< Previous 121 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 Setelah beberapa waktu, para murid sudah pandai menggunakan berbagai jenis senjata, demikian pula rahasianya. Bima dan Duryudana sangat pandai memainkan gada, Nakula dan Sadewa pandai dalam menggunakan pedang, Yudhistira pandai berperang sambil mengendarai kereta, Aswatama pandai dalam ilmu sihir dan tenung sedangArjuna sangat mahir memanah. Dalam pendadaran siswa Sokalima Bima melawan Duryudana, demikian pula Arjuna melawan Karna, ternyata semua sama kepandaiannya. Pada suatu hari Druna ingin membalas dendam kepada Drupada yang dahulu menyakiti hatinya. Semua ksatriya dikumpulkan dan diminta menangkap Drupada sebagai tanda baktinya kepada guru. Para Kurawa mendahului menyerang, namun dapat dikalahkan. Berikutnya Pandawa ganti menyerang, akhirnya Drupada dapat ditangkap oleh Arjuna yang kemudian menyerahkannya kepada Druna. Oleh karena Drupada kalah, negara Pancala dibagi menjadi dua, bagian utara diminta Druna, sedang bagian selatan tetap dibawah kekuasaan raja Drupada. Setelah perang usai Pandawa kembali ke Hastinapura. Prabu Drestharastra sangat senang hatinya terhadap Yudhistira yang memiliki watak santun, adil dan utama, maka ia bermaksud menobatkannya sebagai raja menggantikan Pandu. g) Pasanggrahan Waranawata Pandawa merasa senang sebab Yudhistira yang akan dinobatkan sebagai raja. Narnun sebaliknya Duryudana makin iri, demikian juga Sangkuni dan Karna. Duryudana kemudian menghadap raja, memohon agar yang dinobatkan sebagai raja di Hastinapura ialah dirinya. Sedangkan Pandawa agar dipindah ke Waranawata. Semula Drestharastra tetap nekad, sedangkan Dewi Gendari bersabda, bila putra-putranya tidak rukun dengan Pandawa, nanti keturunan Kuru akan punah. Mengingat Drestharastra hatinya lemah, akhirnya Duryudana dinobatkan sebagai raja di Hastinapura, walau demikian Pandawa hatinya masih bersabar. 122 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 Pada suatu waktu Dresthrarastra akan menyelenggarakan sesaji besar, bertempat di Waranawata. Untuk penginapan para putra sentana akan dibuatkan pesanggrahan, Dewi Kunthi juga akan ikut. Duryudana memerintahkan kepada Purucana agar membuat pesanggrahan di Waranawata untuk peristirahatan para sentana. Sengkuni punya akal supaya bangunannya dibuat dari bahan yang mudah terbakar. Pandawa sadar bahwa itu merupakan siasat Duryudana untuk rnenyinqklrkan Pandawa. Dengan kewaspadaan Pandawa tetap berangkat ke Waranawata. Pada suatu hari Kanana, utusan Arya Widura menghadap Yudhistira, menyatakan diperintahkan untuk membuat terowongan bawah tanah mulai pesanggrahan sampai ke tengah hutan, sebagai jalan untuk penyelamatan bila ada bahaya. Pandawa setuju. Kanana rnulai bekerja, sesaat kemudian terowongan sudah jadi. Muka terowongan di pesanggrahan ditutup dengan baik supaya tidak mencurigakan. h) Pesanggrahan dibakar Kurawa Pada suatu malam pesanggrahan Waranawata dibakar oleh Kurawa. Dalam sekejap api berkobar. Pandawa dengan ibunya, Dewi Kunti, masuk kedalam terowongan dan keluar di tengah hutan dengan selamat. Menurut ceritera pedalangan, pesanggrahan Waranawata digunakan untuk menyerahkan busana kerajaan negara Hastinapura kepada Pandawa. Pandawa selamat dari kobaran api karena dituntun oleh 