< Previous 71 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 karena sabet sebagai medium gerak dalam pakeliran lebih bersifat simbolis daripada sekedar tanda-tanda ikonik. Gerak seperti menyembah memang merupakan tanda ikonik, yakni sebagai bentuk ungkapan penghargaan salah satu tokoh wayang kepada tokoh wayang lain yang secara hierarkis mempunyai derajat lebih tinggi atau lebih tua. Subono. B (1997: 12) berpendapat bahwa Sabet adalah gerak wayang dari awal pertunjukan sampai akhir, termasuk perhatian dalang terhadap bayangan pada kelir, serta pengaturan wayang di luar kelir. Dengan demikian seorang dalang dituntut harus terampil memegang, memainkan, mengatur wayang supaya wayang tidak tertimbun, serta bagaimana bayangan di kelir tetap pada posisi yang dikehendaki sehingga menampilkan sabet yang hidup dan bersih. Dalam menampilkan sabet yang penting harus dapat mewadahi isi atau pesan yang dimaksud, misalnya rasa gagah, trenyuh, senang, gandrung, sedih, dan sebagainya. Menurut Soetarno (2004: 80) sabet adalah semua gerakan wayang dalam pertunjukan wayang kulit. Sabet sangat ditentukan oleh faktor greget, resik, dan mungguh. Greget yaitu gerak wayang harus hidup sesuai dengan suasana batin tokoh (marah, sedih, gembira). Resik, gerak wayang harus terampil, rapi, sehingga terasa mantap dan menarik. Sedangkan mungguh adalah gerak wayang harus sesuai dengan watak tokoh, serta empan papan Sabet dalam pertunjukan wayang kulit sangat mendukung esensi lakon yang ditampilkan serta mempunyai fungsi untuk memberikan gambaran situasi batin tokoh dan perbuatan tokoh wayang d. Iringan Fungsi iringan dalam pedalangan adalah sebagai pemantap pembuat suasana adegan. Iringan pedalangan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu sulukan, dodogan keprakan dan karawitan. Sulukan merupakan jenis lagu vokal yang biasanya disuarakan oleh dalang untuk membantu memberikan effek suasana tertentu dalam pakeliran. Dodogan adalah bunyi yang ditimbulkan dari suara kotak yang dipukul dengan cempala. Keprakan adalah suara kepingan logam yang dipasang pada kotak, dan akan berbunyi apabila dihentakkan dengan kaki dalang. Sedangkan karawitan adalah semua sajian seni suara 72 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 baik yang berupa vokal maupun instrumental dengan menggunakan tangga nada slendro dan atau pelog. Vokal biasanya disajikan oleh swarawati yang disebut pesinden, dan wiraswara (Bambang Murtiyoso 1983: 25). 1) Sulukan Suluk atau sulukan dalam pertunjukan wayang kulit gaya Surakarta dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: pathetan, sendhon, dan ada-ada. Pathetan adalah lagu vokal dalang yang menimbulkan rasa agung, tenang dan berwibawa yang dinyayikan pada suatu adegan. Sulukan dilakukan setelah iringan gendhing berhenti atau suwuk. Pathetan diiringi dengan instrumen gamelan rebab, gender, gambang, suling, kenong, kempul, dan gong (Soetarno, 2005: 81). Pathetan juga digunakan sebagai tanda sekat antara adegan yang satu dengan adegan berikutnya. Selain itu pathetan juga digunakan sebagai peralihan pathet, mengiringi adegan, atau bagian dalam adegan tertentu. Jenis pathetan antara lain: pathet Nem wantah, Pathet Nem Ageng, Pathet Nem Jugag, Pathet Kedu, Pathet Lasem, Lindur, Pathet sanga wantah, Sanga Ngelik, Pathet sanga