< Previous 43 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 27. Tari kreasi baru berpijak pada tradisi http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1254541250/tari-cendrawasih Gambar 28. Tari kreasi baru berpijak pada tradisi http://www.antarafoto.com/spektrum/v1280473801/tari-kreasi-baru 44 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 29. Tari kreasi baru berpijak pada tradisi http://www.antarafoto.com/spektrum/v1280473801/tari-kreasi-baru Gambar 30. Tari kontemporer (tari modern) termasuk jenis tari kreasi baru yang gerak gerak tarinya tidak berpijak pada tradisi http://jogjanews.com/kelompok-tari-kontemporer-modern-perancis-elektro-kif-hibur-ratusan-penonton-di-p4k-yogyakarta 45 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 31. Tari Kontemporer (tari modern) termasuk jenis tari kreasi baru yang tidak berpijak pada pola tradisi yang ada http://salihara.org/event/2011/06/07/ghost-track Gambar 32. Tari Kontemporer (modern) termasuk jenis tari kreasi baru yang gerak-gerak tarinya tidak berpijak pada pola tradisi http://fridarani.wordpress.com/2013/03/17/tari-modern/ 46 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari E. Rangkuman Koreografi adalah melatih daya kreatif seseorang untuk diungkapkan dalam penyusunan tari. Sal Murgianto mengemukakan tentang pemahaman kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau ide-ide baru yang sebelumnya tidak dikenal oleh penyusunnya sendiri. Komposisi atau composition berasal dari kata to compose yang artinya mengatur atau menata bagian-bagian sedemikian rupa sehingga satu sama lain saling berhubungan dan secara bersama membentuk kesatuan yang utuh. Berdasarkan pola garapannya, tari di Indonesia dapat dibagi menjadi dua yakni tari tradisional dan tari kreasi baru. Tari tradisional adalah tarian yang mengalami suatu masa yang cukup lama dan selalu berpola pada kaidah-kaidah (tradisi) yang telah ada. Tari kreasi baru adalah tarian yang tidak berpijak pada kaidah kaidah yang telah ada, tetapi sudah mengarah kepada kebebasan dalam pengungkapannya. Tari tradisional berdasarkan nilai artistik garapannya dibagi menjadi 3 yakni tari primitif, tari rakyat dan tari klasik. Sedangkan tari kreasi baru dibagi menjadi 2 yakni tari kreasi baru yang bersumber pada pola tradisi, dan tari kreasi baru yang tidak berpijak pada pola tradisi yang ada. Kata tradisi dalam perbincangan umum, sering diartikan sebuah kebiasaan. Tradisi adalah suatu kebiasaan yang sifatnya turun temurun, berulang-ulang dari satu generasi ke generasi berikutnya dan dalam kurun waktu yang panjang. Didalam suatu tradisi terkandung nilai-nilai dan norma-norma yang mengikat bagi masyarakatnya. 47 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari F. Penilaian 1. Aspek Sikap Mata pelajaran : …………………………. No Nama Sikap Pengetahuan Keterampilan 1 2 3 4 5 6 7 Sikap yang dinilai 1. Jujur 2. Disiplin 3. Tanggung jawab 4. Sopan Santun 5. Toleransi 6. Percayadiri 7. Gotongroyong Kategori Penilaian SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang 2. Aspek Pengetahuan Tes Tertulis Tes Lisan 3. Aspek Ketrampilan Tes praktik Projek (tugas-tugasbelajar) Penilaian portofolio 48 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari G. Refleksi 1. Jelaskan periodesasi tari Indonesia? 2. Jelaskan ciri ciri tari yang ada pada jaman primitif? 3. Jelaskan ciri ciri tari pada jaman Hindu? 4. Jelaskan ciri ciri tari pada jaman Islam? 5. Jelaskan ciri ciri tari pada jaman modern? 1. Jelaskan periodesasi tari Indonesia! 2. Jelaskan ciri ciri tari yang ada pada jaman primitive! 3. Jelaskan ciri ciri tari pada jaman Hindu! 4. Jelaskan ciri ciri tari pada jaman Islam! 5. Jelaskan ciri ciri tari pada jaman modern! 49 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari JENIS TARI MENURUT BENTUK PENYAJIAN A. Ruang Lingkup Pembelajaran Skema 3. Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajian B. Tujuan Pembelajaran 1. Mendeskripsikan tari menurut bentuk penyajian tunggal. 