'garangan putih' dalam ceritera "Bale Sigala-gala". Sebelum terbakar, Pandawa kedatangan tamu jumlah enam orang, 5 laki-Iaki dan seorang wanita. Tamu-tamu tersebut seluruhnya meninggal terbakar karena tidak sempat dibangunkan dari tidurnya. Setelah pesanggrahan terbakar, pihak Kurawa bergembira sebab menemukan mayat sebanyak enam orang, lima laki-Iaki dan seorang wanita. Mereka mengira keenam mayat tersebut adalah para Pandawa dengan Dewi Kunti. Hal ini berarti musuhnya telah punah. Pandawa dan Dewi 123 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 Kunti keluar dari hutan ditolong oleh Widura yang menyiapkan perahu di sebelah selatan sungai Gangga untuk menyeberang. Selanjutnya perjalanan Pandawa dan Dewi Kunti selalu terlunta-Iunta. i) Bima kawin dengan HidimbiIArimbi Pandawa sangat sedih memikirkan keadaan ibu mereka, Dewi Kunti yang selalu menderita kesengsaraan. Bima selalu menjaga keselamatan keseluruhannya. Pada saat semuanya masih tidur, Bima berdiri menjaga keadaan supaya jangan ada yang mengganggu. Syahdan, Prabu Hidimba/Arimba yang tinggal dekat tempat Pandawa tertidur, mengetahui bahwa ada orang yang beristirahat dekat tempat tersebut. Karena itu Prabu Hidimba menyuruh adiknya, Hidimbi supaya membunuhnya. Hidimbi melihat Bima yang berdiri dengan gagah perkasa, seketika jatuh hati. Berkat pertolongan Batara Narada, Hidimbi berganti rupa menjadi putri yang sangat cantik. Hidimbi kemudian mendekati Bima dan mengatakan bahwa kakaknya, Hidimba berniat membunuh Pandawa. Karena dianjurkan supaya mereka dibangunkan dan Hidimbi bersedia menolong apabila Bima berkenan memperistrinya. Bima tidak mau, dan menyatakan bahwa keselamatan semua saudaranya menjadi tanggung jawabnya. Ketika sedang berbicara, Hidimba datang dan mengetahui tingkah adiknya, sehingga Pandawa dan Hidimbi akan dibunuhnya. Terjadi perang antara Bima dan Hidimba yang sangat seru. Akhirnya Hidimba tewas. Melihat kakaknya tewas, Hidimbi lari mendatangi Dewi Kunti, sebab ia juga akan dibunuh Bima. Sambil menangis Hidimbi memohon perlindungan Dewi Kunti. Melihat kecantikan Hidimbi, Dewi Kunti seorang ibu yang selalu dihormati, membujuk Bima agar bersedia memperistri Hidimbi. Akhirnya Bima bersedia dan melangsungkan perkawinan dengan Hidimbi. j) Lahirnya Gatotkaca Di hutan Kamyaka wilayah negara Ekacakra, Pandawa beristirahat beberapa saat sampai Bima mendapat seorang putra berwujud raksasa kerdil dengan nama 124 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 Bambang Tetuka. Oleh Batara Narada Bambang Tetuka di 'olah' dengan dimasukkan kedalam kawah Candradimuka. Seketika ujudnya menjadi tampan, gagah perkasa, kekuatannya menakjubkan dengan diberi nama Gatotkaca. Setelah itu Gatotkaca diperintahkan untuk membunuh Prabu Kalapracana di Giling Wesi (Muder putihan). Pada suatu hari Pandawa akan melanjutkan perjalanan akan tetapi Gatotkaca dan Hidimbi tetap tinggal di Pringgondani. Gatotkaca berpesan kepada ayahnya bila ada keperluan supaya memanggilnya dengan mengheningkan cipta. k) Pandawa istirahat di Negara Ekacakra Di Ekacakra Pandawa bermalam di tempat kediaman seorang brahmana bernama Resi Wijrapa (ljrapa). Pada suatu hari Dewi Kunthi diberitahu isteri brahmana bernama Nyai Ijrapa bahwa sudah waktunya untuk menyerahkan upeti