< Previous 53 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari sebagai tari tunggal putri yang menggambarkan seorang gadis remaja yang sedang berada dalam liminalitas. Dalam upayanya untuk menemukan jati dirinya ia berusaha menumbuhkan rasa percaya diri yang diekspresikan dengan gerakan yang menggambarkan berhias diri. Pencarian jati diri pada hakekatnya adalah kerja pribadi. Hal ini sejalan dengan tari golek sebagai tari tunggal. Sebagai tari tunggal (yang mulanya adalah satu-satunya pada tari putri), jelas mempunyai keistimewaan bila dibandingkan dengan bentuk tari yang lain. Gambar 33. Tari golek dalam ragam gerak tasikan http://indraoktora700.blogspot.com/2012/05/tari-klasik-gaya-yogyakarta.html Gambar 34. Tari Golek merupakan contoh tari tunggal Foto diambil dari http://indraoktora700.blogspot.com/2012/05/tari-klasik-gaya-yogyakarta.html 54 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari b. Tari Ngremo (Surabaya) Tari Ngremo berasal dari tari upacara untuk menghormati tamu agung atau tamu penting dalam suatu pesta. Tarian ini biasa ditarikan oleh seorang penari pria, dalam perkembangannya tari Ngremo dapat ditarikan oleh beberapa penari pria atupun penari gadis remaja. Gambar 35. Tari Ngremo dari Jawa Timur http://www.eboza.com/pelajaran/tarian-tradisional-indonesia.html c. Tari Klana Alus (Yogyakarta) Tari Klana Alus merupakan tari klasik gaya Yogyakarta yang berasal dari kraton Yogyakarta. Tarian ini pada mulanya hanya digelar/eksis dan dipelajari di lingkungan istana saja. Eksistensi puncak perkembangan tari klasik muncul pada masa pemerintahan Hamengku Buwana VIII tahun 1992 Dalam perkembangannya, tari klasik yang semula hanya digelar/eksis di istana kemudian mulai dikenal dan dikembangkan di luar istana dengan hadirnya organisasi kesenian yang bernama Kridho Bekso Wiromo. Setelah berdirinya organisasi seni di luar tembok istana, maka atas ijin Sri Sultan Hamengku Buwono VII, tari klasik diperkenankan diajarkan serta dikembangkan diluar tembok istana. 55 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Tari Klana Alus merupakan salah satu tarian yang diciptakan dan dikembangkan di luar tembok istana Yogyakarata. Pencipta tari Klana Alus adalah K.R.T. Candraradana, selaku penari, guru tari, dan pencipta tari khususnya tari klasik gaya Yogyakarta. Tari Klana Alus merupakan tari klasik gaya Yogyakarta yang merupakan jenis tari putera halus. Tarian ini menggambarkan seorang raja yang sedang merindukan sorang putri. Sesuai dengan namanya, maka karakter dan gerak tarinya adalah gerak putera alus. Ciri khas gerakan tari Klana Alus adalah gerak ngana/kiprahan, yang diungkapkan lewat gerak muryani busana. Tarian ini menggambarkan orang yang sedang dirundung asmara yang diekspresikan lewat gerakan memakai busana sampai dengan asesoris. Tari Klana Alus secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yang meliputi bagian pertama maju gending, bagian dua kiprahan, bagian tiga mundur gending. Gerakan tari Klana Alus nampak lebih ekspresif dan dinamis, karena iramanya terdiri dari beberapa irama, antara lain irama satu dan irama dua. Tari Klana Alus di samping berfungsi sebagai tontonan yang berarti memberi hiburan, rasa senang, dan kenikmatan, juga memberi makna lain. Ditilik dari namanya, tari Klana Alus diilhami oleh seorang raja yang sedang merindukan seorang puteri dan ditarikan oleh laki-laki. Kerinduan kepada seorang puteri tercermin dalam gerakan muryani busana yang meliputi ragam miwir rikmo, ngilo asta dan sebagainya. Gerakan muryani busana adalah gugusan gerak yang mempunyai makna/isi orang yang sedang berhias dan berbusana, mulai dari memakai pakaian sampai mengenakan asesoris. Apabila dilihat dari struktur geraknya, tari Klana Alus didominasi oleh gerak muryani busana. Penggambaran gerak muryani busana di dalam tari Klana Alus ternyata tidak hanya sekedar meniru orang yang sedang mengenakan pakaian, tetapi lebih menekankan pada