< Previous 91 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 92 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 93 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 94 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 d. Silsilah Ramayana Seperti halnya dengan Mahabharata, Ramayanapun mempunyai nenek moyang dewa, yaitu Batara Wisnu yang turun-temurun sampai Batara Rama. Silsilah Ramayana tidak serumit silsilah Mahabharata, karena silsilah Ramayana tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan kekeluargaan. Lagi pula silsilah Ramayana tidak banyak sangkut pautnya dengan keluarga lain. Ramayana juga hasil sastra India yang bersumberkan kepada Dewa Wisnu. Kalau Mahabharata disusun oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh, maka Ramayana .disusun oleh Empu Walmiki 95 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 dan merupakan cerita epos mitos Hindu yang berbentuk legenda rakyat India. Prabu Airlangga pernah menitahkan bahwa “sebenarnya Ramayana 1000 tahun lebih tua dari Mahabharata”, maka dalam beberapa lakon, ucapan Prabu Airlangga itu seolah-olah benar adanya. Lakon Rama Nitis, dan Makuta Rama, adalah salah satu contoh yang menunjukan bahwa Ramayana itu benar lebih tua daripada kelahiran Mahabharata, walaupun kebenaranya masih diragukan. Hal yang pokok adalah, bahwa Batara Rama adalah titisan Batara Wisnu yang berperan sebagai pembasmi kejahatan, keangkara murkaan, kedoliman yang merajalela di dunia. Bila dibandingkan dengan daerah lainya cerita Ramayana ini sangat digemari masyarakat, baik di Jawa Tengah di Jawa Barat, Bali dan di Jawa Timur. Dari ke empat wilayah tersebut hanya di wilayah Jawa Barat yang kurang menggemari lakon Ramayana. Beberapa hal yang terkait dengan cerita Ramayana, antara lain (1) permintaan Dewi Kekayi yaitu ibu Raden Barata yang menjadi selir Prabu Dasarata untuk menggagalkan penobatan Regawa atau Rama sebagai raja di Ayodya, (2) pengusiran Rama selama 14 tahun meninggalkan Ayodya, (3) penculikan istri Rama yaitu Dewi Sinta yang dilakukan oleh Rahwana raja dari negara Alengka, (4) peperangan adik kakak antara Prabu Subali melawan Prabu Sugriwa (Bala Wanara/ monyet) akibat salah faham, (5) matinya Rahwana, (6) pembakaran diri Dewi Sinta sebagai bukti akan kesucian dirinya. Keturunan terakhir dari Batara Rama ini adalah Kusya dan Lawa. Kusya dan Lawa adalah putra kembarnya yang tidak diketahui akhir ceritanya, karena tidak ada kanda yang menceritakan akhir kisah Ramayana tersebut. 96 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 97 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 e. Silsilah Raja-raja Lokapala Babad Lokapala dimulai dari Begawan Wisrawa ke atas. Tokoh-tokoh sebelum Begawan Wisrawa ini jarang sekali dipentaskan, karena itu banyak sekali masyarakat yang tidak mengenal siapa tokoh-tokoh Lokapala sebelum Begawan Wisrawa yang memerintah kerajaan Lokapala. Peristiwa-peristiwa penting dalam cerita Lokapala, diantaranya adalah peristiwa pernikahan Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi yaitu putra Prabu Sumali raja Alengka. Semula Dewi Sukesi akan dijodohkan dengan putra Begawan Wisrawa sendiri yaitu Prabu Danaraja. Akibat peristiwa 98 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 pernikahan Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi tersebut maka menimbulkan kehebohan dan pertentangan antara ayah dan anak, dan kehancuran negara Lokapala karena diserang Rahwana raja Alengka, yaitu adik tiri Prabu Danaraja. Leluhur raja-raja Lokapala adalah para dewa juga, diantaranya adalah Batara Guru dan Dewi Uma, yang berputra Batara Sambu yang menikah dengan Dewi Hastuti dan turun temurun sampai Prabu Darudana. Prabu Darudana mempunyai putra dua orang. Putra sulung bernama Begawan Wasista dan adiknya bernama Prabu Herudana. Begawan Wasista berputra Begawan Pulastra, sedangkan Prabu Herudana berputra Prabu Andanapati. Kedua kakak adik ipar tersebut menurunkan raja terakhir, yaitu Begawan Wisrawa yang menjadi keturunan Begawan Wasista dan Dewi Lokati