kepada raja raksasa bernama Prabu Baka yang menguasai wilayah Ekacakra, berupa satu gerobak nasi dan seorang manusia. Hal itu sangat memprihatinkan keluarga brahmana. Mendengar keluhan itu Dewi Kunthi bersedia menolong dengan memanggil Bima. Dengan membawa nasi satu gerobak Bima menemui raja Baka. Setelah bertemu, nasi satu gerobak diserahkan sebagai upeti dan Bima bersedia menjadi lauknya. Prabu Baka sangat murka dan terjadilah perang tanding, dimana Prabu Baka tewas. l) Pandawa mengikuti sayembara Prabu Drupada dari negara Pancala, separoh wilayahnya dikuasai Druna. la berkeinginan mempunyai anak yang sakti yang akan dapat mengalahkan Druna. Untuk itu ia mengadakan sesaji kepada pada dewa. Di tengah upacara sesaji datanglah seorang brahmana yang minta disediakan mentega sesaji. Mentega itu kemudian dimasukkan ke dalam api. Tak lama kemudian dari tengah api itu muncullah seorang anak laki-Iaki yang sudah dewasa dengan membawa senjata, kemudian terdengarlah suara bahwa anak itulah yang kelak hendak membunuh Druna. Semua yang hadir keheran-heranan, anak itu kemudian diberi nama Dresthadyumna. 125 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 Tidak lama dari sesaji muncul lagi seorang anak perempuan berkulit hitam manis, yang kemudian diberi nama Dewi Kresna (Dewi Drupadi). Di pedalangan Prabu Drupada berputra tiga orang, kesemuanya dengan "memohon", yaitu Dewi Drupadi, Raden Dresthadyumna, dan Wara Srikandi. Setelah anak itu dewasa, Prabu Drupada mengadakan sayembara, barang .siapa memenangkan berhak mernperisteri Dewi Drupadi. Sementara itu Begawan Wiyasa mendatangi para Pandawa dan menasihati agar mengikuti sayembara negara Pancala. Diceritakan bahwa Dewi Drupadi sejak dulu ingin diperisteri seorang kesatria. Keinginan itu diulanginya sampai lima kali. Sebab itu kelak Dewi Drupadi akan diperisteri lima orang kesatria. Pagi harinya Pandawa berangkat ke negara Pancala, di tengah jalan bertemu dengan raksasa (gandarwa) bernama Citramata yang menyarankan agar Pandawa menemui Begawan Domya di pertapaan Utkacakatirta yang akan mengantarkan ke Pancala dan akan diakui muridnya. Setelah bertemu, Begawan Domya mengantarkan Pandawa ke negara Pancala. Prabu Drupada mengadakan sayembara barang siapa dapat merentang busur pusaka Pancala akan dijodohkan denqan Dewi Drupadi. Banyak raja yang mengikuti sayembara, antara lain Kurawa dan Karna, Raja yang mengikuti sayembara tidak ada yang berhasil. Pada saat Karna maju hendak mengangkat busur Dewi Drupadi berteriak : "ia tidak mau dengan anak seorang sais kereta". Dengan rasa malu Karna mundur. Sekarang gilirannya Arjuna yang saat itu menyamar sebagai seorang brahmana. Para raja tidak senang ada brahmana mengikuti sayembara. Arjuna dengan ketetapan hati maju, busur diangkat dan direntangnya maka segera melesatlah anak panah mengenai sasaran. Yang hadir bersorak-sorak, sedang raja Drupada sendiri merasa senang karena yang memenangkan seorang brahmana muda yang rupawan. Sementara itu para raja tidak mau menerima karena yang memenangkan seorang brahmana dan diterima oleh Drupada. Raja-raja itu marah dan mengamuk sehingga terjadi perang dahsyat, yang pada akhirnya 126 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 dapat dimenangkan oleh Pandawa. Dengan memboyong