< Previous29 Lemak hewan Lemak hewan yang biasa digunakan untuk pakan adalah lemak sapi yang diperoleh dari penjagalan hewan. Bahan baku ini sangat berpotensi menjadi sumber energi karena kandungan energi metabolismenya sangat besar, sekitar 7.700 kkal/kg. Penggunaan lemak sapi dalam pakan ayam ternyata dapat menaikkan tingkat palatabilitas dan konsumsi pakan. Untuk pemakaian sebagai bahan baku pakan, lemak ini perlu dipanaskan terlebih dahulu dalam wajan di atas api sampai mencair. Setelah cairan lemak hewan agak dingin, boleh dicampurkan dengan dedak. Campuran inilah yang kemudian dicampur dengan bahan baku lainnya sesuai dengan formulasi yang telah disusun. b) Bahan baku pakan sebagai sumber protein Bahan baku pakan sebagai sumber protein nabati antara lain : Bungkil Kelapa Bahan pakan ini merupakan hasil sisa pengolahan minyak kelapa. Daging kelapa yang dikeringkan sampai kandungan airnya dibawah 6% disebut kopra. Setelah kopra diambil minyaknya, maka bahan yang tersisa disebut bungkil kelapa. Tergantung dari cara pengambilan minyak, ada dua jenis bungkil kelapa. Yang pertama dihasilkan dari proses pengambilan minyak secara ekstraksi dengan zat pelarut, hasilnya disebut extracted coconut oil. Yang kedua dihasilkan dari proses pengambilan minyak secara ekstraksi dengan dipres, hasilnya disebut expeller coconut oil. Penyimpanan bungkil kelapa dalam suhu tinggi akan mempercepat proses ketengikan. Oleh karena itu harus diyakinkan bahwa bungkil kelapa yang akan digunakan 30 dalam ransum ayam tidak dalam keadaan tengik, karena dapat menyebabkan diare. Bungkil kelapa dapat digunakan dalam ransum untuk ayam semua umur. Gambar 20. Bungkil Kelapa (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) Bungkil kedelai Karena sudah diambil minyaknya, maka kandungan protein bungkil kedelai lebih tinggi dari pada kedelainya sendiri yaitu sekitar 50%. Bungkil kedelai merupakan sumber asam amino esensial yang baik bagi ayam. Kandungan energi metabolismenya juga tidak terlalu rendah kira-kira 2200 kkal/ kg. Bungkil kedelai dapat digunakan dalam ransum ayam semua umur. Gambar 21. Bungkil Kedelai (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) 31 Kacang kedelai Kacang kedelai utuh dapat juga digunakan sebagai bahan baku pakan ternak karena ketersediaannya di dalam negeri cukup memadai. Kecenderungan pasar dunia yang semakin membutuhkan bungkil kedelai telah menaikkan harganya, sehingga saat ini harga bungkil kedelai lebih mahal daripada kacang kedelai utuh. Gambar 22. Kedelai (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) Akhir-akhir ini telah ada suatu usaha untuk tetap mempertahankan kandungan minyak dalam biji kedelai. Kendala pemanfaatan kacang kedelai adalah kandungan racun alami yang terdapat di dalamnya. Racun alami tersebut berupa zat anti tripsin, yaitu zat yang dapat menghambat kerja enzim tripsin dalam menyintesis protein, sehingga akan menyebabkan pertumbuhan ayam terhambat. Meskipun demikian, racun tersebut dapat dihilangkan melalui proses pemanasan. Bahan ini 32 mengandung protein sekitar 37 - 38%, sama dengan protein biji kedelai tetapi karena minyaknya tidak diambil, maka kandungan energinya lebih tinggi dari pada bungkil, yaitu sekitar 3300 – 3.510 kkal/kg; lemak 17,9%; serat kasar 5,7%. Karena bahan pakan sudah tidak lagi mengandung tripsin inhibitor maka pemakaian dalam ransum tidak terbatas. Bungkil kacang tanah Bungkil kacang tanah mengandung asam amino methionin dan lisin yang rendah. Penggunaannya dalam pakan ayam tidak terbatas. Bungkil kacang tanah sangat mudah berjamur. Toxin yang sering terdapat dalam bungkil kacang tanah, yaitu aflatoxin yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus. Toxin ini dapat menyebabkan ayam kehilangan nafsu makan sehingga menurunkan laju pertumbuhan. Oleh karena itu bungkil kacang tanah yang berjamur sebaiknya tidak digunakan dalam pakan ayam. Gambar 23. Bungkil Kacang Tanah (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) 33 Kandungan energi metabolismenya sebesar 2.210 kkal/kg dan protein kasarnya 24 – 47%. Kendala pemakaian bahan baku ini adalah ketersediaannya mengandalkan impor. Selain itu, kandungan serat kasar yang cukup tinggi membatasi penggunaannya. Dua kendala ini masih ditambah lagi dengan sedikitnya kandungan asam amino esensial. Jika lokasi peternakan di dekat pabrik minyak kacang tanah, kendala ketersediaan dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah atau bungkilnya. Kelebihan bungkil kacang tanah ini adalah meningkatkan palatabilitas. Ternak unggas menyukai aroma bahan baku ini. Bungkil biji kapuk Bungkil biji kapok mengandung lignin tinggi dan mempunyai kecernaan rendah. Disamping itu mengandung zat anti nutrisi gossipol yang merugikan bagi ternak. Ayam dapat mentolerir gossipol bebas dari pakan sebanyak 0,01%. Penggunaan bungkil biji kapok dalam pakan tergantung pada jumlah gossipolnya. Bahan baku ini mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, sekitar 25 – 30%. Namun, lagi-lagi kendalanya adalah kandungan serat kasarnya cukup tinggi, mencapai 25%. Karena itu, jika ketersediaannya memadai, bisa digunakan untuk bahan baku pakan hanya sampai 3%. Itu pun hanya untuk tternak unggas dewasa sebagai pakan finisher. umumnya bahan baku ini digunakan sebagai pakan ternak ruminansia, seperti sapi potong dan sapi perah. 