< Previous 217 4 3 2 C Penilaian Hasil Pekerjaan 1 Mengukur dengan mistar baja Hasil ukur benar 2 Mengukur dengan roll meter Hasil ukur benar 3 Mengukur dengan jangka Hasil ukur benar 4 Waktu penyelesaian 3 x 45 menit Jumlah Nilai Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/4 ) 3.Penilaian Pengetahuan Isilah kolom penilaian berikut berdasar hasil pemeriksaan jawaban review dan laporan latihan yang diserahkan No. Aspek Penilaian Nilai Perolehan 1 Review 2 Laporan Praktik/Latihan Jumlah Nilai Rata Rata Nilai (Jumlah Nilai/2 ) Kesimpulan Hasil Penilaian Latihan 1 No Aspek Evaluasi Nilai Perolehan* Angka Predikat 1 Penilaian Sikap 2 Penilaian Keterampilan Rata-rata dari nilai : a. Sikap Kerja b. Proses c. Hasil Kerja 3 Penilaian Pengetahuan Kesimpulan : Siswa dinyatakan Kompeten/Belum Kompeten* dan Dapat/Tidak Dapat** Melanjutkan Ke Materi Berikutnya 218 Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan .........................., ................ Penilai .................................... Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut. Umpan Balik Siswa: Tanda Tangan Siswa: ..................................... Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut. Umpan Balik Orangtua/Wali siswa: Tanda Tangan Orangtua/Wali Siswa: ..................................... *) Skala 4 **)Coret yang tidak perlu F. Alat Ukur Presisi Tinggi 1. Jangka Sorong Alat ukur ini merupakan alat ukur linier yang mempunyai ketelitian yang cukup tinggi dari ukuran 0.1 mm, 0.05 mm, 0.02 mm, dan 0.01 mm pada satuan metrik, pada satuan inci ketelitiannya mencapai 1/28. Jangka sorong sering juga disebut mistar geser, mistar ingsut, atau schuifmaat (sigmat). Jangka sorong mempunyai dua skala, yang digunakan untuk membaca ukuran benda kerja yaitu skala utama dan skala vernier atau nonius. Skala Utama terdapat pada batang jangka sorong yang mempunyai skala linier dalam satuan metrik dan inci, sedangkan skala vernier terdapat pada peluncur yang dapat digerak-gerakkan di sepanjang badan jangka sorong. Untuk meningkatkan kecermatan pembacaan dari skala ukuran maka dipasang dial (jam ukur) dan digital elektronik pada peluncurnya 219 Contoh cara menentukan ketelitian mistar geser Panjang skala nonius pada rahang geser 9 mm yaitu, lurus pada setiap setrip ke 9 dari rahang tetap. Banyaknya setrip pada rahang geser 10, maka jarak setiap setrip adalah 0.9 mm. Sedangkan 1 setrip pada rahang tetap adalah 1 mm, sehingga selisihnya = 1 – 0.9 = 0.1 mm. Jadi mistar geser tersebut mempunyai ketelitian 0.1 mm, Jika panjang skala nonius 19 mm dan banyak setrip pada skala nonius 20, maka jarak 1 setrip skala nonius 19/20 mm, sedang jarak 1 setrip pada rahang tetap 1 mm. Maka ketelitian mistar geser tersebut adalah 1 – 19/20 mm = 1/20 mm atau 0.05 mm. Untuk mistar geser yang memiliki panjang skala nonius 40 mm dan banyak setripnya 49 bagian, dimana ketelitian mistar geser tersebut adalah 1 – 49/50 mm = 1/50 mm atau 0.02 mm. Contoh pembacaan hasil pengukuran untuk ketelitian 0.05 mm. Gambar 5.4 Jangka sorong dan bagiannya 220 Hasil pengukuran dari gambar 5.4 : Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 37 dan garis ke 38 pada mistar. Garis ke 11 pada nonius kedudukannya tepatdengan skala pada mistar. Maka ukuran mistar geser = 37 + (0.05 x 11 bagian) = 37.55 mm Skala vernier dengan pembacaan 0.05 mm dengan metode graduasi 19 mm dibagi menjadi 20 bagian yang sama hanya terdapat pada jangka sorong yang mempunyai batas pengukuran sampai 300 mm saja. 4. Mistar geser kedalaman (Depth vernier califer) Mistar geser kedalaman, dan pembacaannya sama dengan mistar geser. Gambar 5.5. Mistar geser ketelitian 0.05 mm 221 5. Mistar geser ketinggian (Height