Dewi Drupadi Pandawa kemudian menemui Dewi Kunthi, dimana Yudhistira melaporkan bahwa yang memenang kan sayembara adalah Arjuna. Dewi Drupadi akhirnya menjadi isteri Pandawa, hal ini sesuai dengan permohonannya kepada Dewa, dari dulu ingin diperisteri kesatria yang sakti. permohonan itu diulanginya sampai yang kelima, dan sekaranglah saat turunnya berkah dewa. Kresna dan Baladewa dari bangsa Yadawa ketika itu juga mengikuti sayembara. Ketika mengetahui yang menang Arjuna yang menyamar sebagai brahmana, kemudian mengatakan bahwa mereka masih saudara dari garis keturunan yang sama. Sejak saat itulah Pandawa baru mengetahui bahwa Bathara Kresna masih sesaudara. Sementara itu Dresthadyumna yang menyelidiki mengetahui bahwa brahmana yang menang sayembara itu adalah Arjuna. Prabu Drupada yang mendengar hal itu sangat senang. Pada pagi harinya Pandawa dipanggil ke negara Pancala, setelah semua menghadap, Prabu Drupada menyatakan kegembiraannya, sebab yang menang sayembara ternyata Arjuna. Arjuna memberitahu bahwa sebenarnya Dewi Drupadi itu menjadi isteri Pandawa. Sang Prabu terkejut, tidak menduga bahwa puterinya menjadi isteri lima orang. Hal mana tidak lazim, maka Sang Prabu tidak setuju. Tiba-tiba Segawan Wiyasa datang dan menerangkan tentang sebabnya Dewi Drupadi diperisteri lima orang, setelah mendengar hal itu Prabu Drupada baru menyetujuinya. Dalam cerita dipedalangan Dewi Drupadi hanya menjadi isteri Yudhistira, serta berputra seorang bernama Pancawala. Hal ini disesuaikan dengan budaya Jawa yang tidak mengenal poliandri. Tidak lama kemudian bathara Narada juga datang dan memberi keterangan yang sama. Setelah itu Pandawa membuat kesepakatan bahwa nanti yang akan mendekati Dewi Drupadi dilakukan secara bergantian, dimulai dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Selanjutnya bila nanti ada yang mendapati Dewi Drupadi sedang bercengkerama dengan salah 127 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 satu saudaranya, maka harus dengan ikhlas/rela menyingkir selama 10 tahun di hutan. Perjanjian ini disaksikan oleh Narada dan Begawan Wiyasa. m) Pandawa membuka hutan Kandawaprasta Duryudana semakin panas hatinya mendengar bahwa Pandawa masih hidup. Lebih-Iebih setelah mendengar yang memenangkan sayembara adalah Arjuna. Telah difikirkan apabila Pandawa jadi menantunya Prabu Drupada tentu akan mewujudkan bersatunya Pancala dengan darah Yadawa, yang tentu saja akan memperkuat kedudukan Pandawa. Berhubung dengan itu, Duryudana dan para kesatriya Kurawa lainnya bermaksud membinasakan Pandawa sebelum persatuannya menjadi kuat. Tetapi Bisma, Widura serta Druna tidak menyetujuinya, malahan mengusulkan agar separo negara Hastinapura diserahkan kepada Pandawa, Sang Drestharastra setuju Pandawa diberi tanah untuk mendirikan kerajaan sendiri, berupa hutan yang bernama Kandawaprasta, yang nantinya menajadi negara Indraprastha. Makin lama negara Indraprastha ini cepat berkembang menjadi besar dan makmur. Disitu Pandawa hidup tenteram. Dengan desakan para saudara dan dukungan rakyat, Yudhistira diangkat sebagai raja. Dewi Drupadi dengan Pandawa berputra lima orang yaitu : (1) Yudhistira berputra Pratiwindya (2) Bima berputra Srutosoma (3) Arjuna berputra Srutakirti (4) Nakula berputra Satanika (5) Sadewa berputra Srutasena Dalam pedalangan Dewi Drupadi adalah isteri Yudhistira dan berputra Pancawala. 