< Previous 87 Tabel 3.1 PENGAMATAN PELAKSANAAN K3 Nama Bengkel/Lab : ......................................................... Tanggal Pengamatan : ......................................................... No Objek Pengamatan Bagian Yang Diamati Hasil Pengamatan 1 Tenaga Kerja (Siswa Praktik) a. Mengunakan alat keselamatan Kerja; Sepatu kerja b. Mengunakan alat keselamatan Kerja; Pakaian praktikum c. Mengunakan alat keselamatan Kerja; Sarung tangan d. Mengunakan alat keselamatan Kerja; Sarung tangan e. Mengunakan alat keselamatan Kerja; kacamata kerja f. Mengunakan alat keselamatan Kerja lainnya;(tuliskan) ................................ g. Posisi kerja duduk/berdiri dalam waktu yang lama No Objek Pengamatan Bagian Yang Diamati Hasil Pengamatan 2 Mesin /Perkakas Kerja a. Menggunakan mesin / perkakas tajam b. Menggunakan mesin / perkakas bergerak (berputar/memotong/memukul) c. Menggunakan mesin / perkakas yang digerakan/bekerja dengan sumber listrik d. Menggunakan mesin / perkakas menghasilkan api / panas e. Menggunakan mesin / perkakas menghasilkan cahaya sangat terang Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Di SMK tempat kamu belajar pasti memiliki tempat praktikum berupa bengkel atau laboratorium. Lakukan pengamatan terkait pelaksanaan K3 di bengkel/ laboratorium sekolah pada saat kegiatan praktkum berlangsung. Isilah format dibawah ini sesuai hasil pengamatan kalian. Kemudian diskusikan hasil pengamatan tersebut. 88 No Objek Pengamatan Bagian Yang Diamati Hasil Pengamatan 3 Lingkungan Kerja a. Lingkungan Kerja panas b. Lingkungan Kerja berdebu c. Ruang kerja ber AC No Objek Pengamatan Bagian Yang Diamati Hasil Pengamatan 4 Sampah / Limbah hasil produksi a. Produksi menghasilkan limbah cair, yaitu; ...................................... b. Produksi menghasilkan limbah padat, yaitu; ...................................... c. Produksi menghasilkan limbah gas, yaitu; ...................................... Tabel 3.2 Analisis Kecelakaan Kerja No Penyebab Kecelakaan Jens Kecelakaan Pencegahan Kecelakaan 1 ......... ......... ......... 2 ......... ......... ......... 3 ......... ......... ......... 4 ......... ......... ......... 5 ......... ......... ......... 6 ......... ......... ......... 7 ......... ......... ......... 8 ......... ......... ......... 9 ......... ......... ......... 10 ......... ......... ......... Berdasar pada hasil pengamatan yang telah kalian lakukan di bengkel/laboratorium sekolah, diskusikan dan identifikasi penyebab kecelakaan dan penyebab gangguan kesehatan yang terjadi di bengkel/laboratorium tersebut, kemudian carilah usaha pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Gunakan format berikut sebagai panduan. Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 89 B. Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (Personal Safety Equipment) digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya. Alat pelindung diri mempunyai keterbatasan; daerah yang dilindungi, kemampuan perlindungan, jenis bahaya yang dilindungi, dan waktu pemakaianya. Karenanya pemilihan alat pelindung diri harus didasarkan pada pertimbangan bahwa alat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang dihadapi pekerja. memenuhi standar, ukuranya sesuai, bentuk dan warnanya menarik, beratnya seringan mungkin, tidak menimbulkan bahaya tambahan, tidak membatasi gerak sipemakai dan suku cadangnya mudah didapat. Sebelum memutuskan jenis alat pelindung diri yang harus kita gunakan, lakukan terlebih dahulu identifikasi bahaya (hazard identification) dan penilaian resiko (risk assessment) dari suatu pekerjaan, proses atau aktifitas. Tinjau ulang setiap aspek dari pekerjaan, agar potensi bahaya bisa kita identifikasi. Berikut ini adalah jenis dari APD: Regulasi Penerapan APD di Indonesia: Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri 90 1. Alat Pelindung Kepala Bagian tubuh pekerja yang sangat penting mendapat pengamanan adalah kepala. Sumber bahaya pada bagian