< Previous 263 terbuat dari lead dan bronze, dimana saat itu teknologi pengecoran logam mulai di kenal. Selanjutnya sistem pemipaan berkembang dengan material logam yang bervariasi seiring dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan manusia, yang akhirnya saat ini dikenal berbagai logam hingga non logam yang berkembang pesat dalam dunia industri termasuk juga pada sistem pemipaan. Pipa di identifikasikan dengan kategori ukuran, yaitu : Nominal Pipe Size (NPS) digunakan hanya untuk menyebutkan ukuran pipa komersial saja, Outsside Diameter (OD), dan Inside Diameter (ID), sebagaimana yang di tunjukan pada gambar dibawah : Gambar 3.3 Pipa Tebal pipa (Wall Thickness) adalah istilah untuk tebal dinding pipa, yang mengacu pada pipe's weigth yaitu standar, extra strong, dan double extra strong. saat ini juga di kenal sebagai schedule, yaitu S10, S20, S30, dst. Gambar 3.4 Ukuran tebal pipa 264 Selain NPS dikenal juga DN (Diameter Nominal) berdasarkan metrik unit, yang di kembangkan dari Internasional Standar Organisasi (ISO). Dimensi pipa ini mengacu pada kode ASME B36.10M Welded and Seamless Wrougth Steel Pipe Tabel 3.1 Tabel ukuran tebal pipa Tabel 3.2 Ukuran pipa dalam NPS dan DN 265 Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut 1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga 2. Perpipaan untuk industri bahan migas 3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah 4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak 5. Perpipaan untuk proses pendinginan 6. Perpipaan untuk tenaga nuklir 7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas Pemilihan material pipa untuk berbagi keperluan industri tergantung dari tekanan, temperatur, ketahanan, harga material dan ongkos pemasangannya. Baja karbon yang dilapisi anti karat banyak digunakan pada jalur-jalur pembuangan, walau pada dasarnya cukup sulit untuk menspesifikasi penggunaan material yang benar-benar efektif, tapi dari pengalaman pemilihan material merupakan suatu pertimbangan yang cukup penting sebelum mengambil keputusan akhir. Faktor-faktor yang terpenting harus Gambar 8.5 Pipa stainless Steel (Asme B36.19M) 266 diperhitungkan juga adalah faktor korosi .Jenis-jenis material yang umum digunakan antara lain : 1. Pipa yang terbuat dari tanah liat (vertified clay), banyak digunakan untuk aliran pembuangan dengan sistem pengankutan berdasarkan gaya berat, misalnya untuk kotoran-kotoran manusia dan pembuangan kotoran lainnya dengan aliran bertekanan dan temperatur rendah. Juga digunakan jenis ini dibawah bangunan atau concrete yang cukup tebal. 2. Besi tuang untuk dalam tanah (cast iron soil pipe). Pipa ini kemampuan kekuatannya diatas pipa tanah liat dan boleh dipasang dibawah bangunan serta concrete yang tebal. Pipa ini dapat pula mengalirkan cairan yang cukup panas. 3. Pipa baja karbon (carbon steel piping). Pipa ini banyak digunakan biasanya dilapis dengan bahan anti karat. Bahan anti karat ini lebih baik menggunakan pelapis plastik seperti scoth kote atau plicoflex, karena lebih tahan lama dari plastik pelapis aspal residu. 