< Previous 123 No Nama Alat Gambar 7 Gerinda tangan 8 Palu 9 Pahat 10 Paron/landasan 11 Sikat kawat baja 124 No Nama Alat Gambar 12 Ragum 13 Tang jepit 11) Alat-alat keselamatan kerja No Nama Alat Gambar 1 Kacamata pengaman 2 Apron kulit Sarung tangan kulit Gambar 2.96 Peralatan bantu las 125 No Nama Alat Gambar 3 Sepatu safety 4 Topi las 5 Pakaian kerja 5. Bahan Pengisi Las Bermacam-macam jenis bahan yang dipergunakan untuk mengelas.Bahan las ini umumnya dikatagorikan sebagai logam pengisi. Logam pengisi didefinisikan sebagai logam tambah dalam pembuatan sambungan las cair, las patri (braze welding), dan patri keras (brazing). Logam pengisi digunakan atau dikonsumsi menjadi bagian dari sambungan las. Dalam istilah logam pengisi tidak termasuk elektroda yang digunakan untuk las tahanan/resistan (resistance welding) dan juga tidak termasuk stud dalam stud welding. Jenis logam pengisi untuk proses las oksi-asetilin yang telah distandarisasi oleh AWS (Amerikan Welding Society) : a) Kawat las baja karbon rendah dan baja karbon tinggi . b) Kawat las tembaga dan tembaga campuran. c) Kawat aluminium dan aluminium paduan. d) Kawat las untuk pelapisan permukaan. e) Kawat las nikel dan nikel paduan. Gambar 2.97 Peralatan K3 126 f) Kawat las untuk besi tuang. g) Kawat las magnesium Logam untuk proses las oksi-asetilin, klasifikasi didahului oleh huruf R yang berarti rod (kawat las), kemudian diikuti oleh huruf G yang berarti gas, terakhir dua angka dibelakang, misalnya : 65 , angka tersebut menunjukkan kuat tarik maksimum x 1000 = 65000 dalam satuan psi (pound square inch) atau 1 Kg/Cm2 = 14,2 psi. Contoh pemakaian kawat las RG 65 dan kawat las RG 60 a) Kawat las RG 65 Kawat las RG 65 digunakan untuk mengelas baja karbon dan baja paduan rendah , dengan kekuatan tarik maksimum 65000 psi. Umumnya digunakan untuk mengelas pelat dan pipa tipis, b) Kawat las RG 60 Kawat las RG 60 digunakan untuk mengelas baja karbon dengan kekuatan tarik maksimum 60000 psi, mempunyai keliatan (ductility) yang baik.Umumnya digunakan untuk mengelas pipa baja karbon. Untuk memilih ukuran diameter kawat las yang akan digunakan pilihan itu bergantung pada tebal bahan benda kerja. Misalnya: tebal bahan yang akan dilas (T) = 3 mm, diameter kawat las adalah T/2 + 1 atau 3/2 + 1 = 1,5 + 1 = 2,5 mm. Penggunaan dan Penyimpanan Kawat Las a) Pilihlah kawat las yang sesuai dengan jenis bahan dasar b) Gunakan rumus T/2+1 untuk menentukan diameter kawat las c) Kawat las harus bersih dari minyak,karat dan kotoran lain d) Hematlah pemakaian kawat las dengan jalan menyambung sisa-sisa kawat las yang sudah pendek e) Simpan kawat las ditempat yang kering,untuk mencegah karat. f) Dalam penyimpanan kawat las jangan dicampuradukkan, masukan pada pembungkus agar mudah mengetahui komposisi dan kegunaannya 127 6. Prosedur Pengelasan a) Persiapan Penyambungan Di dalam persiapan-persiapan penyambungan dengan las, harus dilakukan persiapan yang benar. Dengan persiapan-persiapan yang benar dan baik membuat pekerjaan juru las menjadi ringan. Persiapan meliputi pekerjaan penyambungan, misalnya meratakan permukaan bagian atas dan bagian bawah sambungan.Dalam pengelasan penyetelan celah, sudut atau jarak adalah suatu hal yang diperlukan.Maka mulailah dengan persiapan-persiapan yang benar pada sudut-sudutnya dan meluruskan sebelum pengelasan dimulai. Kelurusan dan kerataan permukaan harus dijaga selama proses pengelasan berlangsung. Benda kerja harus diikat untuk mencegah pemuaian akibat panas, terjadinya perubahan bentuk (distorsi). Alat penjepit harus terpasang kuat agar tidak bergerak maupun berubah posisi, karena bila demikan dapat mengubah posisi benda las akibat pemuaian sewaktu mengelas; hal ini akan serius bila terjadi pada benda baja tahan karat. Jadi kalau perlu dalam penyambungan dua benda, bagian bawah benda tersebut diberikan alat bantu untuk menjaga kerataan benda las tersebut. Alat bantu ini bisa dari pelat tembaga setebal ½" yang diikat kuat pada bagian bawah sambungan pengelasan. Hal ini sangat membantu sekali karena pelat tembaga ini dapat menerima dan menahan panas atau percikan – percikan las seperti terlihat pada gambar 2.98. Tembaga Cara lain untuk menghindari perubahan bentuk, dipakai alat pengikat benda kerja dengan satu sistem, yaitu yang disebut sistem las catat (tack weld) Gambar 2.98 Pengesetan sambungan tumpul 128 b) Las Catat (Tack Weld) Las catat adalah las kecil atau pendek yang digunakan sebagai pengikat bagian-bagian yang akan disambungkan atau dilas.Las catat sangat penting untuk mempertahankan kedudukan bagian-bagian sambungan, agar pada saat pengelasan dapat mengurangi perubahan bentuk. 