kepala dapat berupa tertimpa benda jatuh, terbentur benda keras, rambut terlilit benda berputar. APD yang dapat digunakan berupa helmet, bump caps. Terdapat 3 jenis alat pelindung kepala, pertama berupa tutup kepala, untuk menjaga kebersihan kepala/rambut, mencegah lilitan rambut dari mesin berputar dan melindungi kepala dari matahari. Kedua alat pelindung kepala berupa tudung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari api, uap korosif, debu dan partikel lainya. Ketiga topi keselamatan (safety helmet). Jenis Safety Helmet Kelas A : Hard hat yang dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuhdan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt. Kelas B : Hard hat yang dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 20.000 volt. Kelas C: Hard hat yang dirancang melindungi kepala dari benda yang jatuh, tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi dari bahan korosif. Kelas D : Bump cap dibuat dari plastik dengan berat yang ringan untuk melindungi kepala dari tabrakan dengan benda yang menonjol. Bump cap tidak menggunakan sistem suspensi, tidak melindungi dari benda yang jatuh, dan tidak melindungi dari kejutan listrik. Karenanya bump cap tidak boleh digunakan untuk menggantikan hard hat tipe apapun. 2. Alat Pelindung Mata Dan Muka Sumber bahaya bagi mata dan wajah adalah cipratan bahan kimia atau logam cair, debu, katalis powder, proyektil, gas, uap dan radiasi. APD dapat digunakan berupa; safety spectacles, goggle, face shield, welding shield. Pelindung mata berupa kaca mata dan pelindung muka berupa topeng berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari lemparan benda-benda kecil, lemparan benda-benda panas, pengaruh cahaya dan 91 pengaruh radiasi. Pemilihan jenis pelindung ini harus di sesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan Kacamata debu berguna melindungi mata dari bahaya debu, bram (tatal) pada saat menggerinda, memahat dan mengebor. Kacamata las berguna melindungi mata dari bahaya sinar yang menyilaukan (kerusakan retina mata) pada saat melaksanakan pengelasan. Kacamata las dapat dibedakan terutama pada kacanya, antara pekerjaan las asetilin dan las listrik. Kacamata las listrik lebih gelap dibandingkan dengan kacamata las asetilin. Selain kacamata las terdapat juga kedok yang lazim disebut helm las atau kacamata las yang dipadukan dengan topi. Jenis Kaca Las Pada pekerjan pengelasan, digunakan kaca gelap dengan klasifikasi berbeda berdasarkan besar arus listrik yang digunakan pada saat melakukan pengelasan. 92 3. Alat Pelindung Telinga Bagaimana melindungi pendengaran dari kebisingan? Metode untuk mencegah tuli akibat kerja adalah dengan mengurangi kebisingan dari sumbernya. Namun, dalam kondisi kerja tertentu, sangat sedikit atau tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebisingan pada sumbernya. Jika kebisingan atau tingkat suara di tempat kerja melebihi 85 desibel kita harus memakai (hearing protection). Di tempat kerja seperti ini pelindung pendengaran berguna mengurangi jumlah suara mencapai telinga. Jenis Pelindung Telinga Hearing protectionmemiliki dua jenis, yaitu sumbat telinga(ear plug) dan tutup telinga (ear muff). Sumbat telinga yang baik adalah mampu menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi untuk bicara tidak terganggu, sedangkan kelemahanya adalah tak tepat ukuranya dengan lobang telinga pemakai, terkadang lobang telingah kanan tak sama dengan yang kiri. Gambar 3.6 Pelindung telinga 93 Tabel 3.3 Keuntungan dan Kerugian Alat Pelindung Telinga No Deskripsi Ear Plugs Ear Muff Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian 1 Kecil dan mudah dibawa. Nyaman untuk digunakan dengan peralatan perlindungan pribadi, lebih nyaman dipakai untuk waktu yang lama di tempat yang panas atau lembab. Nyaman untuk digunakan di daerah kerja terbatas 2 Variabilitas atunuasi antar pengguna sedikit. Dirancang sedemikian rupa sehingga satu ukuran cocok semua ukuran kepala. Mudah