< Previous 33 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Bedhaya secara tradisional tampil dalam sebuah kelompok yang beranggotakan sembilan orang. Busana dan hiasan-hiasan mereka adalah busana dari pengantin puteri. Dalam musik serta nyanyian yang mengiringi tari mereka yang lambat, sebuah suara wanita solo biasanya mendahului bagian-bagian koor. Teks dari nyanyian Bedhaya Ketawang dianggap begitu suci, hingga transkripnya dihindari karena takut akan pencemaran akibat kesalahan. Tema-tema tari Bedhaya sering kali erotis secara puitis, hanya sedikit ungkapan nafsu yang jelas dalam tariannya. Berjalan masuk dan keluar adalah prosesional yang khidmat. Awal dan akhir dari tarian ini sama seperti pada semua tari istana yang lain, terdiri dari gerak-gerak maknawi penyembahan yaitu dari sembah yang ditujukan kepada seorang dewa, yaitu raja dan tamu-tamu terhormat. Sedangkan gerakan yang sederhana dimulai dengan tangan yang terkatup diangkat pada level hidung dan wajah yang sedikit dicondongkan. Namun dalam versi tari sembah selalu ada urutan yang rumit tetapi indah ya dari itu dimulai kepala dan lengan, tangan, dan gerak tubuh, dan para penari duduk di lantai. Pada saat para penari bangkit dari posisi duduk, mereka tetap pada posisi semula, kemudian berlanjut kesatu gerak yang mengalir dengan lembutdisertai dengan permainan halus dari tangan-tangan molek yang menjimpit dan menjatuhkan, menerpa dan melemparkan ujung-ujung selendang tari mereka yang tergantung bebas. Ke sembilan penari Bedhaya berbusana sama serta menari dengan teknik yang sama yaitu tari puteri halus yang lembut. Masing-masing penari memiliki nama sendiri-sendiri menurut fungsinya. Di dalam komposisi tari Bedhaya terdiri dari endel pajeg, batak, jangga, dhadha, apit ngajeng, apit wingking, endel wedalan wingking, buntil. 34 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 16. Tari Bedhaya, merupakan tari klasik gaya Yogyakarta Para penari dalam posisi gerak kapang-kapang yang dilakukan oleh sembilan penari putri dengan busana tari yang sama Foto diambil dari http://mastri.staff.ugm.ac.id/wisatapedia/index.php/telusur/yogyakarta-dan-solo/event-wisata/bedhaya-semang/ Gambar 17. Tari Bedhaya gaya yogyakarta Foto diambil dari http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/seni-tari-dan-drama-seni-pertunjukan-contoh-modern-tradisional-jenis-perkembangan.html 35 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 18. Tari Bedhaya gaya Surakarta Foto diambil dari http://abduh1.blogspot.com/2013/02/tari-bedhaya-ketawang.html (2) Tari Srimpi Semua penari Srimpi adalah gadis-gadis keturunan bangsawan, kemenakan, anak kemenakan, bahkan anak-anak perempuan muda atau cucu-cucu perempuan muda dari raja-raja yang memerintah. Pada perkembangannya Srimpi adalah tarian klasik dasar yang ditarikan oleh gadis-gadis Jawa. Di istana kerajaan biasanya Srimpi biasanya ditampilkan dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Dalam tari Srimpi terdapat versi cerita yang berbeda. Tari srimpi yang lembut disimbolkan sebagai puncak dari sebuah pertempuran dimana kedua belah pihak tidak ada yang menang atau kalah. Di awal pertempuran penari menggunakan keris yang bagus, dilanjutkan dengan menggunakan busur-busur kecil dan anak panah. Dalam versi yang lain ditampilkan dua penari Srimpi yang menceritakan tentang dua orang puteri yang terlibat dalam sebuah intrik dengan raja Arab. Salah seorang puteri tersebut merencanakan untuk membebaskan kekasihnya dari tahanan, tetapi sang puteri mencurigai yang lain dan merasa dimata-matai bahkan akan digagalkan rencananya 36 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari untuk membebaskan sang kekasih. Hal ini menyebabkan sang puteri terdorong untuk bertempur atau melawannya. Tidak seorangpun akan membayangkan bahwa penari-penari Srimpi adalah wanita-wanita berpostur tinggi dan perkasa. Adegan pertama dari pertemuan mereka seindah, secermat, dan selamban seperti pada tari Bedhaya. Keseimbangan tanpa perasaan yang sama serta kelembutan terjaga terus, bahkan selama adegan perang seorang dari puteri-puteri Srimpi itu bergerak disekitarnya dengan langkah-langkah kecil bahkan cepat disekitar lawannya, dimana lawannya terpukul dan berjongkok di lantai. Srimpi merupakan tari puteri yang dibawakan oleh empat orang penari wanita yang mengenakan busana yang sama, ke empat penari tersebut menari dengan teknik tari puteri yang halus. Walaupun bentuk koreografi tari ini merupakan tari kelompok, tetapi tarian ini merupakan tari duet atau berpasangan yang disusun secara ganda. Tema yang ditampilkan adalah perang tanding yang diambil dari berbagai wiracarita. Misalnya perang antara permadi melawan Suryatmaja, antara Srikandi melawan Larasati, Srikandi melawan Suradewati. Makna simbolis dari tari Srimpi yang ditarikan oleh empat penari adalah melambangkan empat mata angin, atau jagad raya yang memiliki unsur penting yaitu grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah). Apabila dikaji lebih dalam, makna angka empat itu adalah kesempurnaan atau keseimbangan. Hal ini sesuai dengan filsafat hidup manusia selalu mencari kesempurnaan atau keseimbangan. Tari Srimpi di Keraton Yogyakarta hanya dipentaskan di bangsal Kencana, sedangkan di Keraton Surakarta di bangsal Sasana Sewaka. 