1) Ukuran las catat (a) Las catat pada ujung sambungan, panjangnya 3 s.d 4 kalitebal bahan, maksimum 35 cm. (b) Las catat yang berada ditengah-tengah sambungan panjangnya 2 s.d 3 kali tebal bahan, maksimum 35 mm. (c) Las catat pada pelat-pelat tipis dibuat lebih kecil tetapi jumlahnya agak banyak. 2) Jarak las catat Jarak las catat yang satu terhadap yang lain harus sama seperti ditunjukkan pada gambar 3.2 , panjang jarak tersebut adalah : (a) Tebal bahan di atas 3 mm, jaraknya ± 150 mm, dengan ketentuan setiap penambahan tebal 1 mm, jaraknya ditambah 25 mm dengan jarak maksimum tidak boleh lebih dari 600 mm. (b) Tebal pelat sampai 1,5 mm, jaraknya ± 40 mm. (c) Tebal pelat 1,5 s.d 3 mm, jaraknya ± 50 mm. (d) Untuk sambungan las sudut, jaraknya dapat dibuat dua kali ketentuan di atas. Jarak las catat diusahakansama Gambar 2.99 Jarak las catat 129 c. Posisi Pengelasan 1) Posisi Bawah Tangan Posisi bawah tangan adalah benda kerja terletak di atas bidang datar dan proses pengelasan berlangsung di bawah tangan. Untuk mengelas baja lunak besar sudut posisi arah memanjang (searah sambungan ) untuk pembakar 60o – 70o dan kawat las 30o – 40o terhadap permukaan benda kerja, untuk arah melintang pembakar dan kawat las 90O terhadap permukaan benda kerja (lihat gambar 1.20 dan 1. 21). 300-400600-700 (a) 600 -700300-400 (b) 2) Posisi Mendatar (Horizontal) Posisi mendatar; benda kerja berdiri tegak, posisi sambungan mendatar (horizontal)pengelasan berjalan arah mendatar. Untuk mengelas baja lunak besar sudut pembakar 600 – 700 terhadap garis horizontal dan sudut samping pembakar antara 800 – 900 terhadap bidang bawah (lihat gambar 1.101(a) dan 1.101 (b). Gambar 2.100 a. Kampuhtumpul posisi bawah tangan b. Sudutposisi bawah tangan 130 800600300(a) 300600(b) Gambar 2.101 (a) Mengelas sambungan tumpul posisi mendatar (b) Mengelas sambungan sudut posisi mendatar 3) Posisi Tegak (Vertikal) Benda kerja berdiri tegak, posisi sambungan tegak (vertikal), pengelasan berjalan tegak arah naik atau turun. Untuk mengelas baja lunak besar sudut pembakar 0 – 10o terhadap garis horizontal dan sudut samping pembakar 90o (sambungan tumpul), sudut samping pembakar untuk sambungan sudut 45o, sudut kawat las sambungan sudut maupun sambungan tumpul 30o – 40o terhadap permukaan benda kerja. Gerakan pembakar dan bahan pengisi ke arah atas atau ke arah bawah lihat gambar 1.24. Gambar 2.102 Mengelas posisi tegak 4) Posisi Atas Kepala (Over head) Posisi atas kepala; benda kerja/bagian yang akan dilas menghadap ke bawah, pengelasan dilakukan dari bawah. Besar sudut pembakar 0 – 10o terhadap garis tegak dan segaris dengan garis sambungan pengelasan (sambungan tumpul), untuk sambungan sudut ; sudut samping pembakar 45o, sudut kawat las sambungan tumpul maupun sambungan sudut 30o – 40o terhadap permukaan benda kerja seperti pada gambar 2.102. 131 d.Teknik Pengelasan 1) Teknik Las Arah Kiri (Left ward Welding) Teknik pengelasan arah kiri, pembakar bergerak dari kanan ke kiri apabila pembakar dipegang oleh tangan kanan. Teknik mengelas arah kiri terutama dipergunakan untuk mengelas bahan baja yang tebalnya sampai 4,5 mm. Cara ini dipergunakan untuk mengelas besi tuang dan bahan – bahan non ferro. Ayunan las melingkar atau setengah lingkaran.Sudut pembakaran las 60 – 70 derajat, sudut kawat las 30 – 40 derajat terhadap garis sambungan seperti pada gambar2.103. Gambar 2.102Mengelas posisi di atas kepala Gambar 2.103Mengelas arah kiri (maju) 132 2). Teknik Las Arah Kanan (Rightward Welding) Pembakar bergerak dari kiri ke kanan, bila pembakar dipegang oleh tangan kanan.Cara ini dianjurkan untuk mengelas baja yang tebalnya 5 mm ke atas.Posisi sudut pembakar las 400 – 500, sudut kawat las 300 – 400 terhadap garis sambungan.Sudut pembakar lebih kecil atau miring maksudnya untuk menahan cairan yang mengalir supaya tidak mendahului pengelasan.Pengelasan arah kanan biasanya hanya dilakukan pada logam baja dan dianjurkan untuk mengelas posisi tegak dan atas kepala. 6. Nyala Api Nyala api pada las oksi-asetilin dihasilkan pembakar dengan mengatur katup oksigen dan katup asetilin. Suhu pembakaran pada las asetilin dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.104Mengelas arah kanan (mundur) Next >