< Previous 113 yang dipergunakan. Pada pekerjaan las oksi-asetilena , kampuh las yang biasa digunakan adalah: a. Sambungan Tumpul (Butt Weld) Sambungan tumpul ialah bentuk sambungan yang kedua bidang yang bersambungan itu akan disambung berhadapan satu sama lain. Antara kedua bidang yang akan disambung biasanya diberi celah atau jarak antara, ialah untuk mendapatkan pengelasan yang baik pada saat pengelasan. Selain diberi celah, bidang sambungan harus dikerjakan terlebih dahulu baik lurus maupun miring. Untuk selanjutnya pengerjaan sambungan disebut kampuh las. Pemilihan bentuk kampuh tergantung pada tebal bahan yang akan dilas. Tabel 2.4 menunjukkan hubungan antara tebal bahan, bentuk kampuh dan teknik pengelasan. Tabel 2.4 Sambungan Tumpul Posisi Bawah Tangan 114 b. Sambungan Sudut (Fillet Weld) Pengelasan sambungan sudut dapat dilaksanakan pada dua sisi atau hanya pada satu sisi, tergantung kekuatan las yang diharapkan. Pada pelat yang tebal diperlukan pengerjaan-pengerjaan kampuh tepi sambungan, yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Macam–macam kampuh sambungan T adalah I, 1/2V, K, 1/2U atau J, bentuk kampuh bergantung atas tebal bahan yang akan dilas. Permukaan kampuh dan benda kerja harus bersih, celah sambungan harus sama agar diperoleh sambungan las yang baik.Macam-macam sambungan sudut ditunjukan pada tabel 2.5. Tabel 2.5 Macam-Macam Sambungan Sudut Nama Sambungan Perspektif Penampang Sambungan Samb. Tumpang (Lap Joint) Sambungan T (Tee Fillet Joint) Samb.Sudut Luar (Open Corner Joint) Samb.Sudut Dalam (Closed Corner Joint) 4. Peralatan Las Oksi-Asetilena Peralatan utama pada pekerjaan pengelasan dengan las oksi-asetilena terdiri dari : a. Generator asetilena b. Tabung asetilena (bila tanpa generator) 115 c. Tabung Oksigen d. Regulator asetilena dan oksigen e. Pembakar las f. Selang las asetilena dan oksigen g. Kaca mata las h. Korek api las 1) Generator asetilena Generator asetilena merupakan tabung yang dibuat tahan tekanan tinggi dan dilengkapi berbagai alat agar dapat dibuat gas asetilena dengan cara mencampur karbit (calcium-carbide) dengan air pada tabung tersebut. Proses kimia perubahan calcium-carbide yang bereaksi dengan air, secar kimia terjadi sebagai berikut: Ca2C2 + 2H2O2 C2H2 + Ca(OH) 2 + kalor Kalor yang terjadi pada penguraian 1 kg karbit dapat memanaskan 5 kg air dari 0oC - 95oC.Jadi, air di dalam generator berfungsi juga sebagai pendingin.Syarat keamanan yang harus dipenuhi oleh sebuah generator yaitu Selama dalam pemakaian, suhu air tidak boleh lebih dari 60oC, dan suhu gas asitilen yang terjadi, tidak boleh mencapai 100oC.Generator ini memliki dua jenis, seperti ditunjukkan oleh gambar 2.86 dan 2.87. Gambar 2.85 Peralatan las Oksi-Asetilena 116 Bagian-bagian utama sebuah generator asetilena (1) Ruang karbit dan dapur gas atau retor (2) Ruang air (3) Ruang gas asetilena (4) Kunci air (5) Alat pembersih atau penyaring gas (6) Pengukur tekanan gas atau manometer yang biasanya hanya ada padagenerator tekanan tinggi (7) Alat pengaman bila terjadi tekanan gas melebihi tekanan yang diizinkan . Untuk menjaga kemanan generator dari ledakan atau kebocoran, tempatkan generator asetilena jauh dari tempat pengelasan atau tempat sumber api. Hindarkan nyala api, percikan las, benda-benda panas dan terik matahari dari generator.Periksalah secara berkala tinggi air dalam kunci air. Segera periksa kebocoran jika tercium bau karbit. Gambar 2.86 Bagian-bagian utama Generatorsistem tetes lasOksi-Asetilena Gambar 2.87Bagian-bagian utama Generatorsistem celup lasOksi-Asetilena 117 2) Tabung asetilena Gas asetilena dimampatkan ke dalam silinder baja dengan volume 40 liter dan tekanan 15 bar.Silinder asetilena diisi dengan bahan berpori-pori, seperti kapas, sutra tiruan, atau asbes yang berfungsi sebagai penyerap aseton. Isi bahan berpori dalam silinder ±25 %, yang dapat menyerap aseton sebanyak ± 40% isi silinder.Tiap 1 liter aseton pada tekanan 15 kg/cm2 dapat melarutkan ± 360 liter gas asetilena. 