penggambaran orang yang sedang berhias diri. 56 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 36. Tari Klana Alus dalam posisi gerak atur-atur contoh gerak muryani busana Foto diambil dari http://www.flickriver.com/photos/agusyr/2758742370/ Gambar 37. Tari Panji Semirang dari bali 57 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Gambar 38. Tari Truna Jaya dari Bali Gambar 39. Tari Jejer dari Jawa Timur http://www.eboza.com/pelajaran/tarian-tradisional-indonesia.html 58 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari d. Tari Gambyong Menurut tradisi lisan, nama Gambyong bermula dari nama seorang dukun wanita yang bernama Nyi Lurah Gambyong. Dukun itu mengobati orang sakit atau pasiennya dengan cara menari, dan dari dukun wanita ini berkembang menjadi tarian Gambyong. Berdasarkan informasi di atas, kiranya sulit untuk menentukan pendapat mana yang paling benar mengenai asal nama tari Gambyong. Tari Gambyong menggambarkan seorang gadis remaja yang sedang memperagakan kecantikannya. Tari ini merupakan tari tunggal. Istilah Gambyong berasal dari nama seorang penari ledek yang sangat baik menarinya dan wajahnya yang cantik.. Bentuk sajian tari Gambyong berpijak pada adanya rangkaian gerak yang telah ada, kemudian jumlah rangkaian gerak yang ada telah berkembang menjadi 33 macam. Penari Gambyong pada mulanya mengisi gending yang dibunyikan dengan gerak tari yang dimilikinya. Hal ini dapat menimbulkan saling menguji ketrampilan antara penari dan pengendangnya. Iringan yang digunakan adalah gending Ageng seperti Gambir Sawit Pancer Rena dan sebagainya. Gambar 40. Tari Gambyong merupakan tari tunggal dari Surakarta http://www.eboza.com/pelajaran/tarian-tradisional-indonesia.html 59 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari 2. Tari Berpasangan Tari Berpasangan adalah tari yang isi gambaran tariannya mengisahkan tentang dua orang tokoh dan nama tariannya pun dari nama kedua tokohnya. Seperti Srikandi mustakaweni dan sebagainya. Tari Berpasangan adalah tarian yang dilakukan berdua dan sebagian gerakannya berlainan satu sama lain, tetapi antara penari merupakan satu kepaduan yang disebut dengan duet. Bentuk perkembangan lainnya ada yang ditarikan bertiga (trio) dan paduan dari empat penari yang disebut kuartet. Tari Berpasangan ini adalah tarian duet, dalam arti keutuhan koreografinya diwujudkan atas adanya interaksi dan perpaduan gerak yang satu sama lain berbeda. Dengan kata lain, keutuhan dan kekuatan koreografinya terwujud dari saling mengisi atau saling melengkapi dari kedua orang penari yang mengekspresikannya. Baik perpaduan dari dua orang penari yang berlainan jenisnya seperti penari pria dengan pria dan penari wanita dengan wanita, maupun berlainan jenis yaitu penari pria dengan wanita. Tari pasangan atau duet ini akan terungkap dari sisi kemampuan menjalin kekompakan dalam perpaduan saling mengisi atau saling melengkapi secara harmoni sehingga keutuhan, kekhasan dan kekuatan koreografi tari duet ini terekspresikan dengan sempurna. Tari Berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang penari dengan bentuk gerak yang sama atau berlainan tetapi antar penari mempunyai keterkaitan dalam mewujudkan garapan tarinya.Tari berpasangan dilakukan oleh penari putera dengan puteri atau puteri dengan puteri, bisa juga putera dengan putera. Tari Berpasangan lebih menekankan pada respon antar penari.Tari Berpasangan lebih berorientasi pada keterikatan pola ruang, sehingga kebebasan dalam hal mengolah ruang sedikit agak dibatasi karena biasanya pada ruang yang satu dengan yang lainnya telah ditata dengan susunan tertentu. Berikut ini beberapa contoh tari berpasangan yang ada di Nusantara, yaitu tari Arjuna melawan Cakil dari Surakarta, tari Srikandhi melawan Suradiwati dari Yogyakarta, tari Damarwulan Anjasmara dari Jawa Barat, tari Oleg Tambulilingan dari Bali, dan tari Payung dari Sumatra Barat. Berikut ini contoh tari Berpasangan yang ada beberapa