jugag, Pathet jingking, Pathet Manyura wantah, Pathet manyura ageng, Pathet manyura Ngelik, dan Pathet Manyura Jugag (Bambang Murtiyoso, 1983: 18). Sendhon adalah lagu vokal dalang yang memberikan rasa emeng, sedih, was-was. Sendhon hampir sama dengan sulukan, perbedaannya adalah pada tempo penyuaraan dan ricikan iringan. Contoh jenis sendhon antara lain: Sendhon penanggalan, Sendhon rencasih, Sendhon sastradatan, Sendhon tlutur, Sendhon kloloran, dan Sendhon kagog ketanon pathet manyura (Soetarno, 2005: 81) Ada-ada adalah lagu vokal dalang yang menimbulkan rasa sereng, greget, dan tegang. Dalam membuat suasana yang menegangkan ada-ada diiringi dengan ricikan gender dan diikuti dengan dodogan dan keprakan (Bambang Murtiyoso, 1983: 19). Contoh ada-ada antara lain: ada-ada girisa, ada-ada Hastakuswala, ada-ada mataraman, dan ada-ada greget saut. 73 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 2) Dhodhogan dan Keprakan Fungsi dhodhogan dan keprakan pada pertunjukan wayang adalah untuk menguatkan suasana, memberikan isyarat kepada pengrawit untuk memainkan iringan, mempercepat dan memperlambat irama gendhing, dan sebagai tanda dimulainya pertunjukan wayang (Soetarno, 2005: 83). Menurut Bambang Murtiyoso (1983: 22) yang dimaksud dengan Dhodhogan adalah bunyi yang ditimbulkan dari suara kotak karena dipukul dengan cempala sedangkan Keprakan yaitu hentakan kepingan logam (keprak) yang di buyikan dengan hentakan kaki dalang. Jenis dhodhogan dan keprakan gaya Surakarta menurut Soetarno (2005: 83) dibagi menjadi empat, yaitu lamba, geter, rangkep, dan banyu tumetes. Dhodhogan lamba digunakan oleh dalang pada awal pathetan, sendhon, atau tanda akan sirep gendhing, serta tanda berakhirnya sebuah janturan. Dhodhogan keprakan geter yaitu dhodhogan dengan suara kembar dua, sebagai tanda bahwa dalang meminta gendhing srepegan, sampak, dan mempercepat irama. Bunyi dhodhogan lamba adalah dhog-dhog, dhog-dhog, atau dhog cek. Dhodhogan keprakan rangkep adalah dhodhogan dengan suara kembar tiga, geter sekali dan dilanjutkan lamba sekali. Jarak pukulan pertama dengan kedua temponya lebih cepat dibandingkan dengan jarak tempo pukulan kedua dan ketiga. Dhodhogan ini digunakan sebagai tanda sekat dalam percakapan wayang, sebagai batas awal meminta gendhing, dan pergantian permasalahan dalam pocapan (Soenardi, 2003: 18). Dhodhogan Banyu tumetes adalah dhodhogan dengan suara ganda dan dibunyikan secara tetap sehingga berbunyi dhog-dhog-dhog. Dhodhogan ini digunakan sebagai sasmita dalang untuk meminta gendhing ayak-ayak, dan sebagai iringan dalam pocapan pada suasana tegang (Bambang Murtiyoso, 1983: 24). 3) Gendhing/Karawitan Wayang Gendhing adalah susunan lagu dalam karawitan Jawa yang berupa instrumental dengan menggunakan laras slendro dan atau pelog. Gendhing dalam karawitan wayang terdiri dari 74 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 beberapa bentuk antara lain: ketawang, ladrang, srepeg, ayak-ayak, sampak dan lancaran (Soetarno, 2005: 85). Umar Khayam (2001: 88) menyatakan bahwa pembagian babak dalam wayang kulit didasarkan pada jenis iringan musik yang disebut dengan patet. Dengan demikian setiap adegan dalam wayang disesuaikan iringan musiknya. Setiap tokoh yang tampil mempunyai karakter sendiri-sendiri, sehingga setiap tokoh juga mempunyai