< Previous 243 Bab 2 Buku Teks Bahan Ajar Siswa Teknik Dasar Instrumentasi jilid 2 yang telah kamu pelajari, membahas materi proses penyambungan logam, baik dengan panas maupun tanpa panas. Dari materi penyambungan logam ini kamu dapat mengambil sebuah renungan akan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa berbagai material yang dihasilkan dari tambang, tidaklah akan memberikan manfaat lebih bagi manusia, kecuali manusia berinovasi dan berkreasi. Mereka yang mampu berinovasi dan berkreasilah yang bertahan dan berhasil menghadapi perubahan dan tantangan jaman. Bagai mana dengan kamu hari ini? Kreasi apa yang telah kamu ciptakan? Inovasi apa yang telah kamu lakukan? Dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah Kamu pelajari sampai hari ini, latihlah kreativitas dan inovasi Kamu, meski dari hal yang sederhana. 244 Penyambungan logam adalahproses menyambung dua bagian logam atau lebih, metoda penyambungan harus disesuaikan dengan; proses pengerjaan sambungan, kekuatan sambungan, kerapatan sambungan, penggunaan konstruksi sambungan, dan faktor ekonomis. penyambungan logam dapat dilakukan dalam keadaan dingin seperti dikeling, dimur-baud, dan dilipat. Juga dapat dilaksanakan dengan panas seperti patri, las, dan tempa. Pekerjaan fabrikasi logam sebagian besar berupa pengerjaan plat melalui membentuk danmenyambung logam lembaran (pelat), sesuai dengan bentuk dan ukuranyang sudah direncanakan, sering juga disebut kerja plat. Pada pekerjaan fabrikasi diperlukan pengetahuan dan keterampilan untuk mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan, membaca gambar kerja, menghitung penggunaan bahan yang akan dipotong, mengatur penggunaan perlengkapan kerja, menyiapkan alat tangan dan bahan, menentukan urutan pekerjaan, membuat model dan membuat mal atau pola, kemudian melakukan pekerjaan kerja plat. Pengelasan merupakan proses penyambungan logam yang dilakukan dengan memanaskan material (proses metalurgi). Pada saat pemanasan ada yang diberikan tekanan pada benda kerja ataupun tanpa menggunakan tekanan, dengan menggunakan bahan pengisi atau tanpa menggunakan logam pengisi.Las oksi-asetilena atau disebut OAW (Oxy Acetylene Welding) adalah salah satu cara pengelasan yang panas pengelasan itu diperoleh dari nyala api sebagai hasil pembakaran bahan bakar gas asetilena ( C2H2) dengan zat asam atau oksigen (O2). Pada pengelasan OAW ini diperlukan kemampuan untuk; menyeting benda kerja melalui pembuatan kampuh las, penguasaan mengunakan peralatan las oksi-asetilena, menyiapkan bahan pengisi las, memahami prosedur pengelasan, memahami posisi dan teknik pengelasan, nyala api dan melakukan pencegahanperubahan bentuk atau distorsi. 