungan /misalnya Teknik Konstruksi Furnitur 1 58 Direktorat Pembinaan SMK 2013 terdapat celah atau kekurangan-kekurangan lainnya. Penampilan fungsi akan tetap nampak, walaupun misalnya dengan menutupi sudut-sudut bagian dalam atau dengan pelapisan bagian luar sisi tepi tebal kayu dengan profil ini, bahkan dengan cara seperti itu akan lebih terlihat indah. MOULDING KLASIK Moulding klasik berasal dari type ornament yang biasa dibuat oleh para arsitek dari Romawi dan Yunani. Secara dasar moulding-moulding ini tiap typenya mempunyai kesamaan baik nama maupun bentuknya. Lengkungan moulding gaya Yunani secara dasar membentuk bidang ellips, parabola dan hiperbola, sedangkan lengkungan moulding gaya Romawi adalah tembereng atau bulat lingkaran. Dari penampang moulding dapat diidentifikasi bahwa kelebaran profil gaya Yunani lebih kecil daripada tingginya, sedangkan untuk profil gaya Romawi kelebarannya sama dengan ketinggian profil tersebut Penggunaan Moulding / Profil. Moulding-moulding ini dibagi kedalam empat kelompok menurut kegunaan penempatannya : 1. Moulding mahkota (Crown moulding) Cyma Recta, kombinasi garis cekung dan cembung. Cavetto-concave, kira-kira berbentuk seperempat lingkaran atau cembung. 2. Moulding pendukung (Supporting moulding) Letaknya kira-kira berada diatas penglihatan, kemungkinan dapat menopang moulding yang lainnya. Teknik Konstruksi Furnitur 1 59 Direktorat Pembinaan SMK 2013 3. Moulding penghubung (Conecting Mouldings) Secara umum dipakai untuk pembagi sesuatu atau sekelompok moulding agar ada kesan terpisah. Fillet, bentuknya rata, kecil, persegi, lurus atau bengkok. Astragal atau Bead, berbentuk setengah lingkaran cekung, atau lengkung. Disebut astragal apabila moulding terletak tegak terhadap permukaan dan biasanya berbentuk bulat-bulat kecil (bead) 4. Moulding Alas/Base mouldings Terletak dibagian paling bawah Macam-macamnya : o Scotia, penampangnya berbentuk cekung /lengkung o Torus, berbentuk cekung, sedikit lebih kecil dari setengah lingkaran. Next >