< Previous 133 Berdasar campuran oksigen dan asetilin pada proses pembakaran, terdapat tiga jenis pembakaran/api las oksi asetilin, yaitu nyala oksidasi yang dihasilkan oleh pembakaran yang kaya akan oksigen. Nyala netral, yaitu nyala api pengelasan yang dihasilkan oleh perbandingan campuran oksigen dan asetilin yang seimbang/sesuai. Serta nyala karburasi, yaitu nyala yang dhasilkan oleh pembakaran yang kaya akan asetilin. Karakteristik api las ini digambarkan pada gambar 2.106. Sedangkan penggunaan jenis nyala api ini dapat dilihat pada tabel 2.7 Gambar 2.105Temperatur pembakaran Gambar 2.106Nyala api las oksi-asetilin 134 Tabel 2.7 Pengelasan logam dengan Las Oksi-Asetilin Logam Induk Proses Las Nyala Api Baja Karbon Baja karbon rendah(sampai 0,30% C) Baja karbon sedang (0,30% - 0,50%) Baja karbon tinggi (0,50% - 0,90%) Baja perkakas (0,80% – 1,5%) Las cair Las patri Las cair Las patri Las cair Las patri Las cair Las patri Netral Sedikit oksidasi Netral Sedikit oksidasi Netral Sedikit oksidasi Netral Sedikit oksidasi Besi Tuang Besi cor abu-abu Besi cor Maribel Las cair Las patri Las patri Netral Sedikit oksidasi Sedikit oksidasi Baja Tahan Karat Baja tahan karat (12% - 28%) Baja tahan karat (18% - 8%) Las cair Las cair Netral Netral Nikel & Paduan Nikel Nikel Monel Inconel Las cair Las cair Las cair Netral sedikit karburasi Netral sedikit karburasi Netral sedikit karburasi Tembaga & Paduan Tembaga Tembaga Perunggu dan kuningan Perunggu Aluminium Perak dan nikel Las cair Las patri Las cair Las cair Las cair Netral Sedikit oksidasi Sedikit oksidasi Sedikit oksidasi Netral Aluminium & Paduan Aluminium Aluminium murni Aluminium Mangan Aluminium Silikon Magnesium Aluminium Magnesium Las cair Las cair Las cair Las cair Netral Netral Netral Netral 7. Pencegahan Distorsi Pada waktu pengelasan benda kerja akan mengalami pemanasan yang tidak sama rata. Panas yang terbesar terjadi pada daerah las dan panas makin menurun pada bagian yang makin jauh dari daerah las. Sebagai akibat dari 135 penerimaan panas yang tidak merata ini, maka benda kerja akan mengalami perubahan bentuk atau distorsi Sebagai contoh distorsi lihat gambar 2.107. Gambar 2.107 Distorsi pada sambungan tumpul Gambar 2.108 Distorsi pada sambungan sudut Untuk menghindari atau memperkecil terjadinya distorsi pada benda kerja, waktu merakit benda kerja harus menggunakan alat bantu yang dapat menahan muainya benda kerja waktu dipanaskan dan mengkerut waktu pendinginan, peralatan tersebut seperti klem/penjepit, jig atau alat untuk merakit. Bagian-bagian yang diklem harus dipertahankan posisinya agar tetap kokoh sampai proses pendinginan. Las catat (tack weld) dapat juga dipakai untuk menahan agar bagian yang sedang dirakit tidak bergeser selama pengelasan dan sebagai sarana untuk memperkecil distorsi khususnya distorsi melintang. 136 Gambar 2.109 Cara mengurangi distorsi Cara pencegahan distorsi dilakukan juga dengan variabel pengelasan, yaitu pengelasan terputus-putus (intermittent weld), dimaksudkan untuk menyalurkan tegangan supaya daya susut yang satu dengan yang lain setimbang dengan menggunakan urutan pengelasan yang benar. Contoh dari teknik ini adalah pengelasan bergantian yang dilakukan pada setiap sisi untuk sambungan tumpul dan sambungan sudut seperti pada gambar 2.110 Gambar 2.110 Pengelasan terputus-putus Pengelasan dengan arah pembakar yang berbeda-beda atau dalam teknik pengelasan disebut pengelasan arah maju dan arah mundur hal ini dilakukan untuk mengurangi distorsi pada waktu penempatan jalur las yang panjang dan terus menerus. Metoda ini menyalurkan panas lebih merata disepanjang sambungan. Cara pengelasan ini ditunjukkan gambar 2.111 berikut. 123456 137 (a) (b) Gambar 2.111 a. Jalur pertama dikerjakanke belakang menuju ke bagian akhir b. Jalur yang kedua lebih jauh dari yang pertama dan las mundur ke belakang menuju jalur yang pertama Bila setiap jalur pengelasan telah sesuai urutannya, maka tegangan yang timbul akibat ekspansi dan kontraksi akan dikontrol oleh pengelasan pada jalur sebelumnya. Untuk mengelas sambungan yang panjang , pengelasan dimulai dari tengah-tengah sambungan, dua jalur pertama dengan cara yang sama dengan urutan sebelumnya, kemudian buat jalur berikutnya bergantian dikedua sisi garis tengah, sehingga pengelasan sambungan berlangsung dari tengah menuju ke arah luar. 138 BERLATIH MELAKUKAN PENGELASAN DENGAN PROSES LAS OKSI ASITELIN Informasi Setelah mempelajari materi pengelasan dengan las oksi asitelin, Kamu akan berlatih melakukan pekerjaan pengelasan dengan proses las oksi asitelin. Pada kegiatan latihan ini, perhatikan hal-hal berikut: 1.Selalu menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja melalui penggunaan APD, menjaga sikap kerja, memperhatikan