gendhing iringan sendiri-sendiri. Hal ini dapat dilihat pada tabel iringan pedalangan gaya Surakarta. Tabel 1 Iringan Gaya surakarta No Adegan Iringan Musik Karawitan 1 Jejer I a. Batara Guru dan kerajaan Amarta Gendhing Kawit b. Astina Duryudana Gendhing Kabor dilanjutkan Karawitan Tamu Datang a. Raja Amarta Ladrang Mangu b. Nangkula Sadewa Ladrang Kembang pepe c. Janaka Ladrang Srikaton d. Baladewa 1. Ladrang Remeng 2. Ladrang Sobrang 3. Ladrang Diradameta e. Karna 1. Ladrang Sobah 2. Ladrang Peksi Kuwung f. Sangkuni Ladrang Lere-lere g. Kangsa Sama dengan untuk Baladewa h. Jalasengara Ladrang erang-erang i. Patih sabrang Ladrang Sobrang j. Denawa Peksi Ladrang Sobrang k. Randha widada Ladrang Sobrang Tamu Mundur 75 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 No Adegan Iringan Musik Karawitan a. Alusan Suluk pathet nem jugag b. Baladewa, Kangsa, Karna Ada-ada Girisa 2 Kedatonan a. Ngastina (Banuwati) 1. Gendhing Damar keli 2. Gendhing Gandrung Mangu b. Wiratha 1. Gendhing Tunjung Karoban 2. Gendhing gandrung mangu c. Dwarawati 1. Gendhing Titipati 2. Gendhing Kaduk Manis d. Mandura 1. Gendhing Kanyut 2. Gendhing Gantalwedhar e. Mandraka 1. Gendhing Laranangis 2. Gendhing Gandrung Manis f. Cempala Gendhing Maskumambang g. Kumbina 1. Gendhing Puspawedhar 2. Udanasih h. Lesan pura Gendhing Rendheh i. Amarta 1. Gendhing Gantal wedhar 2. Gendhing Larasati j. Kahyangan Ayak-ayakan 3 Pasowanan Jawi a. Prabu Baladewa Gendhing Capang b. Arya Sena 1. Gendhing Dhandhun 2. Gendhing Gendhu c. Seta Untara Gendhing Talimurda d. Samba Setyaki Gendhing Kedaton Bentar e. Setyaki 1. Gendhiung Titisari 76 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 No Adegan Iringan Musik Karawitan 2. Gendhing Larasati f. Arya Prabu Rukma 1. Gendhing Titisari 2. Gendhing Prihatin g. Ugrasena Gendhing Kedhaton Bentar h. Rukmarata Gendhing Kedhaton Bentar i.Sengkuni Karna Gendhing Kembang Tiba j. Burisrawa Gendhing Bolang-bolang k. Trustajumna Gendhing Randhat l. Dewa Gendhing Turirawa m. Dursasana 1. Gendhing Semukirang 2. Gendhing Prihatin 4 Budhalan 1. Lancaran Kebogiro 2. Lancaran wrahat bala 3. Lancaran Manyarsewu 4. Lancaran Bubaran Nyutra 5. Lancaran Singanebah 5 Jejer 2 (sabrangan) a. Raja Astina 1. Gendhing Jamba 2. Gendhing Bujangga 3. Gendhing Lana b. Raja Amarta Gendhing Bujangga c. Kakrasana Gendhing Bujangga d. Kangsa Gendhing Babad e. Narada Gendhing Peksibayan f. Dasamuka 1. Gendhing Babad. 2. Gendhing Parinom g. Sabrangan Alus Gendhing udan sore h. Durga 1. Gendhing Lokananta 2. Gendhing Menyanseta i. Sabrang Telengan 1. Gendhing rindhik 2. Gendhing lana j. Raja raksasa muda Gendhing Majemuk k. Raja raksasa tua 1. Gendhing Lobaningrat 2. Gendhing Guntur 77 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 No Adegan Iringan Musik Karawitan l. Buron wana 1. Ladrang Babad Kenceng 2. Ladrang Wani-wani m. Antagopa Ladrang Kaki-kaki Tunggu Jagung Memanggil Punggawa a. Danawa Raksasa 1. Ladrang Bedhat 2. Ladrang Moncer 3. Ladrang Alas Kobong b. Alusan misalnya Narayana Ladrang Kembang Gadhung Mundurnya punggawa Srepeg pinjalan Perang Gagal Srepegan, sampak, palaran 6 Peralihan Srepegan, Pathet sanga wantah 7 Adegan Pertapaan (Pathet sanga) a. Janaka di Madukara 1. Gendhing Kuwung-kuwung. 