245 Proses penyambungan logam dapat dilakukan dengan pematrian, yaitu proses pemanasan dibawah titik lebur bahan dasar yang akan disambungkan (dilekatkan), sehingga bahan dasar atau benda kerja tidak mengalami proses mencair/melebur. Menyatunya dua benda kerja baik sejenis maupun berbeda, merekat kuat dengan menggunakan logam/bahanpengisi atau perekat, yang mencair pada saat pemanasan karena titik leburnya(logam pengisi)dibawah titik lebur bahan dasar/benda kerja. Bahan tambah atau bahan pengisi berupa logam non ferro atau paduan yang mempunyai titik cair diatas 800° C, tetapi lebih rendah dari titik cair logam dasar yang disambung.Agar diperoleh hasil ikatan yang baik pada pematrian, dalam pekerjaan Patri bidang patri harus bersih, menggunakan bahan pelumer (fluks), suhu pemanasan harus tetap, memiliki jarak celah dua logam induk. Jenis pematrian dibedakan berdasar jenis bahan tambah/logam penyambung, diantaranya Patri lunak (braze welding) dan Patri keras(brazing). Jenis patri keras diantaranya;Patri keras tembaga, Patri keras tembaga - timah (Patri perunggu), Patri keras tembaga - seng (Patri kuningan), Patri keras tembaga - nikel – seng dan Bahan Patri keras perak. Flux (fluksi) pada pematrian berfungsi untuk membantu melancarkan aliran bahan tambah masuk ke celah logam induk, membersihkan permukaan yang disambung terutama lapisan oksida , dan mencegah terjadinya oksidasi dengan udara luar selama proses patri keras berlangsung, berbentuk cair, tepung atau pasta, Dalam proses pematrian diperlukan beberapa peralatan meliputi alat utama seperti pembakar, alat bantu dan alat keselamatan kerja. 246 A. Evaluasi Diri Penilaian Diri Evaluasi diri ini diisi oleh siswa, dengan memberikan tanda ceklis pada pilihan penilaian diri sesuai kemampuan siswa bersangkutan. No Aspek Evaluasi Penilaian diri Sangat Baik (4) Baik (3) Kurang (2) Tidak Mampu (1) A Sikap 1 Disiplin 2 Kerjasama dalam kelompok 3 Kreatifitas 4 Demokratis B Pengetahuan 1 Saya memahamimaterisambungan logam dengan kerja plat 2 Saya memahami materi sambungan logam dengan las oksi asitilen 3 Saya memahami materi sambungan logam dengan patri keras/brazing. C Keterampilan 1 Saya mampu membuat benda kerja dari plat dengan menerapkan pekerjaan bukaan, lipatan dan sambungan. 2 Saya mampu membuat benda kerja dengan menerapkan pekerjaan las oksi asitilen. 3 Saya mampu membuat benda kerja dengan menerapkan pekerjaan patri keras/brazing. 247 B. Review Jawab pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) salah satu pilihan jawaban (a, b, c, d, atau e) yang menurut kamu merupakan jawaban yang paling tepat. 1. Salah satu ciri pekerjaan fabrikasi ringan adalah : a. Menggunakan bahan dengan ketebalan sampai 3mm b. Menggunakan alat perkakas tangan c. Menggunakan bekel khusus d. Menggunakan bahan besi e. Menggunakan bahan plat 2. Peralatan yang dapat digunakan untuk membuat lukisan garis untuk benda kerja/pelat yang hasil goresannya bersifat permanen. a. Kapur Teknik b. Kapur garis c. Mistar baja d. Penggores e. Penitik 3. Alat yang dipergunakan untuk melukis garis lengkung dan lingkaran, - Memindahkan ukuran dan sudut, Melukis konstruksi geometrik adalah : a. Mistar Baja b. Mistar Lipat c. Mistar Gulung d. Jangka Kaki e. Jangka Tongkat 4. Gambar berikut ini adalah alat : a. Siku Pelat b. Siku Bevel c. Mistar Gulung d. Jangka Kaki e. Jangka Tongkat 5. Gambar berikut inii berfungsi : a. Menggores ukuran b. Memotong bahan c. Mengukur sudut garis d. Membuat benda kerja siku e. Melukis berbagai ukuran sudut dan menentukan titik pusat suatu benda kerja yang berpenampang bulat/lingkaran. 