terlihat di kejauhan untuk membantu dalam pemantauan penggunaan. Tidak mudah salah tempat atau hilang. Dapat dipakai pada pekerja dengan infeksi telinga ringan 3 Mmbutuhkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan.Lebih sulit untuk memasukkan dan mengeluarkan. Memerlukan praktik kebersihan yang baik. Dapat mengiritasi saluran telinga. Mudah salah penempatan. Lebih sulit untuk melihat dan memantau penggunaan 4 Kurang portable dan lebih berat. Kurang nyaman untuk digunakan dengan peralatan pelindung pribadi lainnya. Kurang nyaman di tempat yang panas dan lembab. Kurang nyaman untuk digunakan di daerah kerja terbatas. Dapat terganggu jika memakai kacamata keselamatan. Kalian telah mempelajari alat pelindung pendengaran, perhatikan deskripsi pada tabel berikut, berilah tanda ceklis (√) pada salah satu jenis alat tersebut pada kolon keuntungan atau kerugian : 94 4. Alat Pelindung Pernafasan Pernahkah kamu mendengar pemberitaan di media masa terkait kebakaran hutan di satu wilayah yang berdampak asap yang melebihi abang batas kesehatan? Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan akibat asap tersebut, masyarakat menggunakan masker sebagai alat pelindung diri. Masker Masker umumnya digunakan untuk melindungi lingkungan dari kontaminan dari pengguna, misalnya para pekerja di industri makanan, untuk melindungi makanan dari kontaminasi air ludah pekerja. Masker memiliki fungsi terbatas dan tidak menutupi kewajah, sehingga tidak bisa melindungi pemakai dengan baik pada pekerjaan tertentu. Ditempat- tempat tertentu dari bagian bengkel, udara sering dikotori terutama akibat kimiawi, akibat gas yang terjadi, akibat semprotan cairan, akibat debu dan partikel lainnya yang lebih kecil. Misalnya pengotoran pada pernafasan akibat debu kasar dari gerinda, kabut dari proses pengecatan, asap yang timbul ketika pahat sedang digerinda dan asap ketika mengelas adalah salah satu contoh pengotoran udara yang terjadi. Pemakaian alat pelindung pernafasan ditentukan oleh jenis bahaya pengotoran udara. Alat yang digunakan untuk perlindungan Gambar 3.8 Masker Gambar 3.7 Asap kebakaran mencemari udara kota 95 pernapasan terhadap udara yang terkontaminasi debu/embun cairan berracun yang berukuran 0,5 mikron digunakan respirator. 96 Jenis Respirator 1. Nonpower Air Purifying Respirator (NAPR) NAPR adalah pemurni udara dari kontaminan dan hanya dapat digunakan pada atmosfer yang mengandung oksigen minimal 19.5%. NAPR memurnikan udara yang terkontaminasi oleh partikel, aerosol, uap dan gas sebelum udara tersebut masuk kedalam sistem pernapasan. 2. Powered Air-Purifying Respirator (PAPR) PAPR adalah respirator pemurni udara dengan menggunakan pompa udara untuk mendorong atau menarik udara menuju respirator atau penyaring. Umumnya pompa atau blower udara tersebut menggunakan baterai. 3. Supplied-Air Respirator (SAR) SAR merupakan respirator dengan sistem pemberian udara segar dari luar area yang terkontaminasi, supply udara menggunakan selang dari tanki penyimpanan udara. SAR tidak memiliki filter kontaminan udara ataupun catridge. Jadi kualitas udara yang disuplai sangat tergantung dari udara luar sumber penyimpan udara eksternal. 4. Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) Self Contained Breathing Apparatus atau dikenal dengan SCBA adalah alat bantu atau pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut. SCBA menyimpan udara (oksigen) terkompresi, terkompresi atau oksigen cair atau bahan kimia yang menghasilkan oksigen. Alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari tempat lain atau dari luar. SCBA diklasifikasikan sebagai open-circuit atau closed circuit devices. Dalam rangkaian terbuka (open circuit) aliran pernapasan dibuang keluar atau ke atmosfer. Dan dalam rangkaian tertutup (closed circuit) aliran pernapasan disimpan didalam respirator untuk selanjutnya ditangkap CO2 dan moisture yang ada dan direkondisi dengan oksigen segar. Gambar 3.9 Macam macam respirator Next >