4) Para Pandawa di Indraprastha a) Arjuna melaksanakan hukuman Para Pandawa bertempat di Indraprastha dengan tenteram. Perjanjian dalam hal memiliki Dewi Drupadi dipegang teguh, 128 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 meskipun berat dalam pelaksanaannya. Pada suatu hari ada brahmana yang menghadap Arjuna dan melaporkan bahwa ternak piaraannya dicuri orang. Penduduk dicekam kekhawatiran. Menerima laporan demikian, Arjuna tergerak darah satrianya, ingin segera mencari pencurinya. Oleh karena itu Arjuna berhasrat mengambil senjata yang tersimpan dalam Karnar pusaka. Saat masuk Karnar, secara kebetulan melihat Dewi Drupadi sedang duduk bersama dengan Yudhistira. Hatinya menjadi ragu-ragu, karena ingat janjinya. Namun terdorong oleh semangat jiwa satrianya, yang segera ingin membantu warga, akhirnya tetap melanjutkan hasratnya untuk mengambil senjata, dan selanjutnya keluar lagi, segera mengejar mencari pencuri itu. Tak lama kemudian, pencuri itu dapat ditangkap, dan binatang ternaknya dikembalikan kepada brahmana. Selanjutnya Arjuna menghadap Yudhistira, mengaku bersalah telah melanggar perjanjian, serta melaporkan keadaan sebenarnya, dengan tetap mengakui dosanya. Karenanya minta ijin untuk melaksanakan hukuman selama 10 tahun. Walaupun Yudhistira sudah memaafkan, namun Arjuna tetap berpegang teguh pada janjinya. Arjuna berangkat ke hutan. b) Arjuna kawin dengan Subadra Pada waktu di hutan, Arjuna pernah menghadap Bathara Kresna di Dwaraka, yang diterima dengan gembira. Pada waktu itu di Gunung Raiwataka sedang diselenggarakan keramaian besar-besaran. Banyak para pembesar yang datang, termasuk Baladewa. Kresna bersama adiknya Subadra. Arjuna naik kereta bersama Kresna. Baru kali ini Arjuna bertemu dengan Subadra yang cantik jelita. Arjuna jatuh hati. Kresna menangkap apa yang ada di hati Arjuna, lalu berkata bahwa Subadra akan dicarikan jodoh satria yang sakti dan pemberani. Mendengar hal itu Arjuna sangat senang dan berani melahirkan apa yang ada dalam hatinya. Dengan seijin Kresna, Arjuna akan membawa lari Subadra. Konon waktu Subadra baru pulang dari Raiwataka dengan naik kereta, di tengah perjalanan, Arjuna meloncat naik kereta itu dan mengendarainya dengan sangat kencang. Bangsa Yadawa yang mendengar kabar Subadra dilarikan oleh Arjuna, marah sekali apalagi Baladewa, Arjuna akan 129 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Pedalangan 2 dikejarnya. Kresna sangat paham temperamen dan watak kakaknya Baladewa, lalu merayu dengan kata-kata lembut bahwa bangsa Yadu tidak akan membiarkan bila keturunannya dilarikan orang. Cita-cita agar Dewi Subadra dapat dipersunting oleh satria yang utama, dengan menyelenggarakan sayembara selalu diundur. Sekarang ini sudah dibuktikan oleh Arjuna. Kalau bukan satria utama tidak akan berani melarikan Subadra. Oleh karena itu, sebaiknya Arjuna dipanggil pulang untuk dikawinkan dengan Subadra. Mendengar kata-kata Kresna Baladewa luluh hatinya, marahnyapun reda. Arjuna segera dipanggil dan dikawinkan dengan Subadra. Arjuna kembali lagi ke Indraprastha bersama istrinya, diantar oleh Baladewa, Kresna dan lain-Iainnya. Arjuna dengan Subadra berputra