37 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 19. Tari Srimpi gaya Yogyakarta Foto diambil darihttp://1.bp.blogspot.com/-sh8-xmOUVWA/UUNmJ49pnyI/AAAAAAAAAC0/NKrVATkTICI/s1600/yktari_keraton.jpg Gambar 20. Tari Srimpi Gaya Surakarta Foto diambil dari http://www.syafir.com/2012/10/30/keunikan-gerakan-iringan-musik-dan-busana-tari-srimpi 38 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari (3) Tari Pendet dari Bali Tari Pendet merupakan tari yang berfungsi sebagai penjemput para dewa yang datang ke Marcapada dalam upacara odalan. Di Bali tari ini merupakan tari penyambutan para tamu.. Pintu keluar masuk panggung berbentuk seperti gapura lengkung, yang lantainya dibelakang lebih rendah. Kesan yang ditimbulkan oleh pintu keluar masuk yang demikian ini seolah-olah para penari tampil menuju panggung dari sebuah gua, demikian pula apabila mereka keluar meninggalkan pentas, seolah-olah mereka masuk ke dalam gua yang gelap. Tari Pendet dibawakan oleh empat penari gadis berbusana adat dengan sebuah bokor berisi bunga pada masing-masing tangan kanan penari. Gerak mata yang disebut sledet membutuhkan bantuan tekanan bunyi gamelan yang diharapkan bisa memberikan suasana riang dan lembut. Tari Pendet diiringi dengan seperangkat gambelan Gong atau Gong kebyar. Gambar 21.Tari Pendet dari Bali http://www.eboza.com/pelajaran/tarian-tradisional-indonesia.html 39 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari (4) Tari Panyembrama (Bali) Tari Panyembrama yang dibawakan oleh empat orang gadis merupakan ciptaan dari seorang tokoh Legong keraton I Gusti Raka Saba. Tari ini merupakan salah satu variasi tari penyambutan yang merupakan awal dari pertunjukan sebagai ungkapan selamat datang. Gaya tarinya sangat feminim, dan sesekali pada bagian akhir dari tari ini para penari menaburkan bunga. Gambar 22.Tari Panyembrama sebagai tari penyambutan yang ditarikan oleh gadis-gadis http://www.eboza.com/pelajaran/tarian-tradisional-indonesia.html b. Tari Kreasi Baru Secara garis besar tari kreasi baru terdiri dari 2 yaitu tari kreasi baru yang berpijak pada pola tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpijak pada pola tradisi. 40 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari 1) Tari kreasi baru berpijak pada pola tradisi Pada dasarnya tari kreasi baru berpijak pada pola tradisi tetapi konsep penyajiannya berbeda. Meskipun gerak-gerak tari bersumber pada tari tradisi tertentu, tetapi konsep penyajiannya telah dirubah dan disesuaikan dengan konsep ide atau gagasan koreografer. Sebagai contoh tari Gambyong dari Surakarta, walaupun tarian tersebut telah mengalami berbagai penggarapan dan gubahan, tetapi prinsip dasar koreografi Gambyong tidak pernah berubah, demikian pula nilai simboliknya. Hanya saja konsep penyajian dan nilai kreativitas bersumber dari gagasan-gagasan pribadi koreografer. 2) Tari Kreasi baru yang tidak berpijak pada pola tradisi Tari kreasi baru merupakan ungkapan seni tidak berpolakan pada tradisi, tetapi lebih merupakan garapan baru yang tidak berpijak pada standar yang telah ada, tari kreasi baru ini sering disebut modern. Istilah modern berasal dari kata latin modo yang berarti baru saja. Tari modern sebagai ungkapan rasa bebas, mulai muncul setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, sebagai refleksi dari kebebasan manusia dalam segala bidang. Namun Indonesia merupakan negara yang bertradisi kuat dalam bidang tari, sehingga pembaharuan berjalan setapak demi setapak. Garapan-garapan tari yang bersifat modern tidak identik garapan-garapan imitasi dari neto arat. Segala gerak tari entah itu ditimba dari keadaan sekarang maupun dari aspek-aspek budaya tradisional, dapat dipakai sebagai sumber garapan tari modern. Konsep Dasar dituntut pada tari modern adalah kebebasan dalam cara mengungkapkan teknik gerak diatas pentas. Berikut contoh tari kreasi baru : 41 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 23.Tari Merak kreasi baru dari Surakarta Gambar 24.Tari Kebyar Ciptaan Bagong Kussudihardjo 42 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 25. Tari kreasi baru berpijak pada tradisi http://www.eboza.com/pelajaran/tarian-tradisional-indonesia.html Gambar 26.Tari kreasi baru berpijak pada tradisi http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1254541250/tari-cendrawasih Next >