4. Besi tulang pipa digunakan untuk pembuangan air dengan tekan tertentu. 5. Pipa beton digunakan untuk pembuangan kotoran air dengan ukuran 24 inch atau lebih. 6. Pipa baja dilapis semen. Untuk pembuangan kotoran cairan yang korosif serta mempunyai kemampuan diatas pipa besi tuang. 7. Duriron pipe untuk pembuangan cairan dengan tingkat korosi tinggi. 8. Pipa Proses yaitu jenis bahan pipa yang digunakan tergantung dari temperatur tekanan, tingkat korosi suatu aliran proses, biasanya menggunakan material besi metal, baja karbon, baja anti karat, baja krom, aluminium 9. Pipa PVC (Poly Vinyl Chloride) dalam pekerjaan pipa dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor. Pipa PVC dibagi dalam 4 (empat) kelas, yaitu : a. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2 b. Kelas AZ dengan tekanan kerja 8 kg/cm2 c. Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2 d. Kelas C untuk saluran kabel listrik. 267 Panjang standar pipa PVC adalah 4 meter dan 6 meter per batang. Pipa PVC kelas AW (VP) dan AZ digunakan utnuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas AZ dan D (VU) digunakan untuk pembuangan, irigasi, pembuangan pabrik, pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan. Pipa PVC kelas C digunakan utnuk instalsi listrik dan penerangan Tabel 3.3 Pipa PVC kelas AW (VP saluran air bertekanan 10 kg/cm2) Ukuran Nominal Diameter Luar (mm) Toleransi diameter luar (mm) Tebal dinding minimum (mm) Toleransi tebal dinding (mm) (inchi) (mm) ½ ¾ 1 1¼ 1½ 2 2½ 3 4 5 6 8 10 12 16 20 25 30 40 50 65 75 100 125 150 200 250 300 22 26 32 38 48 60 76 89 114 140 165 216 267 318 ± 0.20 ± 0,20 ± 0,20 ± 0,30 ± 0,30 ± 0,40 ± 0,50 ± 0,50 ± 0,60 ± 0,80 ± 1,00 ± 1,30 ± 1,60 ± 1,90 2,7 2,7 3,1 3,1 3,6 4,1 4,1 5,5 6,6 7,0 8,9 10,3 12,7 15,1 + 0,6 + 0,6 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 1,0 + 1,0 + 1,4 + 1,4 + 1,8 + 2,2 Adapun sifat-sifat fisika dari pipa PVC adalah : a. Tidak menghambat aliran air, permukaan yang licin mengurangi hambatan dan penimbunan kotoran-kotoran seperti pipa lain b. Anti karat, tahan terhadap zat-zat kimia, pipa PVC sifatnya anti karat, serta dapat tahan terhadap hampir semua zat-zat kimia seperti larutan asam, alkali, minyak, garam dan lain-lain. 268 Tabel 3.4 Pipa PVC kelas AZ ( saluran air bertekanan 8 kg/cm2) Ukuran Nominal Diameter Luar (mm) Toleransi diameter luar (mm) Tebal dinding minimum (mm) Toleransi tebal dinding (mm) (inchi) (mm) ½ ¾ 1 1¼ 1½ 2 2½ 3 4 5 6 8 10 16 20 25 30 40 50 65 75 100 125 150 200 250 22 26 32 38 48 60 76 89 114 140 165 216 267 ± 0.20 ± 0,20 ± 0,20 ± 0,30 ± 0,30 ± 0,40 ± 0,50 ± 0,50 ± 0,60 ± 0,80 ± 1,00 ± 1,30 ± 1,60 2,25 2,25 2,70 2,70 2,70 3,15 3,15 4,05 4,05 5,40 6,40 8,40 10,00 + 0,5 + 0,5 + 0,6 + 0,6 + 0,6 + 0,7 + 0,7 + 0,8 + 0,8 + 0,8 + 1,0 + 1,2 + 1,4 Tabel 3.5 Pipa PVC kelas D (VU saluran pembuangan tekanan 5 kg/cm2) Ukuran Nominal Diameter Luar (mm) Toleransi diameter luar (mm) Tebal dinding minimum (mm) Toleransi tebal dinding (mm) (inchi) (mm) ½ 2 2½ 3 4 6 8 10 40 50 65 75 100 150 200 250 48 60 76 89 114 165 216 267 ± 0.20 ± 0,20 ± 0,30 ± 0,30 ± 0,40 ± 0,60 ± 0,80 ± 1,00 1,8 1,8 2,2 2,7 3,1 5,1 6,5 7,8 + 0,4 + 0,4 + 0,6 + 0,6 + 0,8 + 0,8 + 1,0 + 1,2 Tabel 3.6 Pipa PVC kelas C(saluran kabel) Ukuran Nominal Diameter Luar (mm) Toleransi diameter luar (mm) Tebal dinding minimum (mm) Toleransi tebal dinding (mm) (inchi) (mm) 3/8 ¾ 1 1¼ 1½ 2 14 19 23 29 35 40 17 22 26 32 38 50 ± 0.20 ± 0,20 ± 0,20 ± 0,20 ± 0,20 ± 0,20 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,8 + 0,3 + 0,3 + 0,3 + 0,3 + 0,3 + 0,3 269 2. Komponen Pemipaan a. Fittings Fittings merupakan komponen pembentuk rangkaian berbagai komponen pemipaan sebagai bagian dari suatu sistem pemipaan. Kompoenen fiiting ini banyak sekali bentuk dan fungsinya diantaranya elbow, Tee dan reducer. Gambar 3.6. Penyambungan pipa b. Elbow Elbow berfungsi untuk merubah arah aliran atau pembelokkan, komponen ini sangant diperlukan dalam berbagai jenis instalasi pemipaan. Berbagai jenis elbow diantaranya : 1) Long radius, jenis ini banyak digunakan besar radiusnya adalah 1½ kali dari ukuran nominalnya. Gambar 3.7Long Radius Elbow 2) Short radius, jenis ini sesuai dengan kebutuhan, karena khusus dan jarang di pergunakan. Kekhususan penggunaannya di karenakan jenis elbow ini memiliki penurunan tekanan (pressure drop) yang lebih besar dari pada yang long radius. Besar radius nya adalah 1 kali dari ukuran nominalnya. 270 Gambar 3.8Short Radius Elbow 3) Mitter Elbow (weld), jenis ini terbuat dari potongan - potongan pipa. Penggunaan nya juga tertentu di karenakan tidak sehalus aliran elbow jenis lain. Gambar 3.9 Mitter Elbow 4) 45o Elbow (weld), jenis ini adalah setengah dari elbow 90 derajat. Pemilihannya selain untuk ruang yang sempit juga irit material cost. Gambar 3.10 45o Elbow 5) Tee, merupakan komponen pemipaan yang membuat percabangan dimana ukuran cabangnya sama dengan ukuran utamanya, sedangkan bila ukuran percabangan nya lebih kecil di sebut dengan Reducer Tee. 271 Gambar 3.11 Tee 6) Reducer, digunakan bila dalam sistem pemipaan membutuhkan adanya perubahan laju aliran atau perubahan ukuran, maka di butuhkan reducer fittting ini. ada 2 jenis reducer yang dipergunakan yaitu kosentris dan eksentris. Gambar 3.12 Reducer 7) Stub in Stub in jenis percabangan yang langsung pada pipa utamanya. Jenis ini banyak di gunakan sebagai alternatif penggunaan komponen reducer tee, tetapi penggunaannya di sesuaikan dengan kalkulasi dan dinyatakan pada class piping specification. Bila service dan temperaturnya cukup tinggi dan dari hasil perhitungan Stub-in tidak mencukupi maka harus di beri penguatan (Reinforcment), bisa berupa pad, sadkke ataupun o-let. Gambar 3.13. Stub in 272 Gambar 3.14. jarak minimum pada pemasangan Stub-in 8) Kopling Kopling merupakan jenis komponen pemipaan yang diperlukan pada sambungan ukuran kecil seperti las- socket (Socket weld) dan ulir (threaded). Kopling umumnya di gunakan untuk koneksi instrumentasi. Gambar 3.15. Kopling 9) Cup Cup atau penutup , komponen ini dipakai untuk mengakhiri suatu line pemipaan (titik buntu), selain berbentuk cap (topi) dapat pula dipakai plugs (penyumbat yang berulir) Gambar .15. Penutup (cap) Next >