2. Mengidentifikasi tari menurut bentuk penyajian berpasangan. 3. Mengidentifikasi tari menurut bentuk penyajian kelompok. C. Kegiatan Pembelajaran 1. Bentuk penyajian tari tunggal. 2. Bentuk penyajian tari berpasangan. 3. Bentuk penyajian tari kelompok. a. Mengamati 1) Carilah informasi dari berbagai sumber belajar tentang pembagian jenis tari menurut bentuk penyajiannya. 2) Carilah informasi dari berbagai sumber tentang perbedaan jenis tari menurut bentuk penyajiannya. 3) Identifikasi jenis tari menurut bentuk penyajiaanya. b. Menanya 1) Diskusikan dengan teman Anda tentang jenis tari menurut bentuk penyajiannya. 2) Diskusikan dengan teman Anda tentang perpedaan tari menurut bentuk penyajiannya. c. Mengumpulkan Data UNIT 3 Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajian Tari Tunggal Tari Berpasangan Tari Kelompok 50 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari 1) Kumpulkan data tentang jenis tari menurut bentuk penyajiannya. 2) Kumpulkan data tentang jenis tari menurut bentuk penyajian melalui media visul. 3) Kumpulkan data tentang jenis tari menurut bentuk penyajian melalui media audio visual. d. Mengasosiasikan 1) Klasifikasikan jenis tari menurut bentuk penyajiaannya. 2) Diskusikan perbandingan jenis tari menurut bentuk penyajiannya. e. Mengkomunikasikan/menyajikan/membentuk jaringan 1) Paparkan/presentasikan hasil klasifikasi jenis tari menurut bentuk penyajiannya. 2) Paparkan hasil diskusi perbandingan jenis tari menurut bentuk penyajiannya. D. Materi Pembelajaran Tari Berdasarkan Bentuk Penyajian Setiap penyajian tari akan tampak jelas aneka ragam bentuk koreografinya. Seperti kita ketahui ada koreografi yang diperagakan oleh satu orang penari, dua orang penari atau lebih, yang dalam peragaannya bisa sama dan bisa pula berbeda..Keberadaan tari yang dilakukan sendiri, berdua, ataupun kelompok, masing-masing mempunyai suasana, spirit (semangat) dan latar belakang yang berlainan. Apabila isi tarian atau konsep isi tarian bersifat internal, berarti bentuk tarian atau konsep bentuk tarian bersifat eksternal. Artinya yang bersifat internal akan tertangkap oleh kita dengan rasa dan pikiran secara rohaniah, sedangkan yang bersifat eksternal akan tertangkap oleh kita dengan inderawi jasmaniah. Dengan kata lain, isi tarian adalah konsepsi isi yang tak tampak, dan bentuk tarian adalah konsepsi yang tampak dan terdengar dari sebuah tarian. Dengan demikian bentuk tari merupakan manifestasi atau cerminan dari konsepsi tari, dan konsep tari bentuk ini terwujud sebagai elemen-elemen materi obyektif (terlihat dan terdengar) yang saling berhubungan dan menjadi kesatuan yang utuh sesuai dengan fungsinya. Secara konsepsional dalam hal konsepsi bentuk tari, di satu pihak berpijak atau mencerminkan konsepsi isi, dan dilain pihak elemen-elemennya terungkap bertahap dan saling mengisi selaras dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan sebuah bentuk karya tari. Bentuk tari terdiri dari penyajian, koreografi, karawitan, rias dan busana serta properti tari. 51 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Sedangkan penyajian tari mengutamakan isi gambaran tarian, nama tarian, dan juga tatanan yang sudah baku atau mentradisi. Berdasarkan dari pijakan-pijakan itu, maka bentuk penyajian tari dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: . 