34 Gambar 24. Bungkil Biji Kapuk (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) Ampas kecap Ampas kecap adalah buangan dari proses pembuatan kecap. Sayang jika limbah ini tidak dimanfaatkan, mengingat kandungan nutrisinya yang cukup baik. Untuk dapat digunakan menjadi bahan baku pakan, ampas kecap harus dikeringkan terlebih terlebih dahulu dan digiling menjadi tepung. Nilai nutrisi yang terkandung di dalamnya, protein 24,9% dan lemak 24,3%. Bunga Biji Matahari Nilai nutrisinya tergantung dari cara pengolahan. Bungkil biji bunga matahari mengandung lisin dengan availitabilitas yang rendah. Penggunaannya dalam pakan ayam tidak terbatas. Tepung daun lamtoro Di Indonesia, daun lamtoro atau ipil-ipil kadang kala digunakan dalam ransum ayam. Ditinjau dari kandungan proteinnya, daun lamtoro lebih baik dibandingkan dengan alfafa, berkisar antara 22 - 34%. Daun lamtoro juga merupakan sumber beta caroten yang baik, yang penting 35 pada warna kuning telur. Tetapi karena adanya kandungan mimosin, maka penggunaannya dalam ransum ayam menjadi terbatas. Untuk anak ayam disarankan tidak lebih dari 5% sedangkan untuk ayam petelur dapat digunakan sampai 15%. Apabila di daerah peternak banyak dijumpai pohon lamroro, akan sangat menguntungkan jika bisa dibuat tepung daun lamtoro. Bahan ini dapat digunakan sebagai sumber protein nabati yang cukup baik untuk campuran pakan ternak. Selain itu, kandungan xanthophylnya cukup baik sekitar 660 ppm. Nilai ini jauh di atas kandungan xanthophyl jagung, sekitar 20 ppm. Oleh karena itu, tepung daun lamtoro dapat juga digunakan sebagai pewarna kuning di bagian kaki dan kulit ayam ras pedaging. Proses pembuatan tepung daun lamtoro cukup sederhana. Daun lamtoro dikeringkan dengan bantuan sinar matahari, sekaligus untuk menghilangkan zat mimosin atau zat yang dapat menyebabkan kerontokan bulu unggas, lalu ditumbuk atau digiling menjadi tepung. Dalam industri pakan, umumnya bahan baku ini tidak digunakan karena kesulitan pengadaannya dan tidak ada jaminan kemurniannya (sering dipalsukan). Namun, jika di daerah peternak banyak didapatkan pohon lamtoro, sangat baik jika dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan. Jika dibuat tepung, daun lamtoro akan menghasilkan rendemen 30% dari bobot daun basah. 36 Gambar 25. Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) Alfafa Di Indonesia, daun lamtoro atau ipil-ipil, alfafa kadang kala digunakan dalam ransum ayam. Ditinjau dari kandungan proteinnya, daun lamtoro lebih baik dibandinkan dengan alfafa, berkisar antara 22 - 34%. Daun lamtoro juga merupakan sumber beta caroten yang baik, yang penting pada warna kuning telur. Tetapi karena adanya kandungan mimosin, maka penggunaannya dalam ransum ayam menjadi terbatas. Untuk anak ayam disarankan tidak lebih dari 5% sedangkan untuk ayam petelur dapat digunakan sampai 15%. Gambar 26. Bibit Alfafa (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) 37 Gambar 27. Alfafa Kering (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) Gambar 28. Alfafa Segar (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) Lupin Legum ini mungkin tidak tumbuh di Indonesia, tetapi banyak tumbuh di negara lain seperti Australia, amerika, dll. Chick Pea Bahan pakan ini banyak ditanam di beberapa di dunia ini untuk kebutuhan konsumsi manusia. Bijinya banyak mengandung lisin, tetapi miskin akan asam amino yang mengandung belerang dan triptophan. 38 Kacang Hijau Kacang hijau miskin akan asam amino yang mengandung belerang dan triptophan. Kacang hijau ini jarang digunakan sebagai campuran bahan pakan. c) Bahan baku pakan sebagai sumber protein hewani antara lain Tepung ikan Oleh karena ikan merupakan bahan pangan manusia sebagai sumber protein, maka penggunaanya untuk pakan ternak sangat kompetitif. Kualitas tepung ikan sangat bervariasi tergantung dari jenis ikannya. Tepung ikan yang baik merupakan sumber protein yang baik. Gambar 29. Tepung Ikan (Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013) Tepung ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik, mengingat kandungan asam amino esensialnya sangat menunjang. Namun harga per satuan beratnya relatif mahal sehingga bahan baku ini hanya digunakan sebesar 5 – 12% terhadap total komposisi. Bahan baku ikan yang Next >