3) Zat asam Zat asam/Oksigen adalah gas yang sangat penting dan merupakan salah satu syarat terjadinya pembakaran.Zat asam dimanfaatkan dalam silinder baja dengan tekanan sampai ± 150 kg/cm2 4) Regulator Regulator atau alat pengatur tekanan berfungsi untuk : a) Mengetahui tekanan isi silinder, b) Menurunkan tekanan isi menjadi tekanan kerja, c) Mengetahui tekanan kerja, d) Menjaga tekanan kerja agar tetap (konstan) meskipun isi berubah-ubah Gambar 2.88Tabung asetilena Gambar 2.89Tabung Oksigen 118 . Pada regulator terdapat dua buah alat pengukur tekanan atau biasa disebut manometer seperti ditunjukkan pada gambar 2.90. Manometer tekanan isi silinder dan manometer tekanan kerja.Manometer tekanan isi mempunyai skala lebih besar jika dibandingkan dengan manometer tekanan kerja.Perbedaan antara regulator asetilena dan oksigen yang paling utama adalah tentang, baut dan mur pengikat, regulator asetilena berulir kiri, sedangkan regulator oksigen berulir kanan. 5) Pembakar las Fungsi pembakar las atau Brander adalah untuk mencampur gasasetilena dan gas oksigen, mengatur pengeluaran gas dengan memutar katup, serta untuk mengadakan nyala api. Macam-macam pembakaran las ditunjukkan pada gambar 1.91 Gambar 2.90Regulator 119 Pada pembakaran tipe Tekanan Rendah (Injector), tekanan oksigen lebih dari pada tekanan kerja asetilena, misalnya tekanan kerja asetilena 0,3 kg/cm2 s.d 0,5 kg/cm2. Sementara tekanan kerja oksigen adalah 2,5 kg/cm2 untuk tekanan kerja oksigen biasa tertera pada mulut pembakar.Pada pembakaran tipeTekanan Rata (Mixer), tekanan kerja asetilena dan oksigen sama besarnya, misalnya mulut pembakar nomor 8; tekanan kerja oksigen maupun asetilena antara 5 - 7 psi(pound square inch). Prinsip Kerja Pembakaran Las, adalah mencampurkan gas oksigen dan gas asetilena dapat bercampur secara homogen dalam pembakar bila katup oksigen dan katup asetilena dibuka. Pada keadaan ini gas campuran akan keluar melalui pembakaran dan dapat dinyalakan untuk keperluan pengelasan. Pada umumnya sebuah pembakar dilengkapi dengan satu set tip/mulut pembakar. Mulut pembakar masing-masing itu digunakan untuk mengelas bahan yang tebalnya berbeda. Untuk memilih ukuran mulut pembakar perlu dipertimbangkan hal –hal sebagai berikut: a) tebal bahan yang dilas, b) jenis bahan yang dilas, c) proses pengelasan. Tabel 2.6 Tipe pembakar, ukuran tip dan tebal bahan Tipe Injektor Tipe Mixer Ukuran Tip Tebal Bahan (mm) Ukuran Tip Tebal Bahan (mm) 1 2 3 4 5 0,5 – 1 1 – 2 2 – 4 4 – 6 6 – 9 8 10 12 15 20 0,5 – 2,0 2 – 4 4 – 6 6 – 9 9 – 15 Gambar 2.91Pembakar las 120 6) Selang Las Fungsi selang las adalah untuk mengalirkan gas dari silinder ke dalam pembakar.Bahan selang las dibuat dari karet yang berlapis-lapis dan diperkuat dengan serat-serat bahan tahan panas. Selang las harus mempunyai sifat a) kuat; selang asetilena harus tahan tekanan 10 kg/cm2, selang oksigen harus tahan terhadap tekanan 20 kg/cm2. b) tahan api/panas. c) lemas/tidak kaku/fleksibel. d) berwarna. Besar diameter dalam selang las bermacam-macam dan ukuran yang paling banyak digunakan ialah ¼"- 516".Di dalam penggunaannya selang las tidak boleh dipertukarkan.Untuk menyalurkan gas oksigen pakailah selang las berwarna hijau.Dengan perbedaan warna ini dapat dihindarkan kekeliruan pada waktu pemasangan selang las. 7) Kaca Mata Las Kaca mata las sangat penting digunakan pada waktu mengelas, untuk melindungi mata terhadap cahaya yang tajam dan menyilaukan, agar kita dapat melihat benda kerjayang baik. Gambar 2.93Kacmata pengaman 121 Kaca mata las melindungi mata tehadap bahaya percikan bunga api, diperlengkapi dengan dua macam kaca, yaitu: a) Kaca penyaring yang berwarna hijau atau cokelat ; untuk memotong dan mengelas dengan gas, nomor warna kaca, adalah nomor 4 dan 8. b) Kaca biasa yang berwarna bening, sebagai pelindung, agar kaca las tidak cepat rusak bila kena percikan api. 8) Pemantik Api Fungsi pemantik api adalah untuk menyalakan campuran oksigen dan asetilena yang keluar dari mulut pembakar. Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan saja. 9) Tip cleaner Tip cleaner digunakan untukmembersihkan lubang mulut pembakar. 10) Peralatan bantu bantu kerja las Yang dimaksud dengan peralatan bantu adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu mempercepat, memudahkan, dan memperlancar kegiatan pengelasan. Dengan demikian, tanpa alat bantu kegiatan pengelasan masih bisa dilaksanakan.Peralatan bantu, yang banyak digunakan dalam kegiatan mengelas adalah adalah sebagai berikut: Gambar 2.94Pemantik Api Gambar 2.95 Tip cleaner 122 No Nama Alat Gambar 1 Mistar baja 2 Rol meter 3 Kikir 4 Penggores 5 Penitik 6 Gergaji tangan Next >