1. Tari Tunggal Bentuk penyajian tari tunggal adalah yang isi gambarannya mengisahkan seorang tokoh dan nama tariannya pun dari nama seorang tokohnya atau julukannya, seperti tokoh Srikandi, Arjuna dan sebagainya. Tari Tunggal adalah tarian yang dilakukan oleh seorang penari. Gerakannya mencapai tingkat kerumitan tertinggi dibandingkan dengan bentuk tari lainnya. Tari Tunggal adalah perwujudan koreografi yang khas dan ditarikan oleh seorang penari. Tingkat kerumitan pengungkapannya relatif lebih tinggi dibandingkan bentuk tari lainnya. Kondisi ini dikarenakan dilakukan oleh satu orang penari, sehingga nilai-nilai estetik tarian yang dilakukannya bertumpu hanya kepada seorang penari. Demikian juga tatanan pada gerak tari tunggal memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi, sulit untuk dilakukan secara rampak. Daya tarik tari Tunggal adalah daya tarik personal yang dimunculkan oleh koreografer dan kepiawaian penarinya. Koreografi dan penarinya menjadi satu-satunya fokus perhatian, baik bagi pemusik yang mengiringi ataupun penonton yang menyaksikan. Kekhususan lainnya adalah keleluasaan wilayah gerak penari yang bisa diolah sendiri berdasarkan kepekaan penarinya, sebagai contoh dalam mengolah ruang (maju-mundur, berputar dan sebagainya), mengatur waktu atau tempo musik (mengolah irama, cepat lambat), mengatur tenaga (kuat-lemah) dan olah rasa/ekspresi (memaknai gerak, tema dan mengintepretasikan isi tari). Berikut ini beberapa contoh bentuk penyajian tari Tunggal : a. Tari Golek (Yogyakarta) Tari Golek adalah tari yang ditarikan oleh remaja puteri. Pengertian remaja puteri adalah seorang wanita yang belum pernah menikah, berumur antara 12 tahun sampai 21 tahun. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menginjak dewasa. Pada saat ini remaja puteri mengalami masa transisi/peralihan dari kanak-kanak ke remaja, sehingga seorang remaja ingin memperlihatkan pribadinya. Dalam masa 52 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari perkembangan kepribadian seseorang, masa remaja mempunyai arti yang khusus. Dalam rangkaian proses perkembangan, masa ini seseorang tidak mempunyai kedudukan yang jelas. Pada masa inilah remaja mulai mencari-cari atau mulai berfikir tentang potensi pribadi yang akan dipakai sebagai landasan selanjutnya. Untuk memperlihatkan potensi pribadinya dapat dilihat pada gerak muryani busana, seperti ragam tasikan, miwir rikmo, atrap sumping, atrap jamang. Dari gerakan tersebut memberi penjelasan bahwa muryani busana merupakan gerak yang mempunyai makna orang berhias dan berbusana, dari mulai memakai pakaian sampai mengenakan asesoris. Jika dilihat dari struktur geraknya, tari ini didominasi oleh gerak muryani busana. Dari pengkajian yang lebih dalam, ternyata ekspresi gerak ini sangat sesuai dan juga mempunyai makna sebagai penggambaran dunia penarinya (remaja puteri). Pada masa ini perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya. Diri mereka sendiri merupakan salah satu penilai yang penting terhadap badannya sendiri. Jadi sangat tepat jika esensi tari Golek ini terletak pada gerak muryani busana atau dengan kata lain gerak ini merupakan gerak yang paling representatif. Penggambaran gerak berbusana di dalam tari Golek tidak sekedar meniru orang yang sedang mengenakan pakaian, tetapi di dalamnya mempunyai makna yaitu gerakan mematut diri. Jadi pada hakekatnya, berpakaian atau berdandan dipandang bukan sekedar sebagai penutup tubuh, tetapi di sini lebih menonjolkan unsur estetiknya. Ketika unsur fungsi dan keindahan disatukan pada gilirannya akan memberi kesan sempurna pada penampilan. Dengan sempurnanya suatu penampilan akan muncul kepercayaan diri, yang pada akhirnya akan muncul kesadaran tentang pribadi dengan segala potensinya. Dengan proses yang panjang dari waktu ke waktu akhirnya akan terbentuk suatu kepribadian. Dengan kata lain kepribadian akan terbentuk seiring dengan berjalannya waktu. Pada masa ini terjadi proses pemantapan secara lambat dan teratur. Masa ini merupakan kunci dari perkembangan anak. Pada periode ini anak gadis banyak melakukan instropeksi dan mencari sesuatu ke dalam diri sendiri. Yang pada akhirnya ia akan menemukan ”akunya” dalam diri mereka sendiri dengan sikap keluar pada dunia nyata. Dengan diketahuinya makna yang lebih dalam dari tari Golek, dapat diambil kesimpulan bahwa tari golek bukan sekedar sebuah tari yang menggambarkan seorang remaja putri yang sedang berhias diri. Disini tari golek yang dimaknai Next >