bernama Abimanyu. Di pedalangan yang melamar Dewi Subadra ada dua, yaitu Raden Arjuna dan Raden Burisrawa, putra Prabu Salya. Prabu Baladewa mengharap akan menikahkan Dewi Subadra dengan Burisrawa. Berhubung dengan itu Baladewa meminta tebusan berupa : Kereta Kencana yang ditarik "Turangga Yaksa". Dikusiri oleh Prabu Bisawarna, putra Begawan Wibisana dari negara Singela, Gamelan Lokananta yang bunyinya di awang-awang, diiringi para bidadari, Kayu Klepa Dewandaru dan lain-Iainnya. Akhirnya yang dapat memenuhi tebusan tersebut hanya Raden Arjuna. (3) Hyang Agni memerintahkan Arjuna dan Kresna untuk membakar hutan Kandawa Hyang Agni yang berubah rupa menjadi brahmana, minta bantuan Kresna dan Arjuna agar membakar hutan Kandawa, karena akan mengambil "letemeusedt" sejenis tumbuh- tumbuhan yang tumbuh disitu. Brahmana menjelaskan bahwa dia diperintah oleh Hyang Brahma supaya minta pertolongan Sang Nara (Sang Nara ini penjelmaan Arjuna) dengan Sang Narayana (Sang Narayana ini penjelmaan Kresna). Arjuna dan Kresna menjawab tidak mempunyai senjata yang sakti, bila rnernillki tentu bersedia. Sesaat kemudian Hyang Agni mengheningkan cipta bertemu Hyang Waruna (Baruna) yang bersedia memberi senjata sakti itu. 130 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengetahuan Pedalangan 2 Arjuna diberi busur bersama anak panahnya yang tidak pernah habis, dan empat kuda putih dengan kereta yang sangat bagus, berhiaskan umbul-umbul berbentuk kera, sebagai sirnbol. Kresna diberi Cakra dan Gada (pemukul) yang sangat sakti. Arjuna dan Kresna dengan diiringi oleh Hyang Agni berangkat ke hutan Kandawa. Hyang Agni mulai membakarnya, sedangkan Arjuna dan Kresna membunuh hewan-hewan yang akan memadamkan api, yang kemudian menjadi peperangan antara hewan-hewan itu dengan Arjuna dan Kresna. Sebenarnya hewan-hewan itu utusan Hyang Indra, karena hutan Kandawa itu di bawah perlindungan Hyang Indra. d) Jim Asura Maya mendirikan keraton di Indraprastha Jim Asura Maya, raksasa yang tersohor kepandaiannya, sudah pernah ditolong oleh Arjuna. Ketika terbakarnya hutan Kandawa. Dalam 15 hari hutan sudah rata dengan tanah, tidak ada tumbuh-tumbuhan lagi. Meskipun api besar sekali, ada titah sebanyak 6 yang tidak ikut terbakar. Sebagai tanda terimakasih, Jim Asura Maya yang merasa telah dilindungi Arjuna, sanggup untuk membangun keraton yang bagus untuk Prabu Yudhistira. Setelah tugas selesai, Hyang Indra datang, dan memuji keberanian Arjuna dan Kresna. Arjuna memohon agar diberi senjata. Hyang Indra menjawab bila Arjuna sudah bertemu dengan Hyang Maha Dewa, tentu akan diberi senjata. Sedangkan Kresna memohon agar Arjuna selanjutnya dapat menjadi saudaranya. Permohonan itu dikabulkan. Setelah Hyang Indra kembali, Arjuna dan Kresna kembali lagi ke Indraprastha. Janji Jim Asura Maya tetap dipegang teguh, terlaksana mendirikan kerajaan dengan bangunan yang sangat bagus. Yudhistira mengatakan kepada Kresna, akan menyelenggarakan selamatan. Namun Kresna memberi saran sebelum selamatan, negara tetangga yang sering mengganggu dan merampas negara lain, harus ditundukkan dulu. Hal ini dilaksanakan. Arjuna menaklukkan negara sebelah utara, Bima sebelah timur, Nakula sebelah barat, dan Sadewa sebelah selatan. Setelah semua tunduk, barulah Next >