gauge) Pada umumya mistar geser ketinggian mempunyai ketelitian 0.1 mm, 0.05 mm dan 0.02 mm. Untuk mendapatkan ketelitian dan cara pembacaannya sama dengan mistar geser biasa. Gambar 5.6 Mistar geser kedalaman Gambar5.7 Mistar geser ketinggian 222 6. Mikrometer Adalah alat ukur linier yang mempunyai ketelitian atau kecermatan yang lebih tinggi, lebih presisi daripada jangka sorong, komponen terpenting dari mikrometer adalah ulir utama. Dengan memutar silinder putar satu kali putaran, maka poros ukur akan bergerak secara linier sepanjang satu kisar sesuai dengan kisar dari ulir utama (umumnya memiliki kisar 0.5 mm). Pada mikrometer umumnya jarak gerak dari poros ukurannya dibuat sampai 25 mm, yang bertujuan untuk membatasi kesalahan kumulatif kisar. Mikrometer luar biasanya mempunyai kapasitas ukur : 0 – 25 mm 25 – 50 mm 0 – 75 mm 5 – 100 mm dan bahkan sampai 100 mm. 223 Mikrometer memilki beberapa jenis yaitu mikrometer luar, mikrometer dalam, mikrometer kedalaman, dan mikrometer ulir. Skala pada mikrometer dibuat dalam satuan metrik dan inci. Mikrometer dilengkapi skala vernier (nonius) yang dapat mengukur dengan ketelitian sampai 0.001 mm. bahkan sampai 0.0005 mm dan dengan skala inci sampai ketelitian 0.0001 inci. Gambar 5.9 Mikrometer dan bagiannya Gambar 5.10 Penunjukkan skala pada mikrometer 224 Cara membaca mikrometer metrik Tiap garis diatas garis indeks pada tabung skala utama (sleeve) bagian atas melambangkan 1 mm dan tiap garis dibawah garis indeks melambangkan pembagian tiap 0.5 mm. Pada tabung putar (thimble) terdapat 50 garis dan setiap garis melambangkan 0.01 mm. Contoh pada gambar berikut, pembacaan ukuran adalah 8.90 mm Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikrometer adalah : 1. Permukaan benda ukur dan landasan ukur harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel. 2. Sebelum dipakai kedudukan nol dari mikrometer harus diperiksa. 3. Masukkan benda ukur ke mulut ukur dengan perlahan-lahan. 4. Pada saat mengukur penekanannya jangan terlalu keras yang dapat menyebabkan kesalahan ukur akibat adanya deformasi dari benda ukur atau dari alat ukurnya. Gambar 5.11.Pembacaan mikrometer 225 Mikrometer luar ketelitian 0,01 Ulir dari mikrometer standar mempunyai pitch sebesar 0,05 mm dan keliling bidal dibagi atas 50 bagian yang sama, maka perubahan satu bagian pada graduasi bidal menyebabkan perpindahan poros pengukur bergerak sebesar 0.01 mm (0.5 x 1/50)= 0,01. Atau dengan cara lain, jika ulir dari mikrometer standar tidak dapat diketahuinya : pada tabung putar terdapat garis-garis ukur yang banyaknya 50 buah. Jika tabung putar 1 kali (dari 0 sampai dengan angka 0 lagi), maka poros geser akan bergerak 0.05 mm. Oleh karena itu tabung diputar dibagi dalam 50 bagian, maka 1 bagian jaraknya 0.5 : 50 = 0.01 mm langkah poros geser. Mikrometer luar ketelitian 0.001 mm. Mikrometer standar dengan skala vernier pada selubungnya dapat dibaca sampai 0.001 mm. Pada mikrometer ini pembacaan sampai 0.001 mm, dilakukan pada bidal seperti halnya pada mikrometer dengan ketelitian 0.01 mm, hanya disini ada verniernya yang segaris dengan graduasi bidal dan kalikanlah nilai pembacaan tersebut dengan 0.001 mm. Gambar 5.12. Pemakaian mikrometer 226 Mikrometer dalam tiga kaki (Holtest, Triobor) Mikrometer dalam tiga kaki untuk mengukur diameter dalam cermat, karena kedudukan mikrometer selalu tetap ditengah lingkaran. Mikrometer Kedalaman(Depth mikrometer) Mikrometer kedalaman untuk mengukur kedalaman suatu lubang atau permukaan bertingkat. Batang ukur dapat diganti untuk mengubah kapasitas ukur. Gambar 5.13. Mikrometer tiga kaki Gambar 5.14 Mikrometer kedalaman Gambar 5.15 Mikrometer alur dan cara pemakainnya Next >