sebagai keturunan Prabu Herudana. Begawan Wisrawa dinikahkan dengan adik iparnya, yang menurut hukum kerajaan menjadi ratu negara Lokapala. Begawan Wisrawa berputra Wisrahwana dan setelah dinobatkan menjadi raja bergelar Prabu Danaraja. Peristiwa menyedihkan yang terdapat dalam lakon ini, yaitu peristiwa pernikahan Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi. Pernikahan tersebut terjadi karena akibat pelanggaran janji Begawan Wisrawa tentang Sastra Jendra Hayuning Rad Pangruwating Diyu, yang tidak boleh di ajarkan kepada setiap orang. Sedangkan dalam kisah tersebut, Sastra Jendra Hayuning Rad Pangruwating Diyu diajarkan kepada Dewi Sukesi, seorang putri keturunan raksasa. Akibat peristiwa tersebut Dewi Sukesi malahirkan Rahwana (Dasamuka) yang berwujud raksasa dan berkelakuan jahat. Putra yang kedua bernama Kumbakarna juga berwujud raksasa, namun berwatak mulia. Putra ketiga adalah seorang putri raseksi (raksasa perempuan) bernama Dewi Sarpakenaka, dan putra terakhir berwujud manusia biasa dan sangat tampan bernama Wibisana. 99 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 f. Silsilah Raja-raja Alengka Silsilah Alengka juga bersumber pada Batara Guru yang menjadi pusat kelahiran manusia, yang pada kenyataannya masih satu keturunan dengan silsilah Lokapala. Silsilah Alengka juga jarang diketahui masyarakat penggemar wayang, karena tidak pernah dipergelarkan. Babad Alengka menceritakan kelahiran Rahwana dan adik-adiknya yang memiliki peranan penting dalam zaman Batara Rama. Peristiwa-peristiwa penting yang terdapat dalam Babad Alengka adalah pernikahan Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi sehingga membawa akibat perpecahan antara anak 100 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 dengan bapak, kelahiran Rahwana dengan adik-adiknya dan perbuatan-perbuatan angkara yang dilakukan Rahwana tahap pertama, peristiwa runtuhnya negara Lokapala karena diserang Rahwana. Kisah pernikahan Begawan Wisrawa dengan Dewi Sukesi tersebut di atas, di awali dengan adanya berita bahwa di Alengka sedang ada sayembara Dewi Sukesi atau sering disebut Alap-Alap Sukesi. Persyaratan sayembara tersebut berbunyi apabila dapat mengalahkan pamannya Dewi Sukesi yang bernama Jambumangli sebagai pahlawan Alengka, maka pemenang tersebut berhak untuk mendapatkan Dewi Sukesi. Berita sayembara tersebut akhirnya sampai pula kepada Prabu Danaraja, dan Prabu Danaraja bermaksud mengikuti sayembara tersebut. Akan tetapi Begawan Wisrawa ayah Prabu Danaraja tidak mengijinkan dan tidak rela kalau Prabu Danaraja sendiri yang harus melamar, sehingga Begawan Wisrawa yang pergi ke Alengka guna mengikuti sayembara tersebut. Begawan Wisrawa telah mampu mengalahkan Jambumangli, dan peminangan dilaksanakan. Akan tetapi masih ada permintaan satu lagi yang harus dipenuhi calon mempelai pria, yaitu mengajarkan Sastra Jendra Hayuning Rad kepada Dewi Sukesi yang jelas keturunan raksasa. Sedangkan menurut aturan tidak diperbolehkan keturunan raksasa mempelajari ajian tersebut. Demi seorang putra maka Begawan bersedia mengajarkan ajian tersebut, dan akibatnya mendapat murka dari Batara Guru. Kiranya, keruntuhan negara Lokapala adalah juga akibat daripada dosa yang harus dipikul Begawan Wisrawa, bahkan lebih jauh telah menurunkan keturunan jahat dan nafsu angkara murka. g. Silsilah Raja-raja Mahespati Babad Mahespati ini merupakan kelanjutan petualangan Rahwana dalam melakukan perbuatan angkaranya, yang harus diimbangi dengan kewajiban Batara Wisnu dalam mengamankan dunia. Karena itulah, maka Batara Wisnu menitis ke dalam raga Prabu Harjunasasrabahu atau yang disebut Prabu Harjuna Wijaya salah seorang keturunan Hyang Tunggal, yang menjadi raja di Mahespati. Silsilah Mahespati ini masih terkait dengan Resi Gotama yang ada di pertapan Grastina, dan Resi Suwandageni di pertapan Jatisrana. Resi Bargawa adalah seorang Brahmana yang mencari kematiannya dengan jelan berkelana, untuk mencari kematiannya di tangan Batara Wisnu. Hanya sedikit yang kita ketahui tentang silsilah Mahespati ini, di Next >