248 6. Untuk gergaji tangan, ukuran gergaji ditentukan oleh berapa banyak gigi per inchi (25,4 mm). Untuk pemakaian umum digunakan daun gergaji dengan jumlah gigi per inchi sejumlah: a. 18 gigi per inchi. b. 25 gigi per inchi. c. 30 gigi per inchi. d. 35 gigi per inchi. e. 40 gigi per inchi. 7. Untuk memotong bahan Besi/profil baja lunakmenggunakan gergaji dengan jumlah gigi: a. Digunakan : 8 gigi/inchi b. Digunakan : 14 gigi/inchi c. Diguinakan : 18 gigi/inchi d. Digunakan : 24 gigi/inchi e. Digunakan : 32 gigi/inchi 8. Gambar disamping adalah jenis sambungan : a. Keling b. Rivet set c. Pengeling Pop d. Sambungan Sekrup e. Sambungan Baut-Mur 9. Jenis sambungan plat yang ditunjukkan oleh nomor 6 adalah : a. Sambungan lipat tunggal (grooved seam ) b. Sambungan lipat pitttsburgh c. Sambungan lipat tegak d. Sambungan lipat tegak ganda e. Sambungan lipat sudut tunggal 10.Dalam proses pengelasan flux akan turut mencair dan mengeluarkan gas serta membentuk terak cair yang berfungsi: a. Melindungi kawah las terhadap oksidasi udara luar agar hasil pengelasan tidak terjadi keropos. b. Menghilangkan kotoran pada besi yang di las c. Mempercepat pengerasan cairan logam d. Melindungi rigi las dari benturan e. Mencegah rambatan panas 11. Las oksi asetilena dalam istilah lain disebut a. LOA b. OAW c. SAW d. GTAW e. SMAW 249 12.Bahan bakar dalam proses las gas yang paling banyak digunakan adalah gas asetilena, karena; a. Tidak berbau b. Murah harganya c. Tidak membahayakan d. Temperatur panasnya tinggi e. Sesuai dengan kondisi sekolah 13. Alat utama las oksi asetilena, kecuali a. Regulator gas b. Korek api las c. Brander las d. Selang las e. sikat las 14. Logam pengisi atau kawat las dalam klasifikasinya dinyatakan dengan simbol, misalnya RG 60, arti dari angka 60 adalah a. Angka ketetapan b. Pelengkap klasifikasi c. Kekuatan tarik d. Keliatan bahan e. Jenis bahan 15. Diketahui tebal bahan 3 mm, akan dilas dengan las oksi asetilena. Diameter kawat las yang harus disiapkan adalah a. diameter 1,0 mm b. diameter 1,5 mm c. diameter 2,0 mm d. diameter 2,5 mm e. diameter 3,0 mm 16. Gambar sambungan/kampuh gambar berikut adalah: a. Kambungan pinggir b. Kambungan tumpang c. Kampuh I d. Kampuh V e. Kampuh X 17. Pada gambar generator las asitelin berikut, bagian nomor (2) adalah komponen: a. Ruang karbit dan dapur gas atau retor b. Ruang gas asetilena c. Manometer d. Ruang air e. Kunci air 0.8-3.2 250 18. Untuk memilih ukuran mulut pembakar perlu dipertimbangkan halsebagai berikut, kecuali: a. Proses pengelasan b. Tebal bahan dilas c. Jenis bahan dilas d. Jenis gas bakar e. Kampuh las 19. Berikut yang tidak termasuk pencegahan deformasi adalah: a. Mengelas dengan berlapis b. Memasang backing plate c. Mengelas dengan las catat/titik d. Menghangatkan bahan sebelum di las e. Pengelasan arah maju dan arah mundur 20. Temperatur terpanas las OAW dapat dicapai: a. 3.500 0C b. 4.000 0C c. 4.500 0C d. 5.000 0C e. 5.500 0C 21. Syarat yang harus dipenuhi dalam pekerjaan mematri, adalah : a. Menggunakan bahan pelumer b. Suhu pemanasan harus tetap c. Jarak celah dua logam induk d. Logam indukharus sejenis e. Bidang Patri bersih 22. Proses pematrian yang menggunakan