rambu-rambu peringatan K3 dan melaksanakan pekerjaan atas ijin/pengawasan guru. 2.Materi latihan keterampilan disusun secara berurutan, dan setiap siswa harus secara bertahap menyelesaikan pekerjaan, dan berpindah/memulai pekerjaan berikutnya atas ijin/pengawasan guru. Materi latihan terdiri dari: Latihan 4: Melakukan instalasi peralatan Las Oksi Asitelin Latihan 5: Menyalakan api brander Latihan 6: Membuat jalur las tanpa bahan tambah Latihan 7: Membuat Jalur Las Dengan Bahan Tambah Latihan 8: Membuat Sambungan Las Tumpang Latihan 9: Membuat Sambungan Pinggir Latihan 10: Membuat Sambungan Sudut Luar Latihan 11: Membuat Sambungan Sudut Dalam 3.Pada setiap akhir kegiatan latihan diakhiri dengan kegiatan evaluasi. Hanya jika Kamu (siswa) telah dinyatakan kompeten, dapat melanjutkan ke latihan berikutnya. 139 Rubrik Penilaian 1.Indeks nilai kuantitatif dengan skala 1 – 4 2.KKM : Pengetahuan : > 2.66 (Baik) Keterampilan : > 2.66 (Baik) Sikap : > 2.66(Baik) 3.Skor Siswa = 4.Konversi klasifikasi nilai kualitatif : Konversi nilai akhir Predikat Klasifikasi Skala 1- 4 Skala 0–100 4 86 -100 A Sangat Terampil/Sangat Baik 3.66 81- 85 A- 3.33 76 – 80 B+ Terampil/Baik 3.00 71-75 B 2.66 66-70 B- 2.33 61-65 C+ Cukup Terampil/Cukup Baik 2 56-60 C 1.66 51-55 C- 1.33 46-50 D+ Kurang Terampil/Kurang Baik 1 0-45 D 140 A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah melaksanakan latihan 4, siswa mampumelakukan instalasi/merakit peralatan las OAW, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Sikap a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3 b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan d. Melaksanakan pekerjaan atas ijin guru 2. Keterampilan a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil: 1) Dilakukan pemeriksaan kebocoran gas 2) Tidak ada sambungan bocor/kebocoran diperbaiki c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan 3. Pengetahuan a. Telah menyusun/menyampaikan laporan praktik sesuai ketentuan ditetapkan b. Menyelesaikan tugas yang diberikan B.Tugas 1. Lakukan latihan merakit peralatan las OAW 2. Buatlah laporan hasil latihan! 3. Jawab pertanyaan pada bagian Review! C.Kebutuhan Alat dan Bahan 1) Alat a. Seperangkat Las oksi-asetilena b. Perkakas tangan (obeng, gergaji besi, kunci inggeris, kunci pas, pisau) c. Kuas atau busa spon d. Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Latihan 4 Melakukan Instalasi Peralatan Las Oksi Asetilin 141 2) Bahan a. Sealtip b. Air sabun c. Clam Ring D. Keselamatan Kerja 1. Pergunakan alat – alat keselamatan kerja dan kesehatan kerja 2. Periksa kebocoran – kebocoran gas sebelum memulai penyalaan 3. Hal – hal yang meragukan tanyakan kepada guru E. Gambar dan Langkah Kerja Kerja No Gambar Langkah Kerja 1 Menyiapkan Alat dan Bahan Menyiapkan silinder oksigen dan asetilena, tempatkan silinder oksigen dan asetilena terikat pada dinding atau pada kereta dorong di tempat yang aman. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan 2 Pemasangan regulator Sebelum memasang regulator pada tiap silinder, katup silinder dibuka sebentar dan tutup kembali agar lubang dan ulir bebas dari debu.Pasang regulator pada masing-masing silinder. Tekanan isi silinder 150 Bar, Tekanan kerja 2,5 Bar (tertera pada mulut pembakar). Untuk pembakar jenis mixer tekanan kerja zat asam dan asetilena 1 : 1, misalnya mulut pembakar nomor 4, tekanan kerja zat asam dan oksigen sama, yaitu 5 – 7 dalam satuan psi (1kg/cm2 = 14,2 psi). 3 Penyambungan Selang Sambungkan selang ke regulator dan brander dengan kencang, gunakan clam ring dan kencangkan dengan obeng 142 No Gambar Langkah Kerja Perhatikan warna selang; merah untuk asitelin dan biru atau hijau untuk oksigen 5 Pemeriksaan Sambungan Secara keseluruhan pemasangan bagian – bagian utama las oksi-asetilena telah selesai, namun demikian instalasi las tersebut masih belum dapat digunakan karena belum dijamin keamanannya, mungkin masih ada kebocoran pada sambungan. Instalasi las harus diperiksa sambungan–sambungannya dari kemungkinan bocor.Sambungan–sambungan yang perlu diperiksa adalah a) Silinder dengan regulator b) Regulator dengan slang las c) Slang las dengan pembakar d) Pembakar dengan tip/mulut pembakar Oleskan air sabun pada setiap sambungan dengan menggunakan kuas. Bocoran gas dapat diketahui dari adanya gelembung–gelembung air sabun pada sambungan, bahkan kalau bocoran cuckup besar akan ditemui bunyi berdesis. Apabila tejadi kebocoran hendaknya mur penghubung atau klem slang dikencangkan lagi dengan menggunakan alat yang sesuai dan periksalah kembali. Pemasangan bagian–bagian utama las oksi asetilin dapat dikatakan selesai apabila pada instalasi las oksi-asetilena tidak ada kebocoran, yang artinya instalasi las oksi asetilin aman. Next >