< Previous 23 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pembuatan Produk dengan Teknik Ukir g. Cara mengatasi kesulitan dalam penggunaan peralatan untuk mengerjakan teknik penajaman pahat ukir. h. Prosedur penggunaan peralatan untuk mengerjakan penajaman pahat ukir. Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi kamu dengan teman-teman untuk memperkaya/memperbaiki informasi dan kesimpulan sementara yang sudah kamu buat. Catatan hasil diskusi: .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. ………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. 5. Mengkomunikasikan a. Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil kamu buat tentang teknik pengerjaan penajaman pahat ukir. b. Presentasikan hasil pembelajaran kamu dengan menggunakan berbagai media baik dalam bentuk tertulis seperti laporan tertulis, artikel yang dilengkapi power point, gambar, foto, maupun dalam bentuk video. Semakin lengkap media yang kamu gunakan maka pemahaman kamu akan semakin lengkap juga. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan kamu khususnya tentang peralatan untuk teknik mengerjakan penajaman pahat ukir kayu. c. Tuliskan masukan-masukan yang kamu peroleh dari presentasi yang kamu sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan kamu tentang peralatan untuk teknik mengerjakan penjaman pahat ukir kayu. Masukan hasil presentasi: .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. ……………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………….. 24 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pembuatan Produk dengan Tekniki Ukir D. Penyajian Materi. 1. Penajaman Pahat Ukir. Ada berbagai jenis peralatan yang diperlukan untuk menajamkan alat ukir datar. Masing-masing peralatan tersebut mempunyai jenis dan fungsi yang berbeda pada proses penggunaannya. Peralatan kerja ukir pahat harus selalu dirawat/dijaga agar selalu dalam keadaan siap pakai/tajam. Cara menajamkan pahat biasanya menggunakan batu asahan. Batu asahan di pasaran ada dua jenis, yaitu batu asahan yang diproduksi oleh pabrik dan perusahaan tradisional. Batu asahan yang diproduksi oleh pabrik ini biasanya disebut batu asah minyak, batu asah ini pada waktu dipakai menggunakan minyak pelumas/olie. Sedangkan batu asahan tradisional menggunakan air. Beberapa jenis peralatan penajaman pahat ukir ini adalah: a. Peralatan. 1) Batu Asah air. Jenis batu asah gunung ini memiliki dua permukaan yang sama yaitu halus saja atau kasar saja. Batu asah ini digunakan untuk menajamkan mata pahat ukir, baik pahat lurus maupun lengkung. Pada saat mengasah mata pahat, digunakan air sebagai pelumas. Jenis bahan batu asah ini merupakan jenis batu alami dari pegunungan. Kekerasannya hampir menyerupai batu padas tidak sekeras batu kali,batu marmer atau batu mulia. Apabila kita gunakan ada serbuk halus yang terkikis seperti tanah dan inilah yang berfungsi menggesek mata pahat sampai menjadi tajam. Gambar 2-1. Batu Asah Air. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 25 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pembuatan Produk dengan Teknik Ukir 2) Batu Asah Minyak. Jenis batu asahan minyak ini biasanya mempunyai dua permukaan yang berbeda; satu permukaan kasar dan satu permukaan halus. Fungsi permukaan yang kasar biasanya digunakan untuk memperbaiki permukaan mata pahat yang rusak karena jatuh dari meja kerja atau rusak karena kesalahan teknis. Sedangkan permukaan yang halus biasanya digunakan untuk menajamkan pahat ukir terutama pahat penyilat/pahat mata lurus dengan bantuan minyak/olie sebagai pelumas. Jenis bahan batu asah ini merupakan jenis batu buatan/dicetak pabrik, sehingga kekerasannya dapat di sesuaikan. Ada yang dibuat dengan tekstur kasar atau sedang dan ada pula yang halus. Tingkat kekerasannya tidak sekeras batu kali, batu marmer atau batu akik/mulia. Apabila kita gunakan ada serbuk halus yang terkikis juga seperti tanah dan inilah yang berfungsi menggesek mata pahat sampai menjadi tajam. Gambar 2-2. Batu Asah Minyak. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 3) Batu Asah Gerinda. Batu asah gerinda adalah alat yang digunakan untuk mempercepat reparasi mata pahat ukir, apabila terjadi kasus mata pahat ukir rusak parah, misalnya mata patah sebagian karena salah teknik penggunaan. Apabila terjadi kerusakan seperti ini maka mata pahat ukir dibentuk kembali seperti semula disepuh terlebih dahulu sebelum diasah pada batu asah, karena besi/baja apabila terjadi reaksi mekanis akan berubah struktur ketajaman mata pahat menjadi besi muda. Jenis alat ini ada yang manual dan ada pula yang masinal. 26 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pembuatan Produk dengan Tekniki Ukir Gambar 2-3. Batu Asah Gerinda Mesin. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 4) Ember Kecil/Wadah Air. Peralatan ini berfungsi untuk membasuh pahat dari kotoran/serbuk batu asah dan memberi air pada batu asah pada saat mengasah sebagai pelicin/pelumas agar tidak kering saat menggerakan/menggesek mata pahat Gambar 2-4. Ember Kecil/wadah air. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 5) Kaen Perca/Lap. Alat ini merupakan alat bantu untuk membersihkan dan mengeringkan bagian pahat yang terkena air/pelumas pada aktivitas mengasah pahat ukir. 27 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pembuatan Produk dengan Teknik Ukir Gambar 2-5. Kaen perca/Lap. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. b. Perlengkapan. 1) Meja Kerja. Perlengkapan ini berfungsi khusus untuk memberikan kenyamanan pada saat kegiatan menajamkan dan meletakan peralatan penajaman alat/pahat ukir terpisah dari meja kerja ukir agar tidak mengganggu aktivitas mengerjakan karya/produk. Gambar 2-6. Meja Kerja. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 2) Tempat/Stand Batu Asah. Perlengkapan ini berfungsi sebagai dudukan agar pada saat mengasah pahat ukir posisi batu asah tidak bergerak/bergeser akibat dorongan gerakan tangan. Tempat stand batu asah ini dikaitkan pada bibir meja kerja. Gambar 2-7. Tempat/Stand Batu Asah. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dk.k 28 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pembuatan Produk dengan Tekniki Ukir Gambar 2-8. Tempat/Stand Batu Asah. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 3) Pelumas/Oli. Berfungsinya sebagai pelumas pada saat menajamkan mata pahat menggunakan batu asah minyak dan pada saat akan menyimpan pahat ukir setelah digunakan agar terhindar dari karat akibat keringat dari tangan. Gambar 2-9. Pelumas/Olie. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. c. Penyiapan Penajaman pahat ukir. Proses penajaman pahat ukir memerlukan beberapa jenis peralatan yang harus disiapkan diantaranya yaitu : • Beberapa jenis batu asah. • Ember kecil/wadah air. • Stand/tempat penyangga penyimpanan batu asah. • Kaen perca/lap dan pelumas/oli. d. Proses Penajaman Pahat Penajaman/mengasah mata pahat harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar penajaman sesuai antara jenis mata pahat 29 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pembuatan Produk dengan Teknik Ukir dengan kondisi media batu asah, termasuk menggunakan urutan seri pahat jenis dan ukuran mata pahatnya,misalnya mengasah pahat lengkung/penguku dimulai dari ukuran yang kecil ke besar, tetapi mengasah pahat lurus/penyilat dimulai dari ukuran yang paling besar ke ukuran kecil. Penajaman pahat ukir dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini : 1). Cara menajamkan pahat ukir (pahat lengkung/penguku). Pahat ukir diasah pada sisi sudut batu asah, dimulai dari mata pahat yang terkecil, sampai mata pahat yang terbesar. Apabila pengasahan tidak sesuai dengan sisi sudut batu asah maka mata pahat kuku ini dapat berubah bentuknya seperti cekung bagian tengah mata pahatnya. Gambar 2-10. Cara mengasah pahat penguku bagian dalam. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. Gambar 2-11. Cara mengasah pahat mata pahat penguku bagian luar. Sumber : Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 2) Cara menajamakan (Pahat Penyilat/Mata lurus). Pahat diasah pada permukaan batu asah yang datar, dimulai dari mata pahat yang terbesar sampai mata pahat yang terkecil. Jadi urutannya kebalikan dari cara mengasah pahat lengkung/ penguku. 30 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pembuatan Produk dengan Tekniki Ukir Gambar 2-12. Cara mengasah pahat penyilat /lurus bagian dalam mata pahat. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk Gambar 2-13. Cara mengasah pahat penyilat/lurus bagian luar. Sumber: Buku Kriya Kayu SMK, Enget dkk. 3). Cara menajamkan (pahat kol/mata lengkung lebih dari mata pahat penguku). Pahat diasah pada permukaan batu asah yang datar, dimulai dari mata pahat yang terbesar sampai mata pahat yang terkecil. Jadi urutannya kebalikan dari cara mengasah pahat lengkung/ penguku, tetapi bagian yang diasah hanya bagian luar mata pahat saja dengan cara maju mundur dan gesek ke samping kiri dan kanan tentunya dengan takaran gerakan secukupnya sampai tercapai ketajaman pahat yang layak untuk digunakan. 4).Cara menajamakan (pahat V/coret/sisir mata pahat menyerupai huruf Ve). Pahat diasah pada permukaan batu asah yang datar, dimulai dari pahat yang terbesar sampai mata pahat yang terkecil. Jadi urutannya kebalikan dari cara mengasah pahat lengkung/ penguku, tetapi bagian mata yang diasah harus mencapai ketajaman sisi kiri dan sisi kanan. Karena bentuk mata pahat ini menekuk, jadi bentuk sudut mata pahat harus dijaga pada saat menajamkan mata pahat. 31 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pembuatan Produk dengan Teknik Ukir 5). Cara menajamakan (pahat pangot /mata pahat miring). Lakukan pengasahan pada permukaan batu asah yang datar, dimulai dari pahat yang terbesar sampai mata pahat yang terkecil. Teknik mengasah mata pahat ini relatif paling mudah dibandingkan dengan mengasah jenis pahat ukir yang lainnya, karena bentuk mata pahat menyerupai pisau pangot. 2. Perawatan Peralat Ukir/Pahat Ukir a. Penyimpanan pahat ukir yang aman dari benturan benda keras. Buatlah tempat penyimpanan pahat ukir yang aman dan nyaman apabila akan digunakan untuk membawa/menyimpan alat ke suatu tempat misalnya dari lemari dibawa ke tempat kerja/meja kerja, atau kebetulan mau dibawa jauh ke luar kota. Alternatif tempat penyimpanan pahat ukir adalah kotak pahat atau berbentuk dompet dari bahan kulit/kain bahan tas yang disesuaikan keamanan dan kenyamanannya. Gambar 2-14. Tempat/Dompet Pahat Ukir. Sumber: Foto Koleksi Dokumen Pribadi. Gambar 2-15. Tempat Pengaman Pahat Ukir. Sumber: Foto Koleksi Dokumen Pribadi. 32 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pembuatan Produk dengan Tekniki Ukir 3. Perbaikan Pahat ukir a. Perbaikan mata pahat ukir yang rusak Kasus rusaknya mata pahat ukir biasanya disebabkan oleh benturan keras, misalnya terkena paku, jatuh ke lantai atau pada saat memahat jenis kayu keras misalnya pada bagian mata kayu, terkena paku dan lain-lain. Alternatif perbaikan mata pahat dapat dilakukan setelah melihat kerusakan jenis mata pahat dan seberapa parahnya kerusakan mata pahat, agar dapat menentukan teknik perbaikan mata pahat. Apabila mata pahat rusak parah, perbaikan daapat dilakukan dengan membentuk mata pahat menggunakan mesin gerenda, tetapi apabila hanya sedikit kerusakannya dapat dilakukan dengan teknik manual menggunakan batu asah kasar kemudian untuk penyempurnaan penajaman mata pahat dilanjutkan dengan batu asah yang halus sampai layak pakai. b. Penyepuhan Apabila mata pahat diperbaiki menggunakan mesin gerenda struktur baja mata pahat menjadi muda sehingga harus dilakukan penyepuhan agar struktur baja pada mata pahat menjadi tua untuk ketahanan ketajaman mata pahat. E. Rangkuman 1. Beberapa jenis peralatan penajaman pahat ukir yang digunakan dalam pembuatan teknik kerja ukir mempunyai fungsi yang berbeda-beda. 2. Penggunaan alat masinal yang menggunaka arus listrik harus memperhatikan beberapa hal, antara lain: kabel massa/phase, voltase, dan konsumsi daya yang dibutuhkan. 3. Bahan Perawatan Pahat Ukir Selain menjaga pahat ukir selalu dalam kondisi tajam, pahat ukir perlu dirawat antara lain dengan membersihkan setiap bilah pahat dengan kain setiap selesai digunakan, dan untuk menjaga bilah pahat terhindar dari karatan setiap bilah pahat dilap dengan kain yang dibasahi degan oli. 4. Untuk menyimpan pahat perlu kotak atau dompet pahat ukir sebagai pengamanan mata pahat dari benturan benda lain yang dapat merusak kondisi mata pahat. Peralatan untuk memperbaaiki pahat seperti batu asah, gerinda, sangatlah membantu dan harus tersedia di sekitar tempat kerja kita. Tanpa alat pelengkap seperti ini, sistem keja ukir Next >