bahan tambah yang mencair pada suhu di bawah 450°C. a. Las b. Brazing c. Ikatan d. Senyawa e. Penyambungan 23. Celahatau jarak antara bahan plat yang disambung berkisar a. 0,9 mm– 0,13 mm b. 0,.8 mm– 0,13 mm c. 0,7 mm– 0,13 mm d. 0,6 mm– 0,13 mm e. 0,5 mm -0,13 mm 24. Pada patri keras Logam (brazing) penyambung patri mencair pada suhu : a. Di atas 400°C. b. Di atas 450°C. c. Di atas 500°C. d. Di atas 550°C. e. Di atas 600°C. 251 25. Jenis patri yang terbuat dari tembaga dan timah dengan sedikit fospor, pemakaiannya untuk pematrian keras pipa baja.Bahan pelumer yang cocok: FSH3. a. Patri keras tembaga - timah (Patri perunggu) b. Patri keras tembaga - seng (Patri kuningan) c. Patri keras tembaga - nikel – seng d. Bahan Patri keras perak e. Patri keras tembaga 26. Beberapa perusahaan produsen fluks telah memberikan kode singkat, untuk S adalah kode fluk untuk: a. Bahan pembersih fluks b. Untuk logam berat c. Untuk logam ringan d. Untuk patriing e. Untuk brazing 27. Kampuh pematrian yang ditunjukan gambar berikut adalah jenis: a. Lap b. Cap c. Butt d. Sleeve e. Corner 28. Pernyataan yang salah terkait dengan fluk pada proses patri adalah: a. Membantu mencegah aliran bahan tambah masuk ke celah logam induk b. Membersihkan permukaan yang disambung terutama lapisan oksida c. Mencegah terjadinya oksidasi dengan udara luar selama proses patri keras berlangsung d. Fluks berbentuk cair, tepung atau pasta e. Fluks dapat ditambah air murni hingga berbentuk pasta dan dapat dicatkan pada permukaan yang akan disambung. 29. Beberapa produsen fluks memberikan kode singkat untuk fluks, kode L digunakan untuk: a. Bahan pembersih fluks b. Untuk logam berat c. Untuk logam ringan d. Untuk patriing e. Untuk brazing 30. Berikut ini bukan merupakan karakteristik patri keras tembaga: a. Sifatnya sangat mudah dibentuk b. Tahan asam, karat, dan suhu c. Menghasilkan jalur sambungan yang kedap d. Bahan pelumer (fluks) yang cocok adalah FSH3 e. Terbuat dari tembaga dan timah dengan sedikit fospor 252 C. Tugas Proyek Memanfaatkan Potensi Diri dan Lingkungan Berdasar materi bab 2, Kamu telah mempelajari materi membuat sambungan logam dengan beberapa metode, yaitu dengan metode tanpa pemanasan (keling, lipat, mur-baud, sekrup,tapping) dan metode pemanasan (las Oksi-asetilin dan brazing). Dengan bekal kompetensi di atas, Kamu telah memiliki modal keterampilan untuk berwirausaha. Pada tugas proyek ini, Kamu harus berlatih “Sikap dan keterampilan” seorang wirausahawan, yaitu; 1. Memanfaatkan keterampilan kamu untuk membuat sebuah produk. 2. Produk yang dibuat dianalisis, merupakan produk yang diperlukan/memiliki pangsa pasar jelas dan memiliki keuntungan, memilii kelebihan (inovasi) dibanding produk yang telah ada. 3. Rencanakan produk tersebut dan tuangkan dalam proposal. 4. Presentasikan/jelaskan kepada guru proposal yang kamu buat untuk memperoleh dukungan modal berupa bahan baku untuk membuat produk tersebut. 5. Jika proposal yang kamu buat disetujui oleh guru, buatlah produk tersebut sebaik-baiknya (layak jual) 6. Pasarkan hasil produk Kamu 7. Laporkan hasil kegiatan kepada guru. “Sukses Bagi Kamu Yang Kreatif dan Inovatif” Next >