daerah di Nusantara. a. Tari Oleg Tamulilingan Tari ini melukiskan dua ekor kembang madu jantan dan betina yang sedang asyik bercumbu rayu di tanam bunga. Kata Oleg berarti bergerak dengan lembut, luwes dan indah (menari) dan Tamulilingan berarti kumbang madu. Oleg Tamulilingan adalah 60 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari tari duet atau berpasangan. Namun demikian sering pula tarian ini dibawakan oleh penari wanita dan salah seorang penarinya berperan sebagai laki-laki. Materi geraknya banyak bersumber dari gerak-gerak Pengambuhan. Instrumen pengiringnya adalah seperangkat gamelan Gong Kebyar. Apabila dicermati busana kedua penari itu sebenarnya tak sedikitpun mengesankan bahwa mereka itu memerankan dua ekor kumbang. Demikian pula gerak mereka berdua ketika sedang memadu kasih, sama sekali tidak menyiratkan tingkah laku dua ekor kumbang yang sedang kasmaran. Busana yang dipakai kumbang jantan mengenakan busana yang sama persis dengan tari Kebyar Terompong. Adapun kumbang betina mengenakan busana adat kebesaran wanita Bali dengan hiasan penutup kepala yang dipenuhi dengan bunga-bunga emas yang indah sekali. Oleg Tamulilingan diawali dengan tampilnya penari kumbang betina. Kumbang betina yang selalu dibawakan oleh seorang penari gadis cantik terlebih dulu menari solo untuk mendemonstrasikan kemampuan teknik tari serta ekspresi wajahnya di atas pentas. Tak lama kemudian tampil kumbang jantan yang seolah-olah menggoda kumbang betina yang sedang memperagakan kemampuannya menari. Kumbang betina berdiri dan terjadilah tarian duet yang sangat mempesona. Gambar 41. Tari Oleg Tamulilingan dari Bali Gbr diambil dari Indonesia Menari Hal 46 61 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari b. Tari Payung (dari Sumatera) Tari Payung menggambarkan perkenalan antara pemuda dan pemudi di sekitar sungai Tangang. Sungai Tangang adalah tempat pemandian yang indah di bukit tinggi Sumatera Barat. Naik kereta kuda dalam istilah daerah setempat dinamakan “Berbendi bendi ke sungai Tangang”. Aktivitas tersebut merupakan kegemaran para remaja putera puteri daerah Minang pada masa silam. Suasana perkenalan dengan berbagai macam variasi diungkap dalam bentuk tari Payung yang merupakan tari berpasangan. Gambar 42. Tari Payung dari Sumatera http://www.eboza.com/pelajaran/tarian-tradisional-indonesia.html c. Tari Menak Puteri Rengganis Adaninggar Golek Menak Puteri berasal dari keraton Yogyakarta yang merupakan ciptaan Sultan Hamengku Buwana IX. Penciptaan Golek Menak didasari adanya rasa tidak puas dalam diri Sultan Hamengku Buwana IX terhadap perkembangan tari di keraton Yogyakarta yang hanya begitu-begitu saja. Apabila wayang Wong banyak berkiblat pada wayang kulit yang selalu menampilkan lakon yang diambil dari 62 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengetahuan Tari Wiracarita Mahabarata dan Ramayana, maka beliau ingin menciptakan wayang Wong lain yang lebih memiliki nilai Islami. Ide penciptaan berawal dari peristiwa ketika Sultan menyaksikan sebuah pertunjukan wayang Golek dengan cerita Menak yang di kiprahkan oleh seorang dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941. Dalam benaknya terbesit pemikiran apabila wayang kulit telah mengilhami lahirnya wayang Wong di istana Yogyakarta mengalami puncak kejayaan pada tahun 1930 an, apakah tidak mungkin bisa diciptakan wayang Wong yang cerita serta teknik tarinya berkiblat pada wayang Golek Menak. Golek Menak berarti tari yang menirukan wayang Golek yang membawakan cerita Menak. Tarian Rengganis Widaninggar menggambarkan peperangan antara Dewi Rengganis dari Kaparmen melawan Dewi Widaninggar dari negara Tartaripura yang ingin menuntut balas kematian kakaknya yaitu Dewi Medaninggar. Gambar 43. Tari Menak Putri Rengganis Wedaninggar d. Tari Buai-buai (Sumatera) Tari Buai-Buai yang merupakan tari tradisional yang terdapat di daerah Pauh Sembilan Lapau Munggu Kecamatan Kuranji, Tari ini Next >