2. Gendhing Danaraja b. Saptaarga 1. Gendhing kalunta 2. Gendhing Lara-lara c. Janaka di hutan Gendhing Dhempel dilanjutkan ladrangan d. Janaka di Goa Gendhing dhendha santi dilanjutkan ladrangan. e. Janaka di Setragandamayit 1. Gendhing Lonthang Kasmaran. 2. Gendhing Gendreh Kemasan f. Janaka menjadi emban 1. Gendhing Lonthang Kasmaran. 2. Gendhing Gendreh Kemasan g. Ciptaning Gendhing Jongkang h. Abiyasa dan Abimanyu Gendhing Ganda Kusuma 78 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 No Adegan Iringan Musik Karawitan i. Kanwa dan Irawan Gendhing Sumar j. Pandhita dan Bambang Gendhing Bondhet k. Bambang Nagatatmala 1. Gendhing Ela-ela 2. Gendhing Sumedhang l. Bambang Gusen Gendhing Kenceng m. Semar di Klampisireng Gendhing Loro-loro n. Semar akan terbang Gendhing Babar Layar 8 Perang Kembang (adeg Denawa) a. Raksasa di perempatan 1. Lancaran Jangkrik Genggong 2. Ladrang Kagog Madura b. Raksasa Hutan 1. Ladrang Babad Kenceng 2. Ladrang Kagog Madura 3. Lancaran Embat-embat Penjalin c. Ular atau Harimau 1. Ladrang Babad Kenceng 2. Ladrang Gedrug d. Muncul Togog dan Sarawita (setelah a dan b) Srepegan e. Perang Kembang 1. Srepegan 2. Sampak Tanggung f. Togog dan Sarawita muncul menemui satriya setelah para raksasa mati Ayak-ayak Catatan: Punakawan dapat menemui raksasa yang diiringi gendhing a. Semar 1. Ketawang Langen Gito 2. Sekar Madukaralalita 79 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 No Adegan Iringan Musik Karawitan b. Gareng c. Petruk 1. Ketawang Puspagiwang 2. Nini-nini Katisen 1. Sekar Dhandhang Gula 9 Sesudah Perang kembang a. Raja Astina Gendhing Kenceng Barong b. Raja Dwarawati 1. Gendhing Rondon 1. Gendhing Semeru c. Amarta Gendhing Gandrung Mangungkung d. Cempala Gendhing laler Mengeng e. Cempala/Yudistira 1. Gendhing Candra 2. Gendhing Semiring f. Methaprelaya 1. Gendhing Renyep 2. Gendhing Sunggeng g. Werkudara 1. Ladrang Babad Kenceng 2. Ladrang Kagog Madura h. Pringgadani/ Gathutkaca 1. Gendhing Kenceng Barong 2. Gendhing Genjong guling i. Welasan (sedih) Gendhing Tlutur dilanjutkan Ladrangan j. Jungkung Mardeya Gendhing Renyep k. Raja Raksasa Gendhing Galagotang l. Kesawa Gendhing Jongkang m. Wasi Jaladara Gendhing Gambirsawit n. Narayana Gendhing Sumar o. Bagaspati 1. Gendhing Genjong 2. Gendhing Onang-onang p. Yamadipati Gendhing Genjong q. Narada dan Indra Gendhing Geger Sore r. Bathara Guru Gendhing Madu Kocak 80 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 No Adegan Iringan Musik Karawitan s. Tokoh putri Gendhing Songgeng t. Kurawa (begalan) Ladrang Giyak-giyak u. Setan menggoda 1. Ketawang Dhendha Gedhe 2. Ketawang Dholo-dholo v. Srambahan untuk wayang Liyepan 1. Ladrang Gonjang Ganjing 2. Ladrang Kembang Tanjung 3. Ladrang pangkur 4. Ladrang Clunthang 10 Peralihan Suluk pathet manyura wantah 11. Bagian Pathet Manyura a. Mandura Gendhing Capang b. Ngastina Gendhing Gliyung c. Mandura sepuh Gendhing Pucung d. Amarta Gendhing Bujangganom e. Dwarawati Gendhing Bang-bang wetan f. Putri 1. Gendhing Ramyang 2. Gendhing Kutut manggung 3. Gendhing Montro 4. Ladrang Manis g. Giling wesi Ladrang Liwung h. Anoman/Gathutkaca Ladrang Eling-eling Badranaya i. Raksasa 1. Lancaran Ricik-ricik 2. Ladrang Liwung j. Inggela Ladrang Kandha manyura 12 Tancep Kayon 1. Gendhing Lobong 2. Gendhing Boyong 3. Gendhing Ginonjing 4. Ladrang Manis Sumber: Nayawirangka, 1954 Next >